Kemah (Gempa)
Cerita ini diambil dari inspirasiku buat membantu temanku mengerjakan tugasnya
Sekitar 90% diambil dari Punya dia(yang juga ini ideku sih)
10% ada tambahan dariku
Happy reading~~ || Fitha as You
"Fithaaaaa... Ayo cepat kita ke kantin" Ucap seorang anak perempuan bersurai perak sebahu bernama Berlian kepada anak perempuan dengan surai coklat yang dikuncir kuda bernama Fitha yang sedang membereskan buku pelajarannya
"Iya iya. Sebentar" Setelah ia membereskan bukunya, Fitha menyusul temannya yang sedang berdiri di depan pintu kelas mereka
Mereka pun berjalan menuju kantin sambil bersenda gurau
"Ah ya, Fitha. Nanti pulang sekolah mampir ke perlengkapan berkemah yuk. Aku mau cari tenda buat kita kemah nanti" - Ucap Berlian
"Boleh saja. Aku juga mau mencari senter" -Ucap Fitha
Tak lama kemudian mereka berpapasan dengan 2 lelaki. Yang salah satunya dengan surai hitam dengan sedikit helai putih
"Eh Gempa, Axel. Kalian tidak ingin ke kantin?" -Tanya Fitha
"Enggak Fit, Rame sekali disana. Jadi kami kembali ke kelas saja" -Jawab Axel dengan kesal
"Oh iya, Gimana nih rencana kita? Jadi kan kita kemah di Tawangmangu nya? Tempatnya keren banget, ada hutan tapi di bukit" -Tanya Axel
sebelumnya, Fitha, Lia bersama Gempa dan Axel merencanakan untuk melakukan perkemahan di daerah Tawangmangu di hari Sabtu minggu untuk mengisi waktu liburan semester sekolah mereka
"Kita rencananya mau beli Tenda sama senter. Karena beberapa perlengkapan lainnya sudah punya" -Jawab Berlian
"Kalian tidak lupa dengan list kita kan?" -Tanya Fitha dengan tangannya yang menyilang
"Enggak lah. Kan kamu yang bagi kita tugas buat bawa apa saja" - Jawab Axel yang dibalas anggukan oleh Fitha
"Ya sudah. Aku cuma mengingatkan saja. Ya sudah, kita mau ke kantin dulu. Keburu bel masuk" - Ujar Fitha
"Wokeh. Hati-hati ya" -Ucap Axel
"Iya. Makasih ya Axel, Gempa" -Ucap Fitha dengan senyum yang mengembang
Lalu Fitha dan Berlian bergegas menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka
"Kamu ngelihat apa Gem? Sambil senyum begitu" -Axel
"Ah. . Tidak ada. Yuk masuk kelas" -Ucap Gempa yang langsung berjalan ke kelas mereka
Lalu bel sekolah berbunyi menandakan waktu mereka untuk pulang sekolah
Kriiiinngggg
Seluruh murid membereskan perlengkapan mereka dan bersiap untuk pulang
"Yuk Fit, kita harus cepat ke toko. Keburu malam nanti" -Ucap Berlian
"Iya. Aku bilang Ayah ku kalau aku pulang agak telat, Karena mau beli perlengkapan kemah. Biar dia tidak khawatir" - Kata Fitha sambil mengetik pesan kepada Ayahnya
"Oke"
Lalu mereka bergegas ke Toko perlengkapan untuk berkemah.
Setelah 20 menit berlalu, Fitha dan Berlian telah mendapatkan barang yang mereka inginkan
"Makasih ya Fitha, kalau begitu aku pulang dulu. Hati-hati di jalan"
"Sama-sama. Kamu juga hati-hati"
Fitha dan Berlian berpisah di depan toko Karena arah rumah mereka yang berbeda
Keesokan harinya
"Yuk Fithaa, Gempa, Axel, kita jalaann!!"
Ucap Berlian yang sangat semangat untuk pergi berkemah
Mereka sudah membuat janji untuk bertemu di rumah Fitha, lalu mereka berangkat menggunakan mobilnya Fitha yang diantar oleh Ayahnya
"Gas lahhh !!!" - Ucap Axel
FYI mereka berangkat pada sore hari, jadi seperti kegiatan Persami betulan
Tempat yang mereka tuju sangat sangat jauh dari rumahnya Fitha Ke kemah di daerah Tawangmangu
Selang beberapa waktu, akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka tuju
"Fyuuh, akhirnya sampe juga, tadi ada kayaknya kita di mobil 2 setengah jam an" - Ucap Fitha
"Iya, capek juga ya rasanya di mobil, istirahat dulu yuk, nanti baru bikin tenda sama atur peralatan nya"- Ucap Gempa dengan nafas yang terengah engah
“Oh iya, Kita kan jadinya disini Fit, keluarga mu jadinya nginap dimana?” - Tanya
“Ohhh, tenang aja, mereka nginep di villa keluarga, lumayan deket kok tempatnya dari sini” - Ucap Fitha
“Anjaayyyy orang kayaaaa, oke dehh” - Ucap Axel sambil menunjukkan jempol
BLETAKK
"Mereka itu nyewa ya. Dari kenalannya" -Ucap Fitha yang kesal Karna ucapan Axel
"Ya santuy dong. Sakit nih" -Rintih Axel sembari mengusap kepalanya yang baru saja kena geplakan kawannya
"Sudah. Ayo kita buat tenda. Keburu malam" -Gempa
Lalu semuanya membuat 2 tenda. 1 tenda untuk Fitha dan Berlian, yang 1 untuk Gempa dan Axel
Selang setengah jam ...
Mereka mulai bersiap siap dan mengeluarkan semua peralatan peralatan yang dibutuhkan untuk berkemah.
Tak terasa, waktu telah berlalu dengan cukup cepat, sehingga mereka tak sadar sekarang sudah jam 6 sore
"Akhirnya kelar juga bikin tendanya, ga kerasa nih sudah jam 6 sore. Capek sama laper banget rasanya habis kerja keras gini, kalian memangnya tidak lapar?" - Ucap Berlian yang kelaparan dan disetujui oleh kawannya
Mereka mulai mengeluarkan makanan makanan yang mereka punya, ada pop mie, marshmallow, chiki chiki dan jajanan lainnya.
“Uwaah, banyak juga makanan makanan nya" -Ucap Berlian dengan mata yang berkilau
"Kenapa kalian bawa makanan kayak gini? Bukannya ga baik buat kesehatan?" -Ucap Gempa khawatir
"Umm. . . Ga papa lah Gem. Sekali-kali" -Ucap Fitha dengan jari telunjuk disatukan sembari mengkrucutkan mulutnya
Gempa pun menghela nafas
"Ya sudah. Lain, kali jangan diulangi lagi"
"Ayeeey. . . Kapten" -Ucap Fitha sambil menggunakan pose hormat yang membuat Gempa terkekeh melihat gadis itu
"Dah udah. Gas kuy masak pop mie nya, terus kita sambil makan makan, marshmallow nya bisa kita makan nanti abis pop mie, itung itung sambil ngobrol santuy” - Ucap Axel
“Asiyaappp” - Ucap Fitha dan Berlian secara bersama
Selang 1 jam, mereka sudah selesai mengisi perut mereka dengan pop mie yang mereka buat masing masing
“Akhirnya kenyang juga” - Ucap Berlian
Waktu menunjukkan pukul 7 malam, Axel lalu mengeluarkan gitarnya, dan mereka bernyanyi nyanyi bersama, sembari memakan marshmallow yang tadi dibawa
“Request donkk ges lagu apaa, gw bingung nih, lagu Jepang ya tapi WKWKW” - Ucap Axel
“Hih, wibu, tapi boleh deh, request Fuyu no Hanashi, Chiisana Koi no Uta, Shiwa” - Ucap Berlian dengan semangat wibu nya yang membara
Thor : ini mah lagu kesukaan si P(teman Thor) ___-
P : ehek
“Wey dikit dikit lah, yakali gw hafal semua nya” - Ucap Axel sambil tertawa
“Oh ya maap, maklum wibu akut eheh” - Ucap Berlian
"Setelah Axel, Gem juga mau coba nyanyi 1 lagu" -Gempa pun menawarkan diri
“Wiih. . . Boleh tuh. Oke Gue mulai ya”
Lalu, Axel pun mulai bernyanyi
Chiisana Koi no Uta - Mongol800
Hiroi uchuu no kazu aro hitotsu
Aoi chikyuu no hiroi sekai de
Chiisana koi no omoi wa todoku
Chiisana shima no anata no moto e
Anata to deai toki wa nagareru
Omoi wo kometa tegami mo fueru
Itsushika futari tagai ni hibiku
Toki ni hageshiku toki ni setsunaku
Hibiku wa tooku haruka kanata e
Yasashii uta wa sekai wo kaeru
Hora anata ni totte daiji na hito hodo
Sugu soba ni iru no
Tada anata ni dake todoite hoshii
Hibike koi no uta
Horaaaa
Horaaaaa
Horaaaaaaaa
Hibike koi no uta
Anata wa kidzuku futari wa aruku
Kurai michi demo hibi terasu tsuki
Nigirishimeta te hanasu koto naku
Omoi wa tsuyoku eien chikau
Eien no uchi kitto boku wa iu
Omoi kawarazu onaji kotoba wo
Soredemo tarizu namida ni kawari
Yorokobi ni nari kotoba ni dekizu
Tada dakishimeru
Tada dakishimeru
Hora anata ni totte daiji na hito hodo
Sugu soba ni iru no
Tada anata ni dake todoite hoshii
Hibike koi no uta
Horaaaa
Horaaaaa
Horaaaaaaaa
Hibike koi no uta
Yume naraba samenai de
Yume naraba samenai de
Anata to sugoshita toki
Eien no hoshi to naru
Hora anata ni totte daiji na hito hodo
Sugu soba ni iru no
Tada anata ni dake todoite hoshii
Hibike koi no uta
Hora anata ni totte daiji na hito hodo
Sugu soba ni iru no
Tada anata ni dake todoite hoshii
Hibike koi no uta
Horaaaa
Horaaaaa
Horaaaaaaaa
Hibike koi no uta
Setelah selesai menyanyi, semuanya bertepuk tangan
"Wih. . . Keren juga kamu Xel" -Fitha
"Hehehe, Makasih. Nih Gem, katanya mau nyanyi juga" -Ucap Axel memberikan gitar miliknya kepada Gempa
Jodohku -Anang/Ashanty
Ku nafas di jiwamu kau pantai di lautku
Terpaut hati ini cinta yang suci
Niatku sampai matimu
Mencintai hanya dirimu
Haus jiwaku padamu kucinta
Jodohku maunyaku dirimu
Hingga mati ku ingin bersamamu
Ini ikrarku
Jodohku maunya dirimu
Satu cinta hingga ajal memisah
Aku dan kamu satu
Saling mencinta
Usai sudah sedihku sakitku
Hidup kini milikmu
"Huwooo. . . Keren Gempa" -Berlian
"Cieeee. . . Buat siapa tu Gem?" -Tanya Axel membuat pipinya bersemu
"Ada pokoknya" -Gempa
Tak terasa, berjam jam sudah berlalu, Mereka bernyanyi riang gembira sampai akhirnya semuanya tersadar sekarang sudah jam 10 malam
“Weh, tidur yok, dah jam 10 malam nih, tangan ku juga capek nge genjreng gitar berjam jam hehe, besok juga kita kan bakal bangun pagi buat jalan jalan sekitar, ada air terjun tau disini, seger airnya” - Ucap Axel
“Okelah, yuk tidur, dah ngantuk banget juga, sama capek hari ini” - Ucap Berlian
“Yaudah yukk, pada ke tenda nya masing-masing” - Ucap Gempa
“Okeee. . . Selamat malam semuanya”
Lalu semuanya pun masuk kedalam tenda mereka masing-masing-
Setelah beberapa jam, pagi pun tiba, jam menunjukkan pukul 6 pagi, matahari terbit dari ufuk timur, Lalu tampak Fitha dan Berlian yang sudah bangun dan pergi keluar kemah
“Akhirnya pagi juga, ini yang cowok cowok pada kemana lagi? Kok belom pada keluar” - Tanya Fitha
“Ah palingan masih tidur, teriakin yok Fit, seru tu keknya kalo dikagetin pagi pagi hehehe” - Usil Berlian
Mereka diam diam mendekati kemah Gempa dan Axel, lalu Berlian memberi aba aba “Pas aku bilang 3, kita bilang Dor barengan yaa” - Ucap Berlian
“Ok” Fitha mengiyakan dengan pelan pelan agar Gempa dan Axel tidak terbangun
"1… 2…. 3….-"
Sebelum mereka menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba Gempa keluar dari tenda tersebut. Dan membuat ke 2 gadis itu terkaget
“Eeeh?!?! Gempa, Axel kalian sudah bangun?” -Ucap Fitha dengan terbata-bata
"Iya. Kita sudah bangun" -Balas Axel sembari mengucek matanya
"Hm?. Kenapa kalian berada didepan tenda?" -Ucapan Gempa membuat 2 gadis itu terdiam mencari alasan
"Emm. . Kita mau bangunin kalian, eh malah kalian sudah bangun" -Bela Berlian dan diikuti anggukan Fitha
Kedua lelaki itu membalasnya dengan mulut berbentuk bulat 'O'
“Yaudah yuk, kita sarapan” - Ucap Fitha
Setelah itu, mereka semua bersama sama sarapan pagi, makan indo mie lagi
Setelah mereka menyelesaika sarapan mereka Berlian membuka suaranya
"Ayo. Katanya mau pergi ke air terjun yang ada dekat sini"
“Oh, iya. Ayo kita kesana”- Kata Axel
“Ayo!!” - Ucap Berlian, Gempa, Fitha berbarengan
Mereka semua jalan berdua dua, Fitha dengan Berlian, dan Gempa dengan Axel, Tempat nya lumayan dekat, sekitar 15 menit berjalan kaki. Di tengah jalan tiba tiba Berlian bertanya kepada Fitha dengan bisik bisik
“Fit. Kamu menaruh perasaan kepada Gempa? Hehehehee~” - Tanya Berlian penasaran
“Hum? Memang kenapa?" - Tanya Fitha
"Haduuh. . . Kamu tidak merasa berdebar gitu dekat Gempa. Soalnya dia kan sudah ganteng, pinter, ketua OSIS lagi. Sudah masuk kriteria tu"
“Memangnya kamu suka sama Gempa?" -Berlian pun membentuk tanda X dengan kedua tangannya
"No. Karna aku sudah ada Mas K*rito. Hehehe" -Ucapnya
Fitha pun menghela nafasnya
"Gempa terlalu sempurna Li, aku ga cocok dengannya. Aku banyak kurangnya. Aku ga cantik, ga pinter, dan hanya murid biasa. Aku. . Ga pantas untuknya" -Ucapnya dengan senyum
"T. . Tapi-"
Ketika mereka berbincang bincang, tiba tiba cowok di depan mereka memanggil mereka
“Kenapa kalian berbisik?” - Tanya Gempa penasaran
“Tau nih, lagi pada ngomongin apa coba, anehhh dasar” - Lanjut Axel
“U… ummm … Ngga ada kok, ga ada apa apa, hehehe” - Jawab Berlian
“Iyaaa ga ada apa apa kokk, Ehe” - Jawab Fitha
“Hmm … Mencurigakan~ Anyway, kita bentar lagi dah mau sampe, mending kita lari siapa cepat dia menanggg” - Ucap Axel lalu lari dengan cepat disusul oleh Gempa
“WEHH TUNGGUINN DONKKK!!!!” - Ucap Fitha
“Tau nihhhh, parah banget! Yuk kita susul Fit” - Ucap Berlian
Akhirnya, mereka sampai di tempat air terjun tersebut, air nya sungguh segar, udaranya pun sejuk, terdapat angin sepoi sepoi yang menghembus, membuat hati merasa tenang dan gembira
"Fuhhh, akhirnya sampe juga" - Ucap Fitha
"Wih.. Kayaknya seger nih" -Ucap Axel
"Suasananya juga bikin adem" -Ucap Gempa
"GUE MAU BERENANG"
Axel pun menceburkan diri ke dalam kolam dekat air terjun
"TUNGGUIN XEL"
Lalu, Gempa pun menyusul Axel
"Dasar dua laki. Kayak bocah aja" -Ucap Berlian kesal dan Fitha hanya terkekeh melihat temannya kesal
"Oh ya. Daripada kita bengong kayak orang ilang, kita di gazebo situ saja yuk" -Usul Berlian dan di setujui oleh Fitha
Sembari menunggu 2 laki-laki bermain di bawah air terjun, ke-2 perempuan itu duduk bersantai di gazebo dekat dengan air terjun itu
Sesampainya di Gazebo tersebut, ke-2 perempuan itu mengeluarkan camilan yang tersisa saat mereka berkemah
Disisi lain Gempa sedang duduk diatas bebatuan besar yang berada di dekat air terjun layaknya orang yang sedang bersemedi
Dengan jahil, Axel mencipratkan air ke arah Gempa
BYUUURRR
Sabar punya kawan macam ni -Batinnya sembari mengusap wajahnya yang terkena cipratan Axel
Gempa pun turun dari batu besar itu dan bergaya seperti orang yang mempunyai kekuatan air
"RASAKAN INI. PUSARAN AIR"
BYUUURRR
Dan terjadilah perang air antara ke-2 lelaki itu dan yang menonton perilaku mereka hanya memasang wajah datar
"Macam budak-budak je" -Berlian
"Hm Hm" -Fitha
Setelah beberapa menit, mereka berdua berjalan ke arah gazebo dimana Berlian dan Fitha berada dengan keadaan basah kuyup
"Kalian cepat ganti baju, nanti masuk angin" -ucapan Berlian dibalas dengan anggukkan oleh ke-2 lelaki itu dan segera berganti pakaian
Setelah berganti pakaian, mereka ber-4 melanjutkan perjalanan menuruni bukit untuk pulang
"Kamu sudah mengabari orang tuamu kalau kita sedang perjalanan ke villa mereka?" -Tanya Gempa
"Sudah kok Gem. Mereka bilang mereka akan menunggu, jadi tidak usah buru-buru. Karna jalanan disini licin dan agak curam" -Fitha
Saat sedang berbincang bersama, tiba-tiba Fitha terpeleset dan terjatuh ke jurang, yang jaraknya cukup tinggi.
"HUWAAAAAA. . ."
"FITHAAAA. . ."
Dengan sigap, Gempa memegang tangan Fitha dengan cukup kuat,
Tapi Sesaat setelah Gempa memegang tangan Fitha, Ia ikut terperosok kedalam jurang.
Dan dengan sigap ia memegang ranting kayu yang tebal yang sudah tumbang dengan kuat
Melihat mereka jatuh, membuat Axel dan Berlian panik
"Berlian, Axel Cepat kalian cari bantuan para warga sekitar sini"
Setelah mendengar perintah dari Gempa, Axel dan Berlian pun segera berlari meminta bantuan
"G . Gempa. ."
"Sabar ya Fitha. Bantuan akan segera datang"
Ternyata Dahan yang ia pegang tak cukup kuat menahan beban tubuhnya
Akhirnya Ia ikut terperosok, tetapi beruntungmya mereka Karna Gempa dengan cepat memegang batu besar yang tertanam di tebing jurang
Fitha pun terisak dengan wajah ketakutan. Gempa pun berusaha menenangkan Fitha
Gempa yang berawal memegang tangan Fitha , menyuruhnya memegang bahu miliknya agar ia bisa menenangkan gadis itu
"Hiks. . G. . . Gempa. . . Aku takut"
"Ssshh. . . . Kamu tidak perlu takut" Ia mengelus punggung gadis itu agar ia merasa sedikit tenang
"Em . . Fitha. Gempa. . Mau bilang sesuatu. Terserah Fitha mau menjawabnya atau tidak" -Gempa akhirnya membuka suara
"Eh?"
"Ingat lagu yang Gempa nyanyikan saat api unggun?" Fitha membalasnya dengan anggukan
"Sebenarnya, itu lagu untukmu" -Ucapnya dengan senyum
"Eh?. Maksud Gempa. ." Sebelum melanjutkan ucapannya, Gempa langsung mengangguk
"Iya. . Fitha gadis yang Gempa sukai"
Ucapan Gempa mampu membuatnya tidak dapat berkata-kata
"Gempa sudah menyukaimu dari dulu. Saat Gempa ingin berbicara denganmu, Kamu malah menghindar" Gempa pun terkekeh dan Fitha menenggelamkan wajahnya di ceruk leher pemuda itu
"Jadi. . Apa jawaban Fitha?"
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba air mata Fitha keluar dan membuat Gempa panik
"Eeehh?!? Kok nangis?"
"Fitha. . Juga suka Gempa. Tapi. . . Gempa terlalu sempurna untuk Fitha. . . Jadi. . Fitha hanya memendam perasaan Fitha saja"
Gempa pun mengecup pucuk rambut gadis itu agar bisa membuatnya tenang
"Dan ternyata. Perasaan Fitha terbalaskan kan?" Fitha pun mengangguk
"Sekarang. Fitha milik Gempa" -Ucapan itu membuatnya terdiam
Tak lama kemudian Berlian dan Axel kembali dengan beberapa warga yang membawa peralatan untuk mengangkat keduanya naik keatas
Setelah 15 menit proses penyelamatan itu berlangsung, akhirnya Fitha dan Gempa bisa selamat dari maut- meski dirinya mendapat goresan di kaki akibat terkena gesekan dengan ranting
Gempa pun segera mengeluarkan kotak P3K yang bisa dibawa kemana-mana untuk mengobati gadis itu agar tidak terjadi infesi pada lukanya
"Aww. . " -Rintihnya membuat Gempa merasa bersalah
"Eh. . Maaf ya. ."
Setelah mengobati Fitha, mereka berterima kasih kepada warga yang membantu mereka
Lalu mereka berjalan menuju Villa yang berada dibawah dimana mobil Ayah Fitha berada
"Em . . Terima kasih ya semuanya. Dan maaf atas kecerobohanku" -Fitha menunduk kepalanya dan menahan tangisnya
"Aku . . *Hiks. . Bikin kalian kerepotan *Hiks. . . " -akhirnya air mata keluar dari matanya
"Eh. . Fitha ini bukan salahmu. Kamu jangan merasa bersalah" -Ucap Berlian
"Dan lagian kita kan teman" -Ucapan berlian pun dianggukan oleh ke-2 pria dibelakangnya. Fitha pun merasa terharu memiliki teman baik sepertinya
"Ekhem . . Kalau tidak salah, Aku melihat 2 orang sedang jatuh cinta" -Ucapan Axel mampu membuat Fitha dan Gempa malu
"Eh? Sejak kapan kalian Pacaran?" -Tanya Berlian penasaran
"Tadi . . Saat kita hampir jatuh di jurang" -Ucap Gempa dengan malu-malu
"Yee. . . Keadaannya aja antara hidup dan mati, kalian malah mencari kesempatan dalam kesempitan" -Ejek Axel
"Toh, kalian bisa jujur sama perasaan kalian masing-masing. Ga enak sumpah Mendam perasaan tuh" -Sambungnya
Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di mobil Fitha yang sudah disambut oleh Ayah dan Ibunya Fitha
"Ya ampun Fitha, kakimu kenapa" -Tanya Ibu Fitha dengan khawatir
"Tadi --" -Saat Axel ingin melanjutkan perkataannya, Ia melihat Fitha menggelengkan kepalanya seperti mengatakan 'Tidak'
"Tadi kenapa?" -Tanya balik ibunya
"Tadi Fitha tersandung batu Bu. Tapi sudah tidak apa-apa kok" -Balasnya dengan senyum
"Yasudah kalau begitu. Lain kali kamu harus hati²" -Ucap ibunya dengan lega
"Yasudah. Kalian Om antar pulang" -Ayah Fitha langsung menawarkan kepada mereka
Lalu mereka pun pulang kerumah masing-masing dengan diantar oleh Mobilnya Fitha
Dan esoknya mereka melakukan aktivitas seperti semula
Thor : Ini termasuk minjem cerita ga sih?
P : ga usah. Toh, ide dari kakak juga
Thor : iya juga sih. Cuma, pemerannya aja yang di ganti
Jangan lupa Vote dan Commentnya ya~~
Papai~~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top