Bangsawan Bermasalah
"Fisher yang bisa bicara? Dan dia mengenakan zirah seperti kita manusia? Hah. Cerita palsu ini.. " bantah asisten Axe terhadap laporan Withe.
Asisten itu lalu menjauh melihat Axe mendekat.
"Maafkan dia. Hari ini kami benar-benar sibuk.. " cetus Axe.
"Saya yang seharusnya minta maaf karena menganggu waktu anda berdua.. " Withe minta maaf.
"Apa itu beneran, Withe? Makhluk itu bisa bicara? "
"Tidak salah lagi. Tapi mereka seperti menggunakan semacam telepati untuk berbicara lewat pikiran. Saya juga terkejut pada awalnya juga dan tak percaya.. " jelaskan Withe.
"Ini merepotkan.. " gumam Axe berpikir keras.
Withe yang melihat Axe lumayan kerepotan memberanikan diri untuk bertanya apa yang sedang dihadapi oleh Pangeran Kerajaan Biru ini. Cerita dimulai saat laporan Lisa memutuskan pergi seorang diri tanpa pengawal dari kerajaan, pada waktu yang sama keluarga Helestia yang mendengar itu dengan panik menyusul kepergian Lisa. Dan nampak nya mereka berpapasan saat Lisa serta Withe menginap di desa waktu itu karena ada hujan.
Tanpa keluarga Lisa ketahui ada bangsawan yang memanfaatkan kepergian mereka dan membunuh penasehat kerajaan untuk merebut tahta. Ditambah berita ada kemunculan ras iblis di pusat Highrest yang mana kabar mengatakan bila banyak korban jatuh di pihak bangsawan. Itu memperkuat orang-orang yang membunuh penasehat itu agar bisa menguasai kerajaan, akan tetapi rencana mereka gagal saat mengetahui jika Lisa dan seluruh anggota Helestia pulang dengan selamat.
Anehnya saat Axe menayangkan perihal pengkhianatan ini, tidak ada yang menjawab.
"Ini merepotkan seperti yang anda katakan.. " setuju Withe.
"Ditambah laporan yang berikan tadi.. " tambah Axe. Withe menunduk karena merasa bersalah.
"Aku takut kita harus mengabaikan perihal makhluk ini. Aku harus berfokus ke pengkhianatan yang sedang terjadi. Sampai jumpa, Withe.. "
Axe berbalik dan pergi ke suatu ruangan dimana ia meminta rapat mengumpulkan beberapa bangsawan yang menurut data terakhir memilih tinggal.
Tap..
Langkah Axe tiba-tiba terhenti dan orangnya memanggil nama Withe. "Withe, bisa aku minta sesuatu darimu? "
"??? "
.
.
.
Rapat bangsawan di Kerajaan Biru telah dimulai, Pangeran Axe memasuki ruangan, matanya menatap cermat semua orang yang ada disana. Ia tanpa basa-basi bertanya siapa dalang dari kematian penasehat yang diminta menjadi pemimpin sementara selama mereka tidak ada.
""......... "" seperti yang Axe kira tidak ada yang menjawab. Sontak saja itu membuat Axe lumayan kesal karena dia adalah seorang pangeran mahkota, Axe juga tidak bisa menghentikan mereka karena tidak menjawab pertanyaan darinya. Saat ini Kerajaan Biru perlu untuk bersiap-siap sampai ras iblis datang menyerang.
Dengan emosi mulai terkendali ia kembali menatap satu-persatu.
Withe berada diluar ruangan tepatnya di samping jendela yang tertutup. Ia bisa mendengar percakapan mereka tapi bukan itu maksud utama ia disana.
Withe, aku pikir... Mereka akan membunuhku.
Withe yang mendengar pengakuan Axe agak terkejut. Membunuh Pangeran kerajaan bukanlah perkara mudah , dan apabila mereka benar-benar melakukannya itu membutuhkan jarak yang sangat dekat. Orang-orang yang paling dekat dengan Axe saat ini adalah orang yang sangat dipercaya oleh Raja Biru. Tapi itu tidak menutup kemungkinan mereka tidak berkhianat. Bisa saja keluarga nya diancam bila tidak melakukan itu. Kecuali orang itu benar-benar setia terhadap kerajaan dan mengorbankan keluarga nya sendiri.
Axe juga tidak sanggup, dia pikir. Kerajaan atau keluarganya. Pangeran ini tidak bisa memilih salah satu dari mereka.
Axe melemahkan kekuatan nya dan nampak tak ada siaga sedikit pun.
"Aku tahu ada dalang yang asli disini. Aku tidak tahu apa dia mengancam kalian dengan apa tapi ada yang ingin aku katakan. Jangan lakukan hal bodoh yang membuatmu menyesal..! " perkataan Axe barusan benar-benar membuat suasana hening dan hanya membiarkan keheningan yang ada.
Kreet...
Semua yang ada disana refleks mengarahkan pandangan mereka ke Withe yang membuka jendela. Pemda berambut putih itu melepaskan benang sihir yang menghentikan pergerakan seseorang yang ingin membunuh Axe dari belakang.
Pangeran satu ini sengaja berbalik ke belakang agar si penyerang yang ingin membunuh nya dari belakang dapat dia ketahui. Namun fakta mengejutkan terlihat, bangsawan yang memegang pisau itu menjatuhkan senjatanya yang siap menusuk Axe dari belakang.
"Maafkan aku, sayang... " tangis seorang bangsawan tua.
Move!?
"!! " mata Axe dengan cepat menemukan satu bangsawan yang memiliki keterkejutan berbeda dari yang lain.
"Disitu kau! " tatap dingin Axe.
Bangsawan yang ditatap Axe ingin lari tapi pasak es membekukan kakinya. Sihir es itu berasal dari tembakan menggunakan sela jari Axe. Pangeran ini mendekat ke bangsawan pengkhianat dan mengancam membunuh pengkhianat itu bila tidak menjawab.
"Apa kau ada sandera? Berapa banyak dan dimana mereka semua!? "
Tatapan dengan niat membunuh itu benar-benar menakuti si pengkhianat. Withe langsung pergi ke lokasi tempat dimana sandera berada.
"Maafkan saya, pangeran!" tangis bangsawan tua kepercayaan Raja Biru.
"Ya. Aku akan bertanggungjawab dengan semua ini. Aku janji kepadamu. Terimakasih karena telah membuat keputusan walau itu menyakitkan.. " ucap Axe menenangkan.
Axe memerintahkan penjaga untuk mengintegrasi si pengkhianat dan cari bila dia memiliki rekan. Di beda tempat Withe sudah sampai di tempat sandera disembunyikan walau sangat susah untuk dicari.
Laporan terakhir yang Axe dengar bila Withe berhasil menyelamatkan para sandera, dan agen penyihir itu mendapatkan luka kabarnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top