Part VI

'Apa mereka.. para GoM?'
Pikirku.

'Tapi kenapa mereka datang kesini? Bagaimana cara mereka masuk kemari? Apa yang terjadi dengan bariernya? Apa yang sebenarnya-'

Pikiranku buyar seketika aku melihat banyak prajurit yang memegang senjata langsung berbaris di depan para tamu dengan senjata mereka mengarah ke arah para penyusup. Para tamu kemudian langaung lari ke bagian belakang ruangan, tapi setelah itu kami semua tidak mempunyai cara untuk kabur lagi.

"Hmm~ Jadi benar disini~su!!!"
kata pemuda berambut kuning.

"Tentu saja benar, bodoh!"
Pemuda berambut biru menjawabnya.

"Jadi yang mana yang paling lezat?~"
Pria dengan rambut ungu bertanya.

"Kita akan cari tau, nanodayo"
Kata pria dengan rambut hijau.

"Baiklah, pertama-tama yang merupakan anggota 9 keajaiban tolong maju ke depan"
Teriak pemuda berambut merah ke arah seluruh tamu.

"Saat aku bilang untuk maju, kalian harus mematuhinya. Perintahku itu absolut!"
Katanya.

Dalam sekejap mata, keempat orang yang berada di samping pemuda itu menghilang dan dalam sekejap mata, para prajurit yang menjaga keamanan kita berjatuhan. Ruangan ini menjadi penuh dengan teriakan para tamu. Aku menggunakan kesempatan ini untuk mendekati Kagami dengan cepat. Beruntungnya, Kagami sedang berada di dekat dengan orang tua kami. Orang tua kami kemudian berbisik

"Kalian berdua, bersembunyilah sampai kekacauan ini selesai!"
Kata ayahku.

Setelah itu, ketiga orang tua kami berjalan kedepan untuk menunjukan diri mereka. Seketika juga para tamu langsung dia di tempat dan perhatian para penyusup langsung teralihkan kepada mereka.

"Apa yang harus kita lakukan?"
Tanyaku dengan suara yang lebih pelan dari berbisik ke arah Kagami.

"Kita ... Apa yang dapat kita lakukan? Kita akan tunggu sebentar"
Kata Kagami.

Dengan begitu, aku memusatkan perhatianku ke depan. Aku hanya bisa memperhatikan keadaan untuk saat ini. Kalau orang tuaku dalam bahaya tentu saja aku akan melakukan segala cara untuk membantu mereka.

"Pertama-tama mari lihat kemampuan kalian.."
Pemuda yang berlaku sebagai pemimpin para GoM itu berkata dan anggota lainnya langsung kembali ke sisinya.

Tiba-tiba, pemuda berambut hijau itu mengambil 3 buah pisau dari kantung bajunya. Beberapa detik setelahnya, pisau itu menghantam diding di belakang ruangan, dan di ketiga pipi orang tua kami mengalir darah. Karena semuanya terjadi sangat cepat, bahkan ayah dan ibuku tidak punya waktu untuk menahan kekuatan mereka. Luka ibuku langsung sembuh dalam waktu 10 detik, luka ayahku butuh waktu yang lebih lama untuk sembuh sedangkan luka di wajah ayah Kagami tidak sembuh.

"Oh~ Wanita itu yang paling kuat kekuatannya~su! Dan dia terlihat lezat~"
Kata pria berambut pirang itu.

Ayahku langsung menarik ibukku kebelakang tubuhnya untuk melindunginya.

"Hmm~ Tapi tidak telalu lezat~"
Kata pemuda dengan rambut ungu.

"Itu berarti ada yang lebih kuat lagi di ruangan ini, nanodayo"
Pemuda berkaca mata itu berkata.

"Pasti keturunan yang baru kan?"
Kata pemuda berambut biru.

"Itu benar. Untuk anggota keluarga Kuroko yang lain, majulah ke depan kalau kah tidak ingin orang tuamu terbunuh"
Kata pemuda berambut merah.

Keempat pemuda lainnya langsung mengambil senjatanya masing-masing dan mengarahkannya ke arah orang tuaku. Aku tidak akan membiarkan ini terjadi! Aku langsung berjalan ke depan tanpa pemikiran kedua, tapi tanganku ditahan oleh Kagami.

"Apa yang kau lakukan Kagami-kun?"

"Apa yang kau lakukan?"

"Aku tidak bisa diam saja saat orang tuaku dalam bahaya!"
Kataku sambil melepaskan genggaman tangan Kagami dari lenganku.

"Kuroko!"

Aku menarik nafas sedalam-dalamnya untuk menenangkan diriku. Aku tidak boleh panik di saat seperti ini. Tenang, tenang. Sekali lagi, aku menarik nafasku sebelum aku melangkah maju lagi. Aku maju ke depan ruangan, dan saat aku sudah berdiri di tengah-tengah orang tuaku aku berteriak ke arah para penyusup.

"Aku adalah orang yang kalian cari"

Tentu saja orang tuaku memiliki ekspresi kaget, kesal, dan takut.

'Ini sudah kedua kalinya aku melawan perkataan orang tuaku'
Pikirku.

Penyusup di depan mulai menyeringai dan dalam sekejap mata, pisau sudah dilempar ke arahku. Pisau itu menggores pipiku cukup dalam, tapi dalam sekejap mata hilang juga.

"Hei, lihat dia!! Dia sangat hebat~su!!"

"Hmm~"

"Jadi kau adalah?"

"Kuroko Tetsuya"
Jawabku sambil menahan rasa takutku dengan sekuat tenaga.

"Baiklah kau akan ikut dengan kami"
Kata pemimpin mereka.

"Huh?"

"Ingat ini adalah perintah, dan perintahku mutlak. Kalau kau ingin orang-orang disini selamat, lakukanlah apa yang aku katakan"

Melihat kekuatan mereka yang bisa mengalahkan prajurit sebanyak itu dalam sekejap mata dan kemampuan sihir mereka yang bisa menghancurkan barier, dia tidak menggertak. Aku tau kalau orang-orang ini mampu membunuh semua orang disini tanpa susah payah kalau mereka ingin. Aku tidak punya pilihan lain.

"Kalau aku bilang iya?"

"TETSUYA!!"
Teriak ibuku dari belakangku.

"Kami akan pergi dari sini tanpa menjatuhkan satu nyawapun"

"KUROKO!!"
Teriak Kagami.

'Maaf, tapi ini benar-benar cara terakhir bukan'

"Kalau begitu,"

Dan dengan itu, sekelilingku menjadi gelap. Aku tidak bisa melihat apa-apa, kesandaranku mulai pergi meninggalkanku. Hal terakhir yang bisa aku ingat adalah orang-orang yang sangat berarti padaku meneriakan namaku.

'Aku bahkan belum mengucapkan selamat tinggal'

~Time Skip~

Kuroko's P.O.V

'Dimana aku?'
Itu merupakan pemikiran pertamaku saat aku mendapatkan kesadaranku kembali.

"Oh, kau sudah bangun"

Aku bangun dari tempat aku tertidur dan duduk di tempat tidur ini. Setelah kepalaku sudah tidak terlalu pusing lagi, aku mulai mengamati lingkungan yang ada di sekitarku. Aku sadar kalau aku berada di sebuah kamar tidur. Dengan tempat tidur yang luas, warna dinding yang gelap dan hanya beberapa perabotan yang lain. Di pinggir ruangan ada 5 orang pemuda yang berdiri sambil mengawasiku. Para GoM.

"Apa kau sudah sadar situasimu sekarang, Tetsuya?"

Aku hanya diam dan dia hanya tetap mengamatiku dengan kedua matanya yang berlainan warna.

"Oh~ Jadi kau berani untuk menentangku? Kau seharusnya memikirkan konsekuensi akan hal itu terlebih dahulu~"

"Siapa kalian sebenarnya dan apa tujuan kalian membawaku kemari?"
Tanyaku.

Aku sudah berusaha untuk tetap memakai poker faceku, tapi perlahan tataapannya mulai menghancurkan semua usahaku. Aku takut.

"Apa kita belum memperkenalkan diri? Kalau begitu akan kuperkenalkan rekan timku ini.. Pemuda berambut biru tua itu adalah Aomine Daiki, Yang memakai kacamata adalah Midorima Shintarou, Yang beramput pirang adalah Kise Ryouta, Yang paling tinggi adalah Murasakibara Atsushi, dan terakhir, Aku adalah Akashi Seijuurou"

"GoM..."

"Itu benar, kami adalah GoM. Dan tujuan kami membawamu kemari hanya untuk satu alasan yang sederhana.."
Katanya.

Tiba-tiba, disaat itu juga, kelima orang itu hilang dari pandanganku dan setelahnya mereka sudah berada di tempat tidurku dengan masing-masing dari mereka memegang anggota tubuhku. Akashi berada di samping kananku dengan mulutnya berada di atas leherku, Aomine berada di sebelah kiriku sambil menarik bajuku sedikit untuk membuka bahuku, Lengan kananku dipegang oleh Midorima, sedangkan pergelangan tangan kiriku di pegang oleh Murasakibara dan Kise mengangkat kakiku dekat dengan mulutnya.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"
Aku berteriak sambil mencoba untuk kabur dari situasi ini, tapi tentu saja berakhir dengan kegagalan.

"Kami hanya menginginkan darahmu.."

Dan disaat itulah aku mersakan sakit disekujur tubuhku. Mereka menancapkan taring mereka di tubuhku secara bersamaan.

"AHH!!! HENTIKAN!"

Perlahan tapi pasti, semua tenagaku meninggalkan tubuhku. Sekali lagi, aku dipaksa masuk ke dalam kegelapan. Kesadaranku yang sudah tinggal sedikit membiarkan aku untuk berbisik perlahan

"Tolong.."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top