Part II

"Siapa kamu?"

"Aku? Kagami.. Kagami Taiga"
Jawabnya.

"Bagaimana kau bisa tersesar kemudian menemukan rumah ini? Kenapa kau bisa melewati barier yang menjaga sekeliling rumah ini?"
Tanyaku sambil mengambil beberapa langkah mundur untuk menjaga jarak kami.

"Uhm.. Aku sedang menghabiskan waktu saat ayahku menyuruhku menunggu di tengah hutan ini. Ia membawaku ke hutan ini berkata kita akan menemui keturunan dari 9 keajaiban yang lain. Dia bilang dia harus berhenti untuk mengumpulkan beberapa tanaman herbal yang belum pernah ia lihat, dan hasilnya aku berdiri di samping kereta kudaku selama 1 jam, jadi aku pikir untuk jalan-jalan di hutan terlebih dahulu. Dan aku sadar aku nyasar di tengah hutan dan disaat itulah aku melihat istana ini.."

"Itu tidak menjelaskan kenapa kau bisa melewati bariernya"
Kataku.

"Barier? Barier apa? Dan pertama-tama siapa namamu?"
Tanyanya

"Kuroko Tetsuya"
Jawabku pelan hampir berbisik

"Jadi ini istana yang harus aku kunjungi sore ini? Beruntungnya! Kau alih waris Kuroko, iya kan? Senanf bertemu denganmu.."
Jawabnya.

'Ada apa dengan orang ini.. Kenapa dia bisa langsung berbicara seperti itu dengan orang asing? Siapa dia sebenarnya?'
Pikirku sebelum suara Momoi-san mulai terdengar dari balik pintu.

"Tetsu-kun? Apa kau sedang bicara dengan orang lain? Aku akan masuk, Tetsu-kun"

Dan ia pun membuka pintu kamarku. Setelah matanya bertemu dengan sosok Kagami Taiga, ekspresinya berubah menjadi serius dan ia mengambil sesuatu dari dalam saku seragam pelayannya. Ia mengeluarkan benda itu dan mengarahkannya kepada Kagami.

'Tunggu apa itu.. Pisau?'

"SIAPA KAU?! KENAPA KAU BISA ADA DIDALAM ISTANA KELUARGA KUROKO?"
Teriaknya ke arah Kagami.

"Momoi-san, tolong tenanglah! Aku akan menjelaskan segalanya. Dia bukan orang jahat, jadi tolong turunkan benda itu"

Momoi-san menganggukan kepalanya dan menaruh pisaunya kedalam sakunya kembali. Akupun menghela nafasku.

"Dia adalah Kagami Taiga, tamu yang seharusnya hadir kesini nanti sore.."

"KAGAMI TAIGA?! Lalu kenapa dia bisa sampai duluan?"

Setelah penjelasan yang sama dengan yang Kagami ceritakan padaku, Momoi-san menundukan kepalanya dan meminta maaf kepada Kagami.

"Mohon maafkan sikapku yang tadi. Aku tidak tau siapa kau, jadi itu merupakan tindakan yang wajar untuk melindungi Te- Kuroko-sama"

"Tidak apa-apa, lagipula itu adalah tindakan yang tepat saat kau melihat seorang pria tidak dikenal berada di kamar pangeranmu.."

"Seharusnya aku sudah bisa menduganya! Barier yang melindungi istana ini membutuhkan setidaknya kekuatan sebesar 2,000,000 bom yang diledakan secara bersama-sama untuk dihancurkan. Dan yang bisa masuk melewati barier ini hanyalah anggota keluarga Kuroko dan keluarga Kagami serta orang yang diijinkan masuk oleh anggota keluarga Kuroko. Aku benar-benar minta maaf!"

"Tidak apa-apa! Jadi tolong berhentilah minta maaf!"

"Momoi-san, bisa tolong beritau ibuku bahwa Kagami-kun sudah ada disini? Aku akan mengurus sisanya"
Kataku sebelum Momoi-san mengangguk dan meninggalkan kamarku

"Sial! Aku juga haru menghubungi ayahku!"
Teriaknya sambil mengeluarkan sebuah kristal berwarna hitam.

"Apa itu?"
Tanyaku sambil menunjuk kearah kristal tersebut

"Alat komunikasi, Maaf apa aku boleh menelepon ayahku dulu?"

"Tentu saja"

Kagami pun menutup matanya dan kristal itu mulai memancarkan cahaya yang tidak terlalu menyilaukan. Beberapa menit setelahnya, Suara orang lain terdengar dari batu tersebut, meskipun aku hanya bisa mendengar suara seperti bisikan.

"Huh.. Aku sudah menjelaskannya.."
Katanya sambil mengelap keningnya.

"Uhm.. Jadi kau mau minum?"
Tanyaku

"Tentu saja.. Aku juga sangat ingin berbicara dengan alih waris Kuroko yang baru.."
Katanya dengan senyum di mukanya.

Setelah aku memanggil seorang pelayan, kami berdua duduk di meja tempat aku duduk tadi.

"Jadi?"
Tanya Kagami sambil menaikan alisnya.

"Apa?"
Tanyaku balik.

"Apa benar semua yang ada di legenda itu tentang keluargamu?"
Tanyanya

"Legenda yang mana?"
Tanyaku lagi

"Legenda yang mengatakan bahwa anggota keluarga Kuroko sangat jarang pergi ke dunia luar? Kalau kalian benar-benar dikurung disini?"

"Kalau tentang legenda yang pertama, iya itu benar. Anggota keluarga Kuroko jarang untuk pergi keluar dari istana ini, hanya untuk keadaan yang sangat penting saja, kami boleh keluar ke dunia luar dan yang biasanya pergi hanyalah kepala keluarganya saja"

"Jadi, Sudah berapa kali kau pergi kedunia luar?"

"Belum pernah."

"Hah? Benaran?"

"Benar. Walaupun aku suka untuk membaca cerita tentang dunia luar, tapi aku belum pernah keluar dari istana ini sekalipun. Sebenarnya aku sangat ingin untuk pergi keluar"
Kataku dan ekspresiku berubah menjadi.. sedih? Iri? Kecewa?

"Kagami-kun, bagaimana rasanya hidup didunia luar?"

"Biasa saja. Memang aku tidak di kekang sepertimu, aku bisa jalan keluar istanaku kapan saja aku mau, tapi akan ada satu atau dua orang pengawal yang menemaniku.."
Tanyanya sambil tersenyum ke arahku.

"Hmm.. Kalau boleh aku tau, Kekuatan macam apa yang dipunya oleh keluarga Kagami?"

"Kekuatan untuk memandu manusia"

"Mkasudnya?"

"Aku juga belum ngerti sepenuhnya, tapi ada yang bilang kalau kita adalah 'cahaya' di dunia.. Mungkin maksudnya kita bisa membimbing orang lain dan mungkin karena itu kita dipercayakan kepada ekonomi dunia. Kalau kau?"

"Kekuatan untuk menyembuhkan. Karena keluarga Kuroko merupakan halfblood"

"Kalau aku manusia sepenuhnya. Hei, bisa tunjukan kekuatanmu?"

"Tentu saja kenapa tidak?"

Akupun pergi ke meja tempat aku biasa menulis atau mencatat dan mengambil sebuah pena dan membawanya ketempat kami duduk.

Aku mengeluarkan pena tersebut dan menusuk lenganku sendiri. Darahpun mulai mengalir dari lukaku.

"OI!! APA YANG KAU LAKUKAN?!"

"Tenanglah.."

3 detik kemudian, luka tersebut hilang tanpa meninggalkan setetes darahmu dan Kagami membuka mulutnya lebar karena terkejut.

"Hebat! Kekuatanmua sangat hebat!"
Serunya sambil menarik tanganku dan mulai mengusapkan jarinya di lenganku seperti ingin memastikan.

"Apa kau bisa menunjukan kekuatanmu?"

"Karena disini tidak ada manusia, jadi aku tidak bisa"

"Oh, sayang sekali"

Saat itu, pintu kamarku diketuk dan ada orang yang berbicara.

"Tetsuya, ayahmu sudah pulang dan Kagami-sama, memanggil putranya"

"Ah, baiklah ibu. Kami akan segera turun"

"Kuroko, aku akan turun duluan kau begitu, kau masih perlu untuk ganti baju kan?"

"Terima kasih, Kagami-kun. Kau adalah orang yang sangat menarik untuk diajak bicara."

"APA- K-KAU- KENAPA KAU BISA MENGATAKAN HAL SEPERTI ITU?! Aku akan menunggumu dibawah!"

Tawa kecilpun meninggalkan mulutku sebelum aku melanjutkan berbicara.

"Kagami-kun, apa kita bisa berteman?"
Tanyaku dan Kagami hanya menyeringai.

"Bodoh! Apa untuk jadi teman dibutuhkan izin? Tentu saja bisa"

"Terima kasih"
Kataku dan dia hanya melembai sebelum ia meninggalkan kamarku.

Setelah selesai berganti baju, aku turun dan kamipun makan malam dengan keluarga Kagami seperti yang direncanakan. Karena letak istana kami yang berjauhan, keluarga Kagami memutuskan untuk menginap disini. Aku mengusulkan Kagami-kun untuk tidur di kamarku dan ia pun setuju. Aku sangat menantikan untuk bisa berbicara lebih lagi dengan Kagami.

~Malam itu~

Overall P.O.V

Kagami pun berbaring di tempat tidur yang sudah disiapkan di seberang tempat tidur Kuroko. Kuroko sudah tidur pulas dengan mukanya menghadap ke Kagami.

Tanpa ia sadari, Kagami mulai menatapi wajah Kuroko yang terlihat sangat tenang. Saat itu, gambar wajah Kuroko yang terlihat agak sedih melintas di pikirannya. Tanpa ada alasan yang jelas, hal itu membuatnya sangat kesal. Ia berdiri dan menghampiri tempat tidur Kuroko, dan ia pun berlutut supaya ia bisa berhadapan langsung dengan Kuroko.

Ia menyingkirkan rambut yang ada dikening Kuroko, sebelum berbisik kepadanya

"Aku berjanji akan membawamu keluar suatu hari nanti.."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top