Bab Sebelas

Empat bulan kemudian...

Senin

"Sayang sekali ya, kita harus fokus menjalani UN," ucap Kate. "Iya, kan, Joy?"

Joy mengangguk. "Iya. Tapi tetap saja kita harus memutuskan anggota OSIS baru."

"Loh? Kenapa tidak guru saja yang menentukannya? Guru sangat tidak berguna ya. Mereka mengajar di sekolah mahal, tetapi tidak memiliki tanggung jawab sama sekali," ucap Kate memancing Joy.

"Sejak dulu memang OSIS yang menentukan penerusnya," jawab Joy pelan.

"Oh iya, Joy. Gue lupa. Ketua OSIS tahun lalu namanya siapa?" tanya Kate.

"Kak Rina," jawab Joy.

"Lo masih saling contact sama dia?"

"I-iya enggak lah. Dia kan fokus kuliah," jawab Joy.

"Enggak salah lagi," jawab Kate lalu tertawa singkat. "Ya sudah, ayo putuskan penerus kita."

Joy terlihat berpikir. Ia mencoba mengingat segala kalimat yang ia terima saat dulu.

"Usulkan beberapa nama lebih dulu. Jangan langsung mengusulkan yang bernama Jenna itu. Temanmu bisa curiga, terutama Kate."

"Pertama, ambil satu yang paling pintar di angkatan. Kedua, ambil seseorang yang bisa kau percaya, seperti yang kau ceritakan kemarin. Jadikanlah dia sebagai ketua OSIS."

"Bagaimana dengan Shena? Dia juara paralel pertama kan?" usul Joy.

"Orang pintar belum tentu cerdas," jawab Kate.

"Dion? Dia satu-satunya murid yang bisa lolos di OSN tingkat kabupaten, kan?" usul Joy lagi.

"Bagaimana dengan Joy? Dia satu-satunya murid yang mendapat beasiswa di sepanjang sejarah sekolah ini, kan?" Kate membalas perkataan Joy.

Joy hanya mendengus kesal. Ia merasa menyesal. Sangat menyesal. Mengapa ia memilih Kate sebagai wakilnya? Anggota OSIS memang dipilih oleh anggota sebelumnya. Tetapi wakil ketua ditentukan oleh ketuanya sendiri, sehingga pekerjaan bisa lebih mudah. Joy sudah salah langkah sejak dulu.

"Sebentar," ucap Rama lalu ia keluar dari Ruang OSIS.

Anggota OSIS lainnya hanya melihat kepergian Rama dalam diam. Mereka belum sempat menjawab apapun. Sepertinya otak jenius Rama sedang bekerja.

Beberapa menit kemudian, Rama datang dengan membawa sebuah buku tebal. Buku itu adalah daftar siswa selama sepuluh tahun berturut-turut. Buku itu akan diganti setiap sepuluh tahun, katanya. Dengan kata lain, tahun ini adalah tahun terakhir buku itu dipakai.

Rama membuka halaman paling belakang buku itu. Sudah dipastikan halaman itu berisi murid angkatan tahun sekarang.

"Eh? Buku ini gak hancur ya?" tanya Kate tiba-tiba.

Jarang ada siswa yang mengetahui tentang keberadaan buku itu. Gak penting, kata mereka. Isinya hanya foto-foto dengan nama siswa di bawahnya.

"Maksudnya?" tanya Rama kepada Kate.

"Kalo angkatan 2017 itu yang terakhir di buku itu, berarti dimulai dari angkatan 2007, kan? Di saat pembunuhan itu terjadi," ucap Kate.

Mata Rick terbelalak. "Benar juga. Buku ini juga tidak terlihat kotor. Kalo dipakai sepuluh tahun yang lalu, kurasa buku ini akan menjadi korban di pembunuhan massal itu."

Di sisi lain, Rama sibuk membaca-baca daftar nama murid angkatan tahun 2017/2018. Ia membaca satu per satu nama dan keterangannya. Biasanya, jika siswa itu ada keahlian khusus atau pencapaian tertentu, akan dicantumkan di bawah namanya.

"Buku itu diperbarui, Rick. Data murid sepuluh tahun lalu kan masih tersimpan di komputer. Sekolah masih bisa mencetak ulang," kata Joy.

"Hei, bagaimana jika kita pilih si Trish? Dia fasih berbahasa Inggris," ucap Rama sambil menunjuk foto murid bernama Trish.

"Bilang aja lu pilih dia karena cantik," jawab Rick lalu menoyor kepala Rama pelan.

"Nah, itu alasan lainnya," kata Rama.

"Untuk apa memilih yang fasih Inggris?" tanya Kate.

"Kita bisa meminta pendapat ini ke orang luar. Bisa aja orang luar negeri mau membantu kita menyelidikinya kan?" terka Rama.

"Astaga, Ram. Kita yang tau seluk-beluk sekolah ini aja gak bisa mecahin. Lu mengharap apa dari orang luar negeri?" tanya Kate.

"Iya juga ya ...." Rama menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Bagaimana dengan usulanku tadi? Shena? Dion?" tanya Joy.

"Boleh," jawab Rick.

"Kalian berdua tetap jadi anggota OSIS ya," ucap Joy sambil menunjuk Rick dan Rama.

=====

29-07-2017

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top