Prologue

"Manusia akan punah."

Setidaknya itulah yang aku pikirkan, setelah menghabiskan hidupku selama 12 tahun di dunia Vigarden ini sejak aku dilahirkan. Dan sekarang aku tengah melihat monster-monster yang tidak diketahui berkeliaran dengan kacau di kota, menghancurkan hidup manusia yang damai sejak dunia Vigarden terbentuk.

Sebuah virus baru tak dikenali muncul di dunia Vigarden, semuanya disebabkan oleh karena salah satu gunung berapi beku paling besar di benua Iceland bahkan dunia, tiba-tiba aktif kembali dan meledak, melelehkan benua itu dan menghancurkan gunungnya.

Awalnya, kupikir itu adalah salah satu dari sekian banyak bencana yang terjadi di dunia ini, karena itulah hukum alam. Namun tidak berselang lama, Lembaga Kesehatan Vigarden mengeluarkan pengumuman bahwa dunia telah diserang oleh keberadaan virus baru. Virus baru tersebut tidak diketahui dan dikabarkan sebelumnya telah terkubur jutaan tahun lamanya di bawah gunung berapi yang meledak itu.

Sebuah bencana alam yang ternyata menyebabkan dampak yang lebih besar dari dunia Vigarden, mengharuskan seluruh permukaan Vigarden mencari cara menghadapi virus yang mulai menyebar kemana-mana itu.

Namun, ternyata kekacauan itu tidak berhenti sampai disana. 

Karena tidak berselang lama, kemunculan dari makhluk aneh mengerikan terdengar di berita. Pertama kali ditemukan di pantai Amberich, benua Rigerd, yang paling dekat dengan benua Iceland. Dan tidak butuh waktu lama, hingga mimpi buruk pun memenuhi dunia Vigarden.

Usiaku masih muda saat itu, namun aku ingat jelas dengan ibuku yang mengambil segala keperluan penelitiannya untuk dibawa ke mobil, serta ayahku yang menyiapkan senapan dan berbagai peluru yang dia jejalkan masuk ke dalam tas. 

Dan disanalah aku melihat semua yang ada di dunia ini perlahan-lahan mulai berubah.

Ketika mobil Ayahku melaju cepat melintasi kota untuk menghindari makhluk mengerikan yang menyerang warga, aku melihat warna emas menciprat menghiasi tanah ketika salah satu dari mereka termakan oleh sang makhluk.

Ketika kami tiba di tempat kerja ibuku, perhatianku segera tertuju pada beberapa orang yang tengah tidak sadarkan diri. Melihat mereka terduduk di lantai sambil mendapatkan perawatan dari salah satu petugas medis, mataku menangkap warna perak mengalir keluar dari luka di pelipis salah satu orang yang ada.

Dan ketika aku melihat orang lain dengan paniknya berbicara pada salah seorang dokter dan menunjukkan darahnya yang berubah biru, tidak ada yang bisa mengetahui apa yang terjadi.

Hingga akhirnya ketika aku berada dalam kerumunan orang-orang yang menunggu bantuan dari pekerja medis di salah satu bangunan serba guna di tempat itu, aku melihat salah seorang memuntahkan darah hitam.

Di saat itulah sebuah suara berbunyi dalam benakku, dan bagaikan insting yang bergerak cepat memerintahkanku untuk melakukan sesuatu.

Aku segera mengambil sebuah pisau lipat yang dijatuhkan oleh salah seorang petugas keamanan yang panik mendekati sosok yang memuntahkan darah itu.

Tanpa pikir panjang, aku menggores tanganku dengan sedikit bertenaga. Namun tubuhku membeku melihat apa yang terjadi.

Darahku tetap berwarna merah.

.

.

.

Aku tidak tahu apakah itu adalah pertanda baik atau buruk.

•••

•••

Sabtu,
29 Oktober 2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top