daehyun menyibakkan rambut youngjae yang menutupi keningnya dan menatap miris kearah kening youngjae yang terdapat sedikit benjolan dan memerah,yeonju yang berdiri di samping daehyun berjinjit untuk bisa melihat kening youngjae yang hanya duduk pasrah di kursinya dengan mata terpejam,daehyun kemudian mengompres kening youngjae dengan es batu.
"sepertinya.... itu sangat sakit,pasti akan ada bekasnya" gumam yeonju, daehyun sekilas melihat ke arahnya.
"yeonju-ya......diam kau,lagi pula kenapa kau ikut masuk" suara youngjae terdengar malas.
"bagaimana bisa kau seceroboh ini,bukankah soonyoung sudah membukakan pintu kenapa kau malah menabraknya"omel daehyun,mata youngjae tiba tiba terbuka.
" jika aku lihat aku tidak akan tertabrak"sangkal youngjae membela diri dan kembali memejamkan matanya karna kepalanya sedikit pusing entah karna keningnya yang sedikit benjol atau dia memang benar benar pusing.
daehyun memberikan kembali es batu tersebut pada yeonju,dan memegang kening youngjae dengan punggung tangannya,"kau demam,sebaiknya kita pergi ke dokter"
"aniya.....mampir saja ke apotik saat pulang nanti"
youngjae membuka matanya dan menaruh tangannya di meja dengan satu tangan menyentuh keningnya.
"yeonju-ya..."
"ne"
jawab yeonju dengan semangat dan berdiri di depan meja youngjae yang kemudian mengangkat kepalanya dan kembali bersandar.
"ini menjadi hari terakhirmu berada di sini"
"ne!?"
yeonju tercengang dengan pernyataan youngjae,apa maksudnya dia di pecat,tak berbeda dengan yeonju,daehyun juga sedikit terkejut dia malah berpikir mungkin saja otaknya sedikit bermasalah setelah terbentur.
"mulai besok pergi dan bantulah wakil presdir,aku sudah punya daehyun jadi kau pergi saja"
"ne!?"
youngjae kemudian menegakkan tubuhnya setelah melihat wajah bodoh yeonju yang sepertinya masih belum mengerti maksud dari perkataannya.
"masih belum mengerti...,apa kau orang bodoh"
yeonju menggeleng,"aku masuk peringkat sepuluh besar saat SMA"
"kalau begitu untuk apa lagi kau di sini,pergi dan segera berkemas,aku tidak mau lagi melihat wajahmu"
"tapi.....kenapa presdir menyuruhku membantu wakil presdir,bukankah hanya perlu mencari sekretaris baru untuk nya,lagi pula jika tidak ada aku jadwal presdir pasti akan kacau,bukan begitu" yeonju bermanis manis pada youngjae agar youngjae membatalkan niatnya tapi sepertinya tidak akan mempan juga.
"sudah ku bilang aku punya daehyun dia akan menggantikanmu"
"tapi.....bukankah daehyun-ssi...seorang kepala penjaga keamanan,bagaimana bisa dia menjadi sekretaris"
"keluar,keluar sana...kau membuat kepalaku makin pusing" youngjae kemudian menyandarkan kepalanya tapi secepatnya dia kembali melihat ke arah yeonju.
"ya', kenapa kau selalu menentang perintahku,kurang baik apa aku selama ini padamu,aku hanya menyuruhmu membantu yoo kihyun bukannya memecatmu,meski kau membantu yoo kihyun atau kwon soonyoung aku akan tetap membayarmu jika aku yang menyuruhnya,mengerti....."
"ne..........." jawab yeonju yang tiba tiba menjadi lemas,dia tidak yakin apakah dia bisa bekerja bersama kihyun terlebih lagi jika di lihat dari garis wajahnya dia bukanlah orang yang cerewet seperti presdir terkutuk sekaligus tersayangnya ini.
yeonju kemudian berbalik hendak menuju pintu keluar,"yeonju-ya...."
yeonju perlahan berbalik dan menatap youngjae dengan bahu yang sudah turun,setidaknya jika youngjae mengatakan bahwa dia bercanda bahunya pasti akan kembali lagi.
"kau tahu etika sebelum meninggalkan ruangan presdir"
yeonju membuang nafasnya,"ne.....aku permisi dulu presdir"yeonju membungkuk sekilas dan melanjutkan langkahnya.
"kau bisa mencari orang baru,kenapa harus yeonju"
"wae....kenapa aku harus mendengarkanmu"ujar youngjae seperti dia tengah malas untuk berbicara,dia kemudian memutar kursinya dan membelakangi daehyun.
<BREAK OUR DESTINY>
youngjae berdiri di teras apotik dengan pandangan tertuju ke pelataran apotik di mana air yang berjatuhan terlihat seperti tengah melompat lompat di hadapan youngjae,perlahan youngjae mengangkat tangannya seperti ingin menangkup air hujan,dan sedikit demi sedikit air yang menetes membasahi tangan youngjae,pendengarannya terusik oleh suara pintu yang terbuka tepat di belakangnya.
"hujan" gumam youngjae.
daehyun yang sudah berdiri di sampingnya dan sedang berkonsentrasi pada payung di tangannya sekilas melihat ke arah youngjae,ada apa dengan wajahnya,daehyun mengangkat payung tersebut untuk memayungi youngjae dan membuat youngjae mendongak melihat payung hitam yang selaras dengan warna jasnya tengah menghalangi air hujan yang ingin menyentuhnya.
"kita pulang sekarang"
ujar daehyun, tapi youngjae tiba tiba melangkahkan kakinya dan membuat daehyun menyusulnya,daehyun mengernyitkan dahinya ketika youngjae berjalan lurus karna mobil mereka terletak di arah kanan dan bukannya lurus,langkah youngjae tiba tiba terhenti.
"kau mau kemana"
youngjae tidak menjawab,dia melangkahkan kakinya keluar dari perlindungan daehyun dan membiarkan air hujan mengenai wajahnya tapi hanya sebemtar karna daehyun kembali memayunginya,Youngjae kemudian melangkah lagi begitupun daehyun,youngjae melihatnya dengan wajah tanpa ekspresi, dia kemudian melangkahkan kakinya kembali tapi lagi lagi daehyun mengikutinya,untuk beberapa kali hingga youngjae yang sudah terlihat geram tiba tiba merampas payung daehyun dan tanpa di duga youngjae langsung mematahkan payung tersebut tanpa belas kasihan atau berpikir bahwa itu bukanlah payung mereka.
daehyun menatap datar ke arah youngjae yang membuang payung tak bernyawa tersebut dengan wajah yang kesal,dan kali ini bukan hanya youngjae yang terkena air hujan melainkan juga daehyun bahkan hujan semakin deras di bandingkan dengan saat mereka datang.
"kau tidak ingin pulang" suara daehyun tersamarkan oleh suara hujan yang menari nari di sekitar mereka.
youngjae membuang nafasnya dan menunduk dalam sebelum berbalik membelakangi daehyun dan mengarahkan pandangannya ke langit,dia hanya ingin menikmati air hujan sebentar,anggap saja sebagai ganti dari waktu yang tidak bisa ia nikmati selama ini,tapi daehyun mana mungkin mengerti.
youngjae kemudian melangkahkan kakinya berjalan menjauhi daehyun menuju mobil dan tanpa sepengetahuan youngjae,daehyun menengadahkan tangannya dan menangkup butiran air yang hancur ketika menyentuh tangannya.
"hancur dan menyatu kembali"
daehyun mengarahkan pandangannya pada punggung youngjae yang sudah basah kuyup,dia tersenyum tidak percaya,bukankah youngjae demam kenapa malah hujan hujanan,terlebih lagi sampai merusak payung milik orang, daehyun kemudian kembali ke arah apotik untuk membayar ganti rugi atas payung yang di rusak oleh youngjae sebelum menyusul youngjae yang sudah mencapai mobil terlebih dulu.
<hancur dan menyatu,luka yang tertutup dan membusuk,takdir yang bertumpuk,benang transparan yang terhubung,apakah itu?>
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top