Part 23
presiden memasuki blue house bersama jonghyun yang berjalan di belakangnya.
"sejauh mana persiapan kampanye di lakukan" tanya presiden sembari berjalan ke ruangannya.
"hampir 75% presiden"
jonghyun ahjusi membukakan pintu untuk presiden dan menampakkan seorang pemuda yang tengah berdiri di depan meja kerja presiden membuat ujung bibir presiden terangkat ketika pemuda tersebut membungkukkan badannya.
presiden kemudian berjalan ke belakang mejanya yang juga terdapat hyukjae yang berdiri di sampingnya.
jonghyun berjalan dan berdiri di samping kanan presiden seperti biasa,sedari tadi pandangannya tidak pernah lepas dari pemuda yang saat ini berdiri di hadapan mereka dengan kepala yang sedikit tertunduk.
"apa kau yang bernama kwon soonyoung,benar begitu"
"ne,presiden" jawab pemuda bernama soonyoung yang tidak lain adalah anak dari jonghyun sendiri.
senyum presiden mengembang begitu saja senyum yang menandakan bahwa dia merasa puas dengan sesuatu,"kau membesarkan putra mu satu satunya dengan baik"
"anda terlalu memuji" ujar jonghyun sembari menunduk sekilas,berbeda dengan ucapannya wajahnya sekarang malah terlihat tidak senang,soonyoung mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat ayahnya dia sempat terkejut saat presiden mengatakan bahwa dia adalah anak satu satunya,jonghyun yang menyadari tatapan soonyoung melihat ke arahnya dan mengangguk pelan seakan mengatakan semuanya akan baik baik saja.
"aku rasa aku tidak perlu basa basi lagi,melihatmu sudah berkembang sejauh ini membuatku bangga"
bangga,bahkan seorang youngjae pun belum pernah mendapatkan predikat kebanggaan dari seorang presiden.
"mulai sekarang pastikan dia bisa beradaptasi dengan seoul dan kau harus mengajarinya apa yang sudah di katakan oleh ayahmu padamu"
"saya mengerti"
lagi sudut bibir presiden terangkat kali ini lebih lebar sehingga menciptakan sebuah tawa ringan yang di iringi senyuman oleh hyukjae,jonghyun menatap ke arah hyukjae dengan pandangan yang tidak bisa di artikan dan kembali melihat ke arah putra nya,dia memang putranya satu satunya tapi dia bukanlah satu satunya putra yang telah di lahirkan oleh ibunya,jonghyun memahami perasaan soonyoung saat ini,seharusnya presiden tidak mengatakan hal yang terlalu sensitif seperti itu.
"baiklah,aku sudah puas bertemu dengan mu hari ini lain waktu kita bisa makan malam bersama,pergilah ke daegu sekarang dan pastikan tuan mu sampai di seoul dengan selamat"
"ne,presiden saya permisi"
soonyoung mengundurkan diri dan keluar dari ruangan presiden, setelah pintu tertutup dari luar jonghyun meminta izin untuk mengantar soonyoung dari depan.
"dia sudah tumbuh dewasa sekarang"
"berkatmu dia bisa menjadi seorang manusia"
presiden tersenyum ke arah hyukjae seakan membenarkan perkataan nya barusan.
"dia sangat mirip dengan jonghyun"
"soonyoung-ie"
soonyoung menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang saat berada tepat di depan pintu blue house.
"appa..."
jonghyun menghampirinya dan ingin memastikan apakah soonyoung baik baik saja.
"berhati hatilah di jalan,daegu cukup jauh dari seoul"
"ne,karna aku pergi jadi tidak ada yang menemani eomma,jangan pulang malam malam"
"appa mengerti,hati hati dalam berkendara jika kau lelah istirahat dulu"
"ne,aku pergi dulu,tolong jaga eomma baik baik"
soonyoung menuruni tangga tapi jonghyun menatpanya seakan berat untuk melepasnya dia kemudian menyusul soonyoung dan meraih lengannya membuat soonyoung berbalik menatapnya tidak mengerti,jonghyun tersenyum dan memeluk putranya.
"yang dikatakan presiden tadi,kau jangan ambil hati"
"aku tahu,aku sudah besar sekarang,aku sudah mengerti semuanya bagaimanapun juga dia ingin aku menjaga hyung,aku akan melakukannya tapi hanya untuk eomma"
"kau memang anak appa,berhati hatilah"
~|~
"Siapa yang harus ku jemput"
Tanya daehyun yang duduk di sofa sembari melihat ke arah youngjae yang duduk bersandar di kursi kebesarannya.
"Namanya kim nayeon,penerbangan dari amsterdam dia akan sampai pada pukul 10.15 di bandara incheon,dan ingat ini misi rahasia"
"Seperti apa orang nya"
"Kau tidak perlu tahu" jawab youngjae acuh sembari memutar kursinya.
"Ya' bagaimana bisa aku menjemput seseorang yang bahkan tidak pernah ku lihat sebelumnya,berikan aku fotonya"
Youngjae menggeleng,"pergi saja,nayeon-ssi akan langsung mengenalimu jika kau menunggu di pintu keluar"
Youngjae kemudian melihat jam tangannya,"baiklah,sudah waktunya pergi,cepat pergi sana" ujar youngjae seakan mengusir daehyun, daehyun pun dengan kesal beranjak dan berjalan menuju pintu keluar sembari menggerutu seperti lebah.
"Eoh...kau sudah akan pergi" sapa yeonju saat melihat daehyun keluar dari ruangan youngjae.
"Ne" jawab daehyun singkat.
"Kalau begitu hati hati di jalan" ujar yeonju sembari tersipu malu berbeda dengan daehyun yang tidak menujukkan reaksi apapun,daehyun menunduk sekilas sebelum pergi begitupun yeonju, setelah daehyun pergi yeonju mengangkat kepalanya dan melihat ke arah daehyun dengan mata yang berbinar binar,betapa tidak beruntungnya dia karna saking seriusnya melihat daehyun dia tidak sadar bahwa youngjae keluar dari ruangannya dan menyandarkan tangannya ke meja.
"Bukankah dia sangat tampan"
"Ya,benar,daehyun-ssi terlihat sangat tampan tapi sayang dia tidak pernah tersenyum padaku,sial" ucapnya yang masih belum sadar akan kedatangan youngjae.
"Tipe mu"
"Ne..."
"Apa yang kau lihat" ujar youngjae yang tiba tiba meninggikan nada bicaranya sembari menggebrak meja,membuat yeonju kaget.
"Kamjagiya......presdir,kenapa kau mengagetkanku" protesnya sembari memegangi dadanya,bahkan suara youngjae sempat membuat daehyun berbalik dan menatapnya heran,dia ingin melanjutkan langkahnya tapi di urungkannya setelah youngjae menggerakkan tangannya sebagai isyarat agar daehyun menunggunya.
Youngjae kemudian mendekatkan wajahnya ke arah yeonju dan memberi isyarat agar yeonju mendekat.
"Apa kau....menyukai daehyun-ssi,benarkan"
"A-apa yang presdir katakan"
"Ahh..kau jangan bohong padaku kau kira aku tidak lihat matamu yang selalu bercahaya ketika melihat daehyun-ssi eoh....masih mau mengelak"
"Aniyo....tapi apa daehyun-ssi sudah punya pacar" tanya yeonju dengan sedikit antusias.
Daehyun yang sedang menjadi topik utama melihat kearah mereka seperti tengah melihat orang aneh,sebenarnya apa yang di lakukan youngjae di sana dan lagi pula kenapa harus berbisik bisik.
"Wae.....kau tertarik eoh ...JAngan bermimpi eoh....." youngjae tiba tiba saja meninggikan nada bicaranya sembari menggebrak meja membuat yeonju dan daehyun terkejut untuk kedua kalinya.
Youngjae mengibas ngibaskan tangannya setelah merasakan sakit di tangannya,dia kemudian mendekat ke arah yeonju kembali dan menggerakkan tangannya agar yeonju mendekat.
"Sampai matipun tidak akan kuserahkan dia padamu,kau mengerti bukan eoh...." ucap youngjae sembari tersenyum nakal seakan akan tengah menggoda yeonju yang terlihat tidak percaya.
"Presdir....apa yang kau katakan,jangan bilang kalau,kalau" ujar yeonju sembari menatsp ngeri ke arah youngjae.
"Ahh....masak kau tidak tahu,kau pasti tahu bukan,aku pergi dulu dan ingat pesanku eoh...." ujar youngjae sembari mengedipkan sebelah matanya ke arah yeonju sebelum meninggalkannya yang terlihat sangat terguncang dengan apa yang baru saja youngjae katakan.
"Tidak mungkin,daehyun-ssi,heol...apa dia sudah gila" dia berteriak di akhir kalimatnya membuat youngjae menarik sudut bibirnya membuat sebuah senyum kemenangannya,dia kemudian menarik bahu daehyun yang melihat ke arah yeonju agar dia berbalik dan berjalan berdampingan dengannya,youngjae menaruh kedua tangannya di bahu daehyun seperti tengah memeluknya dan melihat ke arah yeonju sekali lagi yang terlihat sangat frustasi.
"Persdir.....aku tidak terima ini,bagaimana kau bisa mempermainkanku seperti ini,presdir...." teriak yeonju frustasi.
Daehyun ingin menoleh tapi youngjae mendorong mukanya agar dia tidak melihat seberapa frustasi nya yeonju saat ini dan hal itu juga yang menaikkan mood youngjae saat ini,seperti nya yeonju benar benar sudah termakan omongannya.
"Turukan tanganmu"
"Wae...kau tidak suka,kenapa apa kau mulai menyukai ku eoh...." ujar youngjae sembari terus menempel pada daehyun dan mendekatkan wajahnya ketika berbicara pada daehyun.
"Kau sudah gila,menyingkirlah dari ku, kau membuatku merinding"
Bukannya melepas youngjae malah menggandeng lengan daehyun, "wae..... Ada apa denganmu kenapa tiba tiba bersikap aneh"
"Jangan berteriak nanti ada yang lihat"
"Kau sudah gila"
Yeonju terduduk lemas di kursi dia masih terlihat terguncang,apakah youngjae berkata yang sesungguhnya atau hanya mempermainkannya.
"Aku bisa gila,apa dia benar benar sudah gila,ahh......aku harus bagaimana,presdir sialan,tidak mungkin daehyun-ssi seperti itu,tidak ,tidak ,tidak, tidak mungkin presdir pasti hanya mempermainkanku" ujar yeonju yang ingin menenangkan diri tapi bukannya menjadi lebih tenang dia malah menjadi lebih gila mengingat bahwa youngjae selalu menempel pada daehyun selama dua puluh empat jam.
"Benar benar tidak bisa di maafkan berani beraninya kalian mempermainkanku" ujarnya sembari memukul meja.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top