Part 32

youngjae bersandar di mobil yang di berhentikan oleh daehyun di depan pagar sebuah rumah yang tampak gelap,sedangkan daehyun sendiri pergi meninggalkan youngjae sekitar tiga menit yang lalu,youngjae melihat siluet daehyun keluar dari halaman rumah yang hanya berjarak tiga rumah dari tempat youngjae.

daehyun memberikan sebuah kunci rumah pada youngjae ketika dia sudah berada di depan youngjae.

"apa ini"

"masuklah,meski tidak pernah di huni kupastikan tempatnya bersih"

"rumah siapa ini" ujar youngjae menunjuk rumah yang berada di depannya.

"rumah ku,sekarang masuklah dan istirahat,besok kau harus kebandara"

"kau sendiri"

"aku" daehyun tiba tiba bersikap aneh,membuat youngjae berfikir apakah dia menanyakan hal yang salah.

"aku akan mencari sesuatu untuk di makan,sekarang masuklah,kamarnya ada di lantai dua"

daehyun membukakan pintu pagar untuk youngjae yang merasa sedikit aneh dengan tingkah laku daehyun.

daehyun merogoh sesuatu dari saku jasnya,dan menyodorkan sebuah ponsel pada youngjae.

"jika ada apa apa hubungi aku"

youngjae mengambil ponsel tersebut dan berjalan memasuki halaman rumah dia berjalan menuju pintu.
daehyun tetap berdiri di tempatnya, memastikan  youngjae sampai masuk ke dalam rumah,youngjae membuka kunci rumah dan sekilas melihat ke belakang sebelum akhirnya masuk ke dalam rumah,daehyun menatap ke arah rumah tersebut dan tanpa sadar menghela nafas panjang,dia kemudian berjalan beberapa langkah dan duduk di pinggir jalan,sekilas dia menolehkan kepalanya kembali ke rumah dan melihat bahwa lampunya sudah menyala,sudut bibirnya tiba tiba terangkat dan kemudian menjatuhkan pandangannya ke bawah,fikirannya memutar kembali perkataan youngjae beberapa waktu lalu.

"dia bukanlah orang yang bisa ku panggil dengan sebutan kakak,aku tidak ingin terpaksa memanggilnya kakak karna aku tidak pernah menginginkannya,akan sangat menarik jika publik tahu tentang ini hehh...mau dengar sebuah cerita"

"jika itu tidak memberatkanmu,katakan apapun yang ingin kau katakan"

"presiden,pak tua itu pernah melakukan kesalahan fatal di masalalu,dia membuat silsilah keluarga yang rumit untuk ku,untuk nya dan untuk soonyoung, presiden menghamili kekasihnya dan malah menikah dengan wanita pilihan keluarganya,meski sudah menerima pernikahan tersebut sepertinya pak tua itu belum puas,dia menyuruh temannya menikahi mantan kekasihnya,uri jiyoungie pasti sangat menderita waktu itu"ujar youngjae sembari menatap langit yang gelap entah ingin melihat bintang atau sekedar untuk menahan air matanya karna sedari tadi suara youngjae terdengar semakin berat.

" jiyoung-ssi,mungkinkah....itu ibu mu"

"benar sekali,hampir setiap kali bertemu aku memanggilnya eomma tapi terkadang aku memanggil namanya begitu saja,sunhwa,itu nama dari ibu soonyoung, dia adalah obssesi dari pak tua itu,dia menghamili sunhwa-ssi dan menyuruh jonghyun-ssi untuk menikahinya,dia benar benar sudah gila,dulu aku selalu bertanya kenapa uri jiyoungie selalu menangis ketika berada di kamar sendirian sampai aku tahu semua alasan itu,karna pak tua itulah jiyoungie sering menangis,tapi dia sama bodohnya dengan jonghyun-ssi,berkali kali aku mengajak nya pergi tapi dia selalu menolak,mereka berdua benar benar orang dewasa yang bodoh"

daehyun melihat youngjae mengusap pipinya sembari tersenyum ringan,"apa dia sedang menghibur diri sendiri"batin daehyun.

"apa....mungkin kau membenci kihyun-ssi"

"benci?apa kelihatannya seperti itu,memang seharusnya aku membencinya,tapi......itu saja tidak cukup di jadikan alasan untuk membencinya,aku tidak pernah bisa membencinya meski untuk mengatakannya pun,dia bukanlah orang yang pantas untuk di salahkan,dia juga tidak lebih beruntung dariku,atau mungkin aku lebih beruntung darinya, aku..... memiliki seseorang yang jelas jelas untuk bisa ku panggil dengan sebutan keluarga tapi itu tidak berlaku untuk nya,dia memanggil sunhwa-ssi dengan sebutan eomma tapi dia tidak bisa memanggil jonghyun-ssi dengan sebutan appa,dia hyung nya soonyoung tapi soonyoung tidak di izinkan untuk memanggilnya hyung,dia tidak bisa memanggil jiyoungie dengan sebutan eomma tapi dia harus memanggil pak tua itu dengan sebutan appa,dia anak dari keluarga kwon tapi bernama belakang yoo dan tinggal dengan seseorang bernama belakang lee,tidak ada yang bisa tahan dengan keadaan seperti itu tapi......kelihatannya dia jauh lebih baik dariku,aku tidak membencinya dan tidak berniat untuk melakukannya,hanya saja.....sulit untuk menerimanya,bahkan berfikir untuk menerimanya,aku selalu khawatir jika dia berada di sampingku perlahan aku akan membencinya,bukan karna tempat yang akan ia ambil melainkan karna jiyoungie akan melukai dirinya sendiri untuk melindungi ku,kau mengertikan sekarang "

"kepalaku pusing"

~

"aku bisa gila" gumam daehyun dan menghela nafas kasar.

"ya' "

daehyun mendongakkan kepalanya setelah mendengar seseorang menegurnya.

"apa yang kau lakukan malam malam begini duduk di pinggir jalan di depan rumah orang, apa kau berencana untuk merampok rumah kosong itu"

daehyun memutar bola matanya malas, "apa kau tidak tahu siapa psnguasa tempat ini eoh..."

ujar seungwoo sembari menendang pelan kaki daehyun.

"bicaralah sesukamu lagi pula untuk apa ahjussi kemari dari mana ahjussi tahu jika aku di sini"

"aku tinggal di sekitar sini" ujar seungwoo santai membuat daehyun menatapnya tidak percaya.

"kau berbohong"

"untuk apa aku berbohong eoh....semua orang di sini juga sudah mengenalku,kau lihat itu,di sana itu adalah rumahku" seungwoo menunjuk salah satu rumah yang tidak jauh dari rumahnya, seungwoo kemudian ikut duduk di samping daehyun.

"apa yang kau lakukan di sini,apa kau sungguh ingin merampok atau itu rumah pacarmu"

daehyun mendecak kesal dia sedang tidak ingin bercanda tapi malah bertemu dengan seungwoo.

"aku tidak gila untuk merampok rumahku sendiri"

"heol,jinjja......" seungwoo membulatkan matanya "tapi bukankah rumah itu sudah kosong sejak empat tahun yang lalu,kapan kau membeli rumah ini eoh"

"empat setengah tahun yang lalu"

"heol, kau bercanda....."

"berhentilah berteriak,ini sudah malam,jika dia mendengarmu dia bisa keluar"

"siapa,apa kau sudah berani membawa seorang gadis kedalam rumahmu"

daehyun menatap seungwoo dengan kesal seakan mengutuk perkataan seungwoo,dia kemudian memalingkan wajahnya.

"youngjae-ssi"

"ne?presdir? kenapa dia kesini?" seungwoo kemudian merapat ke daehyun"apa dia sedang kabur dari rumah"

"dari mana ahjussi tahu"

"aku pernah melihat drama seperti itu di tv,memangnya ada apa dengan presdir mu"

"jika ku ceritakan kau juga tidak akan mengerti,sekarang pergi sana dan jangan menganggunya"

daehyun beranjak berdiri dan berjalan meninggalkan seungwoo, seungwoo sekilas melihat ke arah lantai dua rumah daehyun dan menyusul daehyun, "kau mau kemana"

"cari makan"

"anjing liar seperti mu pasti sangat sulit mendapatkan makanan"

daehyun berhenti dan ingin memukul seungwoo tapi seungwoo menghindar dan kembali lagi setelah daehyun berjalan kembali.

"mau pergi minum"

"aku sibuk"

"mumpung presdirmu tidak ada,kapan lagi kau bisa pergi keluar sendirian eoh...."

"berhenti mengganggu ku dan menghilanglah dari pandanganku secepatnya, kepala ku bertambah pusing mendengar suaramu"

"aku sudah lama tinggal dan menjadi penguasa daerah ini dan kau berani mengusirku"

"terserah,apapun yang ahjussi lakukan jangan mengganggu youngjae-ssi"

"ya' kau memanggilku ahjussi lagi eoh...."

"tampangmu memang seperti ahjusii"

"mwo......kau cari mati"

"aku ingin mencari makan bukannya mati,dasar orang aneh"

"ya' sekarang kau mulai berani mengataiku eoh...."

"ya' berhenti berteriak apa kau sudah gila,apa kau tidak tahu ini sudah malam,dasar anjing liar gila"

seungwoo dan daehyun tercengang setelah mendengar seorang ahjumma memaki mereka dari dalam rumah.

"apa...dia baru saja memanggilku anjing gila"

"sepertinya itu lebih cocok untuk mu" ujar daehyun yang kembali berjalan.

"ya' julukan itu hanya cocok untuk mu"

"berhenti berteriak sebelum ahjumma tadi melemparmu" seungwoo sekilas melihat kearah rumah ahjumma yang tadi sempat memakinya.

"dia tidak tahu akulah orang yang sudah menjaga keamanan di sini selama empat tahun,menyebalkan,ya' ahjumma kau lihat saja nanti jika rumahmu kerampokan aku tidak akan menolongmu,kau dengar itu"

tiba tiba sebuah ember melayang dan hampir mengenai seungwoo membuatnya terkejut bahkan daehyun menghentikan langkahnya dan berbalik.

"ya' apa ahjussi orang bodoh" teriak daehyun

"wanita gila" ujar seungwoo dan berlari menyusul daehyun, meski sudah mendapat teguran seungwoo tetap berbicara pada daehyun di sepanjang jalan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top