Page 28

Tiga hari berlalu sejak keributan yang terjdi di Divisi 4, Leader Team Divisi 2 Yoo Kihyun kembali terlihat di area parkir bawah tanah. Dengan beberapa bekas luka yang telah samar di beberapa bagian wajah nya dan jangan lupakan goresan bekas peluru Jungkook yang masih berbekas, namun meski begitu tidak ada sehelai perban pun yang masih menempel di tubuh nya.

Dia mulai beraktivitas seperti tak terjadi apapun sebelum nya, dengan senyum ramah nya yang terkadang bisa berubah menjadi tatapan membunuh ketika ia merasa terganggu. Pintu lift terbuka, membimbingnya kembali menapakkan kaki nya di lantai Gedung Organisasi.

"Hyeong..."

Sebuah teguran bernada khawatir yang kemudian menghentikan langkah nya dan melihat ke arah samping nya, mendapati Jooheon yang berjalan ke arahnya dengan wajah yang terlihat sedikit panik.

"Kau di sini? Bagaimana keadaan mu? Aku dengar kau terluka karna keributan di Divisi 4."

"Kau hanya perlu menanyakan nya satu persatu dan kau akan mendapat jawaban nya." Ujarnya dengan seulas senyum tipis, berbanding terbalik dengan Jooheon yang sepertinya begitu tak sabaran.

"Kenapa dengan leher mu?."

Pertanyaan bernada menyelidik setelah dia menyadari sesuatu yang mencolok dari leher Kihyun yang kemudian sejenak memegang leher nya seakan ingin menutupi bekas lukanya, namun sepertinya akan sama saja karna Jooheon telah melihat nya. dia pun kembali menurunkan tangan nya.

"Hanya sedikit lecet."

"Jika hanya sedikit bekasnya tidak akan seperti itu." Sangkal Jooheon karna dia sendiri pun sempat mendengar rumor bahwa Jungkook telah melukai nya.

Dia pun melangkahkan kakinya lebih dekat pada Kihyun dan berbicara dengan cara berbisik seakan tak ingin sampai ada seorang pun yang mendengar nya.

"Jungkook? Rumor sudah menyebar luas ketika aku datang."

Tanpa menjauh dari jarak mereka, keduanya saling bertemu pandang dengan tatapan yang menajam sebelum Kihyun mengakhirinya saat ia memalingkan pandangan nya dari Jooheon. Tak berbeda dengan reaksi Jooheon saat pertama kali mendengar rumor tersebut, Kihyun pun merasa sangat terganggu. Dia kemudian kembali mempertemukan pandangan nya dengan Jooheon dan tatapan ramah yang sebelumnya tiba tiba menghilang dalam waktu yang singkat hanya karna rumor miring yang menerpa Jungkook yang sampai di telinga nya setelah meninggalkan Organisasi selama tiga hari.

"Siapa yang menyebarkan rumor seperti itu?."

"Divisi 4."

Pernyataan yang menciptakan sedikit garis di kening Kihyun, merasa heran karna justru Divisi 4 sendiri yang telah menyebaran rumor tentang Leader Team nya sendiri.

"Kau memiliki orang orang terpercaya di Divisi 4, secepatnya temukan perusuh itu sebelum dia membuat semua nya semakin tak terkendali untuk anak itu."

"Kali ini masalah nya berbeda."

Kihyun memberikan tatapan menuntut pada Jooheon atas pernyataan nya sebelum nya. "Apa maksudnya dengan berbeda?."

"Masing masing Divisi memiliki peraturan tersendiri, dan setiap Divisi memiliki masalah tersendiri. Divisi 4 telah menjadi Divisi individu sejak Changkyun mengambil alih, sama seperti Divisi 3. Divisi 4 sangat sulit untuk di ajak berkompromi setelah Changkyun pergi."

"Dan kau diam saja meski sudah tahu masalah nya, bukankah Jungkook berasal dari Divisi mu?."

"Bukan masalah berasal dari mana anak itu, ada hal yang-"

"Tutup mulut mu! dia datang."

Gumam Kihyun setelah tak sengaja melihat kedatangan Jungkook yang kini tengah berjalan ke arah mereka, Jooheon yang menyadarinya pun sedikit menjauh dari Kihyun dan mengatur ekspresi wajah nya yang sebelumnya terlalu serius karna pembicaraan yang telah ia lakukan bersama Kihyun.

"Hyeong... Kalian sudah kembali?."

Sapaan kecil Jungkook yang membuat Kihyun mengulas senyum nya di saat sorot mata tajam nya kembali terlihat normal seakan telah melupakan ketegangan yang sempat menyelimuti keduanya.

"Kau ingin pergi?." Tanya Kihyun, sekedar untuk menutupi sedikit kecanggungan nya.

"Dari mana Hyeong tahu jika aku ingin keluar?."

"Kau berjalan menuju pintu keluar, sudah pasti semua orang akan tahu jika kau ingin pergi meninggalkan Kantor." Sahut Jooheon dan seperti biasa, sangat tak sabaran.

"Kau sepertinya sedang sibuk?."

"Aku harus melakukan penyelidikan tentang pembunuhan anggota DPR beberapa hari yang lalu dan sayang nya Direktur menyuruh ku untuk mengendap-endap dari kepolisian."

Kihyun tersenyum lebar dan hampir tertawa. "Sepertinya kau mendapatkan misi yang sulit."

"Akan lebih sulit jika aku di kirim keluar kota."

"JIka sudah tahu kalau begitu mundur saja."

Sahut Jooheon mengingat bahwa dia lah orang yang paling di susahkan ketika Jungkook tersesat saat menajalankan misi sendirian di luar kota.

Jungkook malah memalingkan wajah nya seakan tak mendegar ucapan Jooheon sebelumnya, hanya sekilas dan kemudian kembali kepada dua Kakak Senior nya tersebut.

"Baiklah, sepertinya aku harus segera pergi. Sepertinya aku membiarkan Pororo ku pergi terlalu jauh."

Jungkook kemudian menepuk bahu Kihyun dan Jooheon sebelum melenggang pergi dan menyisakan pertanyaan kecil di wajah kedua Senior yang telah ia tinggalkan.

"Apa maksudnya dengan Pororo?." Gumam Kihyun dengan garis wajah yang menunjukkan keheranan di saat mata keduanya terarah pada punggung Jungkook.

"Aku rasa itu mengarah ke sesuatu yang lain, mana mungkin dia benar benar mengejar Pororo. Bukankah itu hanya cerita fiksi anak anak?."

"Lupakan tentang Pororo."

Pernyataan Kihyun membuat keduanya kembali bertemu pandang.

"Masalah ini mungkin akan semakin membesar, mungkin saja anak itu juga sudah mengetahui nya namun dia berpura pura untuk tidak mendengar apapun. Kau tahu seperti apa Jungkook dan orang orang di Divisi 4, segera atasi ini sebelum berdampak buruk pada Organisasi."

Kihyun kemudian meninggalkan Jooheon, namun Jooheon yang merasa bahwa pembicaraan mereka belum berakhir pun segera menyusul nya.

"Hyeong, sudah empat tahun semenjak Jungkook menjabat. Aku rasa ini bukanlah hal yang serius."

Mendengar penuturan Jooheon, Kihyun segera menghentikan langkahnya dan memberikan tatapan tajam nya pada Jooheon seakan tengah memberi peringatan bahwa Jooheon harus menarik perkataan nya kembali.

"Tidak ada hal yang baik baik saja di Divisi 4 selama empat tahun terakhir ini, tidakkah kau mengingat nya? Im Changkyun,"

"Hyeong..." Ujar Jooheon dengan nada yang sedikit memohon dan melihat ke sekeliling, memastikan bahwa tidak ada seorang pun di sana.

", berapa orang yang masih percaya pada nya? Bahkan setelah menemukan nya, akankah semua bisa kembali ke awal? Organisasi telah berubah sejak empat tahun terakhir ini, begitupun Divisi 4 yang selalu bermasalah selama empat tahun terakhir. Kau tahu apa alasan nya?,"

Jooheon terdiam dengan wajah yang terlihat gusar, di bandingkan dengan menjawab tuntutan Kihyun dia lebih khawatir jika ada orang yang mendengar pembicaraan mereka.

", tidak ada yang tahu."

Kihyun kemudian maju selangkah mendekati Jooheon dan memberikan penekanan pada kalimat selanjut nya. "Hong Joochan, jika kau ingin tahu segala hal tentang Divisi 4. Buat dia bicara!."

Tandas nya dan kembali melanjutkan langkah nya tanpa di ikuti oleh Jooheon yang justru terdiam di tempat, menatap kepergian nya dengan dahi yang mengernyit. Dan tanpa di sadari keduanya, Jeon Jungkook masih bersandar di dinding di sekitar tempat mereka dan mendengar apa yang baru mereka bicarakan. Wajah datar yang tak menunjukkan apapun justru berbanding terbalik dengan hati nya, namun perhatian nya teralihkan oleh Joochan yang berhenti tidak jauh di hadapan nya.

"Hyeong."

Sapaan kecil yang terlihat sedikit canggung ketika ia mennyadari sorot mata Jungkook, namun hanya sekilas karna setelah nya Jungkook melenggang pergi tanpa sepatah katapun dan punggung itu kembali terlihat begitu dingin seperti sebelum nya.

Mengabaikan sikap Jungkook yang memang selalu seperti itu, Joochan kembali melangkahkan kaki nya. namun hanya sekitar tiga langkah dia kembali berhenti ketika mendapati Jooheon berdiri tidak jauh dari hadapan nya dan tengah melihat kepergian Kihyun.

Melihat hal itu pun pikiran Joochan mulai bermain, dia kembali melihat punggung Jungkook yang semakin menjauh dan beralih ke Jooheon dan juga Kihyun. Sebuah pemandangan yang memunculkan kecurigaan nya bahwa Kihyun dan juga Jooheon tampak nya tak menyadari keberadaan Jungkook dan membiarkan nya mendengar pembicaraan mereka, menyadari hal tersebut. Di bandingkan dengan melanjutkan langkahnya yang jelas jelas akan mengarah pada Jooheon, dia lebih memilih untuk menghindar dan kembali berjalan ke arah ia datang sebelum nya.

Selesai di tulis : 21.04.2019
Di publikasikan : 28.04.2019

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top