Page 18


DUBAI,UNI EMIRAT ARAB.
Bandara International Dubai.

Seseorang berwajah oriental turun dari sebuah taksi,dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling di saat tangannya menutup pintu taksi.

seorang supir terlihat berlari kecil menuju bagian belakang mobil dan mengambil sebuah koper dari bagasi dan membawanya ke arah pria berwajah oriental yang baru saja menjadi penumpangnya.

pria berwajah oriental tersebut menerima koper yang baru di turunkan oleh sang sopir taksi.

"thanks you" ujarnya sembari mengulas senyum ramah yang akan membuat siapapun yang melihatnya pasti akan luluh hatinya ketika melihat seulas senyum yang terlihat begitu tulus.

dia kemudian berjalan menuju pintu masuk bandara dan berbaur bersama banyak orang dari berbagai belahan dunia yang akan menuju ke tempat yang berbeda beda.

pemandangan yang setiap hari terlihat di bandara international dubai,sangat ramai dan berisikan dengan orang orang asing,entah itu berkulit putih atau hitam,semua bebaur menjadi satu di tempat tersebut dan tak ada bedanya dengan bandara bandara international di negara tetangga.

pria dengan kulit putih bersih tersebut berjalan tanpa ragu menyusuri bandara,seperti dia yang sudah terbiasa dengan keadaan di sana,hingga langkahnya terhenti dan memasuki barisan di bagian pemeriksaan untuk menunggu giliran berikutnya.

"where do you come from sir?"tanya seorang petugas wanita yang memeriksanya.

"seoul,south korea"

"oh!,it's very far away,enjoy your flight,Mr.lee minhyuk"

"thanks you"

ujar pria berwajah oriental yang di ketahui bernama lee minhyuk tersebut sebelum melenggang pergi dengan tangan yang hanya membawa tas jinjing yang berukuran tidak terlalu besar.

dia melenggang dengan bebasnya,menyusuri lantai yang begitu mengkilap bahkan bayangannya sendiri terlihat begitu jelas di bawah kakinya.

minhyuk duduk di salah satu bangku di ruang tunggu,lebih memilih untuk duduk dengan tenang di bandingkan dengan berkeliling bandara untuk menikmati hari terakhirnya di dubai,dia kemudian mengarahkan pandangannya pada sekumpulan pengusaha yang terlihat seperti orang korea dan itu berarti bukan hanya dia sendiri orang korea yang berada di sana,dan tentu saja kedatangannya ke dubai pun sudah di atur sedemikian rupa,karna dia bukanlah orang yang suka untuk bepergian jauh jika tidak ada urusan yang benar benar penting seperti saat ini.

dia terlihat mengotak atik ponselnya dan mendekatkannya ke telinga dan berbicara menggunakan bahasa korea.

"target di temukan,delapan jam untuk sampai di korea,siapkan semuanya saat aku turun nanti!"

dia memutuskan sambungan dan mengalihkan pandangannya kembali pada sekumpulan pengusaha yang saling bercengkrama tidak jauh di sampingnya,sebuah senyum tersungging,seakan tengah mengingkari senyum ramah yang ia umbar sebelumnya.

"delapan jam"

BLACKOUT.

SEOUL,SOUTH KOREA.

Hujan lebat yang mengguyur seoul sejak pagi hingga waktu menunjuk pukul 09.12 tampak tak ada tanda tanda bahwa hujan akan segera berhenti,air yang jatuh di halaman yang terlihat seperti melompat lompat menciptakan ketertarikan tersendiri untuk beberapa orang yang melihatnya.

hujan di hari senin yang membuat hampir sebagian orang mengeluh,sepertinya kebanyakan dari mereka akan membolos kerja dan memilih untuk bersantai di rumah,duduk di depan perapian dan meminum teh hangat atau secangkir kopi,di temani dengan surat kabar di pagi hari,benar benar akan menjadi kombinasi yang sempurna di tengah hujan seperti ini.

suara dengingan tungku pemanas air elektrik dengan kepulan asap yang keluar dari bagian atas tungku,berhasil menarik perhatian seseorang yang kemudian berjalan mendekat dan mematikannya,seorang pria yang terlihat sudah dewasa,memakai kemeja putih yang ujungnya di masukkan kedalam celana bahan berwarna hitamnya,tampak begitu rapi seakan menegaskan bahwa ia adalah seorang pekerja kantoran.

jung daehyun,nama pria itu,dia menuangkan air dalam tungku ke dalam cangkir yang sebelumnya sudah ia siapkan dengan bubuk kopi instan yang sudah siap untuk di seduh.

kepulan asap yang membuat aroma kopi tersebut menyebar ke seluruh penjuru ruangan,daehyun mengaduk secangkir kopi di hadapan dengan sendok kecil namun ponsel yang tiba tiba berbunyi mengalihkan perhatiannya.

dia melihat ke layar ponselnya yang tergelatak di meja,tertulis nama pengacara yoo sebagai pemanggil di layar ponsel tersebut.

dia pun segera meraih ponselnya dan menerima panggilannya sebelum mendekatkannya ke telinga.

"yeoboseyo"ujarnya dengan suara yang lesu seperti orang yang baru saja bangun tidur.

"eoh,daehyun-a kau sudah bangun"ujar pria di seberang dengan suara yang terdengar begitu bersemangat.

"ne...ada apa?"

"kau akan pergi?"

"ahh...aku tidak punya pilihan lain"

"berhati hatilah hujannya sejak pagi sangat deras,jalanan pasti sangat licin"

"arra,arra...."

bukannya mendengar jawaban,daehyun malah mendengar bahwa orang di seberang tengah berbicara dengan orang asing.

"daehyun-a.."

"kau mau pergi kemana?"tanya daehyun setelah menyimak pembicaraan orang di seberang.

"ilsan,aku.."

"di mana kau sekarang?"

"kantor kejaksaan,aku.."

"tunggu di sana!"

ujar daehyun yang seakan tak membiarkan orang di seberang berbicara lebih panjang lagi,dia memutuskan sambungan dan berbalik,berjalan menuju ruang tamu.

dia menyambar jas berwarna hitam yang berada di kursi dan juga kunci mobil yang tergeletak di atas meja sebelum akhirnya berjalan menuju pintu keluar,meninggalkan secangkir kopi di meja dapur yang bahkan belum sempat ia cicipi.

BLACKOUT.

Satu Jam Sebelum pendaratan.

Minhyuk melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya dan tampak begitu resah,kurang lebih sudah tujuh jam penerbangan dan dia masih tetap terjaga,berbeda dengan para penumpang lainnya yang tampak beristirahat dengan nyaman dalam perjalanan panjang mereka.

beberapa kali minhyuk sempat melihat ke bangku barisan depan seperti tengah mengawasi seseorang.

setelah beberap saat minhyuk kembali melihat jam tangannya,"55 menit perjalanan udara,shit!" batin minhyuk,melemparkan pandangannya ke samping dan tampak begitu kesal.

tiba tiba perhatiannya teralihkan ketika seseorang yang duduk di barisan depan berdiri dan berjalan ke arahnya,salah seorang dari sekumpulan pengusaha yang di lihatnya saat berada di dubai beberapa waktu lalu melewatinya dan seketika itu sudut bibir minhyuk terangkat ke atas.

minhyuk memperhatikan seluruh penumpang yang masih terlelap di bangku mereka masing masing,dan setelah melihat hal tersebut dia kemudian berdiri dan berjalan ke arah yang sama dengan pengusaha yang ia lihat sebelumnya.

minhyuk menoleh ke belakang sebelum masuk ke kamar kecil yang berada di bagian belakang kabin,dia menutup pintu dari dalam dengan pelan dan mengarahkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan seakan ingin memastikan apakah ada orang lain di dalam sana selain dirinya.

"satu menit untuk keberuntunganmu,lee minhyuk" ujarnya dalam hati.

dia kemudian berjalan lebih ke dalam dan menemukan pengusaha yang sudah di incarnya sejak berada di dubai dan dialah orang yang telah membawa minhyuk pergi sampai sejauh itu,hanya demi mengejar uang sebesar 25.000.000 won.

minhyuk mengeluarkan sarung tangan hitam dari balik bajunya dan memakainya sembari berjalan mendekati pengusaha tersebut yang tampak tengah mencuci tangannya,minhyuk berdiri tepat di belakang pengusaha tersebut yang sempat terkejut ketika tiba tiba melihat pantulannya di kaca yang berada di hadapannya.

"omo!,aigoo,kau mengagetkanku,apa kau orang korea?"

"tepat"

minhyuk mengangkat tangannya dan memegang kepala bagian atas serta bagian di bawah dagu pengusaha tersebut.

"ap-"

dalam sekali gerakan yang begitu cepat minhyuk mematahkan leher pengusaha tersebut bahkan sebelum ia bisa mengucapkan sepatah katapun,akhir yang begitu cepat,pengusaha tersebut terjatuh tak berdaya di lantai dan senyum miring tanpa belas kasihan seakan menyembunyikan sisi kemanusiaannya yang begitu tinggi serta nama baik yang telah di sandangnya dari publik terlukis sebagai bagian akhir dari cerita.

"jackpot"

minhyuk membawa senyum kemenangannya menuju pintu keluar sembari melepas sarung tangannya dan memasukkannya kembali ke balik jas nya,dan ketika dia keluar dari kamar kecil dalam sekejap senyum itu menghilang,dengan raut wajah seperti tak terjadi apapun di dalam sana minhyuk langsung kembali ke tempat duduknya,sejenak melihat keadaan dan menyandarkan kepalanya dengan nyaman.

"49 menit" batinnya dan perlahan mata yang tampak lelah itu terpejam dengan begitu damai,melupakan tindakan kotor dan tak manusiawi yang melenceng dari sumpah yang pernah ia ucapkan sebagai seorang Doctor.

terdengar pengumuman dari pengeras suara yang menghimbau agar seluruh penumpang bangun karna pesawat akan mendarat kurang lebih dalam waktu 30 menit lagi.

minhyuk yang memang belum kehilangan kesadarannya membuka matanya dengan perlahan,sedikit mengucek matanya dan menguap seakan ingin menunjukkan pada orang lain bahwa dia juga baru terbangun dari tidur panjangnya,sebuah pengalihan yang sempurna saat kau ingin menghindari segala tuduhan datang padamu,berpura puralah tidak tahu dan terlihatlah seperti orang orang di sekitarmu.

"ada mayat,ada mayat....tolong...ada mayat di toilet..."

seluruh orang yang berada dalam kabin serempak menoleh ke sumber suara yang berasal dari bagian belakang kabin,tak beberapa lama kemudian seorang pria paruh baya keluar dari sebuah pintu dengan panik.

"ada mayat,ada yang meninggal" ujarnya dengan panik,mendengar hal tersebut membuat seluruh penumpang panik dan beberapa awak pesawat berlari ke arah pria yang baru saja membawa kabar buruk tersebut.

"ada mayat,bagaimana bisa?"

"ini mengerikan"

"aku tidak mau melihatnya"

"apa ada dokter di sini?" teriak seorang pramugari dengan menggunakan dua bahasa.

minhyuk kemudian berdiri,mau tidak mau dia yang harus turun tangan karna sekalipun dia tidak berdiri pada akhirnya petugas penerbangan akan mengetahui bahwa ia adalah seorang dokter ketika melihat data yang berada dalam pasportnya dan tentu saja hal itu akan berdampak buruk baginya.

"apa dia seorang dokter?"

"sepertinya benar"

minhyuk mendekati pramugari yang mengarahkan tatapan paniknya padanya," i'm a doctor" ujar minhyuk dan pramugarii tersebut mempersilahkan minhyuk untuk segera masuk,sedangkan ia berjalan di belakang minhyuk.

minhyuk menghampiri pengusaha yang telah di patahkan lehernya beberapa waktu lalu dengan tangannya sendiri,meski seorang dokter ahli pun tidak akan bisa menyelematkan pengusaha tersebut.

minhyuk berjongkok di samping tubuh pengusaha tersebut,melakukan prosedur dasar,seperti memeriksa denyut nadi,deru napas yang keluar dari hidung dan yang terakhir detak jantung korban yang sudah bisa di pastikan tidak lagi terdeteksi namun dia adalah orang yang handal baik dalam menghilangkan nyawa seseorang tanpa rasa sakit ataupun dalam bidang kedokteran,tidak mungkin dia akan melakukan kecerobohan yang berujung memojokkannya sebagai tersangka utama.

minhyuk mengarahkan pandangannya pada beberapa petugas di sana, "dia terlambat mendapatkan penanganan,sudah terlambat untuk menyelamatkannya,dugaan awal korban mengalami henti jantung,untuk mengetahui hasil yang lebih akurat hubungi rumah sakit hankuk,aku sendiri yang akan bertanggung jawab atas otopsi jasad pasien dan katakan juga pada mereka bahwa dokter lee minhyuk yang menanganinya!" ujar minhyuk dalam bahasa korea.

dia kemudian berdiri dan berjalan ke arah pintu keluar,tapi saat ia ingin melewati pintu,beberapa orang tiba tiba saja masuk dan menabrak bahunya,minhyuk sekilas melihat ke arah mereka yang mendekati jasad pengusaha tersebut dan menangis,mungkin mereka adalah keluarganya sejauh ini itu yang bisa di simpulkan oleh minhyuk.

"abeoji........"

minhyuk tiba tiba tersentak akan ingatan yang tiba tiba muncul di kepalanya,dia hampir limbung dan segera berpegangan pada pintu dengan satu tangan yang memegangi keningnya dan terlihat bahwa dahinya mengernyit secara berlebihan.

dan mungkin keberuntungan tak sempurna selalu menghampirinya ketika mendengar suara tangis kehilangan,minhyuk mengarahkan pandangannya pada anak perempuan yang memeluk jasad pengusaha tersebut sembari menangis dan membuatnya mengutuk dirinya sendiri yang tak segera pergi dari sana.

"sial,kenapa kau datang lagi" gumamnya,dia menggeleng kuat untuk kembali menguasai dirinya sebelum seseorang menyadarinya,dia kemabali melangkahkan kakinya meski sangat sulit untuk bersikap bahwa semua baik baik saja di saat kepalanya sendiri tidak bisa di ajak berkompromi.

dia segera menjatuhkan tubuhnya di kursi dan meraih ranselnya,sedikit mengobrak abriknya dan mengambil sebuah botol plastik kecil transparan dari dalam tasnya,dia mengeluarkan dua butir kapsul dan menelannya sekaligus,sejenak menyatukan keningnya dengan kursi yang berada di depannya dan mengambil napas dalam.

"kau tidak apa apa?" tanya seseorang yang duduk berdampingan dengan minhyuk setelah melihat kelakuan aneh minhyuk.

"tidak apa apa,aku hanya sedikit mabuk udara" terang minhyuk yang sejenak mengangkat kepalanya namun setelah mengatakan hal yang sedikit tidak masuk akal tersebut dia kembali menaruh keningnya.

"keparat kau!" umpatnya dalam hati.


THE BLOOD WAR
[Dazzling Seoul Night In Crime]
01.14.2019

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top