Page 16.
Changkyun duduk bersila di atas ranjang menghadap meja kecil di mana terdapat nampan yang berisi makanan yang berada di atas ranjangnya,namun tapapan matanya sama sekali tidak tertuju pada meja di depannya melainkan pada seseorang yang juga duduk bersila di atas ranjang di seberang meja makannya,dan sudah bisa di pastikan siapa orangnya.
seperti biasa changkyun menatap taehyung dengan wajah tanpa ekspresinya di saat taehyung sendiri selalu tersenyum padanya,meski terlihat sangat aneh jika orang lain yang melihatnya tapi changkyun sudah bertahan dengan keanehan tersebut selama empat tahun terakhir saat taehyung terus menempel dalam kehidupannya meski telah di tendang ratusan kali.
dan kali ini lebih tidak masuk akal,changkyun baru menyadari jika kemeja yang di pakai taehyung adalah baju yang digunakan oleh pasien saat taehyung duduk berhadapan dengannya,sedangkan dia masih memakai celana jeans nya semalam.
"wae?,kenapa kau melihatku seperti itu,mau ku suapi?"
"dimana bajumu?"
taehyung melihat ke arah bajunya sekilas dan kembali melihat ke arah changkyun sembari tertawa ringan,"ah....ini,bajuku terkena darahmu jadi aku meminta pada perawat untuk meminjamkan baju karna aku tidak mungkin menelantarkanmu di sini"terang taehyung sembari sekilas melihat ke arah perawat yang tengah mengganti infus taehyung dan sempat tersenyum ringan ketika mendengar pernyataan taehyung.
"kau tidak ingat?,semalam aku menggendongmu,aku juga mendengarmu merengek di punggungku,kau tidak ingat?,sungguh?"
changkyun memalingkan wajahnya sendiri dan mendorong wajah taehyung setelah sebelumnya taehyung mendekatkan wajahnya saat berbicara dan membuat taehyung kembali ke posisinya sebelumnya sembari mengusap wajahnya.
"pergilah!"
"wae?,aku walimu kenapa aku harus pergi"ujar taehyung dengan nada yang sedikit kesal.
tatapan malas changkyun kemudian terarah pada taehyung,"sejak kapan kau menjadi waliku?"
"sejak kau tidak bisa mengurus dirimu sendiri"
"cih"changkyun memalingkan wajahnya sembari tersenyum tak percaya sebelum akhirnya kembali melihat taehyung,"kapan aku pernah melakukannya,jika itu memang benar tidak lain kaulah orangnya"
"ya!,kau tidak ingat?,dongsaeng macam apa kau ini,kakakmu sudah berusaha menyelamatkanmu tapi kau malah bersikap seperti ini,setidaknya ucapkan terimakasih"ujar taehyung tidak terima.
"kapan aku mengatakan bahwa aku bersedia menjadi dongsaeng mu"
"eih.....anak satu ini"taehyung memalingkan tubuhnya dan tampak kehabisan kata kata untuk menyanggah ucapan changkyun,tapi dia tidak henti hentinya melirik ke arah changkyun yang sama sekali tidak menunjukkan pergerakan,perawat yang berada di ruangan tersebut pun tampak menahan tawanya ketika melihat kakak beradik yang tengah berdebat di hadapannya.
taehyung yang sudah tidak tahan lagi akhirnya kembali duduk menghadap changkyun yang masih sama seperti sebelumnya,sangat angkuh dan dingin membuat taehyung gemas dan ingin segera memasukkannya ke dalam kandang.
taehyung kemudian sedikit merendahkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya ke arah changkyun yang hanya diam saja seperti patung.
"hyeong"gumam taehyung,changkyun hanya menggerakkan bola matanya untuk melihat taehyung,"mulai sekarang panggil aku hyeong,bisakan?"
"menjauhlah!"
taehyung langsung menarik tubuhnya kembali dengan raut wajah seperti anak kecil yang tengah merajuk dengan tangan yang bersedekap.
"wae.....?apa salahnya memanggilku dengan sebutan hyung,meski hanya satu tahun tapi aku lebih tua darimu,lagi pula kita sudah bersama selama empat tahun,memanggil hyeong saja apa susahnya"
taehyung memalingkan wajahnya dan menggumamkan kalimat terakhirnya,hanya butuh waktu beberapa detik sampai dia kembali menghadap changkyun yang sempat melihat ke arah perawat yang saat ini tengah sibuk dengan nakas di samping ranjangnya.
"ya!,apa kau ingat kapan terakhir kau memanggil namaku"taehyung tiba tiba mengambil sendok di hadapannya dan menodongkannya pada changkyun,"apa kau ingat bahwa selama ini kau hanya memanggilku dengan sebutan hey kau,ya!,gelandangan dan yang terakhir anjing gila,apa kau tidak sadar betapa sakitnya hatiku saat kau memanggilku dengan sebutan itu"
taehyung kembali menarik sendoknya dan menggunakannya untuk menujuk dirinya sendiri,"aku,aku adalah satu satunya orang yang memperhatikanmu selama empat tahun ini,apa kau tidak menyadarinya,paling tidak panggil aku hyeong sekali saja untuk membuatku senang,tidak berperasaan sama sekali"
seperti sebelumnya taehyung menggumamkan kalimat terakhirnya,namun raut wajahnya berubah menjadi panik ketika changkyun tiba tiba menundukkan kepalanya sembari memegangi keningnya.
"wae,wae?,kepalamu sakit,apa kepalamu sakit"panik taehyung yang mencondongkan tubuhnya kearah changkyun yang sebenarnya baik baik saja hanya saja dia sudah menyerah dengan tuntutan taehyung terlebih lagi masih ada orang di sekitar mereka,setidaknya jika taehyung ingin mengatakan hal yang menurutnya memalukan tersebut tunggu sampai tidak ada orang,kenapa harus mengatakannya di depan orang asing.
"suster,suster,tolong periksa dia,terjadi sesuatu dengan kepalanya"
perawat tersebut berdiri setelah mendengar kepanikan taehyung,namun sebelum ia bisa bersuara changkyun lebih dulu mengangkat tangannya dan menghentikan pergerakan keduanya,dia kemudian mengangkat kepalanya dan melihat ke arah perawat yang berdiri di sampingnya.
"aku tidak apa apa"gumam changkyun.
"tidak apa apa bagaimana........kepalamu terluka bagaimana masih bilang tidak apa apa,kau pikir bisa bekerja jika sesuatu terjadi pada kepalamu,siapa yang tahu jika terjadi sesuatu dengan__"
"hyeong"
gumaman changkyun menghentikan perkataan taehyung dan bahkan membuatnya tercengang,namun sedetik kemudian seulas senyum yang kemudian melebar membuatnya menampakkan deretan gigi putihnya.
"kau....,apa barusan kau memanggilku hyung?,benar?"
changkyun menggaruk ringan keningnya ketika menyadari bahwa perawat di sampingnya tengah menahan tawanya,dia kemudian menurunkan tangannya dan melihat ke arah perawat dengan wajahnya yang sedikit memerah,cukup di jadikan bukti bahwa dia berusaha keras agar tidak tertawa.
"aku baik baik saja"ujar changkyun meyakinkan.
"baiklah kalau begitu,jika ada sesuatu yang kau keluhkan tolong beri tahu kami"
"ne"
perawat tersebut beringsut dari tempatnya dan membereskan infus kosong di atas meja sedangkan changkyun kembali mengarahkan pandangannya pada taehyung yang tersenyum kearahnya dan berhasil membuatnya bergidik ketika melihat cara tersenyum taehyung,sepertinya dia sangat bahagia setelah mendengar changkyun memanggilnya dengan sebutan hyeong untuk pertama kalinya,mungkin jika dia tahu nama kontak yang digunakan untuk nomer ponselnya di ponsel changkyun dia akan berjingkrak seperti orang gila,karna memang benar sejak pertemuan mereka empat tahun yang lalu changkyun tidak pernah memanggilnya dengan sebutan hyeong bahkan sejak tiga tahu yang lalu changkyun berhenti memanggil namanya dan menggantinya dengan sebutan yang sebelumnya di katakan oleh taehyung,tapi satu hal yang tidak di ketahui sampai sekarang oleh taehyung,bahwa sejak changkyun berhenti memanggil namanya dia juga mengganti nama di kontak ponselnya yang sebelumnya kim taehyung menjadi hyeongnim.
"berhenti melihatku seperti itu"
"gyiyeowo"bukannya berhenti taehyung malah semakin melebarkan senyumnya,tapi matanya menangkap sesuatu di wajah changkyun,lebih tepatnya di bawah matanya yang membuat senyumnya memudar seketika.
"tunggu!,ada sesuatu di matamu"
taehyung mengulurkan tangan kanannya untuk mengambil bulu mata changkyun yang jatuh,namun sebelum ia bisa menyentuh wajah changkyun,changkyun menahan tangannya.
"aku permisi"
taehyung sekilas menundukkan kepalanya untuk membalas salam dari perawat yang kemudian berjalan ke arah pintu keluar,"tunggu sebentar"
teguran changkyun berhasil menghentikan langkahnya dan membuatnya berbalik,begitupun taehyung yang menatap bingung ke arah changkyun yang masih menahan tangannya.
perlahan changkyun menurunkan tangan taehyung namun tidak melepasnya,dia mellihat perban di telapak tangan taehyung berwarna merah,dan taehyung yang menyadarinya tertawa ringan sembari menggaruk kepala bagian belakangnya.
"apa ada hal yang bisa ku bantu?"tanya perawat yang sudah kembali berdiri di samping mereka.
"bisa tolong jahit lukanya"
perawat tersebut melihat ke arah tangan taehyung.
"ahh.....aku tidak apa apa,hanya luka goresan kecil,semalam aku sudah mengganti perbannya,sepertinya aku hanya perlu menggantinya lagi"nada bicara taehyung semakin menurun di kalimat terakhirnya begitupun dengan senyumnya yang memudar ketika melihat tatapan dingin changkyun yang benar benar mengintimidasi.
"kita akan tahu seberapa dalam lukamu ketika perbannya di buka,jika memang serius lebih baik di lakukan penjahitan agar cepat sembuh,itu juga bisa mengurangi rasa sakitnya di bandingkan dengan membiarkannya sembuh dengan sendirinya"tutur perawat tersebut,sedangkan taehyung hanya tersenyum tipis tampak seperti orang yang sedang tertekan.
"pergilah!"
"aku bilang___"
"pergi!"tandas changkyun.
"eih.....anak ini,baiklah baiklah aku akan pergi"kesal taehyung kemudian.
"mari ikut denganku"
perawat tersebut berjalan keluar di ikuti oleh taehyung yang berjalan seperti orang yang tengah kesal,keduanya meninggalkan changkyun sendiri namun di detik kedua setelah pintu tertutup,pintu kembali terbuka dan setelahnya taehyung berlari menghampiri changkyun.
"ada yang tertinggal"taehyung meraih tangan changkyun dan memberikan sendok yang tidak sengaja terbawa olehnya,"makanlah dengan baik,hyeong pergi dulu"lanjutnya dan kembali berlari keluar.
"aku akan segera kembali"pekik taehyung sebelum menutup pintu dari luar dan dia benar benar pergi.
changkyun yang sebelumnya melihat ke arah pintu,mengalihkan pandangannya dan melihat sendok yang berada di tangannya.
"cih"seulas senyum yang terlihat tak percaya dengan apa yang ia alami saat ini tercipta saat dia memalingkan wajahnya,dan setelah empat tahun lamanya dia baru bisa tersenyum karna taehyung meski hanya seulas senyum tipis yang kemudian memudar denggan cepat.
BLACKOUT
jungkook menghentikan mobilnya di belakang garis penyeberangan ketika mereka terhalang lampu merah,sejenak dia mengarahkan pandangannya pada kihyun yang sejak meninggalkan itaewon terlihat sibuk dengan laptop di pangkuannya,memang jika di bandingkan dengannya,kihyun dan jooheon selalu terlihat sibuk.
jooheon yang selalu bolak balik antara divisinya dan cyber room dan kihyun yang selalu mengontrol sendiri pusat pelatihan divisi dua,hanya divisi 4 dan 5 lah yang terlihat memilliki waktu luang.
"hyeong selalu terlihat sibuk setiap hari"ujar jungkook yang merendahkan kepalanya dan sedikit mendongak untuk melihat lampu rambu lalu lintas yang terletak di sisi jalan.
"di organisasi hanya kau satu satunya yang masih memiliki wakil leader team,sedangkan kami harus menghendel segala urusan divisi kami sendiri sejak mereka pergi"terang kihyun tanpa mengalihkan pandangannya pada layar laptopnya.
jungkook mengangguk ringan sembari menjalankan kembali mobilnya,"tapi yang aku lihat divisi 5 tidak begitu sibuk"
"itu karna mereka masih termasuk divisi baru,dulu saat pertama aku mendapatkan kursi leader team dalam organisasi,mereka menaruh divisiku di gyeonggi selama dua tahun,baru aku bisa benar benar menempati kursiku"
jungkook sekilas memiringkan kepalanya dia tidak tahu jika sesulit itu perjuangan untuk menjadi leader team,di sisi lain dia juga bersyukur tidak mengalami hal yang sama dengan yang pernah di alami oleh kihyun.
"sebelum direktur cha seungwon menjabat,semua leader team masih harus menjalani pelatihan sekali lagi sebelum bisa benar benar di terima di organisasi,bahkan para leader team yang terpilih sering kembali dalam keadaan tak bernyawa saat kembali dari pelatihan"tanpa sadar kihyun meninggalkan layar laptopnya dan menatap ke jalanan di hadapannya sembari sesekali melihat ke arah jungkook.
"itu terdengar sedikit mengerikan"
kihyun sekilas melihat ke arah jungkook dan kembali melihat ke depan,"kau benar,aku bahkan kehilangan banyak rekanku saat itu,dari empat orang leader team hanya akulah satu satunya yang berhasil pulang dan mendapatkan kursi di organisasi"
merasa ada yang berbeda dengan nada bicara kihyun,jungkook sekilas mengarahkan pandangannya pada kihyun yang menatap jalanan di hadapan mereka dengan tatapan yang berbeda dengan sebelumnya,membuat jungkook berpikir bahwa kihyun benar benar merasa kehilangan dan masih tidak bisa melupakan kejadian waktu itu.
"satu tahun setelah itu direktur mengambil alih kursi kepemimpinan dan menunjuk leader team 1 dan 3 di waktu bersamaan dan menghapus prosedur lama"
"sepertinya aku lebih suka prosedur yang sekarang"
kihyun tersenyum ringan ke arah jungkook yang juga tersenyum tipis meski tidak melihat ke arahnya,"sepertinya direktur yang sekarang terlalu baik hati"
"kita sampai"
seru jungkook dan mobil yang di kendarainya memasuki area rumah sakit hankuk yang terlihat begitu megah dengan dua gedung pencakar langit sebagai bangunan utama,kihyun pun segera menutup laptopnya dan mengembalikannya ke dalam ransel seperti sedia kala.
"kita lihat apa yang bisa kita dapatkan dari sini"gumam jungkook membawa mobilnya menuju area parkir bawah tanah.
"yang jelas kita tidak akan menemukan pembunuhnya di dalam rumah sakit"ujar kihyun menjawab gumaman jungkook sebelumnya dan membuat jungkook tersenyum simpul ke arahnya.
"bagaimana jika kita kita bertaruh"tawar jungkook.
"aku tidak suka berjudi,itu adalah hal illegal dan hanya akan menghabiskan hartamu"tolak kihyun.
"eih.....siapa bilang kita akan berjudi,aku kan hanya mengajak hyeong taruhan,tidak ada hubungannya dengannya dengan perjudian"
kihyun tertawa ringan sembari mengusak rambut jungkook dengan sedikit kasar ketika mobil mereka telah berhenti,"arraseo......jika aku menang belikan aku kopi"
"geurae....akan ku belikan sebanyak yang hyeong mau"
"apa taruhannya?"
"jika hyeong bisa menemukan pembunuhnya di rumah sakit ini"ujar jungkook yang langsung keluar dari mobil seakan ingin melarikan diri dengan senyum lebar yang memperlihatkan sebagian giginya.
"mwoya........kau ingin mempermainkanku,ya! jeon jungkook"protes kihyun yang kemudian keluar dari dalam mobil dan menyusul jungkook yang berjalan meninggalkannya.
"jika hyeong bisa menemukannya akan ku belikan setiap pagi selama satu bulan"tantang jungkook yang bahkan tidak berniat untuk berhenti dan malah mengembangkan senyumnya.
"ya!!!!,kau sudah gila?,berhenti bermain main dengan kakak seniormu"
"ne........seonbaenim"pekik jungkook,kihyun tersenyum tidak percaya namun dia juga terlihat tidak masalah dengan gurauan jungkook,dia melangkahkan kakinya lebih cepat untuk menjangkau jungkook.
"ya!,jeon jungkook akan ku laporkan tidakanmu ini pada leader team divisi satu"
"laporkan saja,memang apa urusanku aku kan bukan bagian dari divisi satu lagi"jawab jungkook santai.
"jinjja...anak ini!"
THE BLOOD WAR
[Dazzling Seoul Night In Crims]
<BLACKOUT>
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top