Page 15
Markas Besar Badan Intelijen Korsel.
Ruang Rapat.
Pintu ruang rapat terbuka,menarik perhatian yoo kihyun yang sudah lebih dulu datang dan menempati kursinya.
"eoh! kihyun hyung,kau sudah di sini?"tanya jungkook yang kembali menutup pintu dari dalam dan kemudian berjalan ke kursinya yang berseberangan dengan kihyun dan berhadapan dengan kursi jooheon yang masih kosong.
"divisi ku dekat jadi aku selalu datang lebih awal dari yang lainnya"
jungkook mengangguk ringan sembari menempati kursinya,dari lima leader team yang ada hanya mereka berdualah yang sudah menempati posisi mereka,pintu ruang rapat kembali terbuka dan menampakkan pimpinan rapat yang tidak lain adalah direktur cha seungwon yang kemudian menempati posisinya.
"dimana im jaebum?"tanya seungwon sembari duduk di kursinya.
"dia berada di busan"kihyun menyahuti.
"lee jooheon"
"cyber room"
jungkook hanya bisa melihat ke arah kihyun yang menyahuti pertanyaan seungwon karna memang dia tidak tahu dimana jaebum dan juga jooheon tapi jika seandainya seungwon menanyakan di mana cha eunwoo,jungkook pasti akan menjawabnya,tapi tanpa perlu bertanya pun sepertinya seungwon sudah mengetahui dimana putra tunggalnya tersebut berada saat ini.
"kita mulai rapat hari ini"
seperti biasa seungwon melemparkan berkas ke tengah meja dan para anggota rapat akan mengambilnya dengan sendirinya,jungkook dan kihyun langsung membuka berkas tersebut dalam waktu yang hampir bersamaan.
"restoran di gang itaewon"
sebelah alis jungkook tiba tiba terangkat bukan karna pernyataan seungwon melainkan karna laporan yang tertulis pada berkas yang saat ini ia baca.
"ketiga kalinya dalam satu bulan ini pengusaha yang di bunuh di seoul"
"berat!"kihyun tiba tiba menyahuti,dia menaruh berkas di tangannya di atas meja,begitupun jungkook yang menurunkan berkas di tangannya namun tetap memegangnya.
"listrik di itaewon tiba tiba saja padam selama lima detik dan ketika lampu menyala kembali korban sudah tidak bernyawa"terang kihyun mengulang rincian dari laporan yang ia baca.
"bukan orang sembarangan"sahut jungkook.
"jika hanya listrik di restoran tersebut yang padam mungkin masih wajar tapi ini seluruh itaewon"sambung kihyun dan lagi jungkook yang sependapat dengan kihyun menyahutinya.
"dalam waktu lima detik,di ruangan yang gelap,hanya seorang profesional yang bisa melakukan hal tersebut tanpa kesalahan"jungkook.
"masalahnya dia tidak akan bisa mematikan listrik dan membunuh seseorang di waktu yang sama"kihyun.
"Hacker,atau apalah itu,mereka pasti bekerja secara berkelompok"jungkook.
"busan"celetuk seungwon menengahi keduanya,"kasus yang tengah di tangani im jaebum saat ini,pembunuhan di lantai 20,terjadi saat aliran listrik di busan tiba tiba padam,tapi waktu pemadaman jauh lebih lama di bandingkan dengan yang terjadi di itaewon"
"dari yang aku dengar pelaku menggunakan senapan laras panjang dan menembak korban dari atap gedung sampingnya"imbuh kihyun.
"cctv,dia tidak akan menuruni gedung dalam keadaan gelap"jungkook menyahuti sebagai akhir dari perdebatan mereka tentang kasus yang masih simpang siur yang saat ini tengah di tangani oleh jaebum.
"aku dan jungkook akan pergi ke lokasi kejadian untuk mendapatkan informasi mendetail"kihyun beranjak dari duduknya sembari meraih berkas di atas meja di susul kemudian oleh jungkook.
"selamat pagi"
ujar kihyun yang juga mewakili jungkook yang sepertinya masih malas untuk berbicara,keduanya berjalan beriringan menuju lift,kihyun sekilas melihat ke arah jungkook yang tengah mengotak atik ponselnya.
"kau ada janji?"
"tidak"
jawab jungkook singkat sembari tersenyum ringan dan kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku di balik jas hitam yang menutupi kemeja putihnya,keduanya masuk ke dalam lift.
di sisi lain joochan yang tengah berjalan menyusuri lantai divisi empat sejenak menghentikan langkahnya saat ponselnya berbunyi,ia merogoh ponselnya dan membuka pesan masuk di ponselnya.
~leader team jungkook hyung.
aku akan pergi ke itaewon bersama kihyun hyung.
joochan kembali memasukkan ponselnya setelah membaca pesan singkat yang baru saja di kirimkan jungkook padanya dan kembali melanjutkan langkahnya.
BLACKOUT
Mata itu perlahan terbuka,merasakan sesuatu yang asing di sekitarnya,kain putih yang melingkar di kepala melewati keningnya,selang infus yang terhubung dengan punggung tangannya,ruangan putih,hal pertama yang bisa di tangkap oleh penglihatan changkyun.
Berat!,sangat berat,bukan hanya kepalanya melainkan juga tubuhnya,seperti ada sesuatu yang tengah menindih tubuhnya sehingga membuatnya tak bisa bergerak,changkyun menggerakkan tangan kanannya yang terhubung dengan selang infus untuk menyentuh kepalanya dan bisa di rasakannya kain perban yanng menempel pada keningnya.
dia kemudian menurunkan tangannya kembali di iringi helaan nafas yang terdengar sangat lemah,namun dia langsung tersentak ketika tidak sengaja menyentuh sesuatu yang tidak seharusnya berada di atas tubuhnya.
changkyun yang menyadari hal tersebut sedikit mengangkat kepalanya dan mengarahkan pandangannya ke samping,tepat di sampingnya seseoarang tidur sembari memeluknya,seseorang yang tidak lain adalah kim taehyung,changkyun kembali menaruh kepalanya dengan helaan nafas seperti sebelumnya.
dia kemudian mencoba menyingkirkan tangan taehyung dari atas tubuhnya namun yang terjadi bukannya taehyung menjauh dia malah semakin merapat bahkan wajah taehyung semakin mendekat ke wajahnya dan semakin membuatnya tidak nyaman,dia beralih mendorong wajah taehyung agar mejauh darinya.
"apa yang kau lakukan,akan ku patahkan lehermu"
gumaman yang terdengar menyerupai suara lebah tersebut menghentikan pergerakan changkyun dan tepat saat itu dia mendengar suara pintu terbuka,hanya beberapa detik hingga seseorang yang baru saja membuka pintu menampakkan diri di samping ranjang changkyun dan melihat ke arah mereka dengan seulas senyum.
"kau sudah bangun?"
"ne"
jawab changkyun dengan suara beratnya yang sedikit serak,changkyun kemudian menurunkan tangannya dari wajah taehyung.
"keparat kau"
tangan yang sebelumnya sempat menjauh dari wajah taehyung tiba tiba kembali dengan cepat setelah sebuah umpatan keluar dari mulut dengan mata yang masih tertutup rapat,changkyun melihat ke arah perawat yang juga tengah melihatnya tersebut dengan canggung,sebenarnya mimpi apa yang tengah di alami oleh taehyung atau lebih tepatnya apakah dia selalu mengumpat saat tengah tidur.
changkyun perlahan menurunkan tangannya kembali dan mencoba menyingkirkan tangan taehyung namun tak berbeda dengan sebelumnya,lagi pula kenapa perawat di sampingnya tidak marah saat melihat taehyung tidur di ranjang pasien bukankah itu sudah menyalahi prosedur rumah sakit.
perawat yang sebelumnya memeriksa infus changkyun kini berdiri menghadap changkyun.
"bagaimana perasaan mu pagi ini?,apa kepalamu terasa sakit?"
"ne"
"kau mendapatkan lima jahitan di bagian belakang kepala,tapi jangan khawatir lukanya tidak dalam meski kau kehilangan cukup banyak darah,untunglah dia membawamu tepat waktu"
perawat tersebut mengarahkan pandangannya pada taehyung dengan seulas senyum yang mengembang di bibirnya,"sejak kau di pindahkan ke ruang rawat dia sempat beberapa kali ke ruang dokter untuk memastikan kondisi kepalamu,kau beruntung memiliki kakak laki laki seperti dia,jika tidak ada yang kau butuhkan aku permisi"perawat tersebut menundukkan kepalanya sekilas ke arah changkyun.
"terima kasih"gumam changkyun sebagai kata pengantar untuk perawat tersebut yang berjalan menuju pintu keluar.
terdengar suara pintu yang terbuka dan tertutup kembali,setelahnya suasana di sana benar benar hening bahkan changkyun bisa mendengar dengan jelas deru nafas taehyung yang masih tertidur.
"changkyun-ie......"taehyung kembali meracau.
"siapa yang mengizinkamu memanggilku dengan sebutan itu"
BLACKOUT
Kihyun dan jungkook sampai di itaewon atau lebih tepatnya di sebuah restoran di mana terjadi pembunuhan semalam,bahkan garis polisi masih terpasang di sana dan juga beberapa orang yang terlihat berada di dalam restoran dan kemungkinan besar mereka adalah pihak kepolisian.
kihyun dan jungkook melewati garis polisi dan hendak berjalan masuk namun seseorang keluar dari dalam restoran dan menghadang mereka,jungkook pun mengeluarkan kartu identitasnya dan menunjukkannya pada salah satu petugas kepolisian tersebut yang kemudian menyingkir dari jalan.
keduanya memasuki restoran di mana terlihat beberapa orang yang terlihat begitu sibuk,dan kedatangan mereka berdua menarik perhatian dari semua orang di sana hingga salah seorang dari mereka menghampiri keduanya,kali ini giliran kihyun yang menunjukkan tanda pengenalnya.
"badan intelijen korea selatan,yoo kihyun"
"jeon jungkook"jungkook menyahuti.
"aku kepala detektif yang bertanggung jawab atas kasus ini"
"kalau begitu mohon bantuannya"
setelah perkenalan singkat mereka,ketiganya saat ini tengah duduk berhadapan di salah satu meja pengunjung.
"21.45 listrik di daerah itaewon mati total dalam waktu lima detik"ujar kepala detektif memulai pembicaraan mereka.
"dari laporan yang kami terima mengatakan bahwa waktu pemadaman hanya berlangsung lima detik"kihyun.
"benar"
"apa sudah di pastikan tidak ada konsleting listrik pada waktu itu?"jungkook menyahuti.
"pihak kami sudah memeriksanya dan semua baik baik saja"
"bagaimana dengan para pengunjung,jika dia melakukannya saat gelap kemungkinan pelakunya adalah seorang pengunjung karna akan terlalu berbahaya untuk melakukannya dari jarak jauh,dan lagi pula kaca di sini tampaknya juga masih utuh"selidik kihyun sembari sekilas mengarahkan pandangannya pada kaca yang menjadi sekat restoran.
"saat polisi datang semua pengunjung sudah melarikan diri jadi bisa di pastikan dia ikut melarikan diri bersama para pengunjung lainnya"
"cctv"sela jungkook,"bagaimana dengan rekaman cctv di daerah sini"sambungnya.
"tidak ada,kami sudah memeriksanya,tepat saat lampu di padamkan semua cctv juga mati"terang kepala polisi.
"apa itu terjadi secara otomatis"kihyun.
"tidak,pada dasarnya cctv di sini memiliki sistem tersendiri,meski aliran listrik di padamkan cctv masih tetap berfungsi"
jungkook dan kihyun sekilas saling bertukar pandang,"bukankah sebelumnya kau bilang bahwa semua cctv mati saat listrik padam"
"itulah masalahnya,kita menghadapi lawan yang sangat berbahaya,satu dari tiga kasus pembunuhan yang terjadi dalam satu bulan ini di sekitar seoul melibatkan dewa kematian"
jungkook dan kihyun saling bertukar pandang tampak tak mengerti dengan arah pembicaraan mereka.
"apa maksudmu dengan dewa kematian?"tanya kihyun memastikan.
"beberapa tahun yang lalu terjadi sekitar lima pembunuhan di sincheon,bukcheon dan gangwon-do dan waktu pembunuhan terjadi di tengah malam,tepat saat listrik di daerah sana padam,orang orang berspekulasi bahwa itu adalah orang yang sama karna waktu yang dia gunakan untuk mengambil nyawa korbannya tepat saat jarum jam menunjukkan angka dua belas,dan mereka menyebutnya sebagai dewa kematian"
"direktur mengatakan bahwa jaebum hyung menangani kasus yang sama"jungkook menyahuti.
"jika di lihat dari waktu pembunuhan,dari ketiga kasus pembunuhan bulan ini pelakunya adalah orang yang berbeda"kepala detektif.
"tapi mereka memiliki kesamaan"sela kihyun dengan wajah yang tampak lebih serius dan mempertemukan pandangannya dengan jungkook.
"hacker dan sniper"tandas jungkook.
"kita berada dalam masalah sekarang,di rumah sakit mana korban di rujuk?"ujar kihyun sembari beranjak dari duduknya.
"rumah sakit hankuk"jawab kepala detektif.
"terimakasih untuk waktunya,kami harus pergi sekarang"kihyun sekilas menundukkan kepalanya saat jungkook beranjak dari duduknya.
"kkaja!"
kihyun menepuk bahu jungkook dan keduanya berjalan keluar dan menuju mobil mereka yang berada tidak jauh dari restoran tersebut.
"setelah ini apa?"tanya jungkook di sela langkah mereka.
"kita hanya mengumpulkan informasi,untuk rencana kita bahas dengan leader team lainnya di ruang rapat"
THE BLOOD WAR
[DAZZLING SEOUL NIGHT IN CRIME]
<BLACKOUT>
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top