Page 13
Taehyung memasuki sebuah kedai tradisional di daerah myeongdong,berbeda dengan penampilannya sebulan terakhir ini yang selalu mengenakan setelan formal,hari ini dia lebih terlihat santai dengan celana jeans berwarna hitam,kaos putih dan jaket oversize.
dia berjalan melewati orang orang yang tengah berbincang bincang sembari menyantap hidangan mereka di lantai yang lebih tinggi dari lantai yang di pijaki olehnya,sesuai dengan namanya karna kedai ini adalah kedai tradisional semua pengunjung duduk di lantai kayu menghadap sebuah meja kecil.
taehyung memasukkan tangan kanannya yang telah di perban sebelumnya ke dalam saku jaketnya ketika ia melangkahkan kakinya lebih dalam dan melihat seseorang yang sudah cukup akrab dalam ingatannya,dia berdiri di ambang pintu dan menyandarkan tubuhnya,melihat seorang pria yang tampaknya tengah sibuk.
"hyeong....wasseo!"
suara taehyung sempat membuat pergerakan pria yang menjadi pusat perhatiannya sempat terhenti dan perlahan menegakkan tubuhnya dan melihat ke arah taehyung dengan wajah datarnya,namun sebelah alisnya perlahan teratas,dia melihat taehyung dari atas ke bawah dan sebaliknya,dia kemudian tersenyum tidak percaya.
"apa apaan ini?,di mana baju baju mahalmu itu,apa kau sudah jatuh miskin sekarang"sinis pria tersebut,namun taehyung tampak tak terganggu dengan hal itu.
"ya.....benar,aku baru saja jatuh miskin,oleh sebab itu aku kembali pada ilhoon hyung"
"mwo,kau bilang apa barusan?,siapa yang mau menampung gelandangan sepertimu eoh....."
taehyung melongokkan kepalanya ke arah para pengunjung ketika pria di hadapannya tersebut tiba tiba berteriak,"hyung,pelangganmu bisa kabur jika kau berteriak seperti itu"
"siapa yang perduli,jika mereka tidak nyaman mereka bisa pergi setelah membayar"
taehyung tersenyum lebar melihat pria bernama ilhoon tersebut terlihat kesal,bahkan setiap hari dia selalu meneriaki taehyung,jung ilhoon,pemilik kedai di daerah myeongdong,jikapun taehyung di tanyai siapa keluarganya satu satunya orang yang akan taehyung sebut saat itu adalah nama jung ilhoon.
taehyung dan ilhoon sudah mengenal sejak kecil,jika dulu mereka adalah tetangga saat ini mereka adalah keluarga meski hubungan keluarga mereka sedikit aneh,taehyung akan menetap di sana saat siang dan pergi saat malam,meski sering mendapat makian dari ilhoon dia akan tetap pulang ke sana karna satu satunya tempat yang bisa ia sebut rumah adalah tempat di mana ilhoon berada,lagi pula rumah ilhoon menjadi satu dengan kedainya,jadi dia tidak perlu merasa kesulitan saat ingin pulang karna sudah pasti pintunya tidak akan di kunci.
"berhenti berdiri di situ dan cepat bantu aku"
"shireoyo!"
"mwo?"
"aku bilang aku tidak mau,aku sibuk hari ini"
"aishh,jinjja!,jika tidak mau bantu kenapa muncul di sini...?"
"ya ampun,sudah ku peringatkan untuk tidak berteriak,mereka benar benar bisa kabur dari kedaimu"
"sudahlah,pergi sana!,kalo bisa jangan kembali lagi"ilhoon meninggalkan taehyung dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda,dia mengambil pisau pemotong daging yang tergeletak diatas meja.
"hwayoung tidak datang?"
"dia sibuk hari ini
"aku tadi tidak sengaja bertemu dengannya di depan"
"mwo?"ilhoon kembali mengarahkan pandangannya pada taehyung,"dimana?,dimana kau melihatnya?"
"di depan,dia sedang bergandengan dengan seorang pria yang tinggi dan lebih tampan dari hyung"
"mwo.......kau cari mati!"
Taehyung melarikan diri dari kedai ilhoon setelah berhasil membuat sang pemilik kedai murka dan mengejarnya dengan pisau pemotong daging yang berada di tangannya,taehyung menerobos para pejalan kaki yang memadati jalan di depan kedai ilhoon.
"ya!,kim taehyung,kembali kau....jika sampai bertemu lagi akan ku habisi kau"
seringaian penuh kemenangan terlukis di wajahnya mengiringi langkah kakinya yang terus menerobos para pejalan kaki dan berhasil keluar dari gang pertokoan yang di padati oleh para pejalan kaki,dia menoleh kebelakang sekilas tanpa menghentikan langkahnya yang terus berlari.
Bugh!
tubuh taehyung terpental dan jatuh ke jalanan bersamaan dengan seseorang yang baru di tabraknya,taehyung merintih tanpa suara ketika telapak tangannya terlalu keras menyentuh jalanan saat ia terjatuh,namun dia segera bangkit ketika menyadari bahwa orang yang sempat di tabraknya juga terjatuh,taehyung kemudian menghampiri pemuda yang mencoba untuk bangkit tersebut.
taehyung mengulurkan tangan kirinya kehadapan pemuda tersebut yang kemudian mendongakkan kepalanya dan membuatnya bertemu pandang dengan taehyung.
Jeon jungkook,pemuda yang baru saja di tabrak oleh taehyung,jungkook sekilas melihat uluran tangan taehyung dan beralih ke tangan kanan taehyung,dia melihat telapak tangan kanan taehyung yang di ikat oleh kain putih,sepertinya itulah alasan taehyung mengulurkan tangan kirinya.
jungkook kemudian menerima uluran tangan taehyung dan bangkit,sedikit membersihkan celananya.
"aku benar benar minta maaf,aku terlalu ceroboh dan tidak melihatmu,aku benar benar minta maaf"taehyung sedikit membungkukkan badannya untuk meminta maaf pada jungkook yang kemudian sedikit membungkukkan badannya.
"lain kali mohon lebih hati hati,aku lihat kau juga sedang terluka"
"ne,aku akan mengingatnya,sekali lagi aku minta maaf"
"tidak apa apa,kalau begitu aku permisi"
jungkook sekilas menundukkan kepalanya tanpa lupa memberikan seulas senyum yang terlihat sangat ramah dan berjalan melewati taehyung yang mengantarkan kepergiannya dengan senyum ramahnya,taehyung berbalik untuk melihat punggung jungkook.
"jungkook-a....."terdengar teriakan tidak jauh dari depan jungkook.
"eoh,jooheon hyung......"
balas jungkook yang melambaikan tangannya dan tanpa ia sadari sebelah alis taehyung terangkat ke atas saat melihatnya berlari kecil menghampiri jooheon.
"gwiyeowo"cetusnya dengan senyum yang tiba tiba melebar.
"aigoo.....andai saja changkyun ku seperti dia"taehyung berbalik dan melanjutkan langkahnya sembari sekilas memiringkan kepalanya seperti tengah mempertimbangkan sesuatu.
"jungkook?,sepertinya dia anak yang penurut tapi changkyun ku juga imut"
Taehyung keluar dari gang pertokoan dan sampai di jalan utama,dia melangkahkan kakinya dengan pelan di pinggir jalan dan menghampiri kursi panjang yang berada tidak jauh dari tempatnya.
dia mendudukkan dirinya dan melihat jalan di depannya yang cukup lenggang,hanya beberapa mobil yang lewat di hadapan taehyung dan rasanya benar benar sepi,taehyung kemudian menyandarkan punggungnya,dia mengeluarkan tangan kanannya dari dalam saku dan melihat telapak tangannya,terdapat bekas kemerahan yang seperti darahnya yang merembes pada kain perbannya,sepertinya lukanya kembali terbuka akibat terjatuh tadi.
"jika seperti ini kapan kau akan menghasilkan uang untukku?"gumamnya seakan tengah berbicara pada tangannya sendiri.
dia mengarahkan pandangannya pada langit gelap di atasnya,benar benar gelap dan dingin membuatnya ingin menghela nafasnya,"kenapa langitnya gelap sekali"gerutunya.
perhatiannya kemudian teralihkan oleh sebuah mobil yang berhenti tidak jauh di hadapannya dan setelahnya dua orang bertubuh kekar dengan setelan jas formal keluar dari dalam mobil dan menghampirinya.
"bisa ikut kami sebentar!"
bukannya menjawab taehyung malah mendongak melihat wajah kedua pria yang tengah berdiri di hadapannya,"berapa?,berapa yang bisa dia berikan padaku"ujar taehyung dengan santai namun kedua orang tersebut malah semakin mendekat dan hendak menyeretnya dengan paksa,menyadari akan hal tersebut taehyung mengangkat tangan kirinya ke udara sebagai peringatan agar mereka tidak menyentuhnya.
taehyung kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan dengan santai kearah mobil yang berada di tepi jalan,dia berdiri tepat di samping pintu penumpang di bagian belakang,dan tanpa ia duga salah satu dari dua pria yang menghampirinya sebelumnya membukakan pintu untuknya.
taehyung sekilas melihat ke arahnya dengan sebelah alis yang terangkat saat dia masuk ke dalam mobil tapi karna tidak berhati hati kepalanya malah terbentur bagian atap mobil dan membuatnya meringis kesakitan,image keren yang sempat ia buat bukannya memudar perlahan melainkan langsung menghilang begitu saja,apa ini yang di sebut dengan karma minimalis?,siapa yang tahu bahkan dua tahun yang lalu entah sengaja atau sebatas kecerobohannya,dia meledakkan LAB nya sendiri.
pintu mobil kembali tertutup setelah taehyung berhasil duduk di kursi dengan selamat meski kata kata tersebut tidak berlaku bagi keningnya,dia kembali mengatur ekpresi wajahnya,menatap lurus ke depan seakan tidak perduli dengan seseorang yang saat ini duduk di sampingnya.
"berapa?"suara berat taehyung terdengar lebih dulu.
"berapa harga untuk satu kepala?"
perlahan taehyung menolehkan kepalanya di susul dengan senyum yang tersungging menghiasi wajahnya.
"menarik!"
BLACKOUT
"Hari ini di salah satu restoran di gang itaewon,akan ku berikan sisanya setelah kau berhasil"
taehyung berdiri di tepi jalan dan menatap lurus ke seberang jalan tepat ke dalam sebuah restoran,sedari tadi bola matanya bergerak mengabsen setiap pengunjung yang terlihat dari kaca yang mengelilingi bangunan restoran tersebut,dan pada akhirnya pandangannya terkunci pada tiga pria paruh baya yang terlihat seperti seorang pengusaha tengah bercengkrama di dalam sana.
taehyung kemudian menjatuhkan pandangannya pada telapak tangannya,dia menggerakkan jemari tangannya seperti tengah menggenggam sesuatu dan melepaskannya kembali,dia menurunkan tangannya dan melihat ke sekitarnya dengan alami agar tidak terlihat mencurigakan,matanya dengan lincah mengabsen setiap cctv yang terpasang di jalan,dari hasil analisis singkat yang di lakukan taehyung mungkin sekitar sepuluh cctv yang bisa menangkap pergerakannya dan hal itu pula yang membuat taehyung tersenyum tak percaya,dia kemudian merogoh ponselnya dan menyentuhnya beberapa kali sebelum mendekatkannya ke telinga.
"25% akses penuh"ujarnya pada seseorang yang telah tersambung melalui sambungan telepon dengannya.
"50"
"30"tawar taehyung.
"55"
"35"masih mencoba untuk menawar.
"60"
"45"dan pada akhirnya menyerah.
"Deal"
"cih,brengsek kau"umpat taehyung dengan senyum tak percayanya,lagi lagi dia harus berbisnis dengan anak itu.
"di mana kau?"suara berat di seberang memenuhi pendengaran taehyung.
"akses penuh,lima detik restoran di gang itaewon"
"sepuluh menit"
taehyung memasukkan kembali ponselnya dan menyeberang jalan,taehyung melangkahkan kakinya memasuki restoran yang cukup padat pengunjung tersebut,dia kemudian berjalan ke arah meja yang sudah dia tandai sejak masih berada di seberang jalan.
beberapa detik setelah duduk seorang pelayan wanita menghampirinya sembari tersenyum ramah dan menundukkan kepalanya sekilas.
"coffe latte"
ujar taehyung sebelum pelayan tersebut sempat bersuara,seakan ia ingin mempercepat waktu sepuluh menitnya,taehyung menolehkan kepalanya secara alami ke arah meja yang tidak jauh dari tempatnya dan menandai salah satu dari ketiga orang tersebut sebagai targetnya.
perhatiannya teralihkan ketika pelayan sebelumnya datang membawakan pesanan,"terimakasih"gumam taehyung,dia kemudian melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
"lima menit"batin taehyung dan selama lima menit tersebut taehyung hanya berdiam diri seperti orang yang tengah asik dengan dunianya sendiri,bahkan dia sama sekali tidak menyentuh secangkir coffe latte yang sudah dingin dan membiarkannya tergeletak di meja begitu saja.
"10,09,08,07,06,....."
taehyung mulai menghitung dalam hati,"tenanglah,jika kau tenang kau akan menang"batin taehyung di sertai dengan hembusan nafas pelannya.
"01"
klek!
Dorrrr!!!!!
"Aaaaakh.........."
suara yang beruntun,listrik di daerah itaewon yang tiba tiba mati,satu detik kemudian terdengar suara tembakan dan di susul dengan suara teriakan seorang perempuan yang mengundang kepanikan pengunjung lainnya.
karna ketakutan mereka semua berhamburan keluar tanpa perduli jika mereka bisa menabrak pengunjung lainya,namun tak lama hanya lima detik kemudian lampu kembali menyala dan tentunya sudah banyak pengunjung yang melarikan diri,taehyung pun tak membuang kesempatan tersebut dan langsung ikut berlari keluar,jika dia tetap di sana sampai keadaan tenang,polisi pasti akan datang dan menahan para pengunjung yang masih berada di sana,satu satunya jalan teraman adalah dengan ikut berlari bersama para pelanggan yang tampak ketakutan di sekitarnya.
"ada yang terbunuh,cepat panggil polisi!"
taehyung bergabung bersama para pelanggan yang sebelumnya berhamburan keluar berdiri di seberang jalan dan melihat ke arah restoran,dia bisa saja langsung meninggalkan lokasi tapi ingatlah tentang sepuluh cctv yang menangkap pergerakannya,dia masih memerlukan pengalihan untuk bisa pergi dari sana dengan cara yang bersih.
tapi berlama lama di sana juga sangat bahaya karna polisi sebentar lagi pasti sampai kesana,dia beranjak pergi ketika melihat sekumpulan orang di sampingnya berjalan pergi,dia berjalan tidak jauh di belakang mereka seakan dia adalah salah satu dari mereka,cukup efektif untuk menutupi kedoknya.
setelah berjalan cukup lama,tinggalah taehyung sendiri yang menapaki jalanan sepi seoul,taehyung mengeluarkan tangan kanannya dari dalam saku dan melihat ke arah lukanya seperti sebelumnya,luka yang masih baru dan terasa sakit bahkan taehyung harus menggunakan tangan kirinya untuk pekerjaannya hari ini dan untungnya dia bukanlah orang yang hanya mengandalkan satu tangan untuk melakukan hal hal yang berat,meski tidak sering,sesekali taehyung juga menggunakan tangan kirinya untuk melakukan hal hal berat yang seharusnya di bebankan pada tangan kanannya,meski dia tidak lulus SMA dia memiliki IQ di atas rata rata,jadi jangan memandangnya sebelah mata hanya karna dia sering melakukan hal hal bodoh.
sebuah mobil berhenti di pinggir jalan tidak jauh dari tempat taehyung dan sudah bisa di pastikan bahwa mobil tersebut adalah mobil yang sama seperti sebelumnya,taehyung kemudian berjalan menghampiri mobil tersebut dan seseorang di dalam mobil tersebut membuka sedikit kaca di bagian belakang dan menyodorkan amplop tebal berwarna coklat muda,taehyung yang saat itu menjangkau tempatnya langsung menyambar amplop tersebut tanpa menoleh sedikitpun dan kembali berjalan seperti biasa,seakan tidak terjadi apapun malam itu.
seulas senyum terlukis di wajahnya ketika ia melihat mobil tersebut melewatinya.
"di mana anak itu sekarang?"
dia menyusuri jalanan lenggang seoul yang semakin dingin,entah itu panjang atau singkat taehyung akan tetap menyusurinya tanpa terlewatkan sedikitpun.
THE BLOOD WAR
[DAZZLING SEOUL NIGHT IN CRIME]
<BLACKOUT>
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top