Page 12
ATTENTION:Sudah di peringatkan di awal bahwa ini masuk kategori dewasa,mohon lebih bijak dalam membaca cerita ini karna cerita ini banyak mengandung unsur kekerasan dan pembunuhan yang mungkin tidak manusiawi,jadi mohon pengertiannya dan satu lagi ini hanya sekedar cerita fiksi jadi tolong jangan terlalu berlebihan.
Happy Reading.
taehyung keluar dari lift dan menginjakkan kakinya di lantai area parkir bawah tanah,dia berjalan melewati beberapa mobil sembari merogoh saku celananya,kemudian mengeluarka sebuah kunci mobil dan menekan salah satu tombol untuk membuka kunci mobilnya yang berada tidak jauh darinya atau mungkin bisa di bilang itu bukanlah mobilnya karna itu hanyalah fasilitas yang ia terima dari presedir nam dan tentu saja dia bisa kehilangan mobil tersebut kapan saja dan dimana saja.
taehyung membuka pintu mobilnya dan masuk ke dalam mobil setelah melemparkan koper di tangannya ke tempat duduk penumpang bagian depan,dia hendak memakai sabuk pengamannya namun pergerakannya terhenti seketika saat dia merasakan sesuatu yang dingin dan juga tajam menyentuh kulit lehernya dan membuatnya tak bisa berkutik.
dia mengarahkan pandangannya pada kaca kecil di hadapannya untuk melihat siapakah gerangan yang sudah berani beraninya mengancamnya dengan sebilah pisau,sebuah seringaian terlontar ketika ia mendapati dua orang di kursi belakang dan satu orang diantara mereka mengunci pergerakan taehyung dengan melingkarkan tangannya yang memegang sebilah pisau tepat beberapa centi di depan leher taehyung,bahkan dia sendiri merasakan betapa tajamnya pisau yang ingin menyayat lehernya tersebut.
"mwoya.......apa aku sedang di khianati?"suara berat taehyung terdengar begitu tenang seakan tidak masalah jika mereka benar benar melukai lehernya.
"pergilah ke neraka,kim taehyung"gumam seseorang di belakang taehyung.
"kau saja yang pergi"
wajah taehyung tiba tiba berubah menjadi serius,tidak ada lagi seringaian hanya rahang yang tiba tiba mengeras dengan tatapan mata yang menajam seakan menujukkan keseriusannya akan ucapannya sebelumnya,tangannya terangkat dan memegang mata pisau tersebut tanpa ragu sedikitpun padahal bisa saja jarinya terputus jika orang di belakangnya tiba tiba menarik pisau tersebut.
"aku belum siap untuk kesana,kalian saja yang duluan"
taehyung mencengkram pisau di tangannya dan menggunakan tangannya yang terbebas untuk menarik kepala orang yang berada tepat di di belakangnya lalu menghantamkannya ke dashboard mobil dengan cukup keras,tidak berhenti sampai di situ dengan gerakan cepat taehyung kembali melempar tubuh pria tersebut ke belakang dan menggunakan kakinya untuk menyerang.
dua lawan satu di tempat yang mungkin tidak layak untuk di jadikan sebagai tempat pergulatan,setelah berhasil mengenai keduanya taehyung bangkit dan segera menuju kursi bagian belakang dan menghajar keduanya tanpa ampun meski kemenangan tak selalu berpihak padanya karna saat ini justru dialah yang terpojok,bahkan kepalanya sempat menghantam kaca bagian belakang dengan cukup keras tapi berterimakasihlah pada kakinya yang kuat yang berhasil membuat satu orang terpental dan menghantam kursi bagian depan,taehyung menyikut wajah pria di belakangnya dan menghantamkan kepala pria yang berada di depannya ke kaca samping dengan cukup keras namun sepertinya mereka bertiga sama kuatnya bahkan taehyung hampir saja terkena tikaman mereka saat orang di belakangnya mengunci lehernya dengan lengan kekarnya sedangkan pria di hadapannya hendak menikamnya dengan sebuah pisau,taehyung meronta dan menggunakan kakinya untuk menyerang lawan di hadapannya dan tiba tiba kaca samping mobil hancur setelah terkena tendangan taehyung,setelah berhasil melumpuhkan satu lawan taehyung menggunakan siku nya untuk menyikut pria di belakangnya yang kemudian membuatnya berhasil lolos dari cengkramannya,tanpa membuang buang waktu taehyung menyatukan kepalan tangannya dan memberikan pukulan fatal di area kepalanya,Game over.
taehyung keluar melalui pintu depan dan tepat saat kakinya menapak kelantai dia langsung terjatuh dengan tangan yang bertumpu pada lantai dan nafas yang terputus,tampak cairan merah yang berasal dari area telinganya perlahan menetes dan membasahi area lantai bukan hanya itu bahkan tangan kanannya sendiri berubah warna menjadi merah.
dia merapatkan keningnya kelantai dengan mata yang terpejam dengan kuat,"keparat kau.....aishh"sebuah umpatan keluar dari mulutnya dengan wajah yang tampak kesakitan.
dengan berpegangan pada pintu mobil dia mencoba untuk berdiri meski dari ujung jarinya cairan merah itu terus menetes dan membuat lantai di sekitarnya di penuhi oleh bercak merah.
taehyung kembali masuk ke dalam mobil dan beralih ke kursi belakang menghampiri dua lawannya yang entah masih hidup atau sekarat taehyung tidak memiliki waktu bahkan untuk memikirkan lukanya sendiri,taehyung menyingkap jas salah satu pria tersebut dan mengambil sebuah ponsel dari balik jasnya.
"kau main main denganku,akan ku tunjukkan bagaimana permainan yang sesungguhnya"gumamnya dengan nada kesal sembari mengotak atik smartphone di tangannya namun perhatiannya teralihkan ketika pria di sampingnya sadarkan diri,melihat hal tersebut taehyung segera mencengkram kerah bajunya dan membuatnya ketakutan.
"a-ampuni aku,a-aku hanya menjalankan tugas"ujar pria itu tergagap.
"aku tidak bermaksud membunuhmu,jadi lakukan apa yang kukatakan"
"b-ba-baik,baik,akan ku lakukan"
taehyung menyentuh layar ponsel di tangannya dan terdengar suara telepon yang sedang mencoba untuk tersambung,taehyung kemudian mengarahkan ponsel tersebut ke arah pria yang masih berada dalam cengkramannya.
"bicaralah!"
pria tersebut sekilas melihat ke layar dan melihat nama yang tertulis di sana,"a-apa-apa yang harus kukatakan?"
"kenapa masih bertanya,tentu saja tujuan awal kalian"
telepon tersambung dan taehyung sedikit menarik pria tersebut agar dia bicara,"b-bos,kim taehyung sudah terbunuh"ujarnya sembari sekilas melihat ke arah taehyung.
"kerja bagus,sekarang buang mayatnya ke jurang dan pastikan tidak ada seorangpun yang melihatnya"
taehyung memutuskan sambungan sebelum pria di hadapannya menjawab perintah dari presedir nam yang berbicara melalui sambungan telepon,taehyung sedikit melempar ponsel di tangannya ke arah pria tersebut.
"singkirkan mobil ini!"
taehyung beranjak ke kursi bagian depan,menyambar kopernya sebelum keluar dengan tubuh yang sedikit membungkuk,dia menutup pintu mobil dengan pelan,kemudian menjatuhkan pandangannya dan menyibakkan jasnya.
sebuah rintihan tanpa suara ketika ia menyadari bahwa bagian samping perutnya sempat tertikam saat pergulatan sebelumnya,dia menggunakan tangan kanannya yang juga terluka untuk memegangi luka tikam di perutnya,dia mengernyit kesakitan namun kemarahannya jauh lebih besar di bandingkan luka luka luarnya,dia berbalik dan langsung menghantamkan kopernya tepat di kaca mobil yang kemudian hancur berkeping keping untuk sekedar melampiaskan sedikit kemarahannya.
dengan tubuh yang tidak bisa berjalan tegap lagi dia melangkah pergi,namun terlalu mudah jika dia pergi begitu saja,dia kim taehyung,seseorang yang tidak terbiasa menyimpan dendam,dia cenderung akan menyelesaikan masalah sampai ke akarnya di bandingkan harus menyimpannya untuk nanti nanti,dan satu hal lagi dia benci penghianatan,dia tidak akan melepaskan siapapun yang sudah mempermainkan nyawanya,tidak,tidak satupun,dia tidak akan melepaskan satupun dari mereka.
BLACKOUT
presedir nam keluar dari lift dan seorang petugas yang sebelumnya berada di belakangnya membukakan pintu mobil yang sudah di siapkan sebelumnya,petugas tersebut menutup pintu kembali setelah presedir nam masuk dan bergegas menuju kursi penumpang bagian depan tapi sebelum ia berhasil menjangkau pintu mobil tersebut tiba tiba berjalan dan meninggalkannya begitu saja,presedir nam yang melihat hal tersebut merasa bingung kenapa sang sopir tiba tiba menjalankan mobilnya bahkan petugas keamanan yang selalu berada di sampingnya belum masuk,dan setelah mobil tersebut keluar dari area parkir bawah tanah presedir nam baru bisa menegur sang supir.
"ya! apa yang kau lakukan? dia belum masuk kenapa kau menjalankan mobilnya,mundurkan kembali!"
tidak mendapat respon dari sang supir presedir nam menatap aneh ke arahnya namun matanya membulat ketika menyadari tangan sang sopir tersebut berwarna merah seperti darah.
"ya!,apa yang kau lakukan?,apa tanganmu terluka"
"bukankah itu yang kau inginkan,kenapa masih bertanya"suara berat yang terdengar sangat malas membuat mata presedir nam kembali membulat namun saat ini rasa terkejutnya berkali kali lipat dari sebelumnya.
"k-ka-kau!,bukankah kau sudah mati,a-apa-apa yang kau lakukan di sini?"panik presedir nam ketika menyadari bahwa sang sopir tersebut tidak lain adalah kim taehyung,pemuda yang beberapa waktu lalu ingin ia singkirkan.
"duduklah dengan tenang dan nikmati perjalanan terakhirmu!"
"a-apa maksudmu,kau jangan gila,aku bisa melaporkanmu kepolisi"ancam presedir nam.
taehyung melihatnya dari spion di depannya dan tampak presedir nam memegang ponselnya dengan tangan yang gemetar tapi taehyung tiba tiba menaikkan kecepatan mobilnya di atas kecepatan rata rata dan membuat presedir nam yang memang belum memakai sabuk pengamannya terperosok ke depan dan kembali terpental ke belakang ketika taehyung mengemudikan mobilnya dengan brutal.
"kau sudah gila!,hentikan mobilnya brengsek!"
taehyung tiba tiba meminggirkan mobilnya dan membuat presedir nam semakin panik ketika taehyung beranjak dari duduknya.
"a-apa yang mau kau lakukan?,jangan macam macam"
tanpa aba aba taehyung langsung menghantamkan sikunya ke kepala presedir nam yang membuatnya tak sadarkan diri.
"itu akibatnya jika kau tidak bisa diam,membuat kepalaku semakin sakit saja"gerutu taehyung sembari melepas dasinya dengan kasar dan menggunakannya untuk mengikat kedua tangan presedir nam menjadi satu,dia kemudian kembali ke tempat duduknya dan melanjutkan perjalanannya,menerebos jalanan lenggang dan menjauhi gedung gedung pencakar langit.
setelah menempuh perjalanan lebih dari tiga puluh menit,mobil taehyung melewati jalan yang sangat sepi di mana di kedua sisi jalan terdapat begitu banyak pepohonan yang tumbuh dengan subur atau mungkin bisa di sebut sebagai hutan karna semakin taehyung menyusuri jalan tersebut semakin banyak area yang di tumbuhi oleh pepohonan tanpa ada satupun pemukiman penduduk di sana.
taehyung tiba tiba membelokkan mobilnya keluar dari jalur dan menyusuri lembah menurun yang sedikit terjal,hanya beberapa meter dari jalan raya tidak jauh di hadapan taehyung terdapat sebuah jurang yang cukup dalam dan sudah bisa di pastikan kemana lagi tujuan taehyung jika dia hanya melihat ke satu arah.
tepat beberapa meter dari bibir tebing,taehyung memutar mobilnya dengan brutal seakan akan dia memanglah seseorang yang ahli dalam hal itu,dia kemudian memundurkan mobilnya dan menghentikannya tepat di bibir tebing tanpa khawatir resikonya,sekali saja dia salah perhitungan dia bisa berakhir dengan jatuh ke jurang tersebut.
raut wajahnya terlihat begitu dingin berbeda dengan karakternya selama ini yang selalu bersikap santai dan tak perduli,dia meraih koper yang sebelumnya ia dapatkan dari presedir nam dan keluar dari mobil,darah di tangannya sudah mengering begitupun di area sekitar telinganya.
dia berjalan ke bagian belakang mobil untuk melihat kedalaman jurang dan juga bagian belakang mobil,sempurna,itulah kata kata yang mungkin akan di ucapkan taehyung jika dalam keadaan yang baik tapi dengan keadaannya saat ini jangankan untuk membuat sebuah seringaian,mengontrol ekpresi wajahnya saja dia tidak bisa,dia kemudian berjalan kebagian depan mobil sembari menunggu presedir nam terbangun dan baru menyelesaikan tahap terakhir dari rencananya.
tidak butuh waktu lama,hanya sekitar lima menit berlalu presedir nam membuka matanya dan sedikit menggelengkan kepalanya yang terasa pusing tapi dia terlonjak ketika mendapati tangannya yang terikat,"dimana ini?"presedir nam mengarahkan pandangannya keluar dan terkejut setelah melihat bangunan bangunan mewah dan kokoh berubah menjadi hutan,diapun segera beranjak membuka pintu tapi ternyata pintu terkunci dan membuatnya semakin bertambah panik terlebih lagi taehyung sudah menghilang saat dia terbangun,namun dia melihat siluet taehyung yang berada di luar,dia segera berpindah ke kursi bagian depan dan mengetuk kaca depan mobil dengan tidak sabaran.
taehyung yang sebelumnya duduk di bagian depan mobil,beranjak berdiri dan berbalik menatap keributan yang berasal dari arah belakangnya,angin berhembus kasar dengan tempo yang singkat,menerbangkan helaian rambut taehyung yang kemudian menutupi matanya namun dia masih bisa menggunakan penglihatannya dengan jelas untuk melihat seseorag yang seperti ingin mendobrak kaca mobil dengan mulut yang berkomat kamit,meski taehyung tidak bisa mendengar suaranya tapi taehyung yakin bahwa presedir nam tengam mengumpati dirinya saat ini.
dengan kedua tangan yang terbebas,taehyung menaikkan kakinya ke bagian depan mobil dan berjalan menghampiri presedir nam,dia berjongkok tepat di depan kaca.
"ya!,kim taehyung,apa yang kau lakukan?,keluarkan aku dari sini!"
taehyung memalingkan wajahnya ketika samar samar mulai bisa mendengar teriakan dari presedir nam,dia kemudian kembali melihat ke arah presedir nam dan mengangkat telunjuknya di depan bibirnya dengan kepala yang tertuntuk dan mata yang terpejam,dua detik kemudian matanya kembali terbuka,dia menurunkan tangannya dan mengangkat kepalanya.
"kau dengarkan ini baik baik"taehyung berbicara sedikit lantang agar presedir nam bisa mendengar suaranya.
"aku mungkin juga akan pergi ke sana suatu saat nanti,tapi sekarang aku akan mengirimmu terlebih dulu"
"kemana?,kemana kau akan mengirimku?,jangan bercanda dan cepat keluarkan aku dari sini brengsek!"
"aku____akan mengirimmu ke neraka nam-tae-sung"
taehyung beranjak berdiri tanpa memperdulikan presedir nam yang mengamuk di dalam mobil dan memukul mukul kaca dengan tangan yang masih terikat,taehyung menjatuhkan pandangannya kembali pada presedir nam,sangat dingin dan tak tersentuh sesuatu yang melekat pada diri seorang pembunuh bayaran.
"jika kau bertemu dengan seseorang bernama kim taewoo di sana,katakan padanya bahwa kim taehyung masih bernafas sampai detik ini"
taehyung berbalik dan berjalan meninggalkan presedir nam tepat setelah menyelesaikan perkataannya,dia turun dari mobil dan berbalik,melihat presedir nam yang tampak ketakutan di sana,bukanlah sesuatu yang menyenangkan melihat ketakutan seseorang yang tengah menghadapi kematian,namun bukan berarti taehyung akan melepaskannya begitu saja,dia masih memiliki hati nurani tapi dia juga memiliki sisi yang berbeda,jangan menyebutnya kejam karna ini masih belum seberapa jika di bandingkan dengan keahliannya,kau baru bisa menyebutnya kejam dan tidak manusiawi ketika menyaksikan taehyung melenyapkan presedir nam bersama gedung berlantai dua puluhnya tersebut beserta orang orang di dalamnya hanya dalam sekali ledakan,jangan pikir seorang kim taehyung tidak bisa melakukan hal itu,jika kau orang yang baru mengenalnya sebaiknya kau diam dan tetap berada di sisinya sampai dia menujukkan hal hal yang akan membuatmu terkagum kagum saat dia menujukkannya padamu,cukup diam dan berada di sisinya dengan begitu kau tidak perlu merasa ketakutan akan terbunuh di tangannya.
taehyung perlahan mengangkat satu kakinya dan menaruhnya di bagian depan mobil,"ingat pesanku baik baik"sebuah kalimat perpisahan keluar dari mulut taehyung,perlahan dia menumpukan seluruh kekuatannya pada kakinya dan mendorong mobil tersebut yang kemudian bergerak ke belakang dan perlahan jatuh ke tebing.
"kim taehyung..........."
BOOM...
suara ledakan yang menggema di sekitar tebing,di susul kepulan asap hitam yang menyatu dengan api dan membumbung tinggi,"jangan menangis,itu jalan yang di kehendaki tuhan untukmu"ujar taehyung dalam hati dia kemudian berbalik,sedikit membungkuk untuk mengambil kopernya dan meninggalkan tempat tersebut.
taehyung terduduk di pinggir jalan dengan tubuh yang sedikit melemah,helaan nafasnya terdengar begitu berat,tiba tiba suara ponsel mengalihkan perhatiannya,dia merogoh ponselnya dengan tangan kiri dan melihat identitas sang pemanggil yang tertera di layar ponselnya,rumah sakit.
taehyung mendekatkan ponselnya ke telinga dan mendengarkan seseorang di seberang berbicara,"ya,benar,aku walinya"ujarnya menyahuti seseorang di seberang dan kembali menjadi pendengar.
"maaf untuk keterlambatannya,aku akan segera melunasi administrasinya jadi tolong berikan yang terbaik"taehyung berbicara dengan formal dan kemudian menurunkan ponselnya yang kemudian jatuh ke tanah begitu saja,dia kemudian melihat telapak tangan kanannya,dia tersenyum miris ketika melihat beberapa bekas sayatan di tangannya.
"kemana lagi aku harus pulang sekarang"
THE BLOOD WAR
[
DAZZLING SEOUL NIGHT IN CRIME]
<BLACKOUT>
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top