Page 11
Jooheon menginjakkan kakinya di area pelatihan divisi 4 dan dengan langkah yang lebar dia memasuki pusat pelatihan divisi 4 di mana keributan terjadi,dia datang bukan sebagai malaikat ataupun pahlawan,lupakan semua anggapan tentang hal itu,dia bisa berada di sana lebih cepat dari pada leader team divisi 4 hanyalah karna pada saat itu dia baru saja keluar dari private room dan medapati kekacauan tersebut melalui pantauan cctv,cukup ingat beberapa hal,hal pertama dia adalah lee jooheon,leader team divisi satu,yang kedua mantan leader divisi 4 sebelumnya adalah im changkyun seseorang yang masih menjadi dongsaeng kesayangannya dan yang ketiga leader team divisi 4 saat ini adalan jeon jungkook,seseorang yang di ambil dari divisi jooheon,meski jungkook sudah mendapatkan kursi leader team di organisasi bukan berarti jooheon akan membiarkan dia berada dalam masalah.
setelah berbelok beberapa kali jooheon berhasil menemukan asal mula keributan,jooheon berjalan menghampiri beberapa orang yang terlibat adu pukul di tengah tengah kerumunan dan ketika orang orang yang tengah berkerumun tersebut menyadari kehadiran jooheon dengan cepat mereka menyingkir sembari menundukkan kepala,memberi jalan untuk seorang leader team.
tepat setelah jooheon menjangkau keributan,tanpa sepatah katapun jooheon menarik satu orang dan melemparnya begitu saja dengan satu tangan,tak berhenti sampai di situ jooheon memberikan pukulan ringan kepada beberapa orang untuk melumpuhkan pergerakan mereka,bukan untuk menghentikan mereka melainkan untuk memberitahu mereka tentang kedatangannya.
jika normalnya seorang pimpinan akan berteriak terlebih dulu untuk menghentikan perkelahian berbeda dengan saat ini,karna mereka bukanlah anggota baru yang tengah menjalani masa pelatihan melainkan seorang pengawas sekaligus pembimbing di pusat pelatihan,hanya sekedar ucapan tidak akan menghentikan mereka,justru tindakanlah yang akan menghentikan semuanya.
jooheon menarik baju seseorang dari divisi 4 sembari mengambil senjata apinya dari balik baju dan menodongkannya pada seseoarang dari divisi 3,berakhir!?.
"sudah puas?"
pengawas dari divisi 4 menundukkan kepalanya tapi tidak dengan divisi 3,jooheon melepaskan pengawas divisi 4 dan menurunkan senjatanya,mengembalikannya ke tempat semula.
"seseorang jelaskan hal ini!"
jooheon mengarahkan pandangannya pada orang orang yang terlibat perkelahian,rata rata orang orang dari divisi 4 menunduk dan tidak berani menatap jooheon karna bagaimanapun juga jooheon dan changkyun sempat menjadi partner begitupun divisi mereka.
joochan yang saat itu baru datang sempat menarik perhatian para pengawas di divisinya dan tanpa sepengetahuan joochan,jungkook menyusul di belakangnya dan lebih memilih untuk melihat dalam jarak aman dari pada harus mendekati mereka,seakan tidak ingin jooheon dan joochan menyadari kehadirannya.
joochan sejenak mengarahkan pandangannya pada wajah wajah divisi 3 sebelum akhirnya berakhir pada divisinya sendiri.
"apa masalahnya?"joochan berujar dengan tenang tapi justru ketenangannya itulah yang menjadi ungkapan kemarahannya karna dia bukanlah orang yang cenderung berteriak saat marah,"kita tidak perlu membuang buang waktu di ruang rapat,jadi selesaikan di sini saja!"
seseorang sebagai perwakilan pengawas divisi 4 angkat bicara,"mereka terus saja mengatakan bahwa leader team im changk___"
Bugh!
seorang perwakilan divisi 4 tersebut jatuh kelantai sebelum bisa menyelesaikan ucapannya karna joochan yang tiba tiba memukul wajahnya dengan cukup keras dan berhasil membuat semua orang membulatkan matanya,tapi tidak dengan jungkook dia tidak menunjukkan reaksi yang bisa di jelaskan,dia bersikap santai namun bukannya tidak perduli hanya saja raut wajahnya terlihat seperti seseorang yang tengah mempertimbangkan sesuatu,tapi kelakuan joochan tadi membuat langkah kakinya begitu ringan untuk menghampiri mereka.
"kau kira sudah berapa tahun kau berada di sini"joochan memberikan penekanan pada setiap kalimat yang ia ucapkan dengan begitu tenang dan kembali ingin menyerang orang yang masih terduduk di lantai namun aksinya terhentikan oleh seseorang yang tiba tiba menarik kerah bajunya dan membuatnya berbalik.
"sudah cukup!"
joochan bertemu pandang dengan jungkook,seseorang yang saat ini tengah mencengkram bajunya,meski wajah jungkook terlihat tenang tapi cengkramannya terlalu kuat,dia bahkan terlihat seperti seseorang yang tengah menekan amarahnya sendiri.
jungkook kemudian melepaskan joochan dan mengarahkan pandangannya pada seluruh perusuh yang berada di hadapannya.
"kalian memiliki tanggungjawab di divisi masing masing,kalian kira kenapa organisasi membentuk divisi dan memberi nama di masing masing divisi,masih tidak tahu?,--kalian bukan orang baru di sini berhenti bersikap seperti bar bar dan kembali ke divisi kalian masing masing"
semua orang terdiam di hadapan dua leader team dan satu wakil leader team terlebih lagi divisi 4,mereka tertunduk setelah mendengar ucapan jungkook,"jika masih tidak bisa berdamai bagaimana jika kita saling membunuh satu sama lain di tempat ini,dengan begitu tidak akan ada lagi yang mempertanyakan harga diri kalian meski pada akhirnya kalian akan mati di sini"lanjut jungkook dengan ucapan yang lebih sakartis.
namun sepertinya keributan yang terjadi telah menarik perhatian leader team lainnya,"apa yang sedang kalian lakukan di divisi orang lain,apa kalian kurang kerjaan!?"
semua orang melihat ke sumber suara tersebut berasal dan di sanalah im jaebum melangkahkan kakinya mendekati kedua leader team lainnya dan berdiri menengahi orang orang dari divisinya,tatapan tak bersahabat jaebum bertemu dengan tatapan jooheon yang juga menunjukkan penolakan akan kehadirannya.
jaebum kemudian mengarahkan pandangannya pada dua pimpinan divisi empat dan saat itu juga jooheon menyadari sesuatu,dia melihat ke arah jaebum yang menatap jungkook dengan tatapan yang sama.
"kau tak perlu bicara apa apa,cukup bawa orang orang mu pergi dari sini"
jaebum hanya melihat sekilas kearah jooheon,tampak tak perduli dengan ucapannya barusan,"leader team im changkyun"
"jaebum-a.."sergah jooheon
jaebum melewatkan kembali peringatan jooheon untuk kedua kalinya dan lebih memilih untuk melanjutkan perkataannya yang sempat tertunda,"leader team im changkyun sudah lama menghilang,untuk apa kalian masih meributkan seseorang yang sudah tidak ada"
seulas senyum tersungging di bibir jaebum,sebuah senyum akan sebuah kemenangan bahkan joochan tidak bisa berbuat apa apa ketika leader team sudah angkat bicara.
"divisi empat sudah mendapatkan leader baru dari pusat pelatihan divisi satu bagaiamanapun juga_"
"Im jaebum"
kali ini suara lantang seseorang yang berasal dari arah belakang jungkook dan berhasil menghentikan ucapan jaebum,hanya beberapa detik sampai sang pemilik suara benar benar berdiri menengahi mereka,leader team divisi 2,hyung tertua di antara para leader team lainnya,yoo kihyun datang untuk menengahi pembicaraan yang semakin memanas antar leader team dan tatapannya yang tertuju pada satu orang di hadapannya.
"setelah peringatan yang kau dapatkan kau masih bisa berdiri di sini"
"urusi saja masalahmu sendiri"sinis jaebum menjawab pernyataan kihyun sebelumnya membuat kihyun tersenyum ringan.
"di bandingkan menjalani hukumanmu sendiri kau malah menyuruh wakil mu untuk mengambil alih hukumanmu,bukankah itu karna kau memiliki tugas yang lebih penting di bandingkan menjalankan hukumanmu,berhenti melakukan semuanya semaumu,organisasi bukan hanya tentang satu divisi,kau mengingat sesuatu dengan begitu mudah meski empat tahun sudah berlalu"
"hyung..."
jooheon mendekati kihyun seakan ingin menghentikan ucapan kihyun namun kihyun malah mendorong jooheon sedikit ke belakangnya dan kembali menatap jaebum.
"kau mengingat sesuatu dengan begitu mudah,seharusnya kau juga mengingat apa yang pernah hyung ini katakan padamu,_____tunggu sampai kau mendapatkan giliranmu baru kau bisa mengatakan hal seperti itu pada rekanmu sendiri,im jaebum_____sudah ingat!?"
senyum tipis kihyun berbalas sebuah senyum yang tersungging di bibir jaebum,jaebum kemudian memukul dada pengawas dari divisinya dengan punggung tangannya tanpa mengalihkan pandangannya dari kihyun.
"apa yang kalian lakukan di divisi orang lain,kembali ke tempat kalian"
para pengawas divisi 3 menundukkan sekilas kepala mereka sebelum satu persatu dari mereka meninggalkan lokasi dan tanpa di suruh pun semua orang membubarkan diri mereka sendiri dan tersisalah para pimpinan divisi yang masih terlibat perang dingin,jaebum memalingkan wajahnya sembari tertawa ringan dan mengaruk keningnya yang tidak gatal.
"aku rasa tidak ada lagi kesalahpahaman antara divisi 3 dan juga divisi 4,semoga hari kalian menyenangkan"
jaebum melenggang pergi setelah mengatakan hal tersebut begitupun joochan yang tiba tiba pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun membuat jooheon menatapnya khawatir namun bukan hanya joochan yang ia khawatirkan melainkan leader team divisi 4 sendiri yang masih berdiri di sampingnya,divisi 3 mungkin memang sudah keterlaluan terlebih lagi jaebum tidak seharusnya dia mempermainkan perasaan orang lain.
<BLACKOUT>
kim taehyung masuk ke dalam lift dan menekan beberapa tombol di sisi pintu sebelum akhirnya berdiri dengan tegap sembari memasukkan satu tangannya ke dalam saku celana bahannya yang berwarna hitam selaras dengan warna jas dan kemeja yang ia kenakan saat ini.
dia melihat pantulan dirinya di dinding lift dan sedikit membenahi rambutnya,Ting.hanya beberapa detik pintu lift terbuka,diapun segera keluar dan melangkahkan kakinya menyusuri lantai mengkilap yang berada di bawah sepatunya yang terlihat mahal tersebut.
dia berjalan dengan santai seakan akan gedung berlantai 20 tersebut adalah miliknya,dan kurang dari satu menit dia melewati lorong yang tampak mewah tak berbeda dengan sebelumnya namun kali ini ada begitu banyak orang orang berpakaian formal seperti dirinya yang berdiri di sepanjang lorong tapi hal itu sama sekali tidak menganggunya karna jika mereka berbaris di sana itu berarti bos besar ada di ruangannya.
taehyung berhenti tepat di sebuah pintu dan melihat ke salah satu orang yang berdiri di samping pintu yang kemudian terlihat sedang berbicara melalui alat komunikasi yang terpasang di telinganya.
"kim taehyung berada di depan,_____di mengerti"
setelah itu orang tersebut membukakan pintu untuk taehyung dan taehyung pun melangkahkan kakinya dengan ringan memasuki ruangan tersebut.
begitu dia menginjakkan kakinya di lantai ruangan tersebut pintu kembali tertutup.
seulas senyum menyambut kedatangan taehyung,presedir nam,pemilik gedung berlantai 20 tersebut sekaligus bos besar di sana dan tentu saja dia adalah bos besar dari seorang kim taehyung kurang lebih selama satu bulan terakhir,taehyung mendudukkan dirinya di sofa dan tepat berhadapan dengan presedir nam yang sepertinya begitu senang akan kehadirannya.
"bagaimana kabarmu?,kau kembali lebih lambat dari perjanjian,aku pikir telah terjadi sesuatu padamu"
taehyung memalingkan wajahnya tampak tak begitu tertarik dengan ucapan presedir nam yang terdengar tengah berbasa basi dengannya.
"sepertinya tanpa perlu ku jawab kau sudah mengetahuinya,bagaimanapun juga aku belum pasti bisa ke hawai dua kali seumur hidupku"
tawa ringan presedir nam kembali menarik perhatian taehyung,"aku tahu,aku tahu,aku tidak akan membahas apapun lagi denganmu,kau melakukan tugasmu dengan sempurna itu sudah cukup untukmu"
presedir nam memberikan isyarat pada petugas keamanan di sampingnya yang kemudian mendekat ke arah taehyung dan menaruh koper jinjing di meja tepat di hadapan taehyung,dia kemudian membuka koper tersebut dan membuat sebelah alis taehyung terangkat keatas ketika mendapati tumpukan uang yang tertata rapi dalam koper yang kemudian tertutup kembali.
"aku pikir itu cukup untuk kerja kerasmu selama berada di hawai,jika ada keluhan lain aku akan segera memperbaikinya"ujar presedir nam yang selalu menampilkan senyum terbaiknya namun di mata taehyung,presedir nam bukanlah seseorang yang bisa tersenyum dengan tulus karna selama bekerja pada presedir nam taehyung hanya bisa melihat kelicikan di raut wajah presedir nam,meski dia juga bukan orang yang berhak menghakimi orang lain karna dia sendirilah yang menjadi kaki tangan presedir nam sekaligus menjadi dewa kematian untuk 50 nyawa selama satu bulan terakhir di bawah komando presedir nam,jadi pada intinya tidak ada orang yang baik di antara keduanya.
"aku bukan orang yang suka mengeluh,sebaliknya jika kau tidak suka dengan caraku kau bisa menyuruh orang orangmu sendiri"
taehyung berdiri dan sedikit membenahi jasnya,kemudian sedikit membungkuk untuk mengambil koper yang berada di atas meja yang hanya setinggi lututnya tersebut.
"senang bekerja sama denganmu"
sebuah senyum tersungging di bibir taehyung untuk membalas pernyataan presedir nam sebelumnya dan tanpa sepatah katapun dia berjalan menuju pintu keluar dengan membawa koper berisi uang di tangan kanannya.
tepat setelah taehyung menghilang di balik pintu dan pintu yang kembali tertutup,senyum presedir nam tiba tiba memudar dan di gantikan oleh tatapan matanya yang menajam.
"kau sudah siapkan orangnya"berbeda dengan nada bicaranya sebelumnya yang terdengar begitu ramah,nada bicara presedir nam kali ini terdengar seperti ia akan membunuh seseorang.
"mereka sudah berada di posisi"suara petugas keamanan di sampingnya menyahuti pertanyaannya dan membuat senyum yang tersungging dan tampak puas.
"habisi dia"
THE BLOOD WAR
[DAZZLING SEOUL NIGHT IN CRIME]
<BLACKOUT>
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top