Page 07 [Missing]
jooheon dan kihyun sampai di markas besar badan intelijen bersamaan,mereka memarkirkan mobilnya di ruang parkir bawah tanah yang tampak penuh,jooheon turun dari mobil begitupun kihyun yang kemudian menghampiri jooheon.
"kau baru datang"
keduanya berjabat tangan dan saling merapatkan bahu sekilas,sebuah upacara pertemuan.
"kapan hyung datang?"
"semalam,pesawatku mendarat tengah malam jadi aku langsung pulang"
perhatian keduanya teralihkan oleh sebuah mobil yang baru saja memasuki area parkir bawah tanah,wakil leader team divisi empat,hong joochan,yang harus mengambil alih divisinya sejak kepergian leader teamnya,ya,itulah jalan yang telah di ambil joochan,tetap berada di sisi tuhan dan melepaskan leadernya,im changkyun yang sudah menghilang sejak satu bulan yang lalu bahkan tidak ada satupun orang yang berhasil melacak keberadaan,dia hilang,tanpa jejak,tanpa alasan dan tanpa kata perpisahan,dan sejak beberapa hari yang lalu meski direktur sendiri masih sangat mengharapkan bahwa changkyun akan kembali,tapi keputusan harus tetap di buat,dia tidak bisa mengabaikan divisi hanya untuk menunggu seseorang yang belum tentu akan kembali,keputusan akhir yang di buat organisasi ialah bahwa leader team divisi empat im changkyun telah di lepas dari jabatannya secara sepihak atas ketidak bertanggung jawabannya pada divisinya dan para petinggi organisasi saat ini tengah mengadakan seleksi untuk leader team divisi empat yang baru.
joochan keluar dari mobilnya dengan wajah murung seperti satu bulan terakhir ini,joochan yang menyadari keberadaan jooheon dan kihyun yang berada tidak jauh darinya pun segera menundukkan kepalanya sekilas sebagai pengganti ucapan salam.
"joochan-a,kau sudah makan"tanya jooheon.
"ne"dan seperti biasa jawaban joochan selalu pendek dan setelah itu dia pasti akan pergi,"aku permisi"joochan menundukkan kembali kepalanya sebelum pergi,namun langkahnya terhenti karna lagi lagi jooheon bersuara.
"dia belum menghubungimu"
joochan mendengarkan namun tidak berbalik,"organisasi sudah melakukan seleksi untuk pengangkatan leader team yang baru,akan lebih baik jika kita berhenti membahas orang lama yang sudah menghilang untuk menjaga perasaan orang baru,aku permisi"joochan melangkahkan kakinya kembali.
jooheon melihat kepergian joochan dengan khawatir dan kihyun yang berada di sampingnya menyadarinya,dia tidak lagi heran dengan hal itu karna setiap kali jooheon bertemu dengan joochan,jooheon selalu mengingatkan joochan agar dia makan tepat waktu,saat kihyun menanyakan alasannya,jooheon mengatakan bahwa changkyun selalu mengatakannya saat bertemu dengan joochan,dia hanya ingin setidaknya sedikit mengisi kekosongan di hati joochan saat changkyun tiba tiba menghilang,karna bukan hanya joochan yang merasa kehilangan,semua orang di divisi empat pasti kehilangan,terutama jooheon,dia bahkan belum sempat menyelesaikan masalah mereka dan sekarang jooheon baru sadar jika peringatan changkyun padanya sesaat sebelum ia pergi sepertinya benar benar serius.
"dia terlihat berbeda,sepertinya dia kehilangan banyak berat badan sejak terakhir kali aku melihatnya"
ujar kihyun yang masih menatap punggung joochan yang semakin terlihat mengecil.
"changkyun terlalu perhatian dengan anak itu,jelas jika dia merasa kehilangan,setidaknya dia harus mengatakan selamat tinggal sebelum pergi atau sampai jumpa jika dia berniat kembali"
kihyun menyadari kesedihan di mata jooheon,semuanya semakin sulit sejak changkyun menghilang bahkan jooheon lebih sering berada di cyber room di bandingkan berada di divisinya,bukan hanya joochan,jooheon sendiri sepertinya telah kehilangan banyak berat badannya,kihyun kemudian tersenyum ke arah jooheon sekedar untuk memberi penyemangat,dia kemudian mengandeng lengan jooheon dan sedikit menariknya agar berjalan bersama,karna ingin merangkul bahunya pun juga cukup sulit,apalah daya dia yang bertubuh mungil meski dia seorang hyung,dia hanya bisa mendapatkan lengan jooheon.
"aku dengar anak direktur mengikuti seleksi,apa direktur berencana memasukkannya ke divisi empat?"tanya kihyun di sela langkah mereka dan tangan kihyun yang sudah tidak lagi memegang lengan jooheon karna jika ada yang melihatnya,rumor yang negatif bisa saja muncul dalam organisasi.
"organisasi akan membentuk divisi baru,siapa yang tahu apa yang tengah mereka rencana,mereka selalu memiliki pikiran yang berubah ubah,lagi pula anak itu sudah sering mondar mandir di organisasi tanpa status,aku juga sering melihatnya berbicara akrab dengan changkyun,memang keputusan yang baik jika dia berada di divisi empat,setidaknya dia mengenal changkyun dan tahu bagaimana cara kepemimpinanya"
kihyun menganggukkan kepalanya,sependapat dengan jooheon,"kau akan ke divisimu"
"aku akan mampir ke cyber room sebentar"
"kau terlalu lama berada di sana,jika memang berat katakan saja pada direktur,dia memiliki anak anak yang berbakat"saran kihyun.
"aku sudah membuat sistem keamanan cyber yang baru dan sampai sekarang semuanya masih aman,bagaimanapun juga aku ini hyung nya,kemampuanku tidak mungkin berada jauh di bawahnya"jooheon tersenyum tipis,bukan kebanggaan melaikan sebuah harapan.
"aku akan menunggu sampai dia kembali,selama itu....aku akan membiarkan kursinya tetap kosong,dia pasti kembali_____suatu hari nanti"
Battle Of Two Cyber God.
[Missing]
23.11.
"jika kau pergi,jangan kembali lagi kesini,aku tidak berniat menampung gelandangan sepertimu"
sebuah seringaian mengarah pada sebuah pintu di mana terdapat dua orang berbadan kekar yang berdiri di samping pintu seakan ingin menjaganya,satu bulan berlalu,kim taehyung, pemuda yang dengan senang hati melompat ke sungai han satu bulan yang lalu,bangkit dari kematiannya untuk membalaskan dendamnya.
"lihat saja nanti,kalian tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa,akan ku bakar kalian semua hidup hidup" gumamnya dan langkah kaki itu mulai berjalan ke arah pintu yang di jaga oleh dua pria dewasa berbadan kekar,kim taehyung dengan jaket oversize nya melewati kedua penjaga tersebut tanpa gangguan setelah memamerkan senyum lebarnya seakan mereka sudah akrab sebelumnya,suara dentuman musik menggema di seluruh ruangan,senyuman itu semakin melebar seakan tengah menikmati suasana,taehyung berjalan melewati beberapa orang yang tengah asik menari di tengah ruangan dan setelah perjalanan yang penuh perjuangan,dia menaiki anak tangga yang tidak terlalu tinggi dan menghampiri sang DJ yang mengontrol alunan musik di sana,taehyung berdiri tepat di samping pria tersebut dan menepuk bahunya membuat seseorang tersebut menoleh dan membelalakkan matanya tidak percaya melihat taehyung.
"hyung..."
sapa taehyung pada pemuda yang terlihat lebih tua di bandingkan dirinya,meski tidak mendengar suara taehyung pemuda tersebut bisa membaca gerak bibir taehyung,dia kemudian melepas headphone yang menutupi telinganya.
"kim taehyung,benarkah kau kim taehyung,tidak tidak,bukankah kau sudah mati"
taehyung tersenyum lebar bukan karna mendengar perkataan pemuda di hadapannya melainkan dia sendiri tidak tahu apa yang sedang ia bicarakan terlebih lagi dia berbicara sembari menggelengkan kepalanya.
"apa yang terjadi"
pemuda itu tiba tiba memegang kedua bahu taehyung, "aku dengar bos besar membunuhmu"
kali ini taehyung baru mendengarnya,"ne......dia memang sudah membunuhku"Taehyung menyingkirkan tangan pemuda tersebut dan melangkah maju,memutus jarak antara keduanya,taehyung berbisik tepat di telinga pemuda tersebut.
"bawa mereka semua keluar,jangan sampai terlewatkan,ku hitung sampai sepuluh menit"
pemuda di hadapan taehyung membelalakkan matanya,sedangkan taehyung tersenyum simpul.
"apa yang ingin kau lakukan"
bukannya menjawab taehyung malah menepuk bahu pemuda itu dan berjalan pergi.
"dia gila" ujarnya tak percaya,dia kemudian menepuk seseorang di sampingnya tanpa menoleh ke arahnya.
"kita pergi dari sini,anak gila itu berencana menghancurkan tempat ini"
"kau bilang apa" ujar seseorang di sampingnya dengan sedikit berteriak,pemuda itu menoleh dan memukul kepala rekannya dengan kesal,"jika kau tidak ingin mati pergi dari sini bodoh"
taehyung berjalan santai memasuki bangunan clab malam di ibu kota lebih dalam lagi seakan dia sudah akrab dengan setiap pintu yang berada di sana,dia menghentikan langkahnya dan sedikit melongokkan kepalanya ke dalam sebuah ruangan yang berada di hadapannya,suara gelak tawa yang bersahutan berhasil menarik pendengarannya,ketemu,sebuah seringaian terarah pada sekumpulan pria paruh baya yang tengah asik berbicara,taehyung kembali menarik kepalanya dan bersandar di dinding,dia merogoh ponselnya kurang tiga menit dari yang ia katakan sebelumnya pada pemuda yang ia temui di depan tapi bukan berarti dia benar benar akan melakukannya setelah sepuluh menit berlalu,taehyung tersenyum penuh kemenangan dan bersandar tepat di pintu seakan ingin menampakkan dirinya pada semua orang.
"hyung.........apa kalian bersenang senang tanpa aku?"
suara lantang taehyung membuat mereka serempak menoleh ke arah pintu dan salah satu dari mereka sempat tersedak sedangkan lainnya tampak begitu terkejut sekaligus ketakutan dalam waktu yang bersamaan.
"k-k-kau.....k-ke-kenapa bisa di sini,bukankah kau sudah mati"
sebuah senyum lebar di lontarkan oleh taehyung,"begitu ya.....aku tidak ingat apa apa setelah itu....tapi,aku masih ingat tentang hal yang lain"
"h-hal lain apa,k-kau kau sudah gila,sebenarnya kau ini masih hidup atau sudah mati"
"bagaimana ya.......ahh.....aku tahu bagaimana kalau kalian menyebut ku zombie,bagaimana jelas bukan"
"kau sudah gila,berhenti bermain main dengan kami"
"aigoo......kalian ini pantas saja cepat tua"taehyung merogoh saku jaketnya,"apa si tua bangka itu sudah membayar asuransi kalian"
"untuk apa kau menanyakan hal itu"
lagi pemuda itu menyeringai seakan itu adalah cara tersenyum terbaiknya,"karna aku akan membakar kalian hidup hidup di sini"
"kau,keparat kau,sekarang aku akan benar benar membunuhmu"
seseorang hendak menghampiri taehyung namun taehyung malah melempar sesuatu ke arahnya dan secara refleks dia pun menangkapnya,dia melihat ke arah benda bulat seukuran genggaman tangannya.
"apa ini"
"tangkapan bagus"taehyung menunjukkan sebuah benda berukuran kecil di tangannya dan wajah semua orang di sana memucat.
"ya',kau jangan gila,jangan bermain main dengan benda itu,jangan jatuhkan!"
"annyeong."
"ya'kim taehyung berhenti kau,kau,apa yang kau lakukan buang benda itu"
taehyung tersenyum penuh kemenangan membuang benda kecil di tangannya dan tepat setelah benda tersebut menyentuh lantai.
Boom.....
terdengar ledakan dari arah belakang bahkan dinding di sekitar pintu sampai jebol dan setelahnya kepulan asap mulai merambah keluar,tak berhenti sampai di situ taehyung benar benar serius dengan aksinya,dia kembali merogoh Bom tangan berjenis mills bomb dari dalam sakunya dan melemparnya ke setiap ruangan yang ia lewati dan seakan akan ledakan tersebut ikut berjalan di belakang taehyung tapi,tepat di lemparan terakhir taehyung terlonjak kaget dan mengangkat sebelah kakinya sembari membungkukkan badannya dan menutupi telinganya,tapi senyum kemenangan tersebut kembali terlihat di wajahnya meski raut wajahnya sempat menegang karna terkejut.
dia kembali menapakkan kakinya di ruangan dimana dia berbicara pada pemuda sebelumnya,dan tentunya ruangan tersebut sudah kosong dan hanya kepulan asap yang memenuhi ruangan tersebut,taehyung menoleh ke belakang,dan tersenyum puas,sepertinya dia benar benar berhasil membakar hidup hidup beberapa orang di dalam sana,dia membawa senyum kemenangannya menuju pintu keluar,sebelum dia sendiri ikut terjebak di sana.
dia mengeluarkan mills bomb terakhirnya, dan membuangnya ke arah belakang setelah dia mengambil benda kecil yang berada di ujung mills bomb tersebut,tapi kesalahan tiba tiba terjadi,kesalahan yang benar benar fatal,karna tidak berhati hati dia sempat tersandung dan hampir jatuh,tapi masalah sebenarnya bukan karna itu,melainkan karna benda kecil di tangannya yang terlepas begitu saja dari tangannya,taehyung membelalakkan matanya ketika melihat benda kecil itu melayang dan sudah bisa di pastikan akan segera mendarat ke lantai,menyadari hal itu taehyung segera berlari sembari menoleh ke belakang,tapi bahkan langkahnya terlalu berat jika di bandingkan dengan benda kecil yang terjun bebas menuju lantai dansa,dan tepat setelah benda itu bersentuhan dengan lantai.
Boom.......
kim taehyung ikut terpental bersama beberapa properti saat ledakan terjadi tepat di belakangnya dan berhasil membuat tubuhnya menghantam dinding ruangan dengan cukup keras dan membuatnya meringkuk di lantai,sudah berakhir?.
perlahan tangan itu bergerak,dan kepalanya terangkat untuk melihat ke sekeliling ruangan,jika sebelumnya hanya asap,sekarang ruangan itu di kelilingi oleh api yang sudah siap melalap apapun yang berada di dekatnya,sebuah umpatan dan tawa ringan terdengar dari seorang pemuda yang bahkan baru saja keluar dari zona kematiannya dan menghampiri kematian dengan suka rela untuk yang kedua kalinya.
taehyung membalik tubuhnya dengan bersusah payah dengan nafas yang terputus putus,melihat langit langit gedung yang tersamarkan oleh asap,dia menarik sudut bibirnya sedangkan tangannya mengambil sesuatu dari dalam sakunya dan mendekatkannya ke telinga sembari berusaha untuk berdiri,tapi terkutuklah darah yang mengalir di daerah sekitar keningnya yang memberatkan kepalanya.
"ya', bisakah kau datang ke sini,sekali saja,setelah ini aku tidak akan mati lagi"
"......."
"kali ini aku serius,aku bisa mati,jebal....."
taehyung berjalan dengan berpegangan pada dinding sebelum dia benar benar ikut terbakar bersama gedung itu,persetan dengan polisi yang mungkin sudah berada di depan sana,lagi pula polisi tidak akan mengira bahwa dialah orang yang sudah membakar gedung.
"aku benar benar tidak beruntung"
BATTLE OF TWO CYBER GOD.
[MISSING].
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top