Page 04 [Sonrisa Del Diablo]

Cyber Room.

Markas Besar Badan Intelijen.

23,45.

changkyun meraih ponselnya yang tergeletak di meja dan melihat waktu yang terdapat di layar ponselnya,tengah malam,waktu nya pengosongan gedung,changkyun mengenggam ponselnya dan seperti tengah mempertimbangkan sesuatu dan masih sama seperti beberapa jam yang lalu,tepat saat setelah insiden penyerangannya terhadap jooheon,dia memilih kembali ke cyber room,dan menyandarkan kepalanya di kursi kebesarannya yang terdapat di private room,ruangan yang tidak terlalu besar namun berarti dalam hidupnya,changkyun kembali menghidupkan layar poselnya.

23,54.

changgkyun beranjak dari kursinya dan berjalan keluar,gelap,hal pertama yang di lihat changkyun ketika baru keluar dari private room,tidak ada seorangpun yang bisa di temui di cyber room saat tengah malam terlebih semua aliran listrik akan di matikan oleh orang terakhir yang meninggalkan cyber room,im changkyun,salah satu dari dua orang yang menyandang predikat sebagai dewa cyber dalam organisasi,melangkahkan kakinya tanpa kesulitan bahkan di ruangan yang gelap tersebut,tanpa berniat untuk menghidupkan lampu ruangan,dia berhenti di depan meja tepat di depan layar utama,tangannya yang sudah menghafal semua letak pada keyboard mengotak atiknya sekilas dan satu persatu semua layar komputer kembali hidup dan cukup memberikan penerangan di ruangan yang sebelumnya gelap gulita,changkyun menumpukan dua tangannya di atas meja dan sedikit mendongak melihat ke arah layar utama,wajah datar dengan tatapan dingin tanpa seringaian,waktunya menunjukkan sebuah karya seni dari dewa cyber yang sebenarnya.


tanpa ada niatan untuk menyentuh kursi di sampingnya,im changkyun mulai menggerakkan tangannya,membiarkan tangannya bermain main di atas papan keyboard yang menyala,untuk beberapa menit ke depan tangannyalah yang memimpin,sesekali melihat ke layar utama yang menampilkan huruf secara acak dan mungkin hanya orang orang cyber room lah yang mengerti tentang huruf huruf tersebut,beberapa kali changkyun melirik layar ponselnya yang menampilkan sebuah angka yang terus bergerak seperti itu adalah waktu yang telah di gunakan changkyun sejak tangannya mulai memimpin,mata yang bergerak cepat seakan ingin melampaui kecepatan tangannya,im changkyun,mengangkat tangannya tepat saat angka di ponselnya menujukkan angka,00.00.

changkyun menegakkan tubuhnya dan melihat ke layar utama,cyber room,lambang dari kebanggaannya sebagai seorang leader team divisi empat,menjadi orang pertama yang mengembangkan cyber room,changkyun seakan bisa melihat kilas balik kehidupannya di layar utama yang bertuliskan beberapa kalimat yang tertulis dalam huruf hangul.

beri salam pada ayahmu,kyun.sebuah kata yang sudah di program secara permanen oleh changkyun sebagai pengembang pertama cyber room sebelum jooheon ikut membantu dan kyun,sebuah nama kecil yang di berikan oleh changkyun saat memperbaharui sistem cyber organisasi,bisa di bilang bahwa changkyun mengembangkan cyber room sebagai kyun sedangkan dirinya sendiri sebagai seorang ayah,dan sama hal nya seorang ayah yang sangat sulit untuk melepaskan anaknya,changkyun pun merasakan hal yang sama terhadap kyun.

changkyun menggerakkan kursor di layar utama dan mengganti program kyun,sebuah program yang di buat changkyun agar dia bisa berkomunikasi dengan kyun,setelah berhasil memasuki program tersebut changkyun sedikit menunduk dan berbicara di depan microphone kecil yang berdiri di atas meja.

"kyunie...kau mendengarku"

"annyeonghaseyo...kyunie imnida,bangapseubnida...."

terdengar suara dari speaker layar utama,suara yang terdengar seperti suara seorang anak kecil yang tidak lain adalah suara changkyun sendiri.

"kyunie....appa ingin bertanya padamu,apakah___appa_orang yang jahat"

"appa bukan seorang penjahat,appa adalah leader team divisi empat yang paling pintar dan paling bertanggung jawab di antara para leader team lainnya,appa orang yang paling sempurna di dunia ini"

chankyun tertawa ringan dengan kepala yang tertunduk mendengar celoteh kyun yang tidak lain adalah perkataan yang ia rangkai sendiri saat menciptakan kyun,sedih,tentu dia sedih,jooheon lah orang pertama yang bertemu dengan kyun dan langsung memarahinya ketika dia mengatakan hal yang sama seperti barusan,sebuah kenangan yang membuatnya tertawa dan menangis dalam waktu bersamaan,tepat setelah tawa kecil itu memudar changkyun menempelkan keningnya ke meja dan tampak jika dia sedang mengernyitkan dahinya dan memejamkan mata secara berlebihan,setelah beberapa saat,dia mengangkat kepalanya kembali,melihat layar utama,melihat kyun yang masih menunggunya.

"kyunie...."

"ne"

"ucapkan selamat tinggal pada appa"suara changkyun terdengar lirih namun masih bisa di respon oleh kyun,changkyun kemudian menegakkan tubuhnya,menunggu respon dari kyun.

"appa........kyun imnida....saehae bok manhi badeuseyo,annyeong......"

tepat setelah kyun menyelesaikan kalimatnya,changkyun menekan beberapa tombol di keyboard dan satu persatu layar komputer yang berjajar di meja menggelap,di mulai dari ujung kanan ke kiri,changkyun menegakkan tubuhnya dan melihat ke layar utama,melihat kyun untuk yang terakhir kalinya,kyun sistem keamanan yang sengaja di buat changkyun untuk bisa menghancurkan diri sendiri setelah mendapat kata sandi dari changkyun,dan kata sandi tersebut tidak lain adalah kalimat terakhir yang di ucapkan oleh changkyun dan setelah kyun menjawab,secara otomatis kyun akan mematikan sistem komputer termasuk seluruh cctv yang terpasang di gedung dan kehilangan semua data dalam komputer bisa saja terjadi,bisa di bilang sejak awal menciptakan kyun,changkyun juga telah menanamkan sistem sabotase pada kyun,dia sempat merasa berlebihan terlebih lagi hanya dia yang tahu,dia tidak pernah berpikir akan menggunakan program tersebut hingga saat ini semua begitu saja terjadi di depan matanya.

"hyung...."

ekor mata changkyun bergerak ke belakang ketika mendengar sebuah teguran yang berasal dari arah belakang,dan suara yang bisa di kenali oleh changkyun,perlahan changkyun berbalik dan layar utama langsung mati,gelap,seperti sebelumnya.

hong joochan,meski belum melihat wajahnya,changkyun benar benar yakin bahwa seseorang yang sekarang tengah berdiri di hadapannya ini adalah hong joochan,wakilnya sendiri.

"kau sudah makan"suara berat changkyun menyapu ruang gelap yang hening.

"hyung.....apa yang baru saja kau lakukan"

"kau,bukanlah seseorang berotak udang yang hanya bisa menggunakan otot mereka untuk bertahan,jika kau masih memiliki kebanggaan untuk itu,pikirkanlah baik baik,aku sudah membuang kebanggaan itu,jadi,kau tidak perlu berjalan di belakangku lagi"

changkyun berjalan melewati joochan dan berhenti tepat selangkah di belakang joochan,"sampai matipun jangan pernah berpikir untuk meninggalkan kebanggaanmu"sebuah kalimat terakhir yang joochan dengar sebelum suara pintu yang tertutup.

beberapa detik setelah changkyun meninggalkan cyber room,joochan keluar dari cyber room dengan raut wajah yang murung,dia menutup pintu cyber room dan beranjak pergi,namun hanya beberapa langkah dia berhenti dan tampak mempertimbangkan sesuatu,dia kemudian kembali berbalik dan mendekati pintu,dia mengeluarkan kartu id nya dari balik jasnya dan melakukan scan pada monitor kecil yang berada di pintu,dan tepat setelah joochan mengangkat kartu id nya terlihat cahaya merah yang berada di sisi monitor sedangkan monitor sendiri menampilkan sebuah kalimat.

akses di tolak,joochan menatapnya tak percaya,meski tidak pernah bekerja di cyber room tapi dia sering melihat changkyun bekerja dengan komputernya saat menjalankan misi.

"sampai mati pun jangan pernah berpikir untuk meninggalkan kebanggaanmu"

joochan membelalakkan matanya,perkataan changkyun,dia baru menyadari apa yang baru saja di lakukan oleh leader teamnya yang berusaha untuk meninggalkannya,joochan segera bergegas berlari menyusuri lorong di mana sebelumnya changkyun menghilang.

"hyung.....andwae....jika kau ingin pergi kau harus membawaku bersamamu,kau sudah janji,hyung......"



Battle Of Two Cyber God.
[Sonrisa Del Diablo].

Han River.

00.55.

jalanan lenggang seoul tengah malam,begitu terlihat sepi dan hening,hanya ada beberapa mobil yang terlihat saat tengah malam begini,tidak ada bus kota ataupun kemacetan,semua lebih mudah saat lewat tengah malam,sebuah mobil menepi di jembatan yang membentang di atas sungai han,dua orang bertubuh kekar dengan setelan jas yang rapi keluar dari pintu depan begitupun dari pintu belakang,mereka mengerumuni pintu penumpang bagian belakang.

"keluarkan dia"

ujar salah seorang dan salah satu dari mereka menarik sesuatu yang sepertinya cukup berat di kursi penumpang bagian belakang,sebuah kaki yang pertama kali terlihat keluar dari pintu mobil dan setelahnya tentu saja sang pemilik kaki,dengan pakaian yang sama seperti pria pria bertubuh kekar di sana hanya saja dia terlihat paling kecil dan juga terlihat paling mengerikan,perlahan tubuh yang lemah itu menjatuhkan lututnya dengan tubuh yang sedikit membungkuk seakan menegaskan bahwa dia sudah tidak punya tenaga meski sekedar untuk mengangkat kepalanya,seorang pemuda dengan darah yang masih mengalir di area wajahnya yang penuh luka dan satu yang terpenting lubang di bajunya,tepat di dada kirinya mungkin di situlah pusat dari darah yang merembes pada kemeja putihnya,tangan lemah yang di penuhi luka,dua orang memegangi bahunya dan satu orang menjatuhkan satu lututnya tepat di hadapan pemuda tersebut,tanpa basa basi pria tersebut langsung mencengkram rambut pemuda itu dan menariknya kebelakang dan membuat pemuda itu mendongak melihatnya.

"masih hidup rupanya,sudah seperti ini kenapa kau tidak mati mati,apa kau bukan manusia"heran pria tersebut namun terlihat sedikit prihatin melihat pemuda di hadapannya,sebuah seringaian terukir di bibir yang kering dan terlihat pucat tersebut.

"wae.....menurutmu bagaimana,hyung ingin mencobanya"gumam pemuda tersebut bahkan kondisinya sekarang sedang sekarat masih bisa bisanya dia tersenyum seperti iblis seperti itu,pria di hadapannya mendorong kepalanya dan mengalihkan pandangannya.

"mungkin akan lebih baik jika kau mati secepatnya"ujar pria tersebut sembari beranjak berdiri dan memberi isyarat kepada tiga rekannya yang kemudian menarik pemuda tersebut agar berdiri,mereka kemudian membawa pemuda tersebut berjalan mendekati pembatas jembatan,dan pemuda itu tersenyum tidak percaya,apa mereka benar benar berniat menjatuhkannya ke sungai han.

"hyungnim........apa apaan ini,kalian benar benar ingin membunuhku,eoh......"ujar pemuda tersebut tak terima bahkan luka di dadanya masih belum cukup untuk membuatnya bungkam.

pria sebelumnya mengusak kasar kepala pemuda tersebut,"ku biarkan pun kau hanya akan mati perlahan,lebih baik seperti ini lebih cepat kau mati akan lebih mudah untuk kami"

pemuda itu tertawa tak percaya sedangkan tubuhnya sendiri telah di taruh di luar pembatas dan dengan sekali dorongan saja dia akan terjun bebas,tangan yang penuh luka tersebut berpegangan kuat pada pembatas jembatan dan perlahan dia mulai mengangkat kepalanya atas kemauannya sendiri.

"jatuhkan dia"perintah pria tersebut.

"akan ku lakukan dengan suka rela"

gumam pemuda yang kini terlihat bahagia menatap langit gelap seoul dan sempat membuat ke empat orang di belakangnya terkejut,"ya',kau sudah gila"cibir pria tersebut.

"wae......aku memang gila,jadi mau di apakan lagi,berdoa saja aku akan mati setelah ini,karna jika kalian tidak beruntung aku akan tetap hidup dan akan ku bakar kalian hidup hidup"

"cih,sudah mau mati,masih saja berlagak,sudah pergi sana jika kau ingin lompat cepat lakukan"

pemuda tersebut menjatuhkan pandangannya ke arah sungai han yang sangat gelap,"katakan itu pada si tua bangka itu"sebuah pesan terakhir di akhiri dengan seringaian yang mengerikan,melepaskan pegangannya dan terjun bebas mendekati air sungai han yang gelap gulita,dia mati atas kemauannya sendiri,keempat pria yang masih berdiri di sana merapat ke pembatas jembatan dan melongokkan kepalanya ke bawah.

"dia benar benar sudah gila"

"mau bagaimana lagi,sudah di siksa begitupun masih saja hidup,bukankah akan lebih baik jika dia mati lebih awal"

"anak itu bukan manusia,ck,ck,ck,aku kasihan padanya"

"aishh....dia membuatku gila,kita kembali sekarang,biar polisi yang mengambil jasadnya besok"

mereka pun kembali masuk ke dalam mobil dan salah satu dari mereka terlihat menghubungi seseorang saat menjangkau mobilnya.

"bos,kim taehyung lompat dengan suka rela"

mobil tersebut berjalan pergi meninggalkan jembatan yang sangat hening.

"harusnya kau mati sejak awal,benar benar anak muda yang menyedihkan"



BATTLE OF TWO CYBER GOD.
[SONRISA DEL DIABLO]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top