Page 01 ~ PROLOGUE [Battle Of Two Cyber God]
ATTENTION~setelah insinden menghilangnya the blood war dari work author,author kembali dengan cerita yang sama dan beberapa part yang sudah pernah di publish mungkin sebagian besar akan di revisi seperti halnya pada prologue kali ini
HAPPY READING,CHINGU.
Battle Of Two Cyber God.
<Jika kau ingin tetap mengenalku,sebaiknya kau berhenti melihat ke arahnya,jika perlu kau harus melupakan wajahnya>
<Kau boleh membenciku setelah ini,aku sudah memutuskan untuk melindunginya, bukan seperti mu yang hanya bisa melindunginya tanpa membuatnya bahagia,aku akan melakukan apa yang tidak bisa kau lakukan untuknya dan akan ku lakukan dengan caraku sendiri>
RUANG KEAMANAN BADAN INTELIJEN KORSEL
CYBER ROOM.
Seseorang yang tengah duduk di depan meja yang di penuhi dengan beberapa komputer yang bukan hanya di meja melainkan di dinding di sekitar ruangan yang tidak terlalu luas, terlihat tengah menggerakkan jarinya dengan lincah di atas keyboard. Sedangkan di layar komputer di hadapannya menampilkan beberapa huruf dan angka yang berjalan cukup cepat seakan ingin mengimbangi gerakan tangannya yang sepertinya sudah hafal dengan segala letak pada keyboard.
Tangan itu tiba tiba berhenti, dia kemudian menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan melihat ke layar utama yang ukurannya beberapa kali lipat lebih besar dari layar komputer lainnya. Dapat di lihatnya bahwa layar utama menampilkan sebuah gambar seperti pencarian yang ada dalam google map, pemuda dengan pembawaan yang tenang tersebut mengarahkan kursor dan menunjuk beberapa gambar berwarna merah, dia kemudian memajukan kursinya dan mengambil telepon seluler di sisi komputernya.
"Leader Team Im Changkyun di sini, sambungkan kepada Im Jaebum, Yoo Kihyun, Hong Joochan!" Ujar pemuda yang di ketahui bernama Im Changkyun dengan suara beratnya.
"Waktunya menangkap tikus tikus kecil di incheon, Im Jaebum Distrik Namdong, Yoo Kihyun Distrik Gyeyang, Hong Joochan bawakan ponselku di atas sofa! Aku akan mengirimkan detail lokasinya pada kalian."
Im Changkyun menutup sambungan telepon nya di ruangan yang penuh dengan ketenangan yang berkebalikan dengan keadaan di luar yang sudah sangat ricuh.
"Haruskah dia mengatakan hal yang tidak penting melalui pengumuman darurat?" Protes Kihyun yang seakan berbicara pada dirinya sendiri.
"Distrik Gyeyang, Incheon. Jangan berlebihan mereka hanya tikus tikus kecil, tapi tetaplah waspada!" Ujar Kihyun memperingatkan orang orang di Divisinya sebelum masuk ke dalam mobil pribadinya.
Battle Of Two Cyber God
Im Changkyun mematikan semua layar komputer dan beranjak pergi, dia membuka pintu dan menutupnya kembali dari luar. Bisa di lihat tulisan yang tertera pada pintu ruangan, Private Room.
Changkyun melewati beberapa orang yang mondar mandir di ruang Cyber Room dan masih seperti biasa, Cyber Room hanya di isi oleh orang orang berwajah genius. Jika mereka hanya berotak udang jangan sekalipun bermimpi untuk bisa mendapatkan kursi di Cyber Room.
Dia keluar dari Cyber Room dan melanjutkan langkahnya, menaiki lift beberapa detik menyusuri lobi dan menuruni tangga. Terbentanglah langit luas di atasnya, Joochan yang melihat kedatangannya pun langsung menghampirinya dan memberikan ponselnya.
"Kau sudah makan?"
"Ne."
"Distrik Bupyeong, Incheon. Jooheon Hyeong sudah pergi?" Changkyun memasuki mobilnya.
"Pagi ini dia melakukan penerbangan ke Kanada." Terang Joochan.
"Naiklah!" Ujar Changkyun yang terlihat menerima panggilan masuk di ponselnya.
"Siapa ini!"
"....."
"Berhenti bermain main dan katakan keperluanmu!" Dia berujar dengan malas seakan tak tertarik dengan ucapan orang di seberang, namun matanya tiba tiba membulat sempurna, dan tanpa pikir panjang lagi dia segera menarik tuas dan menginjak gas sebelum Joochan membuka pintu mobil.
"Hyeong....." Teriak Joochan, tapi Changkyun tidak memperdulikannya.
Joochan melihatnya heran sekaligus khawatir karna Changkyun melajukan mobilnya dengan kecepatann di atas rata rata.
"Distrik Bupyeong, Ketua akan menyusul." Ujar Joochan pada salah seorang anggota Divisinya, dia kemudian berpindah ke mobil lain bersama beberapa rekannya yang lain. Entah apa yang membuat Changkyun tiba tiba bersikap seperti itu.
Battle Of Two Cyber God.
changkyun meminggirkan mobilnya dan segera turun dari mobil,dia mengarahkan pandangannya ke sekeliling dengan wajah yang gusar seakan tengah mencari seseorang tapi tempat di mana dia berdiri sekarang terlalu sepi bahkan untuk menemukan satu orang pun,tiba tiba ponselnya berbunyi,changkyun menyentuh layar ponselnya dan mendekatkan ke telinga sembari menaruh satu tangannya di pinggang.
"di mana kau"
"kenapa kau begitu terburu buru....eoh...,kita nikmati saja dulu permainannya hehehhh...."suara orang di seberang yang membuat changkyun semakin terlihat tidak tenang.
"katakan apa maumu"changkyun memijat keningnya untuk menahan emosinya yang sudah di ujung kepala.
"seratus meter dari sana,ada sebuah telepon umum,aku akan bicara di sana,dan satu lagi,setelah sambungan ini terputus kau harus menghapus nomer panggilan ini,mengertikan..."
"brengsek kau" umpat changkyun dan sambungan tiba tiba terputus,changkyun menurunkan ponselnya dari telinga dan sejenak mengotak atiknya,dia kemudian mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling mencoba menemukan telepon umum yang di maksud,changkyun kemudian bertanya pada petugas kebersihan yang kebetulan lewat.
"permisi....maaf boleh aku bertanya sebentar"
"ada yang bisa aku bantu"
"dimana telepon umum terdekat di sini"
"kau lurus saja,tepat di tepi jalan ini ada sebuah telepon umum"
"terima kasih"
tanpa buang buang waktu lagi changkyun segera berlari menuju tempat yang di maksud petugas kebersihan tersebut karna tidak mungkin melajukan mobilnya berlawanan arah,setelah berlari cukup jauh mata changkyun melihat sebuah telepon umum dan dia segera mempercepat langkahnya,dia masuk ke dalam telepon umum dengan nafas yang sedikit terputus putus,dan tepat setelah hembusan nafas ketiganya telepon berdering,changkyun pun segera menerimanya.
"hehehehhh...kau lumayan cepat juga rupanya"
"aku sudah memperingatkan mu,berhenti bermain main denganku...." geram changkyun bahkan otot di lehernya sempat menampakkan dirinya saat dia berteriak hal itu menunjukkan betapa terkutuknya orang yang tengah membuat wajah tenang changkyun menjadi merah padam seakan semua darahnya mengalir menuju wajahnya.
"aigoo.....kenapa kau berteriak seperti itu,kau membuat telingaku sakit,aku juga tidak tahu kenapa malah kau yang datang,dan bukannya si mata sipit itu"
"dimana hang ah,berikan teleponnya pada hang ah"
"mwo.....kau bicara sesuatu,ahh...sepertinya sinyalnya sangat jelek"
terdengar dengan jelas ucapan seorang pria di seberang sana yang seperti tengah ingin mempermainkan changkyun lebih lama lagi.
"brengsek kau,jika kau berani menyentuhnya,akan ku hancurkan kepalamu" ujar changkyun penuh penekanan dan hanya mngundang tawa dari seberang yang membuatnya benar benar hampir lepas kendali.
"kau memang orang yang menakutkan,gadis itu akan baik baik saja jika kau menuruti perkataanku"
"katakan"
"heol,meski menakutkan ternyata kau begitu mudah"
"berhenti bermain main dan cepat katakan apa mau mu,keparat...." changkyun melampiaskan kemarahannya dengan memukul kaca telepon umum dan menimbulkan suara yang cukup keras.
"hehehehhh....baiklah baiklah,sepertinya kau menakut nakuti adik kecilmu ini" seseorang di seberang sana menjeda perkataannya dan berbicara kembali dengan nada yang lebih serius.
"sekarang....kembalilah ke kantormu dan lakukan sesuatu untukku dan akan ku kembalikan adik kecilmu ini"
"katakan"
Battle Of Two Cyber God.
Maskar besar badan intelijen korsel.
changkyun menaiki anak tangga menuju pintu masuk kantornya dan segera bergegas ke tempat yang menjadi tujuan awalnya,dari arah berlawanan terlihat eunwoo yang sedikit terkejut melihat keberadaan changkyun di sana.
"bukankah harusnya kau di distrik bupyeong"
pertanyaan cha eunwoo berlalu begitu saja karna changkyun bahkan tidak sedikitpun melihat kearahnya,membuat eunwoo menatap heran ke arahnya.
"ya', im changkyun,gwaenchana..."
tidak mendapat jawaban,eunwoo mengendikkan bahunya acuh dan berjalan pergi,sedangkan changkyun sendiri tengah berada di sebuah pintu ruangan bertuliskan cyber room,dia merogoh tanda pengenalnya dan melakukan scan pada pintu untuk membuka kunci pintu dihadapaannya,dan setelah terdengar bunyi seperti lift terbuka,changkyun langsung masuk ke dalam,tidak berbeda dengan cha eunwoo beberapa orang di sana tampak terkejut melihat changkyun yang berada di sana.
"eoh,ketua kau masih di sini"
mereka saling bertukar pandang ketika changkyun berlalu tanpa menjawab pertanyaan mereka,seseorang yang sebelumnya bertanya pada changkyun duduk sembari sekilas memiringkan kepalanya tampak mempertimbangkan sesuatu.
"ada apa dengannya,biasanya dia selalu ramah"
"sepertinya ada masalah yang gawat,lihat saja wajahnya tadi"
"dia terlihat mengerikan saat sedang serius"ujar pria tersebut sembari bergidik.
changkyun menggunakan tanda pengenalnya kembali untuk membuka pintu private room yang hanya boleh di masuki olehnya,jooheon dan juga direktur,saat telah berada di dalam tanpa membuang waktu lagi dia menyalakan komputer di atas meja dan sejenak mengotak atiknya.
"kau harus menghapus nama seseorang dari salah satu orang yang tengah kalian selidiki,ingat nama ini baik baik,dan aku akan mengembalikan adikmu,sung dong il"
sung dong il,changkyun menemukan nama tersebut lalu menekannya dan munculah data dari orang tersebut,entah iblis apa yang tengah merasukinya,dia menghapus data dari salah satu buronan rahasia negara tanpa sedikit pun pertimbangan dan seketika terdapat pemberitahuan dari layar komputer bahwa penghapusan file telah berhasil,changkyun menjauhkan tangannya dari keyboard di hadapannya dan menegakkan tubuhnya,wajah tenangnya beberapa waktu lalu telah di kuasai kepanikan dan membuat otak pintarnya menjadi buntu,dia mengusap kasar keningnya dan hanya tinggal menunggu panggilan masuk ke dalam ponselnya,tapi bukannya ponselnya yang berbunyi,melainkan telepon kantor,diapun segera mengangkatnya dan sejenak mengatur kepanikannya.
"leader team im changkyun"
"im changkyun, leader team ya...pantas saja kau sangat berbahaya hehehehhh....."
mata changkyun membulat sempurna ketika mendengar bahwa pria asing itu yang menghubunginya melalui nomor kantor tapi dia sedang tidak memiliki waktu untuk bertanya bagaimana bisa pria itu mendapatkan nomor telepon ruangan pribadinya.
"aku sudah melakukan apa yang kau mau,kembali kan hang ah padaku"
"ahh....benar sekali,aku hampir lupa mengembalikannya padamu,tapi.....bagaimana cara menjelaskannya padamu....."
"berhenti mempermainkan ku dan kembalikan dia keparat....." geram changkyun bahkan dia tidak perduli jika suaranya akan hilang setelah ini.
"eih....benar benar keras kepala,kau bisa mengambilnya sendiri jika kau mau,akan ku kirimkan alamatnya padamu,senang bekerja sama denganmu,leader team,im-chang-kyun,annyeong....."
"ya', katakan padaku ya'.....aishh.." changkyun membating telepon tersebut dan sedikit menunduk sembari memegang kepalanya,tiba tiba ponselnya berbunyi tanda pesan masuk,changkyun pun segera meraih ponselnya yang tergeletak di meja dan membuka pesan tersebut.
mata changkyun membulat sempurna ketika bukan hanya sebuah alamat yang ia terima melainkan juga sebuah foto dari gadis yang tengah ia perjuangkan dengan keadaan mengenaskan,tangan changkyun tiba tiba gemetar dan membuat ponselnya jatuh ke lantai begitu saja,matanya berkedip dengan jangka waktu yang singkat seakan menjadi penyebab sebuah butiran air bening yang berjatuhan melalui matanya,dia mulai kehilangan kendali akan tubuhnya sendiri dan bahkan kakinya sendiri tidak mampu menahan beban tubuhnya dan perlahan lutut itu menyentuh lantai dengan tubuh yang kemudian mendekati lantai.
"hang ah,andwae....andwae...." lirih changkyun dan setelahnya bahunya mulai berguncang dan terdengar satu dua isakan yang terus berlanjut.
"keparat kau....argh......" teriaknya frustasi tanpa ada satupun orang yang mendengarnya.
"kupastikan akan membunuhmu,hang ah.....bagaimana ini"
changkyun menegakkan tubuhnya tapi tidak dengan bahunya bahkan dia sendiri tidak mampu mengontrol air matanya yang terus berjatuhan seakan tidak ingin di pisahkan terlalu jauh.
"im hang ah......mianhae......,argh.....argh....argh......"teriak changkyun seakan ingin merobek pita suara sendiri.
"keparat kau....sung dong il......."
<PROLOGUE>
BATTLE OF TWO CYBER GOD
~kau pernah bertanya sebelumnya,haruskah aku menjawabnya sekarang.
~aku sudah menanyakan banyak hal padamu....mana yang kau maksud.
~alasan aku berhenti menemuinya.
"eoh....kau punya alasan.
~cih.....apa hyung kira aku bukan orang yang memiliki pendirian.
" ani.....aniya,aniya...aku hanya bercanda,lalu apa alasannya.
~aku ingin menghentikan kebodohan yang pernah di lakukan seorang pria yang telah melukai wanitanya.
~kau memiliki jiwa seorang pria sejati,siapa pria bodoh yang kau maksud itu.
~tidak mau jawab.
~jawabanku sudah habis
~ayahmu....
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top