16
"Kenapa tiba-tiba di pindah kemari?" Ujar Jooheon menginterogasi Yoongi yang berbaring di sofa dengan santainya setelah sebelumnya dia yang kebingungan mencari keduanya yang tiba-tiba menghilang dari IGD dan malah berada di Ruang Rawat Inap dan yang lebih mencengangkan adalah ruangan tersebut adalah Ruang VIP, orang gila mana yang sudah memasukkan Kihyun ke ruangan semahal itu.
"Tanyakan pada Dokter nya, jangan padaku." Acuh Yoongi karna dia sendiripun tidak tahu kenapa pihak Rumah Sakit tiba-tiba memindahkan Kihyun.
"Hyeong yang berada di sana, kenapa tidak tahu? Lagi pula siapa yanga akan membayar tempat semahal ini? lagi pula Kihyun Hyeong hanya pingsan, kenapa orang pingsan harus di masukkan ke Ruang VIP?"
"Di bandingkan dengan berbicara di sini, bukankah lebih baik jika kau pergi dan tanyakan langsung pada Dokter nya." Ujar Yoongi dengan malas, terlalu malas untuk mendengar ocehan Jooheon, terlalu malas untuk bergerak dan dia memang selalu malas untuk melakukan apapun kecuali berkelahi dan memukuli anak orang.
Pintu ruangan tiba-tiba terbuka dari luar dan menampakkan Mark yang baru saja kembali dari Bagian Informasi untuk menanyakan perihal pemindahan Kihyun, cukup aneh memang, hanya mendapati anak di bawah umur yang menjadi penanggung jawab di sana. Tapi bagaimana lagi, membiarkan Lee Harabeoji atau Halmeoni di sana pun cukup tak berperasaan.
"Hyeong, bagaimana?" Tanya Jooheon di saat Mark menghampiri mereka.
"Dia terdaftar sebagai pasien dari Dokter Chae Hyungwon, dan dia sendiri yang menyuruh pemindahan Kihyun."
"Ne?" Jooheon sedikit membuka mulutnya karna terkejut sedangkan Yoongi membiarkan kedua alisnya saling bertahutan, dia kemudian sedikit mendongakkan kepalanya untuk melihat sosok Kihyun yang masih terlelap dengan damai di atas ranjang.
"Bagaimana bisa Dokter gadungan itu berada di sini?" Heran Jooheon yang masih belum sembuh dari keterkejutan pertamanya.
"Apa lagi? Tentu karna dia bekerja di sini." Acuh Mark yang kemudian duduk di single sofa dan menaikkan kakinya ke meja, duduk bersandar dengan santai.
"Lalu? Siapa yang akan membayar tagihan Rumah Sakit nya?"
"Pikirkan saja sendiri, aku masih di bawah umur untuk menanggung biaya Rumah Sakit." Cetus Yoongi yang sudah kembali ke posisi semula dan pernyataan itu yang kemudian membuat Jooheon lepas kendali.
"Jika Hyeong masih di bawah umur, lalu bagaimana dengan ku?" Lantang Jooheon tampak tak terima.
"Pelankan suaramu, ini Rumah Sakit bukannya hutan. Harabeoji tidak perlu tahu, sebentar lagi dia juga akan siuman dan di bolehkan untuk pulang." Acuh Mark.
Dan sebentar yang di katakan oleh semua orang nyatanya telah melampaui satu hari, dimana langit Seoul yang mulai menggelap dan membimbing langkah Lee Harabeoji untuk kembali ke Rumah Sakit dengan wajah panik nya di saat cucu yang paling ia jaga nyatanya tak kunjung bangun dari tidurnya dan membuat ketiga berandal yang menjadi malaikat penjaganya sejak pagi, menampakkan kekhawatiran di wajah mereka.
Hyungwon membuka pintu ruangan nya, dan saat itu juga Lee Harabeoji yang memang telah menunggunya segera bangkit dari duduknya dengan tak sabaran.
"Hyungwon-a..."
"Harabeoji duduklah, aku akan menjelaskan semua." Sergah Hyungwon ketika melihat Lee Harabeoji yang beranjak dari duduknya.
Dia kemudian duduk di kursinya yang berseberangan dengan Lee Harabeoji, mengulas senyum hangatnya untuk sekedar meredakan kekhawatiran Lee Harabeoji.
"Apa yang terjadi dengan Kihyun? Sudah satu hari dan dia tidak bangun, apa sakitnya benar-benar parah?" Ujar Lee Harabeoji dengan nada bicara yang menyiratkan kekhawatiran, dia bahkan sengaja tak memberitahu orang di rumah agar tak menimbulkan kepanikan.
"Harabeoji tenang saja, tidak ada masalah serius yang di alami oleh Kihyun."
"Bagaimana aku bisa tenang? Cucu ku sudah satu hari pingsan dan tidak bangun-bangun." Ujar Lee Harabeoji dengan tak sabaran, dan Hyungwon memahami hal itu.
"Aku sudah kehilangan Sejin dan Sunhwa, aku juga hampir kehilangan nya. Aku sudah tua tapi masih hidup sampai sekarang, harusnya aku yang lebih dulu pergi sebelum mereka." Lee Harabeoji kembali berujar dengan nada bicara yang terdengar begitu putus asa.
"Harabeoji dengarkan apa yang akan ku katakan." Ujar Hyungwon yang mencoba untuk memberi pengertian pada Lee Harabeoji yang kemudian memperhatikan nya.
"Jika dugaan ku benar, maka dia memang mengalami Kleine-Levin Syndrome."
"Apa itu?"
"Itu adalah istilah dalam Kedokteran, apa Harabeoji pernah mendengar tentang Sindrom Putri Tidur sebelumnya?"
Lee Harabeoji mengangguk dengan cepat. "Ya, aku pernah mendengarnya."
"Jika dugaan ku benar, maka itulah yang sekarang di alami oleh Kihyun. Oleh sebab itu aku membawanya ke Ruang Rawat Inap setelah mempertimbangkan kondisi kejiwaan nya."
Lee Harabeoji tampak terpukul akan apa yang baru saja ia dengar. "Apa, ini ada hubungan nya dengan peristiwa kecelakaan itu?" Tanya Lee Harabeoji kemudian dengan hati-hati karna meski tidak ada siapapun di sana kecuali mereka berdua. Tetap saja dia tidak tenang setiap kali membahas tentang peristiwa kecelakaan yang pernah di alami oleh Kihyun.
Takut-takut para cucunya akan mendengarnya, terlebih Kihyun yang pada dasarnya sama sekali tidak mengingat tentang insiden kecelakaan yang telah menewaskan kedua orang tuanya tersebut.
Selama para tetua menyembunyikan hal tersebut dari para cucu dan hanya pada Hyungwon lah Lee Harabeoji bersedia terbuka atas peristiwa berdarah yang telah membuat pengaruh besar pada hidup Kihyun, dimana dia kehilangan kemampuan untuk berbicara dan mendengarnya.
"Aku tidak bisa mendiagnosis semuanya tanpa ada pemeriksaan medis terlebih dulu, tapi mungkin saja semua ini ada hubungan nya dengan peristiwa itu."
Mendengar hal itu wajah Lee Harabeoji terlihat begitu resah. "Lalu, kapan kiranya dia akan bangun?"
"Tidak ada yang tahu, seseorang yang mengalami Sindrom ini bisa tidur selama 20 jam dalam sehari. Namun semua tergantung pada kondisi pasien itu sendiri, Harabeoji tidak perlu cemas. Dia akan baik-baik saja selama berada di sini."
Pernyataan yang penuh dengan misteri jika saja Yoongi yang mendengar hal itu, karna seorang Min Yoongi akan memahami setiap kata yang terucap dari mulut seorang Dokter Chae yang terlalu misterius untuk di biarkan begitu saja.
Setelah menemui Hyungwon, Lee Harabeoji pun kembali ke Ruang Rawat Kihyun dan menyampaikan apa yang di katakan oleh Hyungwon. namun jangan harap bahwa dia akan mengatakan keseluruhan nya karna yang dia sampaikan tidak ada lima persen dari apa yang telah mereka bicarakan sebelumnya.
"Mwo...?" Pekik Jooheon, menunjukkan reaksi yang sama ketika ia mendapakan surat pengeluaran dari Sekolah.
"Sindrom Putri Tidur? Jangan konyol! Bagaimana bisa Kihyun Hyeong mengalami hal seperti itu? Dia itu laki-laki bukan nya perempuan." Serunya dan membuat ketiga orang di hadapan nya tampak tak mampu lagi berucap.
"Kau berpikir terlalu jauh." Gumam Yoongi.
"Jika kau tidak tahu apa-apa, sebaiknya kau diam saja." Timpal Mark.
"Lalu kapan kiranya dia akan bangun? Dan juga kenapa dia di beri Infus jika dia hanya tidur?" Tanya Yoongi kemudian.
"Benar, bukankah kita bisa membawanya pulang dan membiarkan dia tidur di rumah." Timpal Jooheon.
"Eih... Sudah,sudah. Kalian tidak tahu apa-apa, serahkan saja semua pada Hyungwon. Jika dia tidak mengizinkan Kihyun untuk pulang, berarti dia tidak boleh pulang."
"Aishh... Kenapa Harabeoji begitu percaya dengan Dokter gadungan itu? Bahkan mulutnya itu selalu berganti-ganti dalam satu detik, dia itu ular berbisa yang tidak bisa di percaya." Cibir Jooheon.
"Setidaknya dia jauh lebih berguna jika di bandingkan dengan dirimu." Sarkas Lee Harabeoji yang membuat Jooheon tertegun dengan mulut yang terbuka.
"Ya sudah, sekarang kalian berdua pulanglah. Besok kan kalian juga harus sekolah." Ujar Lee Harabeoji kepada dua cucu tertuanya.
"Sebaiknya Harabeoji saja yang pulang, biar kami yang menunggu di sini. Kami akan pulang besok pagi, lagi pula tidak ada yang perlu di khawatirkan dari Kihyun." Ujar Yoongi yang selalu tak terbantahkan dan setelahnya Lee Harabeoji benar-benar pulang. Menyisakan ketiganya yang kini berjajar di samping ranjang Kihyun dengan pandangan yang terarah pada sosok yang terbaring di hadapan mereka.
"Bagaimana bisa dia terkena Sindrom semacam itu?" Gumam Jooheon yang masih tak ingin percaya.
"Apa Dokter itu bisa di percaya? Bukankah dia Dokter spesialis Kejiwaan?" Mark menyahuti.
"Tidak ada yang bisa di percaya di dunia ini, jika kau percaya maka kau harus siap menerima kejutan dari mereka." Acuh Yoongi.
"Jika Kihyun Hyeong terkena Sindrom Putri Tidur, Bukankah Itu berarti dia harus di cium dulu baru bisa bangun."
Pernyataan bodoh yang membuat kedua saudara tertua serempak menjatuhkan pandangan mereka yang begitu sulit untuk di jelaskan padanya.
"W-wae?"
Selesai di tulis : 26.07.2019
Di publikasikan : 26.07.2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top