Bab 7 : SEKAMAR LAGI ?!

Haleooo !!!

Sebelum nya saya mau tanya dulu nih, apa kalian setuju kalau BLACK HOODIE bakalan di update tiap 3 hari sekali ?
Jadi kan gantian sama THE CANNIBAL  jadwal update nya. Tapi, kalau saya lagi mood bisa aja kok saya update dobel part dalam jadwal itu. Satu lagi, yang di multimedia itu kamar nya Rio loh !!

#Kirim komentar nya ya !!

Salam
HunyuTheHamster27

¤¤¤¤¤

Rio keluar dari kamar sambil menggandeng tangan Lena dengan mesra. Akibat nya ? Jurus cie-cie dan kajian ehem-ehem pun mengudara.
Walaupun begitu, mereka tetap menghiraukan nya.

"Hei Rio !!" Teriak Romeo "Hati-hati di jalan ya !"

Rio mengacungkan ibu jari nya sambil menyeringai senang. Sedangkan wajah Lena semakin merah membara, membuat diri nya di goda oleh Ana dan Aqua.

"Hei, wajah Lena merah tuh !" Seru Ana sambil menunjuk Lena. Aqua mengangguk sambil tersenyum kecil

"Kayak nya ada yang lagi demam nih !" Balas Aqua membuat Ana tertawa terbahak-bahak. Lena merengut kecil sambil menatap Simon dengan tajam. Pemuda itu mengernyit sambil melemparkan tatapan Apa-Maksud-Mu ? Pada Lena.

"Ayo Lena, aku sudah tak sabar" ucap Rio. Pikiran Lena melambung jauh ketika mendengar perkataan pria itu.

"Tak sabar ? Untuk melakukan apa ?" Tanya Lena

"Tidur" jawab Rio, singkat. Membuat Lena menghela nafas kecewa. Rio menaikkan sebelah alis nya

"Kau kenapa ?" Tanya Rio

Lena menggeleng pelan "Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit mengantuk"

Tanpa persetujuan Lena, Rio mengangkat wanita itu dan menggendong nya. Membuat wajah Lena memerah dan tangan nya memukul punggung Rio.

"Rio !! Kau membuat ku malu!" Sahut Lena

"Tak masalah, tidak ada orang di lorong bawah tanah saat ini. Dan kau bisa tidur sampai aku mengantarkan mu ke kamar di apartemen mu"  Balas Rio

"Kau salah. Itu apartemen kita"

"Benarkah ?"

"Ya...." Lena tersipu mengingat selama 7 tahun ini dia tidur di ranjang Rio.

"Ada apa ?"

"Tak ada apa-apa. Kau yakin, aku tidak memberatkan mu ?"

"Tidak. Tidur saja, aku akan membangunkan mu ketika kita sampai"

"Benarkah ? Kau.... baik sekali... Hoaamm" Lena menguap sekali dan setelah nya langsung tertidur. Mendengkur halus sepanjang perjalanan. Rio tersenyum kecil saat merasakan hembusan nafas Lena di punggung nya, tangan Lena yang memeluk leher nya, dan yang terbaik adalah panas tubuh Lena yang terasa di punggung nya. Membuat Rio merasa lega sekaligus senang, karena cinta pertama nya masih hidup tanpa luka sedikit pun.

¤¤¤¤¤

Rio terus berjalan menelusuri lorong bawah tanah hingga sampai di jalan rahasia menuju apartemen. Diri nya merasa sangat bersyukur karena lubang dari sumur tua itu cukup besar, sehingga muat untuk mereka berdua (Catatan : Rio lagi gendongin Lena, ingat ?).

Rio berjalan masuk ke dalam gedung apartemen. Rasa rindu dan penasaran menyeruak ke dalam pikiran nya saat melihat bagian dalam gedung. Menurut nya di bandingkan 7 tahun yang lalu, gedung ini tak banyak berubah. Kecuali dinding nya yang di cat ulang

"Rio ?"

Rio tersentak, wajah nya menoleh saat mendengar suara pelan Lena. Wanita itu mengigau rupa nya.

"Ya ?" Balas Rio

"Aku kangen kamu.... kamu kemana aja sih ?"

Hati Rio serasa di lempari ribuan pisau dalam sekejap. Diri nya tak menyangka bahwa Lena sebegitu rindu nya. Setelah mengatakan kalimat itu, Lena hanya diam sampai Rio berdiri di depan kamar.

Rio membuka pintu kamar dengan kartu kamar milik nya dan pintu nya berhasil terbuka. Rio tersenyum saat sadar bahwa Lena tidak mengganti password kamar.

Rio mengunci pintu depan dan masuk ke dalam kamar Lena. Mata nya serasa jatuh ke bawah saat melihat kasur di kamar Lena yang sangat rapi dan berdebu.

"Dimana Lena tidur ? Jangan-jangan...."

Rio berjalan ke kamar yang dulu di tempati nya. Benar saja, kamar itu beralih fungsi menjadi kamar Lena.

"Selama 7 tahun ini ? Ya Tuhan Lena, aku harus mencari kan terapis untuk mu sekarang juga" ucap Rio

BUKK !!

Rio mengernyit saat merasakan bahwa punggung nya di pukul seseorang.

"Kau ini jahat sekali Rio ! Terapis buat aku ? Kamu kira aku gila apa ?!" Gerutu Lena sambil menatap Rio tajam.

Rio terkekeh sambil berjalan masuk ke dalam kamar. Menurunkan Lena ke atas ranjang nya. Rio hendak berjalan keluar ketika Lena memeluk pinggang nya dari belakang.

"Jangan pergi.... lagi" bisik nya lirih

Rio terdiam. Kepala nya menoleh ke belakang.

"Aku tak akan pergi lagi Lena. Tenang saja" ucap nya meski di dalam hati nya terdapat segurat keraguan.

¤¤¤¤¤

TO BE CONTINUED....






Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top