[21] Baby!

Pic art by SIU on Naver


***

Melewati hutan yang bernuansa gelap mencari petunjuk yang tersembunyi. Doom mengandalkan intuisinya yang tajam saat menyusuri tiap sudut wilayah yang mereka lewati.

Ajaib sekali untuk satu tim yang berisikan pihak-pihak yang merupakan musuh mereka lebih memilih untuk tidak berpencar dan mencari bersama-sama. Dan walau ada beberapa kali perdebatan itu hanya masalah kecil sebelum kemudian mereka kembali serius mencari.

"Di sebelah sana."

Mereka baru saja menginjakkan kaki di dekat pohon besar yang tampak terisolasi saat satu orang yang diduga berasal dari tim lain datang. Ha Cheonhee tidak bisa menahan kedutan di matanya saat melihat kalau orang itu adalah Yuri.

"Oh Baam! Tidak menyangka bertemu secepat ini!" sapa Yuri sebelum kemudian menyapu pandangannya kearah para ranker di sekitar Baam, dia menghela nafas sebelum berkata dengan iri. "Kau enak sekali mendapat anggota tim beranggotakan ranker hebat semua, disini aku malah harus memiliki beban seperti regular yang kelewat beruntung saja."

"Tuan Putri, saya akan mengingatkan kalau Slayer Jue Viole Grace juga seorang regular." Ingat Ha Cheonhee, "Selain itu Tuan Putri, ini agak tidak sopan tapi bisakah Tuan Putri membiarkan kami mendapatkan petunjuk yang satu ini."

Yuri mendengus kesal saat amarahnya terpancing, "Apa kau berkata aku tidak bisa mengalahkan kalian?"

"Ya tentu saja kau tidak bisa mengalahkan aku kecuali kalau kau bertarung dengan niat membunuh." Ujar Cha mengukir senyum percaya diri yang sukses memancing amarah Yuri.

Sang putri yang terkenal memiliki temper yang sebelas-duabelas dengan adiknya, Endorsi ini, mengertakkan giginya keras. "Hahaha beraninya kau!" seru Yuri sambil memanggil inventaris senjatanya.

"Putri Yuri, tolong tenang dulu ..."

"DIAM!" teriak Yuri sambil menghunuskan Green April, mengayunkannya kuat menyebabkan gelombang mengerikan yang akan sangat mematikan jika tidak dihindari dengan segera.

"DASAR BODOH! KENAPA KAU MALAH MEMANCING AMARAH PUTRI ITU?!" teriak Doom kesal, hampir saja sayap kebanggaannya robek karena hempasan angin yang kuat dari serangan yang ada. Kallavan mendarat dengan tegas, mengawasi bagaiaman dampak serangan dari Yuri.

Gelar Putri Zahard memang bukanlah hanya sebuah judul kosong, walau ada simpang siur yang tersebar sejak beberapa waktu lalu tentang bagaimana posisi para Putri yang hanya sebagai pion pengalih, tapi itu sama sekali tidak menyangkal bagaimana kekuatan mereka yang menakutkan.

"Slayer, kau pergi bersama dengan Komandan Cheonhee untuk mendapatkan petunjuk sesegera mungkin. Kami akan mencoba menahan Putri Yuri." Komando Kallavan mengarahakan.

"Hei! Aku yang seharusnya mengawal Tuan Viole!" protes Cha tapi dia tetap ikut mengambil posisi bersama dengan Kallavan untuk ikut membantu menahan Yuri.

"Baam!!" teriak Yuri kesal setengah mati melihat Baam dengan cepat pergi, meninggalkannya berurusan dengan Kallavan dan yang lain.

"Slayer FUG, kau pergi cari ke atas, aku akan melihat bagian bawahnya." Ucap Ha Cheonhee langsung bergerak kearah yang dituju. Baam juga dengan cepat terbang melayang mencari sekitaran pohon raksasa, melihat dengan teliti bahkan dedaunannya sekalipun.

Mengingat bagaimana Khun menjadi orang yang sangat teliti, bukannya tidak mungkin petunjuk itu malah akan tercantum didaunan. Terlebih dengan kepribadian Khun yang sedikit banyak membuat banyak teman seangkatannya dulu mengira dia mengidap OCD. Yah, hanya saja Khun selalu rapi dan bersih dan pakaian nya bahkan lebih banyak dari pada pakaian Endorsi yang merupakan seorang perempuan. Bahkan untuk kemeja putih saja Khun memiliki hampir satu lemari besar.

Pernah dulu saat menjalani tes di Kereta Neraka dan pakaian Khun terkena noda darah Monster yang jadi lawan Baam. Bukan terkena noda sih, lebih tepatnya Baam yang tidak berhati-hati malah melancarkan serangan pada monster itu yang menyebabkan efek ledakan pada tubuh monster itu menyembur pada Khun yang tengah sibuk membantu Rak dan Wangnan. Mengakibatkan si biru basah kuyup bermandikan darah monster itu.

Pada saat itu Khun benar-benar marah, untuk pertama kalinya dia marah pada Baam dengan suara yang cukup keras. Walau itu tidak sampai lima kata karena segera Khun memilih mengomel sendiri tentang pakaiannya yang tidak bisa lagi di pakai dan harus dibuang. Pada saat itu Baam mencoba menghibur mengatakan Khun memiliki selusin lebih kemeja seperti itu namun Khun berkata lain.

"Yang ini berbeda! Liat! Ada garis biru di pergelangan lengan bajunya!" omel Khun pada saat itu.

Pertarungan yang terjadi di sisi Kallavan cukup kacau. Kallavan selaku ranker dan komandan skuadron Zaahrd tentu kuat, di bantu dengan Dowon, Cha dan Doom, mereka bahkan pasti bisa menyapu bersih satu battalion tentara entah itu dari pihak FUG ataupun Zahard. Masalahnya lawan mereka kali ini adalah seorang Putri Zahard, dan Yuri merupakan salah satu putri yang tidak hanya terkenal karena kemampuannya yang hebat tapi juga karena kejeniusannya. Bahkan Yuri adalah putri yang berhasil menjadi ranker hanya dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan para putri lainnya.

Cha terdorong mundur sebagai dampak dari serangan Yuri, "Gelar Putri Zahard sungguh cocok untuk wanita seperti dirinya." Seru Cha kagum sebelum kemudian menoleh cepat pada Dowon. "Tentu kau lebih menakjubkan, Dowon. Sungguh!"

"Fokus Cha!" seru Dowon mencoba mengabaikan semburat merah di wajahnya.

"Kalian rugrat sialan! Masih lama sebelum musim kawin datang!" teriak Doom kesal saat dia terhempas karena Dowon yang terlambat memberi dukungan.

Ha Cheonhee mencoba mengabaikan perdebatan tidak elit tiga ranker itu saat dia fokus mencari petunjuk. Melihat bagaimana batang pohon raksasa itu tampak begitu tebal dan kuat bahkan Ha Cheonhee ragu bisa membuatnya tumbang dengan satu kali serang. Mungkin perlu beberapa kali serangan baru pohon ini bisa roboh.

DUAR

KRAK

Ha Cheonhee, "......" Yah jelas Putri Yuri adalah kebanggaan paling besar keluarga Ha

Penglihatan Ha Cheonhee dengan tajam mendapati lapisan shinsu pelindung dari arah batang yang tumbang. Melihat lebih dekat ternyata ada lubang di tengah batang besar itu berisikan kertas berlapis shinsu.

Ini gawat, shinsu pelindung itu terlalu tipis jika kami tidak berhati-hati petunjuknya bisa hancur dengan mudah.

"Semuanya! Cepat mundur!" Seru Ha Cheonhee menghubungi semua orang dengan perantara pocket.

Baam tidak banyak bertanya. Dia langsung melancarkan shinsu penghambat pada Yuri sehingga sang Putri diam membeku di tempatnya. Efeknya tidak berlangsung lama tapi itu cukup bagi semua orang untuk cepat mengungsi dan melarikan diri.

Michael baru saja datang bersama dengan seorang ranker yang tidak diketahui karena memakai jubah yang menutupi tubuhny dari ujung kepala hingga kaki. Mereka berdua melihat kekacauan yang terjadi dan bertanya-tanya dimana lawan yang hendak mereka hadapi.

"Tuan Putri, apa anda..."

"PERSETAN!" teriak Yuri mengutuk keras sebelum pergi entah kemana. Menghilang dari pandangan Michael dan sang ranker.

***

Shibisu menghela nafas keras, menyandarkan dirinya ke sandaran sofa. "Syukurlah, para ranker di pihak Zahard masih bisa diajak bekerja sama."

"Ya, itu benar-benar mengejutkan Baam maupun para Ranker Zahard tidak berselisih mengingat apa yang terjadi di masa lalu." Ujar Hatz menyetujui, "Terlebih Kallavan, aku benar-benar sempat berfikir Baam akan bertarung habis-habisan sebelumnya saat melihat Kallavan lagi."

Hwaryuun, "Mereka semua adalah orang dewasa, akan kekanak-kanakan sekali jika sampai mereka terbawa emosi lama."

"Tapi pahlawan bernama Cha itu sepertinya terbawa emosi." Komentar Ehwa.

"Tch, kura-kura itu hanya mendekati musim kawin saja." tukas Rak sambil memakan pisang nya.

Wangnan melihat siaran yang ada di layar, mengamati semua pembagian anggota kelompok yang ada. "Orang yang bernama Michael itu, bukankah dia salah satu anggota tim Rachel."

"Ya, itu dia."

"Akan sangat merepotkan jika dia sampai merencanakan sesuatu, tapi kita tidak perlu khawatir, Yuri mendapat gelar Putri bukan hanya karena kekuatannya saja." Evan menatap layar didepannya. Tangannya yang tersembunyi di balik kantung baju lebarnya terkepal erat. Dia percaya dengan Yuri tentu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hanya saja Urek yang terpisah baik dari tim Yuri maupun Baam agak mengkhawatirkan. Terlebih dengan Elliot yang satu tim bersama Urek benar-benar menambah rasa khawatir Evan.

Dengan kepribadian Urek yang eksentrik, bukan tidak mungkin Urek akan memilih mengabaikan jalannya babak ketiga ini dan malah menganggu Elliot dengan pertanyaan dan ocehan lainnya. Dan memang benar itu yang terjadi. Evan sudah pasrah saat melihat siaran di layar yang berubah fokus pada tim Urek dan melihat apa yang dia takutkan terjadi.

Di samping anggota tim lainnya yang lebih memilih diam dan mencari petunjuk, Urek sibuk mendekati Elliot dan bertanya banyak hal secara blak-blakan. Wajah penguasa lantai dari keluarga Khun itu jelas menampakkan kekesalannya saat dia memilih mengacuhkan semua ocehan sang Irregular. Tapi walau mendapat respon begitu dingin Urek tampak sama sekali tidak terpengaruh dan terus mengajukan pertanyaan. Bagaimana pun dia saja sering di tolak dan diacuhkan oleh orang yang paling dia taksir, diacuhkan oleh orang lain seperti Elliot tidak memberi banyak masalah.

Elliot sangat kesal. Dia ingin menghajar irregular berisik satu ini namun aturan tetap aturan, dia tidak suka melanggar aturan yang sudah ada bagaimanapun juga. Dalam hati Elliot bertanya-tanya apakah memang semua irregular itu eksentrik? Melirik kebelakang kepada 10 Pemimpin dan Zahard, memang itu ada benarnya. Tapi Irregular berambut coklat yang sebelumnya tidak tampak begitu eksentrik jika dibandingkan dengan para Irregular senior lainnya.

Irregular itu eksentrik? Oh!

Elliot menghentikan langkahnya saat dia menoleh pada Urek yang masih mengoceh, dia dengan tenang berkata. "Hei, apa kau tahu apa maksud telur yang harus kita dapatkan?"

Urek yang langsung terhenti dari ocehannya, "Eh?"

"Telur yang di maksud bukan sembarang telur. Itu adalah salah satu telur kuno yang akan memilih seseorang sebagai orang tua."

"Orang tua? Bukankah yang ada didalam telur itu adalah hewan langka?"

"Tidak, apa yang ada didalam telur itu adalah suatu keberadaan yang sudah ada lama berada di menara. Setiap satu periode mereka akan mati dan kembali menjadi telur dan memilih orang terkuat mereka sukai sebagai orang tua." Jelas Elliot mengukir seringai khas keluarga Khun di wajahnya. "Kau orang yang terkuat dikelompok ini jadi salah satu dari telur itu pasti akan memilihmu."

Urek terbengong dengan wajah bodoh, "Itu artinya,..."

"Kau akan memiliki 'Bayi' mu sendiri!" simpul Elliot menyakinkan.

"........" Urek terdiam beberapa saat dan Elliot sama sekali tidak mempermasalahkan saat sang penguasa lantai itu pergi kembali mencari. Tidak sampai beberapa menit kemudian sebuah teriakan keras terdengar memenuhi satu pulau terapung.

"AKU AKAN MENJADI AYAH! BAYI! AYAH DATANG!"

Evan dan orang lainnya yang tengah menonton, "......."

Baam disisi lain sedikit mengernyit mendengar teriakan Urek. Bertanya-tanya apa yang dimaksud oleh Irregular senior nya itu tapi kemudian dihentikan saat Cha memanggilnya untuk terus lanjut mencari.

Disisi lain Haoqin tertawa keras memegangi perutnya yang terasa sakit karenanya. Ran menggerutu jengkel tentang kenapa Elliot harus memberitahu hal semacam itu. Yuexin di sisi lain memotong rekaman siaran itu, mengambil khusus wajah Urek yang tengah berteriak itu untuk di kirim pada seseorang. Lero Ro dan Quant yang berdiri di sudut tidak bisa untuk tidak merasa malu.

Bagaimanapun Urek adalah Bos mereka di Wolhaiksong! Betapa memalukannya!!

"Pfft, tentu saja begitu. Baam sendiri dulu berkata tentang Urek yang suka memanggil semua orang Bayi." Khun tertawa pelan dan sama sekali tidak membantu menghilangkan rasa malu dua pengawalnya saat ini.

***

"Hm, jadi ini telur yang dimaksud? Wujudnya tidak seperti ekspetasi ya." Komentar Endorsi menatap datar telur yang tinginya setengah orang dewasa. Telur itu putih polos dan malah tampak sedikit kusam. Terkecuali ukurannya yang tidak normal, telur itu tampak tidak ada bedanya dengan telur lainnya. "Ya sudahlah, kita hanya harus mengklaimnya saja."

Endorsi mengangkat tangannya hendak menyentuh telur itu tapi dihentikan oleh penghalang shinsu yang membuat tangan sang Putri Zahard paling muda itu terpental. "Hah? apa-apaan?"

"Mungkin kita harus menyentuhnya bersama-sama." Usul Shilial yang diangguki oleh Lilial. Sungguh menakjubkan dua Putri kembar itu bisa disatukan dalam satu tim.

"Ya itu patut di coba." Elaine menyetujui.

----

"Woah, tim satu ini mengerikan juga. Satu tim berisikan tiga orang Putri Zahard dan satu orang yang pernah menjadi Calon Putri." Komentar Yuexin.

----

Yamah tidak banyak berkomentar saat dia mengikuti keinginan tiga putri itu. Ikut meletakkan tangannya bersama dengan dua anggota mereka yang lain. Dan sama seperti tadi, mereka terpental dan kali ini cukup keras.

"AGH sialan! Kenapa telur itu menolak!" kutuk Endorsi saat berdiri kembali.

"Ugh, ini salah usulan jelek mu itu!" salah Lilial menunjuk Shilial.

"Hei kau sendiri juga setuju dengan ku tadi!"

Dorian Frog mengusap kepalanya saat dia terkejut menyadari sesuatu, "Yamah, kenapa kau tidak terlempar?"

"Lho lho lho?! Apa maksudnya ini?!" teriak Shilial dan Lilia menuntut jawaban.

Kekacauan terjadi di grup itu saat mereka bertanya-tanya akan ke anehan yang terjadi. Kutukan keras Endorsi dan pertanyaan-pertanyaan dari dua ranker dan dua putri sungguh membuat Yamah sakit kepala.

Piiip

[Itu adalah telur kuno yang memilih orang tuanya sendiri]

Suara Lero Ro muncul dari pocket mereka masing-masing berhasil mendiamkan semua kekacauan yang ada.

[Telur itu sangat pemilih, dia hanya akan memilih orang terkuat untuk dia akui sebagai orang tuanya. Tuan Baylord, anda bisa melihat bahwa telur itu sudah berubah bukan? Telur itu menyerap shinsu orang yang dia akui membentuk pola tertentu kalau dia sudah dimiliki. Sekali itu terikat, maka itu tidak bisa diubah. Itu bagus kalian tidak perlu khawatir telur kalian akan dicuri]

Yamah melihat telur yang sebelumnya putih kusam berubah warna dan seiring dengan shinsu miliknya yang terserap ada benttukan pola merah seperti taring dan kobaran api berwarna orange keemasan di cangkang telur. Slayer dari ras Anjing itu juga bisa merasakan kehidupan yang bersumber di dalam sana. Sebelumnya tidak ada tanda-tanda itu masih hidup.

"Jika shinsu ku terserap, bukankah itu buruk?"

[Tidak buruk sama sekali. Bagaimanapun anda terpilih sebagai Ayahnya sehingga mungkin anda hanya akan merasa lelah sedikit. Ada kamar tersembunyi di gua itu, anda semua bisa beristirahat sementara waktu sampai tim lainnya menemukan telur mereka]

"Memangnya apa yang terjadi jika telur itu memilih sebagai 'Ibu'?" tanya Dorian penasaran.

Ada keheningan untuk sejenak sebelum kemudian suara Lero Ro terdengar. [Orang yang terpilih sebagai 'Ibu' akan merasakan cepat lelah dan rasa lapar yang luar biasa, mereka juga akan jatuh sakit karena lemas. Mereka hanya bisa mengatasi lapar itu dengan sejumlah besar daging sapi atau jenis daging merah lainnya ...]

"Oh baguslah kalau begitu, aku tidak mau diet ku gagal." Komentar Endorsi acuh.

[... dalam beberapa kasus orang yang terpilih sebagai 'Ibu' akan menjadi kanibal yang tidak bisa mengendalikan diri mereka sendiri dan akan menyerang orang yang berada paling dekat]

"Tunggu, Apa?!"

***

Suara 'pip' terdengar dari arah pocketnya, mendapati satu pemberitahuan tentang Tim Yamah yang sudah menemukan telur mereka dan bersiap untuk babak ke-empat.

Baam melihat pemberitahuan itu sejenak sebelum kembali pada urusannya sendiri. Dia dan timnya sudah berhasil menemukan satu telur lainnya. Yang mengejutkan karena ternyata telur yang selama ini mereka cari tersembunyi tepat di mana mereka pada awalnya datang. Cha sempat mengutuk kesal nasib yang mempermainkan mereka hingga harus membuat mereka berkeliling ke semua arah hanya untuk kembali ketempat awal.

Kallavan memperhatikan ukiran rumit rune di tanah sebelum kembali melihat petunjuk yang didapat tapi kemudian memilih menyerah. "Kita tidak perlu petunjuk ini, ada seseorang yang bisa memecahkan sihir disini bahkan tanpa manual"

Doom mengangguk setuju, "Slayer, kau bisa mencobanya."

"Baiklah."

Sejak berbagai penyerangan oleh FUG dan dimana Baam di ikut sertakan. Serta banyaknya misi pembunuhan yang sudah di lakukan oleh Baam sejak beberapa tahun ini. Fakta bahwa sang Slayer dari FUG yang mampu menetralisirkan jenis sihir apapun sudah bukan menjadi rahasia lagi. Hal ini sempat membuat banyak komandan di pihak Zahard yang mencoba membunuh Baam sakit kepala memikirkan apa yang harus dilakukan.

Perlu diketahui kalau sihir benar-benar suatu pengetahuan kuno yang tidak akan bisa mampu di atasi dengan shinsu sehingga menjadi sesuatu yang ditakutkan oleh banyak pihak dimenara. Namun sang Slayer ternyata tidak mempan jika diserang dengan sihir sehingga mau tak mau mereka hanya bisa bertahan dengan Shinsu yang notebane nya sendiri semua orang tahu bahwa sang Slayer yang merupakan pemegang Thorn ini sangat ahli dalam hal itu.

Lebih tepatnya, Baam sangat di cintai oleh Shinsu.

Ha Cheonhee diam-diam merasa jengkel akan hal ini. Dia diam melihat bagaimana segel sihir pelindung di tanah itu perlahan menghilang, digantikan dengan lubang berukuran cukup untuk dilewati satu orang. Disana di tempat yang gelap mereka samar-samar bisa melihat tangga yang batu yang jelas nampak begitu tua.

Tidak perlu banyak diskusi saat mereka memutuskan Doom yang memimpin jalan. Bagaimana pun intuisi ras anjing sangat diperlukan di tempat yang tidak dikenal. Dowon menciptakan sekumpulan shinsu berbentuk bunga melayang di sekitar mereka sebagai penerangan sekaligus untuk barier sementara jika ada serangan dadakan.

Di dalam sana hening. Mereka hanya bisa mendengar suara detak jantung dan nafas mereka saja. Setiap langkah mereka bergema kuat di dalam keheningan mengirimkan perasaan awas saat mereka terus maju. Doom di baris paling depan berhenti, dia menegakkan tubuhnya saat mencoba mendengar kan sesuatu.

"Ada aliran sungai." Ucapnya memberitahukan.

"Ikuti itu." putus Ha Cheonhee setelah berdiskusi lewat mata dengan Kallavan.

Perjalanan relatif singkat sampai mereka menemukan sungai awah tanah yang di maksud. Sungai itu lebar dan alirannya airnya relatif tenang. Kadar shinsu airnya jelas tinggi karena sungai itu bersinar terang menerangi daerah di sekitarnya. Ada ikan kecil tampak hidup di sana dan sekilas Baam tahu kalau itu sama dengan ikan di Helltrain. Semua ikan kecil itu adalah sweetfish yang sebenarnya berukuran raksasa.

"Itu telurnya." Dowon menunjuk keseberang sungai, menunjukkan satu telur raksasa putih polos yang terletak di antara bebatuan. Jika saja telur itu tidak mengeluarkan cahaya tersendiri maka tidak akan mungkin bisa disadari mengingat tidak terdeteksinya kehidupan dari nya.

Cha mencoba menyeberang saat kemudian aliran sungai yang semula tenang tiba-tiba menjadi deras. Ikan-ikan sweetfish yang merasa terganggu melompat keluar dengan ukuran asli mereka mencoba menerkam. Cha dengan cepat mundur yang mana aliran sungainya kembali tenang.

"Shinsu dalam air itu hidup, merasa terganggu saat ada shinsu lain mencoba mengendalikan mereka." jelas Baam melihat air sungai. Kallavan menyapu pandangannya ke segala arah mencoba mencari cara lain, "Itu berarti kita tidak bisa terbang dengan shinsu di atasnya, kita harus lewat secara manual."

"Ugh, aku tidak mau mandi." Keluh Doom.

.

.

.

Tbc~
Ah maaf aku telat up, aku malam tadi baru aja selesai ngedownload anime nya ketika motif paket habis datang TvT

Aku baru aja beli kuota paket baru, sungguh semua tugas kuliah ini benar-benar membuat paketju cepat habis TvT

Btw anime ToG episode Minggu ini menarik juga seperti biasa, walau bagian dimana Baam bermonolog pada dirinya sendiri antara harus mendukung Khun atau mengejar Rachel di potong. Dan juga saat diperlihatkan kalau Khun menggunakan batu suspendium yg berkemenurnian tinggi yg 'diberi' ama Ayah nya juga di potong.

Sayang banget sih, karena aku pen sekali liat bagaimana para Ranker muji Khun, tapi sayang malah dilompat.

Dan juga reaksi Shibisu saat Khun berterima kasih padanya benar2 kayak para fans Khun bereaksi tiap kali liat Khun senyum. Fall in Love. Tapi Shibisu, maaf saja karena Khun lebih milih Baam.

Yah tapi sepertinya Shibisu nyadar diri sih. Di arc NameHunt Stasiun, Shibisu bilang kalau Khun bukan teman mereka. Karena memang Khun ngk pernah nganggap orang lain sebagai teman selain dari Baam ama Rak.

Yg lain lebih kayak kolega bisnis aja baginya.

Khun baik pada mereka hanya karena mereka adalah temannya Baam, bukan karena teman dia(Khun).

Ah btw saat Shibisu nyebut Anaak sebagai putrinya juga dipotong yak, sayang banget. Dan juga tingkah usil Lourei yg bikin pegangan dibelakang punggung Shibisu saat Shibisu natap Khun juga dipotong, sayang banget.

Aku mau ketawa pas Quant marah2 nyebut Khun sebagai 'Ao Kappa'. Sungguh, memang ada yak Kappa' secantik dan setampan Khun? Kalau emang ada aku ngk keberatan ketemu😂

Btw Kappa itu sejenis hantu/siluman di Jepang. Kalau mau cari tahu lebih lanjut silahkan search aja. Yg jelas sangat tidak cocok ama Khun yg menawan😂

Dan aku sangat bahagia liat list yg diperlihatkan oleh Hansung Yu. Kalau di Webtoon di list pertemanan itu ada nama 'Michel Light' a.k.a si Bintik. Tapi di anime namanya kagak ada, bahagia aku😊😊😊

Btw lihat apa yg aku temukan di Twitter 😂

Ah Minggu besok giliran Baam yg beraksi, dan tch si Bintik juga bakal beraksi. Hoh juga bakal berulah. Sumpah aku kenapa ya jadi campur aduk gini mood nya kalau inget hal itu.

Udahlah, yg jelas aku tetap pen nonton juga. Tapi siapin kertas dulu deh, jadi aku bisa nutupin layar saat si Bintik muncul nanti. //Haha aku jenius.

21 Mei 2020

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top