[9] Between Heaven and Hell

Ada sebuah cerita, cerita berdarah yang kemudian berubah menjadi cerita penuh kelopak bunga. Apa kau tahu cerita apa itu?

***

Liu Qingge menyilangkan kedua lengannya saat matanya mengawasi sosok bersurai putih di tepi danau. Sosok itu menyenandungkan beberapa nada lembut saat tumbuhan bunga perlahan tumbuh di sekitaran tepian danau dan sosok itu akan membelai mereka lembut. Ekor dan telinga rubah milik sosot itu tampak bergetar lembut saat angin lembut berhembus, membuat tampilan nya menjadi keindahan yang rapuh.

Liu Qingge menaikkan pandangannya kearah langit biru namun berhiaskan aurora nan indah, meliuk-liuk seakan menari mendengar senandung lembut milik yang lain. Mata biru miliknya menyipit saat melihat kedatangan burung phoenix dari kejauhan. Manic biru itu melirik Shen Qingqiu yang masih asyik bersenandung sebelum kemudian kembali pada burung phoenix.

Burung Pheonix itu mendarat dengan anggun, dan sebelum kakinya menyentuh tanah, cahaya menyilaukan menyelimutinya sebelum kemudian menghilang menampilkan wujud seorang gadis muda bersurai merah cerah panjang.

"Yang Mulia, baru saja Surga memberi tahu pengumuman bahwa ada keretakan di celah dua dunia." Ujar gadis itu lembut dengan suaranya yang sejernih lonceng kecil. "Celah dunia cermin berada di kondisi buruk dan untuk sementara akan ditutup hingga perbaikan selesai."

Liu Qingge mengangguk dan mengisyaratkan agar gadis itu pergi. Liu Qingge mengambil langkah mendekat kearah Shen Qingqiu yang mulai menambah lirik di senandungannya, mengundang bunga surgawi semakin cepat tumbuh.

Liu Qingge baru saja hendak membuka suaranya saat pesan transmisi dari Gongyi Xiao datang padanya. Mata birunya menggelap saat dia mendengar pesan dari yang lebih muda. "Huaxin, dengan retaknya celah dunia, apa ada resiko selain terjadinya penyatuan?"

"Hm? Tentu saja ada, tapi itu untuk kasus khusus." Jawab Shen Qingqiu tanpa berbalik kearah Liu Qingge, "Contohnya saja diriku yang lain, ah bukan, maksudku penganti ku."

"Semua yang berada di dunia cermin adalah cerminan dari dunia nyata, sehingga orang-orang disana memiliki sebagian kecil nyawa dari kembaran mereka di dunia nyata. Tapi sejak cerminan GongYi Xiao menginjak usia 10th, aku menukar jiwa ku sendiri. Bagian jiwaku sendiri aku menjadikannya milikku kembali, dan karena tubuh kosong tidak diizinkan disana, aku memanggil jiwa dari dunia lainnya untuk mengantikanku. Jiwanya sedikit otentik dengan jiwaku tapi dia bukanlah bagian asli dari dunia itu sehingga jika terjadi satu saja kesalahan dalam dia berkultivasi, celah dunia pasti akan melemparnya keluar secara paksa."

Shen Qingqiu menyanyikan satu lagu yang menumbuhkan satu bunga berwarna putih bersih lalu kemudian berbalik. "Apa dia berada disini?"

Liu Qingge mengangguk kecil, "Gongyi Xiao menemukannya di Sarang Goblin, sekarang mereka ada di danau Ming. Kau akan melihatnya?"

Shen Qingqiu memetik satu tangkai bunga laba-laba berwarna merah darah. Bunga itu dimainkannya di antara jemari bagai giok miliknya sebelum kemudian dengan perlahan bunga itu berubah menjadi permata berwarna merah cerah. "Aku akan melihatnya."

***

Mata yang tertutup itu perlahan terbuka, menampakkan manic hitam miliknya. Shen Qingqiu mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum kemudian menyapu pandangannya ke sekitar. Ruangan tempat dirinya dirawat cukup sederhana, tapi siapa yang tahu berapa harga setiap funitur yang berada disana.

Pemuda itu baru saja hendak mendudukkan dirinya saat rasa sakit di kepalanya menyerang, membuat orang itu meringgis kesakitan.

"Penatua Shen? Kau sudah bangun?"

Shen Qingqiu tersentak saat mendengar suara familiar yang sudah lama tidak dia dengar, dengan kaku dia mengangkat pandangannya. Memandang kosong Gongyi Xiao yang mengukir senyum sama seperti yang dulu di ingatnya di masa lalu. Gongyi Xiao meletakkan semangkuk congge di atas lemari kecil di samping tempat tidur sebelum kemudian mengulurkan tangan membantu agar Shen Qingqiu duduk.

Gongyi Xiao, "Shizun dan Shifu akan datang berkunjung, aku tidak bisa menjelaskan keadaan mu sekarang tapi mereka pasti bisa."

Shizun? Shifu? Apa yang dia maksud itu para master dari Istana HuaHua?!

Shen Qingqiu menundukkan kepala memilih diam. Dirinya tidak terlalu mengerti apa yang terjadi, dia ingat kalau tiba-tiba tubuh fisiknya menghilang dan semua penglihatannya menjadi gelap. Saat dia mendapat kembali indra penglihatannya, dirinya sudah berada di sebuah gua dimana banyak para gadis yang berteriak dan makhluk hijau pendek mencoba mengelilinginya.

Dirinya berhasil membela diri, tapi sisi lembut hatinya tersentuh saat melihat anak goblin yang terlihat tidak semengerikan goblin lainnya. Hal ini jelas merupakan kelalaiannya karena lengah di sarang musuh sehingga dia diserang dari belakang tanpa sempat melawan.

Dan semua gelap lagi.

"Ini,..." Shen Qingqiu membuka suara ragu, "...dimana?"

Gongyi Xiao mengulurkan semangkuk Congge hangat pada Shen Qingqiu sebelum menjawab, "Ini Manor Danau Ming, Shizun sudah memberi izin untuk meletakkan anda di ruangannya untuk beristirahat."

Manor Danau Ming? Maksudmu Danau Ming tempat diadakannya Festival Pemetikan Bunga?? Sejak kapan ada manor disana? Hei sistem jelek!! Dimana kau dan cepat jelaskan kondisi ini padaku sekarang!!└(゚д゚)┐

Sejak dia terbangun kembali, sistem jahat itu bahkan tidak menjawab panggilannya. Tidak peduli apa dia benar-benar tidak menjawab jawaban dari sistem yang selalu membully nya. Apa mungkin karena kerusakan celah apalah itu membuat sistem itu terhapus dari tubuhnya?!

Gongyi Xiao memperhatikan saat orang lain hanya terdiam dan sama sekali tidak mengangkat tangan untuk menyuap congge. Pemuda itu menghela nafas diam-diam sebelum kemudian dia berdiri tegap. "Shifu,..."

Shen Qingqiu mengangkat kepalanya saat mendengar ucapan Gongyi Xiao, matanya sontak membulat sempurna saat melihat orang lain yang memasuki ruangan –itupun jika sosok itu masih bisa di sebut sebagai orang.

"Liu...Shidi?" guman Shen Qingqiu ragu.

Apa? Apa yang terjadi pada Tuan Muda Liu? Ada apa dengan rambut biru dan mata biru itu? Apa kontak lensa mata berwarna dan cat rambut sudah di temukan dan menjadi trend saat ini?!

Tapi,...

Aku harus mengakui kalau Tuan Muda kita menjadi lebih indah dari sebelumnya.

Liu Qingge tidak memperhatikan apa yang dipikirkan oleh orang lain terhadapnya, mata birunya hanya dengan dingin memperhatikan kondisi orang lain sebelum kemudian dia menoleh kearah pintu masuk. "Kau bilang ingin menemuinya, lalu kenapa kau hanya diam di sana?"

Shen Qingqiu, "...(⊙_☉)" siapa lagi sekarang?

"Shidi, apa kau tidak tahu apa itu yang dinamakan dengan pengertian? Jika kau terus bersikap seperti ini, kau tidak akan mendapatkan pasangan di kemudian hari."

Shen Qingqiu sekali lagi terkejut. Suara itu mungkin sudah berubah tapi dia jelas mengetahui kalau itu suaranya sendiri!! Maksudnya,... itu suara pemilik tubuh asli!!

Manic hitam miliknya memandang lekat pintu ruangan, menatap lekat saat pergerakan mulai muncul. Sosok di seberangnya berpakaian putih dan berjubah hijau jernih dengan sulaman daun bamboo di sekitar tepiannya. Surai perak milik orang lain tampak sedikit berwarna hijau lembut di bagian ujungnya dan tidak di hiasi dengan aksesori apapun saat surai itu jatuh lembut hingga sebagian dari mereka menyapu lantai.

Wajah orang lain indah tapi Shen Qingqiu yakin benar kalau wajah orang lain seiras dengannya dalam beberapa poin.

"Kau,..."

Manic hijau milik Bailian Huaxin menatap lekat orang lain sebelum kemudian menoleh kearah Gongyi Xiao dan Liu Qingge. "Aku akan menjelaskannya sendiri, kalian bisa tinggalkan kami."

Liu Qingge menatap penuh arti Bailian Huaxin, "Huaxin, kau yakin?"

Bailian Huaxin, "Pergilah, bukankah Shidi memiliki janji minum teh dengan Dewa beladiri lain?"

Gongyi Xiao tidak memberi lebih banyak pertanyaan saat dia langsung pergi keluar dari ruangan. Bagaimanapun dia masih harus mengurus anjing kecil –Luo Sheng- yang di tinggalkannya di penginapan di bawah gunung. Liu Qingge menghembuskan nafas mengalah, tangannya terangkat mengacak rambut perak orang lain sebelum dirinya menghilang dalam portal cahaya.

Bailian Huaxin mengaitkan kedua alisnya saat dia melemparkan tatapan kesal pada portal yang semakin mengecil. "Dasar kau sialan! Apa itu sikapmu pada yang lebih tua?!" gerutu Bailian Huaxin sembari merapikan rambutnya.

Shen Qingqiu menatap sosok perak di hadapannya dengan pandangan yang seakan berkata, 'Sekali Shen Qingqiu asli, tetaplah Shen Qingqiu yang bermulut tajam.'( ̄へ ̄)

Saat Bailian Huaxin beralih menatapnya dingin, Shen Qingqiu langsung tersentak. "Aku akan menjelaskan sekali, sebaiknya kau mendengarkan dengan baik."

Orang ini benar-benar brengsek dan murni disaat yang bersamaan!! Airplane Bro, apa yang kau pikirkan saat menciptakan karakter yang memiliki kondisi surga dan neraka ini?!

***

BingGe menyipitkan matanya saat pemandangan di layar giok berganti menjadi sebuah aula emas nan luas. Kemegahan di sana pantas di sebut sebagai kemegahan surga, tapi dia sama sekali tidak memberi waktu untuk tertegun karenanya. Tidak ada Shen Qingqiu, maka tidak ada pemandangan yang harus di perhatikan.

"Jadi, sepertinya Shen Qingqiu milikmu tidak sengaja terlempar ke dunia tempat ku berada dan dia berada di bawah perawatan Shen Qingqiu yang satunya lagi." ujar BingGe seraya melirik dirinya yang lain yang masih menatap tajam layar di hadapannya.

"Itu Liu Shidi dan Qingqiu?"

BingGe menoleh mendengar pertanyaan tak bermutu milik Yue Qingyuan. "Itu memang Liu Qingge, lebih tepatnya renkarnasi Liu Qingge. Siapa yang tahu setelah kematiannya dia malah naik menjadi Dewa, begitu pula Shen Qingqiu." Manic mata BingGe berwarna merah darah saat dia menatap Liu Qingge tajam sebelum kemudian beralih menatap Yue Qingyuan.

BingMei mengeratkan pegangannya pada Xin Mo, dia menoleh menatap BingGe keras. "Karena kau bisa membuat kami melihat ini, bukankah kau tahu cara membawanya kembali!"

BingGe mengerutkan bibirnya membuat wajah mencemooh saat dia menyentak kepala kearah layar giok agar semua orang kembali memperhatikan. Di layar Giok itu tampak beberapa lelaki muda berwajah rupawan dan beberapa yang berwajah tegas tampak tengah mendiskusikan kondisi peperangan yang terjadi dialam manusia. Entah alam manusia yang mana, baik BingGe maupun orang yang menonton tidak mengetahuinya.

Ada beberapa kata asing yang mereka ucapkan sehingga tidak ada satupun penonton yang mengerti. Yang jelas itu bukanlah alam manusia tempat BingGe maupun BingMei.

Liu Qingge yang disana tampak diam memandang air teh di cangkirnya sebelum kemudian mengangkat kepalanya. "Jendral Besar, apa anda tahu tentang kerusakan di celah dunia?"

Jendral Surgawi itu menganggukkan kepalanya tegas saat dia mengangkat kendi anggurnya. "Celah dunia yang rusak cuma di dunia lama milikmu dan juga dunia cerminannya. Itu pasti karena pedang iblis Xin Mo yang berada di dua dunia."

Semua orang yang berada di aula puncak Gunung Chang Qiong, "....."(◎_◎;)

Liu Qingge, "Tapi, menurut gulungan di pusat Pustaka Dewa Sastra mencatat bahwa sebelumnya sejak pedang Xin Mo jatuh dari surga, hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya."

Jendral Surgawi, "Itu karena baik pedang maupun penggunanya melakukan pertukaran terkutuk yang sepadan. Apalagi pedang Xin Mo sebelumnya sudah disegel sebelum Anak Dunia mengambilnya."

Liu Qingge menipiskan bibirnya, ragu untuk memberi tanggapan, "Tapi Anak Iblis itu melakukan pertukaran dengan Xin Mo sesuai peraturan bukan? Lalu kenapa?"

Jendral tersebut mengangkat kendi anggurnya, meminum beberapa teguk sebelum kemudian menghela nafas. "Dewa PoLang, mungkin memang benar Anak Dunia itu berhasil menaklukkan pedang Xin Mo, tapi bagaimana dengan Anak Dunia yang satunya lagi?"

BingMei, "...."(´・_・')

Wajah Liu Qingge berubah masam, "Maksudmu cerminan Bajingan itu gagal menaklukkan pedangnya sendiri? Betapa takdir yang adil!!"

BingGe dan BingMei serentak melirik kearah Liu Qingge yang lain. Liu Qingge hanya memberi mereka tatapan datar pura-pura tidak menyadari.

Jendral itu meletakkan kendi anggurnya diatas meja, "Dewa Po Lang, apa terjadi sesuatu?"

Liu Qingge menggelengkan kepalanya pelan, "Aku hanya ingin tahu, apa mungkin membuka portal kedunia cermin pada saat ini? bagaimanapun, ada seseorang yang ingin diantarkan Huaxin kesana."

Jendral itu mengangguk paham, "Sayangnya itu tidak mungkin, hubungan dua dunia itu terlalu rapuh. Jika kita membuka portal kesana sekarang itu hanya akan menyebabkan dua dunia itu menyatu menjadi satu. Tidak masalah jika itu terjadi saat kedua Anak Dunia masih berumur 10 tahun, tapi sekarang mereka berdua sudah tumbuh dan walau sikap dan sifat mereka tetap sama. Tapi takdir mereka sudah lama menyimpang dan tidak mungkin menyatukannya. Penyatuan paksa hanya akan menyebabkan kehancuran dua dunia."

Liu Qingge, "..... kapan tepatnya kerusakan itu bisa di perbaiki?"

Jendral Surgawi, "Dewa Po Lang sepertinya terburu-buru, sayangnya kami baru saja mendapat berita kalau kerusakan itu semakin meluas karena Anak Dunia cermin yang dengan asalan membuka portal kedua dunia. Jadi kerusakan itu mungkin akan butuh waktu lama untuk diperbaiki."

BingGe menoleh mengukir seringai mengejek, "Sepertinya seseorang baru menggali kuburnya sendiri, hn?"

BingMei melototinya dengan kejam, "Kau diamlah!!"

"Kecuali,..." Jendral itu memberi Liu Qingge tatapan penuh arti, "Jika kau membiarkan Dewa Balian bernyanyi dan menari, mungkin celah itu bisa kembali seperti semula dalam satu nyanyian."

Liu Qingge langsung mengirimkan tatapan membunuh, "Lalu kau ingin semua Dewa di sini menjadi gila karena ingin melemparkan diri mereka ke tempat tidur Huaxin seperti yang terjadi beberapa abad lalu?"

BingGe menghapus seringai di wajahnya saat dia menoleh menatap horror layar giok, "Apa katanya?"

Liu Qingge mengulangi kata-kata milik dirinya yang lain dengan murah hati, "Melemparkan diri keatas ranjang Shen Qingqiu."

Shang Qinghua menundukkan kepalanya saat dia berguman yang karena kesunyian di aula semua orang bisa mendengarnya dengan jelas. "Dengan wajah dan temperamen itu, bahkan walau dia sering mengutuk, akan sangat wajar bagi seseorang untuk memiliki keinginan menekan Shen Qingqiu di tempat tidur."

Shang Qinghua semakin menundukkan kepalanya saat dirinya mendapatkan tatapan membunuh dari beberapa orang dan dua iblis di aula. \(;´□`)/

Liu Qingge menghela nafas sebelum bangkit dari tempatnya, "Terima kasih atas informasi anda Jendral, kalau begitu saya mohon undur diri."

Jendral itu hanya memberi anggukan maklum dan kembali menikmati anggur miliknya. Liu Qingge baru saja keluar beberapa langkah dari aula Beladiri Surgawi saat dia melihat dua sosok yang hampir tampak mirip di kejauhan yang menjadi banyak sorotan. Salah satu sosok itu sepertinya menyadari kehadirannya dan mengangkat kipas lipat di tangannya, memberi isyarat agar dia bergabung.

Liu Qingge hendak melangkah saat dia melihat salah satu dari kedua orang itu jatuh karena di sandung oleh Pejabat Surgawi yang lewat.

"Oh, jangan lagi!!"

.

.

.

.

.

.

.

Tbc~

aku ngk tahu harus bilang apa, tapi happy reading aja deh bagi semua pembaca.

Jangan lupa vote dan comment nya ya( ´ ▽ ' )ノ

09 Juli 2019

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top