[8] Shadow and Ligth
Kau akan melihat dua dunia yang tampak sama tapi dengan takdir yang berbeda. Kenapa bisa berbeda disaat semua orang berada didalamnya masih sama? Ketahuilah, satu saja jiwa yang berbeda, dunia itu akan berubah.
***
Liu Qingge duduk tegap di altarnya dan sesekali menyeruput tehnya. Mengamati jalannya rapat para dewa yang menurutnya sama sekali tidak perlu dia hadiri mengingat hal yang mereka bahas adalah sesuatu yang tidak terlalu di pedulikannya. Manik birunya beralih melirik sosok putih lainnya yang altarnya tepat berada di sampingnya.
Bailian Huaxin a.k.a Shen Qingqiu duduk di altarnya dengan satu tangannya mengenggam kipas lipat berhias rumbai pita hijau jernih. Kepala berhias telinga rubah itu menunduk dan mata itu tertutup menyembunyikan manik hijau cerahnya. Dilihat darimana pun dapat di pastikan kalau dia tertidur lelap, tapi melihat postur tubuhnya yang tetap duduk tegap membuat siapapun pasti dapat menebak kalau Shen Qingqiu akan mengutuk karena tubuhnya yang terasa nyeri setelah bangun.
"Dia tertidur lagi, ini sudah terjadi terlalu sering sejak beberapa bulan yang lalu." Komentar salah seorang Pejabat Surgawi yang duduk berseberangan dengan Liu Qingge. Semua Pejabat Surgawi disana terdiam dan serentak menoleh kearah Shen Qingqiu. Beberapa dari mereka tidak bisa untuk tidak menahan diri berdecak sembari menggeleng kepala pelan.
"Dewa Po Lang, apa terjadi sesuatu dengan Dewa Bailian beberapa bulan ini? Sudah hampir berabad-abad sejak dia kembali menjadi Dewa, ini adalah pertama kalinya dia tertidur di tengah rapat." Tanya salah satu Dewa Beladiri Senior.
"Aku sendiri tidak terlalu yakin, Yang Mulia." Balas Liu Qingge sopan, bagaimanapun dirinya juga bingung dengan keadaan Shen Qingqiu. Beberapa bulan lalu dia menemukan Shen Qingqiu tidak sadarkan diri di tepi Danau Ming, dan salah satu Dewa Kemakmuran mengatakan kalau Shen Qingqiu hanya terkena penyimpangan Qi ringan sehingga Liu Qingge tidak terlalu mempermasalahkannya. Sikap Shen Qingqiu juga tidak berubah dan masih seperti biasanya, tapi dia(SQQ) sering tiba-tiba jatuh tertidur.
Salah satu Pejabat Surgawi berdiri dari tempatnya dan langsung berpindah ke depan Shen Qingqiu. Pejabat itu hendak mengambil tangan yang terakhir untuk diperiksa, tapi terhenti saat dia bisa dengan jelas merasakan dengan benar ada salah dengan Shen Qingqiu bahkan tanpa harus menyentuhnya.
"Dewa Po Lang, apakah tubuh fana Yang Mulia Bailian belum hancur?" tanya Pejabat itu serius.
Jantung Liu Qingge berdetak keras, "Beberapa tahun lalu ketika aku memeriksanya, tubuh itu di lindungi array khusus milik Luo Binghe."
"Begitu, jadi wajar saja." komentar Pejabat itu sembari menghela nafas prihatin. Kelakuan ini membuat baik Liu Qinge dan para pejabat yang lain mengerutkan alis. "Apa yang terjadi pada Huaxin?" tanya Dewi Api yang memang cukup dekat dengan Shen Qingqiu.
Pejabat itu menghirup nafas dalam, "Kita semua yang disini pasti tahu tentang Array terlarang di Maoseluom Suci di dunia Iblis. Array disana bisa membangkitkan orang yang sudah mati selama ada wadah yang menampungnya, array di sana juga bisa dengan paksa menarik jiwa orang yang masih hidup untuk berpindah ke tubuh mati yang lain."
"Langsung saja ke inti nya!!" tegas Liu Qingge sembari berdiri dari duduknya.
"Luo Binghe mencoba membangkitkan Yang Mulia Bailian di tubuh fana-nya. Yang Mulia Bailian mungkin berhasil menolak array sihir itu, tapi bagaimanapun itu adalah array berperingkat surgawi, sehingga jiwa milik Yang Mulia Bailian sedikit tidak stabil. Alasan atas sering tertidurnya Yang Mulia Bailian mungkin adalah karena jiwanya tengah di pulihkan kembali."
"..."
"Itu bukanlah sesuatu yang serius, selama dia diberi waktu untuk beristirahat, Dewa Bailian akan kembali seperti semula. Lagipula tubuh fana milik Dewa Bailian tidak bisa digunakan di Maoseluom Suci lebih dari sekali."
***
Dunia Cermin*
*Aku mengambil kata 'Dunia Cermin' untuk dunia dimana System ikut campur disana. Lebih tepatnya ini dunia di mana ada BingMei dan Shizun/Shen Yuan.
"Shizun, apa Shizun benar-benar harus pergi kesana? Apa aku benar-benar tidak bisa ikut?"
Shen Qingqiu menghela nafas pasrah mendengar rengekan Luo Binghe. Sejak kedatangan Luo Binghe yang asli, Luo Binghe miliknya menjadi lebih dan lebih protektif. Luo Binghe selalu memaksa untuk menemaninya kapanpun itu dan bahkan dia tidak akan menyerah walau Shen Qingqiu sudah mengancamnya untuk ditendang dari tempat tidur.
"Kau bisa ikut, tapi diam dan jadilah anak baik! Mengerti!" ujar Shen Qingqiu penuh penekanan. Luo Binghe mengangguk menyanggupi.
Mereka tiba di aula pertemuan para Pemimpin Puncak saat semua orang sudah mengambil duduk masing-masing. Liu Qingge mengirim tatapan membunuh pada Luo Binghe yang juga dibalas oleh Luo Binghe yang langsung mendapat pukulan dikepala. Luo Binghe memandang Shen Qingqiu cemberut yang mana Shen Qingqiu kali ini benar-benar mengacuhkannya.
Shen Qingqiu mengucap salam untuk semua Pemimpin Puncak lainnya dan tertawa lembut saat Qi Qingqi menyindirnya. Setelah mengucap salam pada Yue Qingyuan, kedua Shizun dan Murid itu mengambil duduk. Luo Binghe memenuhi janjinya untuk diam dan hanya menikmati tehnya sembari sesekali mengawasi Shen Qingqiu.
Sejak kedatangan dirinya yang lain, Luo Binghe benar-benar di penuhi perasaan gelisah dan ketidak pastian. Dirinya juga penasaran apa cerita di balik 'Dirinya yang lain' dengan 'Shen Qingqiu yang lain', dan entah apa cerita itu, Luo Binghe tanpa ragu menebak bahwa itu bukanlah cerita yang baik.
"...Qingqiu, ada apa? Kenapa kau terlihat pucat?"
Pertanyaan Yue Qingyuan ini membuat Luo Binghe tersentak dan langsung menoleh kearah Shen Qingqiu. Memang benar orang itu tampak pucat, tapi dia tampak bersikap seperti biasanya dan temperamennya sama sekali tidak berubah.
Shen Qingqiu mengerutkan alisnya, "Aku? Aku baik-baik saja,..."
Luo Binghe, "Shizun, apa kau yakin kau..."
Manik hitam Luo Binghe membulat saat melihat dengan matanya sendiri jemari tangan Shen Qingqiu tampak penuh dengan retakan sebelum kemudian perlahan menjadi abu. Shen Qingqiu sendiri tersentak saat melihat ini, dia mengangkat tangannya yang mulai menghilang secara bertahap dengan matanya tampak ketakutan.
"Penatua Shen?!"
"Shen Qingqiu?!
"Qingqiu?! Apa yang terjadi?!"
Shen Qingqiu menggelengkan kepalanya panic hendak mengatakan kalau dirinya sendiri juga tidak tahu sebelum kemudian pemberitahuan sistem muncul di bidang penglihatannya.
[Peringatan!! Ada kesalahan pada celah Dunia] [Peringatan!! Ada kesalahan pada celah Dunia] [Peringatan!! Ada kesalahan pada celah Dunia] [Peringatan!! Ada kesalahan pada celah Dunia]
Celah dunia?! Apa maksudnya dengan celah dunia?! Apa mungkin karena portal dimensi yang dikoyak secara paksa oleh kedua Luo Binghe menyebabkan semacam Bug?!
Semua pertanyaan itu memenuhi kepala Shen Qingqiu dan sebelum dia bisa memahaminya dia merasakan seseorang merangkulnya. Diantara peringatan sistem yang saling menumpuk menghalangi penglihatannya, Shen Qingqiu bisa melihat dengan jelas wajah khawatir Luo Binghe. Bukan hanya Luo Binghe, saat dia menyapu pandangannya, dia bisa melihat wajah panik yang lain.
"Shizun?! Ada apa?! Tolong jawab aku!!" seru Luo Binghe keras saat melihat wajah kosong Shen Qingqiu saat melihat orang lain. Shen Qingqiu menoleh kearahnya dengan pandangan tidak mengerti,...
"Binghe..."
***
Dunia asli*
*Yah kalian tahulah, ini dunia novel yang sebenarnya. Dimana Luo Binghe punya banyak harem.
Luo Sheng menatap jejak kaki di tanah dengan pandangan dalam. Remaja itu melihat kearah kemana jejak itu pergi sebelum kemudian berbalik untuk menemui Gongyi Xiao.
"Shizun, aku menemukan sarang Goblin disebelah sana." Ujar remaja itu melapor pada pemuda yang tengah memainkan pedang pendek di tangannya. Gongyi Xiao melempar pedang pendek tersebut yang mana langsung di tangkap oleh Luo Sheng.
"Kalau begitu apa lagi yang kau tunggu? Pergi dan musnahkan mereka."
"Tapi Shizun, mereka hanya iblis tingkat rendah. Kenapa kita harus memburu mereka? bukankah lebih baik membiarkan Kultivator lain untuk membereskannya?" tanya Luo Sheng ingin tahu. Bagaimanapun sekarang tingkat kultivasi miliknya sudah mencapai tingkat tujuh dan memburu iblis tingkat rendah sama sekali tidak akan membuat peningkatan. Itu hanya membuang waktu!
Gongyi Xiao menggelengkan kepalanya pelan, "Ini bukan untuk kultivasimu, tapi untuk pengalaman mu. Mereka mungkin lemah, tapi mereka bisa menjadi lawan tangguh jika kau sendiri lengah. Bahkan jika Kultivator tingkat tinggi datang untuk membasmi mereka tanpa persiapan dan menganggap enteng, dia akan kalah."
Luo Sheng mengangguk paham, dia tidak menanyakan lebih banyak saat dia berjalan kearah jejak kaki yang dilihatnya sebelumnya menuju. Remaja itu memperhatikan tanda seperti jimat di mulut gua sejenak sebelum kemudian melangkah dengan waspada kedalam gua.
Dia mengerahkan energi spiritual kematanya untuk melihat di kegelapan, mengamati dengan hati-hati dinding gua dan stalaktik dan stalakmit yang menghiasi gua dingin itu. Langkah kaki remaja itu terhenti saat melihat jimat yang berbentuk sama di depannya.
Luo Sheng mengamati sekitarannya dan melirik kearah belakang sedikit, matanya menyipit saat melihat pintu gua lainnya yang tertutup bayangan. Genggamannya pada pedang pendek menguat saat dia menyiapkan hatinya.
"Groaa!!"
Klang
Luo Sheng mengeratkan giginya saat dirinya menangkis serangan makhluk hijau pendek itu. remaja itu mengerakkan pedang ditangannya dan mengalirinya sedikit dengan aliran spiritual, menghancurkan makhluk itu dengan sekali serangan. Luo Sheng baru saja hendak bernafas lega saat makhluk hijau lainnya muncul.
Satu, dua, tiga,.. lebih dari itu muncul. Masing-masing dari mereka hanya memakai kain kusam dan kotor di pinggang mereka dan perut mereka buncit penuh dengan bisul. Hidung mereka panjang dan besar dan mulut mereka tidak berhenti menyeringai dengan air liur mengalir jatuh.
Luo Sheng membuang nafas sebelum kemudian kembali menyerang mereka. Satu dua kepala melayang dan banyak darah mulai membasahi tanah. Semakin Luo Sheng membunuh mereka, semakin banyak Goblin lainnya muncul. Ada satu goblin besar dan Luo Sheng harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengantisipasi serangan fisik yang dapat mematahkan tulang.
Luo Sheng menarik pedang pendeknya kasar saat goblin terakhir berhasil di bunuhnya, matanya menyapu lantai gua. Bukan hanya mayat goblin ada disana, ada juga tulang-tulang manusia dan beberapa tubuh wanita telanjang. Para wanita itu ada yang masih hidup dan ada juga yang sudah mati, tapi mata mereka terlihat tidak hidup sama sekali.
"Mereka, para wanita yang ditangkap goblin akan dijadikan sebagai boneka seks mereka untuk memperbanyak keturunan. Bagaimanapun tidak ada goblin betina sehingga mereka menangkap para gadis manusia dan memainkan mereka sesuka mereka. Beberapa akan mati karena tekanan, yang selamat dia akan trauma dan kemudian lebih memilih bunuh diri."
Luo Sheng berbalik menatap Gongyi Xiao yang tengah melepas jubahnya, menyelimuti satu wanita yang masih hidup dengan jubah itu. Gongyi Xiao merogoh kantung Qiankun miliknya dan mengeluarkan selusin jubah lainnya dan melakukan hal yang sama untuk korban yang lain.
Gongyi Xiao, "Luo Sheng, Di balik kursi tulang itu, masih ada beberapa Anak Goblin. Bunuh mereka, jangan sampai bersimpati. Berbeda dengan Iblis Tingkat Tinggi, Goblin tidak pernah punya simpati. Bahkan secuil pun tidak."
Luo Sheng terdiam, dia menendang hancur kursi tulang dan membuka kasar pintu kecil disana. Matanya melebar saat melihat segerombol kecil Anak Goblin yang tampak tengah memukuli seseorang dengan batu di tangan mereka.
Luo Sheng melupakan simpati yang awalnya hendak dia berikan saat melihat ini dan langsung membantai mereka. Gongyi Xiao meminumkan para wanita yang tampak hidup namun mati didalam itu dengan ramuan penawar racun. Alis pemuda itu terangkat saat Luo Sheng tidak keluar walau suara pembantaian itu sudah menghilang.
"Shi-shizun, a-aku,..."
"Hm? Ada apa? Apa kau terluka?" Gongyi Xiao bangkit dan berjalan mendekati pintu kecil, dia dapat melihat Luo Sheng tengah berjongkok di depan seseorang yang terbaring dengan darah mengalir di sekitar kepalanya.
Gongyi Xiao menyipitkan matanya saat dia memasuki pintu kecil itu, mengabaikan genangan darah di sekitarnya, pemuda itu melihat wajah orang lain sejenak sebelum kemudian dia membuat suara tercekik.
"Ini,..."
***
Dunia Cermin
Liu Qingge tidak tahu pasti apa yang baru saja terjadi. Dia melihat Shen Qingqiu menghilang bahkan abunya menghilang seakan ditelan oleh ruang kosong. Kemudian Luo Binghe terdiam sebelum dengan kasar menarik pedang Xin Mo, merobek kertas mantra di atasnya. Semua orang bersiap untuk berjaga-jaga jika Luo Binghe mengamuk.
Mereka tersentak saat Luo Binghe mengiris udara kosong, membuat pintu penuh energi iblis. Wajah Luo Binghe saat itu penuh dengan niat membunuh saat dia mengulurkan tangannya, menarik kasar sosok berjubah hitam lain dan melemparkannya kasar.
Sosok itu mendarat mulus dan saat dia mengangkat wajahnya, semua orang di aula menghirup nafas dingin.
Itu Luo Binghe!! Tapi itu juga Luo Binghe!! Ada dua?! Satu saja sudah merepotkan sekarang ada satu lagi?! apa dunia akan segera kiamat?!
(A/N: mulai dari sini aku akan memanggil Luo Binghe milik Shen Yuan dengan BingMei, sementara untuk Ori!Luo Binghe aku akan memanggilnya BingGe)
"Dimana Shizun?!" desis BingMei berbahaya, pedang Xin Mo bergetar di tangannya saat niat membunuhnya mengamuk.
BingGe menaikkan alisnya, matanya menyapu ruangan aula lalu berhenti pada Yue Qingyuan yang terlihat kosong. Kepala Sekte itu duduk di tempatnya seperti boneka yang talinya diputuskan dengan Liu Qingge mencoba menenangkannya.
"Shizun? Maksudmu Shen Qingqiu? Shen Qingqiu yang mana kau maksudkan disini?" tanya BingGe sembari berdiri tegap menaikkan dagunya. "Shen Qingqiu yang hidup bersama mu? Atau Shen Qingqiu yang sudah ku bunuh? Yang mana maksudmu??"
Baik Yue Qingyuan dan Liu Qingge membeku saat mendengar ini, mereka mengangkat pandangan mereka mendapati BingGe menatap mereka lekat. "Apa maksudmu?" tuntut Yue Qingyuan menahan geramnya.
BingGe menyentakkan kepalanya dan mengukir senyum mengejek, "Ada dua Luo Binghe, kenapa kalian tidak memikirkan ada dua Shen Qingqiu?" ejek Raja iblis muda itu. Mata hitamnya berkilat merah saat beralih menatap BingMei. "Satu Shen Qingqiu hidup aman dan bergaul dengan dia(BingMei), sementara satu yang lain sudah mati kubunuh. Yang mana kau tanyakan sekarang?"
Mata BingMei membulat mendengarnya, seketika ingatannya melayang saat dimana awal dia membangunkan darah iblisnya, Shen Qingqiu tampak begitu takut dan selalu menaruh curiga padanya. Apa mungkin ingatan Shen Qingqiu yang lain membuat Shizunnya bersikap begitu?
"Apa yang kau lakukan?!" seru BingMei mengacungkan Xin Mo kearah BingGe yang tampak tenang dan sama sekali tidak terganggu. BingGe mengangkat bahu acuh saat matanya melintas kembali kearah Liu Qingge dan Yue Qingyuan.
"Shen Qingqiu yang bersama ku? Ah, aku hanya membuat namanya buruk lalu memotong dua tangan dan kakinya. Lalu membuat dia menjadi umpan untuk membunuh Kepala Sekte Gunung Chang Qiong, dan kemudian dia mati dengan damai menyusul Shixiong dan Shidinya."
Pupil mata Yue Qingyuan menyusut saat tangannya langsung mengambil pedang di tangannya, dia hendak menyerang saat dirinya ditahan kuat oleh Liu Qingge dan Shang Qinghua. "Shixiong, tolong tenanglah. Bagaimanapun Shen Qingqiu kitalah yang harus kita prioritaskan sekarang!!" seru Shang Qinghua dengan suara gemetar.
Shang Qinghua sangat ketakutan, sekarang yang berada didepannya adalah protagonist pria yang asli. Protagonist yang membunuh karakter Shang Qinghua asli, menyebarkan kekuasaannya dengan menggabungkan dunia iblis dan dunia manusia! Cucumber Bro!! apa yang terjadi padamu sekarang?!
Liu Qingge mencoba menyingkirkan rasa amarahnya terlebih dahulu, dengan suara tertahan dia bertanya. "Lalu, Shen Qingqiu yang bersama kami... dimana dia?"
BingGe menatap lekat Liu Qingge, "Aku tidak tahu, dia berada di dunia ini, bukannya di dunia-ku."
Manik mata BingMei sudah sepenuhnya berwarna merah saat dia mengeram marah, "Kau,..."
"Mungkin kau bisa bertanya pada Liu Qingge, aku yakin dia bisa membantumu mendapatkan jawabannya." Ujar BingGe tanpa sekalipun mengalihkan tatapannya dari Liu Qingge. Yue Qingyuan melirik Shidinya saat dia sendiri mencoba menahan amarahnya, "Apa maksudmu?!"
BingGe tidak menjawab, dia mengambil langkah mendekat kearah tiga orang itu dengan tenang. Pedang Xin Mo miliknya keluar saat dia diam-diam memperhatikan bahwa dirinya yang lain bahkan tidak mengambil perhatian untuk melindungi dua orang yang jelas sangat penting bagi kedua Shen Qingqiu. "Jangan terlalu takut, aku hanya ingin membersihkan namaku disini. Lagipula aku juga penasaran, kemana perginya Shen Qingqiu yang satu itu,..."
Liu Qingge melompat menjauh saat energi hitam pedang Xin Mo menuju kearahnya, gerakannya cepat tapi lengannya tetap saja tergores dan energi hitam itu langsung mengumpulkan setetes darahnya sebelum kemudian kembali kearah BingGe.
"Jadi,..." BingGe menatap gumpalan kecil darah itu lekat sebelum kemudian memutar sedikit jarinya sehingga satu layar hitam penuh energi iblis muncul di udara di tengah-tengah aula. "Kenapa kita tidak menonton saja,..."
.
.
.
.
.
.
Tbc~
Ah, siapa yg menduga mood ku bisa naik begitu cepat. Mungkin karena aku lagi datang tamu tiba2 makanya mood ku tiba2 naik(?)
Memikirkan ini mungkin saja mood ku bakal turun lagi setelah ini(T▽T)
Dan lagi, aku saat mengetik bab ini kebetulan tengah demen nonton anime tertentu dan akhirnya malah aku jadiin salah satu refrensinya.ヽ(*≧ω≦)ノ
Yang AnimeLovers pasti tahu anime apa itu.┐( ̄ヮ ̄)┌
sebelumnya aku tegaskan, Aku ini bukan WIBU! Aku ini hanya AnimeLovers, bukan WIBU yang suka pake parfum bawangಥ_ಥ
Happy reading aja dan jangan lupa tinggalin jejak yaヾ(@^∇^@)ノ
03 Juni 2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top