[36] Shizun!
***
Mata cantik milik Sha Hualing berkilat penuh dendam, menatap tajam tebing batu yang di dindingnya dipenuhi dengan kata-kata penuh omong kosong. Semua kalimat yang terukir disana seakan dengan sombong mengumunkan agar para wanita di harem untuk mundur dan tidak mendekati Sang Raja Iblis lagi.
Pada awal kemunculannya, para anggota Hareem tidak terlalu mempedulikan. Hah, mencoba untuk mengatur Luo Binghe dari menyentuh wanita lain? mencoba untuk mengekang nafsu sang Raja Iblis itu?! Tch! Seakan 'selir' baru ini kuat mampu menahan libido setinggi langit sang Raja Iblis! Bahkan Sha Hualing wanita yang paling bernafsu di Hareem tak mampu mengimbangi libido Luo Binghe, salah stau alasan kenapa dia dulu mau mengikutsertakan Liu Mingyang ataupun wanita Hareem lain saat kegiatan mereka.
Bahkan jika Luo Binghe mencoba menahan dan menjaga jarak dari mereka, para Hareem. Selama para kecantikan itu tidak diam dan gencar menggoda dan merayu, Sang Raja Iblis pada akhirnya pasti akan mengalah pada nafsunya.
Atau begitulah yang mereka pikirkan,...
Luo Binghe memang menjaga jarak sopan, dan para Hareem juga tidak tinggal diam dan tetap dengan kukuh merayu dan memancing nafsu sang Raja Iblis tersebut. Namun yang mengejutkan, walau nafsu Luo Binghe terpancing, itu dengan cepat hilang juga. Dan Luo Binghe bahkan sama sekali tidak memberi wajah untuk para wanita yang merayunya, dengan cepat menghilang untuk pergi mandi air dingin. Menempatkan array khusus disekitar kamar pribadinya agar tidak ada lagi yang menerobos masuk.
Sungguh menyebalkan! Tapi seakan Sha Hualing akan menyerah begitu saja!
Wanita iblis itu berhasil menerobos Array buatan Luo Binghe setelah memutar otak hingga dia khawatir menjadi idiot sendiri. Menggoda dan merayu sang suami dan Sha Hualing bisa melihat nafsu yang selama ini tertahan di mata merah Luo Binghe. Dia bisa melihat keberhasilannya berada di depan mata saat kemudian kegiatan intim mereka terusik akibat 'seseorang' yang menerobos masuk lewat jendela. spontan membuat keduanya menoleh.
Sha Hualing mengerutkan alis penuh kebencian melihat wajah yang dia kenal bahkan walau sudah ratusan tahun tak tampak. Pakaian hijau khas dan wajah menawan yang membawa rasa segar, jika saja itu tidak ternoda dengan tatapan mencemooh di mata hitam tersebut, dan kemudian kipas lipat yang wajib selalu berada di tangan pria itu. "Shen Qingqiu..." geram Sha Hualing.
[A/N : Disini SJ mengunjungi BingGe sengaja dengan wujud manusia nya^^]
Ini tidak seperti Sha Hualing kekurangan informasi. Dia tahu kalau Shen Qingqiu sudah bereinkarnasi dan dia juga tahu kalau Luo Binghe masih terobsesi dengan guru sampahnya ini. dia hanya tidak menyangka pria yang penuh kebencian tersebut dengan suka rela datang menghampiri Luo Binghe. Seakan penyiksaan bertahun-tahun yang dialaminya di bawah tangan Luo Binghe sama sekali tidak meninggalkan bekas.
Luo Binghe sangat praktis, dia mendorong Sha Hualing pergi, dan bahkan sebelum wanita itu menyadari dia sudah berada di luar kamar Luo Binghe. Tidak bisa masuk ataupun mendengar pembicaraan didalam. Membuat amarah wanita itu menggelegak hingga hampir melelehkan kepalanya sendiri. Memilih pergi mencari makhuk malang yang bisa dia jadikan sebagai pelampiasan.
Sementara itu, disisi Shen Qingqiu.
Immortal dalam wujud fana nya itu sedang menyantap makanannya dengan wajah dingin, dia tampak tidak menikmati makanannya sama sekali, tetapi dia tangannya terus menyuap makanan tanpa henti. Disaat yang sama, dia diam mengabaikan keberadaan Luo Binghe yang sekarang bersandar di dinding mengamatinya. Berkali-kali sang Raja Iblis membuka mulut hendak menjelaskan, tapi semua itu selalu di sambut dengan alat makan yang beradu dan kunyahan lembut. Tidak ada reaksi atau tanggapan lebih dari sang Shizunnya.
"Shizun, kau tahu aku tidak berniat untuk mendekatinya." Ujar Luo Binghe membujuk lembut, "Itu adalah Sha Hualing yang datang dan bagaimanapun aku ini pria normal, jadi..."
"..." Shen Qingqiu menyeruput supnya dengan khidmat benar-benar mengabaikan bujukan lembut palsu muridnya. Wajahnya masih dingin dan tenang tanpa riak saat hatinya berseru penuh kebencian. Tch! Pria normal?! Siapa?! Luo Binatang Sialan Binghe?! Tidak ada pria normal yang bisa 'tidur' selama lebih dari satu minggu! Dan tidak ada pria normal yang 'tidur' bermandikan darahnya sendiri dan tetap saja bertahan tanpa melemah ronde demi ronde!
Keparat ini hanya binatang buas murni!
Pemandangan yang dia lihat tadi benar-benar menghancurkan mood Shen Qingqiu. Dia sendiri tahu dan sudah menduga kalau tidak mungkin Binatang Buas kecil ini akan mengikuti aturan dan persyaratan yang telah dirinya buat, tapi dia benar-benar tak menyangka akan melihat Binatang Buas dan salah satu wanitanya melakukan hal-hal tak senonoh tersebut secara langsung. Bagaimanapun juga, mengetahui suatu hal sangat berbeda ketika kau melihatnya secara langsung.
"Shizun,..." Luo Binghe benci melakukan ini, tapi dia sekarang benar-benar memakai ekspresi memelas khas 'dirinya' yang lain. a.k.a BingMei.
.
"Hatschuu!!"
Shen Yuan mengerutkan alis menatap heran, "Ada apa denganmu? Akhir-akhir ini selalu saja bersin."
BingMei mengusap hidungnya, tampak heran juga. "Mungkin aku masuk angin."
Shen Yuan menatap BingMei datar, "..." aku akan menjadi idiot jika aku percaya kau masuk angin!
"Shizun~ udara malam ini sangat dingin! Bagaimana kalau kita tidur berpelukan?" ujar BingMei dengan senyum cerah nan polos.
Hehe, seakan aku percaya kau hanya akan memelukku!
.
Suara gemerisik dedaunan terdengar begitu menenangkan bagi Ning Yingying. Taman Bambo. Tempat yang berada tepat di depan istana milik Ning Yingying. Taman yang dibuat khusus oleh Luo Binghe untuknya setelah Ning Yingying membuat permintaan akan betapa rindunya dia dengan suasana Puncak QingJing.
Dunia yang sekarang telah bersatu dengan alam Iblis tidak lagi sesubur dahulu. Pada awal masa penggabungan tiga alam, hampir semua tanah di penjuru benua tandus dan semua pepohonan yang berada diluar pengaruh dunia ghaib akan berubah hitam dan mati. Dan Luo Binghe, selain untuk menyenangkan para selirnya yang menyukai cocok tanam, Luo Binghe sendiri ingin menciptakan tanah subur untuk berkebun sayur dan bumbu masaknya. Seakan tumbuhan di alam Iblis bisa menjadi makanan enak yang sehat.
Bahkan walau itu menjadi makanan yang lezat, paling beruntung seseorang akan mengalami diare selama beberapa hari setelah memakannya.
Diperlukan cukup banyak waktu, tapi semua itu terbayarkan. Sekarang ini sudah cukup banyak tanah subur. Walau array khusus dan banyak instrument berharga yang diperlukan untuk dapat menyuburkan tanah yang lebih luas sebagai bayarannya.
Tubuh Ning Yingying semakin lemah, dan udara yang tercemar dengan alam iblis hanya semakin memperburuk kondisinya hari demi hari. Mungkin dia hanya bisa menemani Luo Binghe selama beberapa tahun sebelum kemudian mati. Pada saat itu, hanya aka nada Liu Mingyang yang dapat dia percaya menjaga Luo Binghe dan anak-anak muda lainnya.
Ning Yingying tidak mempercayai Xiao Gongzhu dan Sha Hualing. Mereka hanya akan membuat semuanya menjadi lebih buruk, dan Ning Yingying bahkan memiliki dugaan liar kalau Keluarga Besar yang selama ini Luo Binghe baangun akan hancur karena perang internal. Bagaimanapun baik Xiao Gongzhu dan Sha Hualing, tidak ada dari mereka yang memberikan ajaran yang benar pada keturunan mereka. Luo FengMing masih sedikit lebih baik karena pada saat itu Luo Binghe mengajari nya secara langsung. Jadi setidaknya pengaruh buruk ibunya, Xiao Gongzhu tidak terlalu menodai karakter pemuda tersebut.
Sangat berbeda dengan Luo SongFei. Putra Luo Binghe dan Sha Hualing. Karena dia sering diajak 'bermain' oleh ibunya, melakukan banyak kegiatan 'berburu', sikapnya benar-benar beracun dan haus darah, hampir semua sifat buruk dari Sha Hualing ataupun Luo Binghe sendiri diturunkan padanya.
Yah bisa dibilang, jika Luo Binghe akan membantai demi membalaskan dendamnya maka Luo SongFei akan membantai hanya demi kesenangannya semata.
Ah~ bicara tentang iblis, ibu nya datang sendiri~
"Sha Shijie, tidak biasanya kau datang berkunjung kemari." Ujar Ning Yingying lembut sembari bangkit berdiri menyapa. Sha Hualing mendengus, terlalu malas untuk berbasa-basi dengan wanita yang sebentar lagi akan mati. "Kulihat kau masih sangat sehat dan bugar, Kurasa ajaran kultivasi di puncak Qing Jing benar-benar sangat ajaib."
Mendengar ucapan sarkas sang wanita iblis sama sekali tidak melunturkan senyum lembut di wajah Ning Yingying. Hidupnya selama berabad-abad berbagi Luo Binghe dengan para wanita beracun yang dipimpin oleh wanita iblis ini benar-benar memberinya cukup banyak pengalaman untuk tidak selalu bertindak seperti gadis polos nan lugu yang selalu di jaga oleh Shizun nya.
"Sha Shijie terlalu menyanjung, kultivasi Ning-er bagaimanapun adalah yang terendah di antara para murid terdahulu. Ning-er tidak pantas untuk pujian itu."
Tidak repot-repot untuk menyembunyikan tatapan mencemoohnya, Sha Hualing mengejek. "Aku tidak bicara tentang tingkat kultivasi, tapi tingkat penerapannya. Bagaimanapun, tidak murid tidak guru sama saja. Bahkan setelah melewati- ah maaf, maksudku diambang kematian, masih saja membawa udara santai yang segar. Disini aku berpikir, apakah kultivasi di Puncak QingJing dibanding melatih tubuh untuk menjadi abadi tapi lebih menyorot pada membersihkan pikiran?"
Alis cantik Ning Yingying sedikit bertaut. Sangat aneh bagi Sha Hualing untuk mengungkit masalah Shizun-nya. Bagaimanapun sebagai wanita yang paling haus perhatian Luo Binghe, Sha Hualing paling benci untuk membahas perihal Shizun nya. Karena bagaimanapun hampir semua orang yang berasal dari masa itu tahu bagaimana terobsesi nya Luo Binghe dengan Shizun nya. Bahkan dimasa lalu, Luo Binghe bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan terkurung di gua yang sama dengan Shizun-nya dahulu sekali.
Yah walaupun setiap kali aku masuk setelah Ah-Luo keluar, keadaan Shizun menjadi lebih dan lebih parah. Darah dimana-mana dan beberapa anggota tubuh yang tampak di putus dan sambungkan ulang beberapa kali...
Walau semua pihak yang mengetahui keberadaan Shen Qingqiu yang menjadi tawanan Luo Binghe tahu kalau Luo Binghe ada disana hanya untuk menyiksa sang Lord Puncak QingJing. Tetap itu sama sekali tidak menenangkan rasa cemburu beberapa anggota Hareem. Sha Hualing, Xiao Gongzu, Qiu Haitang dan beberapa anggota lama Hareem yang sekarang sudah tiada, sering mendatangi Shen Qingqiu saat Luo Binghe tidak ada.
Berkedok keluhan lama yang memang mereka miliki dengan Shen Qingqiu, mereka ikut memberi siksaan bagi sang Penguasa Puncak Qing Jing yang tak berdaya.
Walau setelahnya Luo Binghe melarang mereka datang, Raja Iblis itu jengkel dengan perlakuan sadis para wanitanya*. Terutama penyiksaan yang diberikan Sha Hualing membuat Luo Binghe pada saat itu tetap tinggal di gua tempat Shen Qingqiu untuk menyatukan kembali beberapa bagian tubuh Shen Qingqiu yang hancur.
[*A/N : Heleh, sepertinya nih Iblis satu lupa siapa yang paling sadis]
Misalnya satu tangan dan mata Shen Qingqiu pada saat itu. Padahal Luo Binghe sengaja menyisakan keduanya agar dengan satu mata itu Shen Qingqiu masih bisa melihat dirinya dan dengan satu tangan itu dia(LB) masih bisa melihat buku-buku jemari ramping itu memutih ketika mengenggam keras menahan sakit saat disiksa.
Membuang semua bayangan masa lalu kebelakang, Ning Yingying bertanya. "Apa ada sesuatu yang membuat Sha Shijie kesal? Bagaimana kalau minum teh sejenak?"
Mengibaskan helaian rambutnya arogan, Sha Hualing menolak. "Tidak perlu, bagaimanapun aku hanya datang untuk melihat betapa miripnya kau dengan Shizun sampah mu itu."
Ning Yingying, "......" dia sampah, tapi setidaknya dia berada diatas Surga sementara kau di kedalaman Neraka.
"Heh! Jika aku ingat dengan baik, bukankah kau dimasa lalu sangat dekat dengan Shizun sampah mu itu. Muridnya yang paling dimanja. Bahkan sampah itu sampai menyentuhmu bukan?"
Jika ini dimasa lalu, Ning Yingying pasti akan marah dan tidak akan bisa mengendalikan ekspresinya. Tapi sekarang Ning Yingying masih bisa mempertahankan citra tenang dan lembutnya.
"Bagaimanapun orang itu benar-benar sampah, bahkan begitu kotor hingga menyentuh murid perempuanya. Sekarang, dia bahkan melemparkan dirinya sendiri kepada murid laki-laki nya."
Murid laki-laki? Ah-Luo sudah berhasil membawa Shizun kemari? , menenangkan rasa antusias di hatinya, Ning Yingying membuat wajah tak mengerti. "Apa yang sebenarnya dimaksud oleh Sha Shijie?"
"Apa? Ah tentu saja kau akan merasa sangat terkhianati. Ketika memikirkan suami mu yang kau cintai bukannya memberikanmu keadilan tapi malah menjaga pria yang sudah menodai mu di sampingnya. Haiiih, aku bisa mengerti." Sha Hualing menatap Ning Yingying dengan wajah duka palsu, menyeringai senang saat melihat wajah wanita itu berubah menjadi terkejut dan air mata yang mengancam jatuh di sudut mata.
Ning Yingying tampak sedikit panik karena tubuhnya bergoyang tampak hendak jatuh jika saja tidak dirinya tidak dibantu oleh dayang-dayangnya. Dengan kata-kata yang tidak tersusun dengan baik, Ning Yingying mengucapkan beberapa kata perpisahan dengan Sha Hualing sebelum bergegas pergi.
Melihat kearah mana Ning Yingying pergi, Sha Hualing menyeringai penuh kemenangan. Yah dia berhasil menyalurkan rasa jengkelnya pada orang lain dan itu benar-benar sangat menaikkan kembali mood nya yang hancur.
.
Luo Binghe menatap sanksi kertas-kertas di hadapannya, melirik kembali pada Shen Qingqiu yang saat ini masih dengan tenang duduk di atas ranjang Luo Binghe sambil membaca buku. Dirinya berhasil memancing agar Shen Qingqiu menanggapi dirinya, hanya saja dirinya tidak menyangka akan diberi hukuman menyebalkan seperti ini!
"Bukankah kau terus menerus memanggilku Shizun?Kalau begitu buktikanlah! Salin semua peraturan yang terukir di dinding batu disana, salin 100 kali!" ujar Shen Qingqiu menatap Luo Binghe acuh. "Dan gunakan kaligrapi yang rapi yang indah! Bukan coretan ataupun goresan dari cakar ayam!"
Menghela nafas panjang, Luo Binghe benar-benar tidak memiliki cukup banyak kesabaran untuk menulis dengan rapi dan indah seperti yang dituntut oleh Shizunnya. Tentu selama beratus-ratus tahun ini dia sudah memperbaiki tulisannya sendiri menjadi lebih indah dan elegan, tapi itu memerlukan terlalu banyak waktu dan kesabaran ketika menulis surat secara asal saja para bawahannya masih bisa memahami. Dan itu bahkan lebih praktis dan cepat!
Dia lebih suka membunuh dan menghancurkan lima kerajaan besar sekaligus daripada melakukan hal ini! Sungguh!
"Selesaikan cepat, kau tidak diizinkan untuk tidur di ranjangmu sendiri jika kau masih tidak menyelesaikannya. Tidur saja di lantai itu." ujar Shen Qingqiu sambil dengan ringan menggerakkan jemarinya. Merapalkan mantra yang membuat lantai di sekitar Luo Binghe menjadi dingin hingga lapisan tipis es bisa terlihat muncul.
Luo Binghe, "..." aku merasa tidur di lantai ini mungkin akan lebih susah daripada saat aku tidur di gudang kayu di Puncak Qing Jing dahulu.
Gerakan jemari Shen Qingqiu berhenti sejenak, alisnya terangkat menatap pintu kamar Luo Binghe penuh arti. Luo Binghe juga ikut menoleh, menyadari kehadiran seseorang disekitar array yang menyelimuti kamarnya. Tidak menunggu Luo Binghe menjelaskan, Shen Qingqiu dengan mudah menghancurkan array buatan Luo Binghe, membiarkan siapapun yang diluar sana bisa masuk.
Dan benar saja, pintu yang sebelumnya tertutup rapat terbuka dengan sangat kasar tanpa jejak kesopanan. Menyebabkan Luo Binghe mengerutkan dahi karena mendengar suara yang begitu keras. "Ying-er?"
Ning Yingying bahkan sama sekali tidak melirik Luo Binghe saat matanya yang indah dibasahi dengan air mata. Dengan langkah cepat langsung menghampiri Shen Qingqiu yang tampak sama sekali tidak terganggu, menatap wanita itu datar.
"Shizun!"
.
.
.
.
.
Tbc~
13 Juni 2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top