[35] Wedding Night?

***

Surga sama seperti biasa, dengan langit biru cerah tanpa awan, begitu terang namun sama sekali tidak menyilaukan, bahkan sama sekali tidak memiliki hawa panas. Sejuk dan nyaman. Istana-istana milik para dewa berdiri megah menambah kemewahan pemandangan yang terhampar.

Di salah satu satu Istana, beratapkan bebatuan mulia berwarna biru gelap, Istana milik salah satu Dewa Beladiri, Dewa PoLang. Liu Qingge. Begitu mencolok akibat gerbang istana itu yang di penuhi dengan kertas mantra yang menghalangi siapapun dari luar untuk masuk ataupun orang yang didalam untuk keluar. Mantra yang hanya bisa lepas setelah masa waktu hukuman sang Dewa habis.

Menghilangkan amarah yang masih belum reda sepenuhnya, Liu Qingge tidak henti-hentinya mengayunkan pedangnya. Mempraktikkan kembali banyak ilmu berpedang saat dia menebas udara, berharap menebas iblis tertentu.

Pohon willow yang tumbuh subur di samping danau bergoyang lembut, dedaunannya jatuh di permukaan danau yang jernaih, menciptakan riak gelombang di permukaan yang sebelumnya tenang.

Alis pedang Liu Qingge bertaut melihat ini, mengeyampingkan pedangnya saat mendekati danau. "Huaxin, bagaimana kau bisa?" tanya Liu Qingge heran, sedikit terkejut melihat bukan cerminan dirinya di permukaan air danau, melainkan sosok rubah Bailian Huaxin. Pasalnya, selain di hukum untuk dikurung untuk sementara waktu di istana nya sendiri, Liu Qingge juga tidak diizinkan untuk memiliki komunikasi dengan siapapun.

Yah Shixiong-nya yang satu ini memiliki banyak benda ajaib, bahkan jika tidak dia masih memiliki banyak hak khusus yang membuatnya bisa saja bertindak bebas... Liu Qingge membatin.

Shen Qingqiu menyembunyikan setengah wajahnya di balik kipas lipatnya, mata emerald itu melirik kesamping seakan menghindar untuk bersitatap dengan Liu Qingge. "Aku sudah menikah."

"...Ya?"

"Anak Setengah Iblis sialan itu sekarang resmi jadi suami ku."

"...Uhm?"

"..."

Di luar Istana tepat di depan gerbangnya. Lin Zhi tengah memeluk manja Xi Rui saat dia tidak henti-hentinya membujuk, "Da-Shixiong~ aku salah~ aku terlalu berlebihan pada mu~"

Xi Rui melototi pasangannya dengan kejam, "Bicaralah dengan benar!"

"Da-Shixiong, aku benar-benar tidak berniat membuatmu berteriak begi-"

"KAU SUDAH GILA?!"

Lin Zhi, "..."

Xi Rui, "..."

Kedua sejoli itu saling pandang sebelum kemudian serempak menoleh menatap aneh gerbang Istana Dewa PoLang yang penuh dengan kertas mantra. Lin Zhi tidak bisa untuk tidak bertanya, "Da-Shixiong, sepertinya Dewa PoLang menjadi gila setelah dikurung."

"Uhm, dan ini bahkan belum seminggu..." jawab Xi Rui pelan. "Lebih baik kita menjaga jarak."

Di dalam istana, Liu Qingge memiliki wajah menyeramkan saat meminta penjelasan dari Shixiong-nya yang tampak tak ingin menatap langsung pada nya. "Ya, aku cuma mengatakan itu saja. Tolong aku menyampaikannya pada Zhangmen-Shixiong."

"Hei kau! Tu-"

Pats

Pantulan Liu Qingge di air danau yang jernih kembali tampak ketika bayangan Shen Qingqiu menghilang. Wajahnya yang tampak bingung bercampur marah dan tatapan tajamnya sendiri balas menatap, yang makin menambah rasa geram didalam diri Liu Qingge. Dia ingin segera keluar dari istana nya sendiri, mencari shixiongnya itu dan meminta lebih banyak penjelasan. Dia juga ingin mengunjungi si Adik Iparnya yang iblis kurang ajar itu. Tidak hanya Iblis itu mengambil Adik perempuannya sebagai salah satu hareem, sekarang Iblis itu juga masih berani mengambil Shixiongnya?!

Liu Qingge bersumpah setelah menyelesaikan hukuman kurungannya ini, dia akan langsung menghajar Luo Binghe dengan lebih ganas!!!

Tunggu,... dia bisa bahkan sekarang!

.

.

.

Shen Yuan bergidik melihat keadaan muridnya yang tengah merengek mengadu tentang perlakuan Liu Qingge yang tiba-tiba. Yah tanpa Luo Binghe menceritakan pun, semua orang tahu apa yang terjadi.

Itu adalah pagi yang cerah dan beberapa Lord puncak mengunjungi Shen Yuan, termasuk Liu Qingge. Dan tanpa ada yang tahu alasannya, Liu Qingge langsung mencabut pedangnya dan menyerang Luo Binghe habis-habisan. Luo Binghe bisa saja melawan balik tapi ada sesuatu dari aura Liu Qingge saat itu yang menekan kekuatan Luo Binghe sehingga dia hanya bisa pasif menghindari serangan yang diarahkan padanya.

Setelah Luo Binghe menderita dengan sangat buruk, Liu Qingge berhenti menyerang. Yue Qingyuan mendekat dan bertanya, "Liu-shidi, kenapa kau tiba-tiba menyerang Luo Binghe?"

Berkedip beberapa kali, Liu Qingge melihat rendah Luo Binghe yang diberi perawatan pertama oleh Mu Qingfan dan Shen Qingqiu yang mencoba menghibur iblis itu. Alis Liu Qingge berkerut saat dia berkata ketus, "Kenapa kalian harus merawatnya? Dia bisa sembuh dengan kemampuannya sendiri, tidak perlu membuang elixir berharga itu."

Shen Yuan menatap Liu Qingge curiga, mengamati Shidi-nya itu dari atas hingga bawah berulang kali. Pada akhirnya dia menyadari satu yang hal yang hampir dia abaikan, aura kuat dan familiar ini, bukanlah milik Liu Qingge di dunia ini. Dewa PoLang? Tunggu, kenapa Liu Qingge dari dunia asli datang dan sangat ingin menghajar Luo Binghe? Apa yang terjadi di dunia sana?

Shen Yuan baru saja membuka mulut hendak bertanya ketika Liu Qingge mengernyit sambil menyentuh kepalanya. Mata jernih lelaki itu menatap heran apa yang terjadi dihadapannya. "Kenapa si brengsek itu menjadi begitu menyedihkan? Dengan siapa kali ini bertarung?"

Shen Yuan, "..." Liu-juju, itu kau! Lebih tepatnya kau yang lain!

Luo Binghe, "..." Aku tahu seharusnya aku membunuh orang ini ketika ada kesempatan! Tapi Shizun pasti akan marah besar...

"..." Mereka yang lainnya bingung atas apa yang terjadi, apakah Lord puncak Baizhan menderita penyimpangan Qi secara tak sadar?!

.

.

.

Shen Qingqiu a.k.a Bailian Huaxin, menghela nafas pendek. Menarik perhatian Wei Wuxian yang sedari tadi sibuk meracik alcohol disebelahnya. "Shen Gege, apakah aroma alkoholnya terlalu kuat untukmu?" tanyanya dengan seringai khas di wajah rupawan itu. Melirik tajam, Shen Qingqiu terlalu malas untuk menanggapi keabsurd-an satu makhluk ini. Memilih menutup mata menenangkan diri mendengarkan suara gemericik air dari kejauhan.

Wei Wuxian hanya terkekeh pelan melanjutkan kegiatannya sendiri. Dia tentu tahu apa yang membuat Shen Qingqiu menghela nafas bukanlah apa yang dia sebutkan tadi, tapi hal lainnya. Melirik diam-diam pada corak merah yang tampak mengintip dari kerah tinggi pakaian Shen Qingqiu, Wei Wuxian menghela nafas.

Haiiih, kehidupan romansa Gege-nya terlalu dramatis dan menggerikan. Batin Wei Wuxian meratapi penderitaan orang lain, senang karena kehidupan romansa-nya sendiri lebih baik dan menggairahkan. "Omong-omong, apa yang Shen-ge tanyakan pada Lan Zhan sebelumnya?"

"Hmm, aturan yang terukir di dinding batu Gusu." Jawab Shen Qingqiu acuh.

Rasa dingin mengalir di punggung Wei Wuxian saat mengingat semua peraturan yang terukir di dinding yang dimaksud. Saat dulu dia ada disana ada sekitar 2000 lebih peraturan, kemudian setelah dia bangkit kembali dari kematian, itu bertambah menjadi 3000 aturan, dan terakhir kali Wei Wuxian melihat, itu kembali bertambah lagi menjadi 4500 lebih!

"Gege, kenapa?" tanya Wei Wuxian memandang Shen Qingqiu horror. "Gege tidak berniat menetapkan semua tumpukan aturan itu di Surga bukan? Ayolah, aturan di Surga sendiri sudah terlalu rumit, jangan tambahkan lagi!"

Memutar mata malas, Shen Qingqiu melirik makhluk yang tengah merengek ketakutan akan banyaknya aturan yang mungkin ada. Yah bagaimana dia bisa lupa, makhluk satu ini sangat suka menentang aturan dan membuat aturannya sendiri. "Tidak, ini tidak untuk di Surga."

"Benarkah?"

"Benar, ini hanya untuk urusan pribadi." Ujar Shen Qingqiu sambil menyembunyikan setengah wajahnya, senyum tipis terukir saat mengingat satu iblis tertentu.

.

.

.

Luo Binghe menatap curiga wajah cantik Shizun nya yang tengah tersenyum. Dia tidak mau terburu-buru mengambil keputusan mengingat Shizunnya sendiri adalah orang yang sangat licik yang pernah dia kenal.

Mengingat kembali ke masa lalu saat Shizun nya masihlah seorang Lord puncak, Shizunnya jika tersenyum atau memiliki ekspresi manusiawi pasti akan menyembunyikannya di balik kipas lipatnya. Saat-saat Shizunnya tersenyum begitu terbuka tanpa repot-repot menyembunyikan di balik kipasnya, itu hanya menandakan ada sesuatu yang dia inginkan.

Luo Binghe sering memperhatikan Shizunnya ketika ada tamu atau kultivator lain yang datang berkunjung. Ketika ada sesuatu pada diri sang Kultivator itu yang diinginkan oleh Shizunnya, Shizunnya akan tersenyum begitu lembut dan indah dan sangat terbuka, menarik perhatian sang Kultivator sampai kemudian apa yang diminta dan di inginkan oleh Shizunnya terpenuhi dengan lancar.

Karena itu lah dia tidak bisa langsung saja menyetujui apapun yang Shizunnya tawarkan saat ini!

Senyum di wajah Shen Qingqiu luntur berubah menjadi cemberut sedih. "Aku mengerti, tentu kau tidak mau. Bagaimanapun aku adalah orang yang benci dan kau hanya ingin tubuhku, aku mengerti." Ujarnya lesu saat tangannya mengelus perut ratanya. "Haah, ini gawat. Mungkin aku akan meminta Liu-shidi saja untuk menikahi ku..."

"Tunggu apa?!" potong Luo Binghe terkejut.

Tatapan Shen Qingqiu lesu, telinga rubahnya jatuh dan gerakan kesembilan ekornya tidak bersemangat, seluruh gambaran dirinya saat ini mengambarkan kelesuan dan keputusasaan. Melihat tangan Shen Qingqiu ynag masih beristirahat di perut, Luo Binghe berpikir horror. Jangan-jangan...

Tidak! Dia hanya berakting! Luo Binghe jangan percaya dengan mudah!

"Para Abadi dilarang memiliki hubungan tak pasti, berita tentang diriku pasti telah tersebar di alam Surga. Untungnya tak ada kejelasan tentang siapa pasanganku, jadi aku masih bisa meminta Liu-Shidi untuk menjadi pasangan kultivasiku..."

"...huh?"

"Ini yang terbaik, bagaimanapun seorang abadi memiliki keturunan tanpa pasangan yang sah adalah hal yang sangat dilarang..."

"Tunggu..."

"Yah jika Liu-Shidi tak mau aku bisa meminta pada Qi-ge saja,..."

"Aku mau!" seru Luo Binghe, memegang erat bahu sempit Shen Qingqiu. Mata semerah darahnya menatap tegas nan mengancam, "Aku bersedia, jadi berhenti memikirkan kandidat lain!"

Wajah sedih Shen Qingqiu berubah cerah denagn senyum yang mekar di wajah rupawan itu, sejenak membuat Luo Binghe tertegun. Shizunnya tidak pernah tersenyum begitu indah pada nya, bahkan dia ragu ada seseorang di dunia ini yang pernah melihat senyum indah Shizunnya yang satu ini.

Shen Qingqiu memeluk Luo Binghe yang masih tertegun, dengan suara merdu berkata, "Aku tahu muridku adalah yang terbaik! Kau sangat baik untukku." Memberi kecupan lembut di rahang tegas Luo Binghe, Shen Qingqiu mengeluarkan gulungan bercorak emas. "Ini adalah kontrak pernikahan, pernikahan para Abadi di haruskan untuk memiliki kontrak agar memudahkan pencatatan dan pekerjaan Dewa Sastra di Surga. Kau hanya perlu mencantumkan nama dan darahmu,... disini." Jelas Shen Qingqiu seperti guru yang baik, kecualikan kalau dia tidak sedang bergelayut manja memeluk Luo Binghe sekarang.

Terlena dengan kedekatan dan tindakan intim Shizun-nya, Luo Binghe sudah lama membuang rasa curiganya, langsung saja melakukan apa yang diminta Shizunnya tanpa repot-repot menbaca isi kontrak yang ada.

Senyum Shen Qingqiu semakin dalam saat melihat nya, memberikan senyum cerah dan ciuman kecil di wajah tampan sang Raja Iblis sebagai hadiah sebelum dirinya sendiri menjauh, mencantumkan nama dan darahnya. Percikan cahaya suci langsung memancar dari gulungan tersebut, menyinari keduanya dengan rasa hangat dan nyaman. Luo Binghe sangat gembira dan baru saja hendak menarik Shen Qingqiu dalam pelukannya saat berkas cahaya itu membentuk sebuah dinding transparan. Memisahkannya dari menyentuh sang Shizun.

"Shizun?"

Senyum diwajah itu masih sama, ah tidak, itu sudah berubah menjadi senyum licik penuh kepuasan. Manik emerald itu menatap Luo Binghe geli.

"...kau menipuku?!" geram Luo Binghe marah.

Shen Qingqiu menggeleng polos, "Tidak, aku tidak menipu. Kita benar-benar sudah menikah sekarang, waau memang aku menipu sedikit."menyentak kipas lipatnya Shen Qingqiu dengan senang hati menjelaskan. "Pertama, itu adalah kebenaran mutlak sekarang aku adalah pasanganmu. Kedua, adalah sebuah kebohongan..." mengelus perut datarnya Shen Qingqiu tersenyum acuh, "Para abadi boleh saja memiliki hubungan dengan siapa-siapa yang dia inginkan, seperti Pei Ming contohnya. Tapi, para Abadi dilarang memiliki keturunan. Karenanya ketika mereka naik menjadi abadi, mereka akan langsung di sucikn dan difertilkan."

Ada sebuah kisah dari dunia Dewa di tempat lain, karena sang Dewa itu memiliki libido yang sangat tinggi dan rajin menebar benih kemana-mana. Semua anak-anaknya yang mewarisi kekuatan hebatnya membawa kekacauan baik di dunia manusia dan Dewa, menciptakan perang yang kemudian hampir memusnkahkan keberadaan Dewa itu sendiri. Karena itulah, Surga menetapkan aturan ini.

"Ketiga, di dalam kontrak ini sudah tercantumkan, 'Kedua belah pihak hanya milik masing-masing, ketika salah satu pihak bermesraan dengan orang lain selain pasangannya, akan ada pinalti. Kedua pasangan itu tidak akan bisa saling menyentuh dalam batas waktu satu minggu, dan jika dalam waktu itu pihak lain bermesraan dengan orang lainnya, maka batas waktu akan kembali ditambahkan satu minggu lagi, begitu seterusnya."

Alis Luo Binghe bertaut dalam. 'Sialan! Xiao Gongzhu memeluknya secara mesra tadi termasuk hitungan?!'

"Ah, sayang sekali. Ini hari pertama pernikahan tapi kita tidak bisa saling menyentuh, sangat ironis." Ujar Shen Qingqiu dengan nada putus asa jika saja Luo Binghe tidak melihat seringai bahagia diwajahnya. "Kalau begitu, sampai jumpa murid ah tidak, suami ku yang brengsek? Hahaha."

.

.

.

Luo Binghe mengusap wajahnya kesal, menatap sebuah tebing batu yang tiba-tiba mucul setelah kepergian Shen Qingqiu. Dia terlalu kesal dan marah tapi dia juga mau tak mau harus membaca satu percsatu aturan yang terukir di dinding batu itu, karena jika tidak siapa yang tahu kalau dia malah tanpa dengan sengaja menggali kuburannya sendiri.

Ada lebih 4000 aturan dan secara kasar dia bisa mengelompokkan nya seperti ini.

Bermesraan dengan hareem, pinalti satu minggu pengasingan,

Tidur dengan hareem, pinalti satu hingga lima tahun pengasingan,

Jika semua yang diatas dilakukan dengan orang lain di luar hareem, pernikahan secara resmi akan dibatalkan!

[A/N : Langsung cerai kalau selingkuh!^^]

Yah yang mana pun intinya, semua aturan itu mengharuskan Luo Binghe untuk tidak lagi memiliki hubungan fisik yang bersifat romansa dan seksual selain dengan Shen Qingqiu!

Memang adanya kelonggaran untuk para Hareem, tapi batas waktu yang diberikan oleh Shizunnya terlalu mengerikan dan itu tidak lebih sama saja dengan penyiksaan bagi Luo Binghe yang ingin menyentuh Shizun nya!

Yah ini tidak seperti Luo Binghe akan meniduri para Hareemnya, ingat, dia sudah lama berhenti melakukan itu. Tapi bermesraan,... ini sulit. Walau memang dia sudah tidak lagi 'menyentuh' mereka dan tidak lagi berhubungan intm dengan mereka, tapi dia juga tidak bisa menolak saat mereka memeluk dan bertingkah mesra dengannya. Mereka memiliki haknya disana.

Tapi,...

Jika dia membiarkan hal tersebut, dia akan dilarang dari menyentuh dan mendekati Shen Qingqiu selama satu minggu. Sebenarnya ini cukup dapat ditoleransi, lagipula Shen Qingqiu tidak tinggal bersamanya dan tidak mungkin Shen Qingqiu akan datang setiap hari mengunjunginya juga. Jadi selama masa larangan itu berlaku saat Shen Qingqiu pergi maka seharusnya tidak ada masalah, satu hal yang menjadi rasa sakit kepala Luo Binghe adalah kedatangan Shizun-nya itu yang tak bisa diprediksi.

Bagaimana jika Shizun-nya datang ketika hari larangan berlaku? Bukankah itu berarti Luo Binghe tidak bisa memeluk dan menyentuh Shizunnya sepuasnya? Bagaimana jika pada siang hari Sha Hualing datang dan mencoba menggoda dan merayunya dengan tingkah mesra? Bagaimana jika pada malam harinya atau dua tiga hari kemudian Shizun-nya datang tiba-tiba dan karena larangan itu Luo Binghe terpaksa berpuasa lagi? bagaimana jika...

"Ayahanda!"

Menoleh ke arah asal suara, mendapati Luo FengMing dan dua saudaranya yang lain datang mengikuti. Mereka sepertinya tertarik dengan suara keras yang timbul saat dinding batu muncul. Melihat semua kata-kata yang terukir di sana, Luo FengMing menatap aneh dinding batu yang berdiri megah itu. "Ayahanda, apa ini?"

"Hadiah pernikahan." Jawab Luo Binghe datar

Luo FengMing, "...Hah?" Ayah berhasil mengejar Ibu Rubah?

Luo MingSha, "Kenapa aku tidak terkejut lagi saat ayah menikah lagi?"

Luo MingShi, "Aku bertanya-tanya apakah Ibu Tiri kita kali ini lebih muda dari kita? Wanita yang menjadi hareem Ayah sepuluh tahun yang lalu, dia seumuran dengan cucu ku!"

Sudut mata Luo Binghe berkedut kesal, "Sudahlah! Pergi kalian semua, dasar anak iblis!"

Luo MingSha dan Luo MingShi serempak berkata, "Bukankah ayah Iblis?"

[A/N : Kalau ada yang lupa, Luo MingSha dan Luo MIngShi adalah anak Luo Binghe dengan Liu Mingyan^^]

.

.

.

Beberapa minggu kemudian,...

Shen Qingqiu menatap bosan makanan di depannya, menghela nafas karena makanan yang terhidang sama sekali tidak meningkatkan nafsu makannya.

"Hah, kenapa juga aku mengizinkan Raja Hong dan Xie Lian bereinkarnasi ke Dunia Fana? Sekarang aku juga yang kelaparan." Gerutunya sebal.

Beberapa hari yang lalu, mungkin karena bosan dengan kehidupan abadi atau karena tertarik dengan kehidupan fana Mu Qing dan Feng Xin di salah satu dunia kuasi. Hua Cheng dan Xie Lian datang padanya dan meminta agar mereka juga bisa terlahir di Dunia kuasi, tentu yang relatif damai tanpa perlu adanya pertumpahan darah.

Pada saat itu Shen Qingqiu sedang dalam mood bagus, dia juga berpikir itu adalah ide terbaik karena daripada membiarkan Xie Lian berkeliling mengumpulkan sampah, lebih baik mengirimkannya ke dunia fana dan memulai hidup baru sebagai fana untuk beberapa dekade. Mu Qing dan Feng Xin saat mengetahui kalau Xie Lian akan terlahir sebagai fana untuk beberapa waktu hanya bersama dengan Hua Cheng, langsung khawatir. Jadi mereka pada akhirnya juga ikut.

Terakhir kali Shen Qingqiu memeriksa mereka, Xie Lian dan dua pengikutnya itu sudah berada di tahun kedua SMA di sana.

Yah, umur fana hanyalah waktu yang pendek bagi para Immortal. Tapi, Shen Qingqiu sekarang sudah kelaparan dengan makanan lezat!

"Oh! Bukankah aku punya koki ku sendiri?"

Bajingan iblis itu memiliki 3000 lebih kecantikan, mengingat libidonya sendiri, Shen Qingqiu yakin kalau Iblis itu tidak tahan untuk menyentuh para istrinya yang cantik, bahkan walau Luo Binghe mencoba menghindari mereka, tidak mungkin juga dia bisa menghindari wanita agresif seperti Sha Hualing.

Karenanya, Iblis itu pasti ada di waktu larangan dimana dia tidak bisa menyentuh Shen Qingqiu. Tidak perlu khawatir untuk diterkam dan sakit sakit pinggang. Dia bisa datang dan meminta makan, dan setelah membully Iblis itu sebentar dan langsung kembali ke Danau ZhongMing setelahnya.

"Hm, ide yang tak buruk."

.

.

.

.

.

Tbc~

BingGe : Dua Iblis ini,... mereka selalu saja menambah sakit kepala! Darimana sifat itu datang?! Ibu mereka, Liu Mingyan, sangat tenang dan elegan!

MingSha dan MingShi : Dari mu tentunya Ayah^^ kau Iblisnya^^

BingGe : ...

BingGe : Aku akan membiarkan kalian berguru dengan Ibu Tiri baru kalian^^

FengMing : *Mengusap kening teringat sesuatu*

29 Mar 21

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top