[15] Demon or God


***

Dunia Tengah begitu luas. Dan sejauh mata memandang kau hanya akan melihat warna putih. Entah itu tanah ataupun langit, semuanya putih sehingga siapa yang tahu berapa besar tempat itu sebenarnya. Dunia tengah adalah dimensi netral dimana semua yang menyangkut permasalahan antar dunia parallel akan dibahas disana.

Dan salah satu dari fungsinya adalah Festival Surgawi.

Semua makhluk tingkat surgawi yang sudah mencapai kerahasiaan Dunia, sudah memenuhi syarat untuk memasuki Dunia Tengah dan secara tidak langsung diperkenankan untuk berpartisipasi dalam festival yang diadakan secara rutin setiap beberapa ratus tahun. Dan karena semua yang berada disana adalah mahkluk bertingkat tinggi, tentu kemanapun mata memandang akan terlihat berkilau.

Shen Yuan tidak bisa untuk tidak menutup mulutnya dengan kipas saat mulutnya sendiri tidak bisa berhenti mengangga kagum.

Ras Elf yang konon katanya semakin kuat mereka semakin cantik penampilan mereka, dan sekarang Shen Yuan melihat sendiri kebenarannya. Para Elf itu memang sangat cantik. Shen Yuan bahkan yakin dia hampir pingsan sedari tadi jika saja Shen Qingqiu tidak menampar belakang kepalanya keras agar dia tetap sadar.

Ada zombie disana, dan bayangan Shen Yuan akan zombie yang berjalan pincang dan bernanah berbau busuk hilang seketika saat melihat zombie-zombie tingkat tinggi yang memiliki kulit pucat tapi begitu indah dan tampan.

Dan juga Goblin. Saat dia pertama kali dia bertemu Goblin, wujud mereka pendek dan buruk rupa. Penuh kutil dan bisul dan berperut buncit. Tapi Goblin yang diundang ke dunia tengah sangat tampan dan selau tersenyum hangat dan sangat ramah. Shen Yuan bahkan merasa kalau matanya sudah mendapat minus karena kesilauan.

"Bisa kau berhenti? Kau tampak seperti orang kampung bertindak seperti itu!" tegur Shen Qingqiu dingin saat Shen Yuan tidak juga berhenti menyeret nyeret dirinya kesana kemari hanya untuk melihat-lihat keindahan Makhluk lain.

Shen Yuan yang masih menatap kagum salah satu Dewi yang berasal dari Dunia Paralel lain kembali menenangkan wajahnya menjadi acuh. "Uhm, maaf. Ayo kita ke Colloseum sekarang."

Shen Qingqiu menyentak kipasnya, mengangguk acuh pada Dewi yang sempat berdiri kaku karena ulah Shen Yuan tadi. Dewi itu balas mengangguk kecil dan kembali melanjutkan aktivitasnya, meninggalkan dua Shen di belakang. "Seharusnya aku sudah duduk di tempat ku sedari tadi jika saja tidak ada orang bodoh yang menarikku kesana kemari."

Sudut mulut Shen Yuan berkedut mendengar sindiran sinis dari Shen Qingqiu. "Kesalahan ku, aku lupa jika yang berada di sebelahku adalah salah satu dari 12 Keindahan Surgawi. Betapa tak sopannya aku, haha."

Shen Qingqiu langsung mengirim tatapan tajam kepada yang lain, "Apa maksudmu aku ini cantik?". Shen Yuan mengukir senyum cerah nan tulus, "Hm, semua orang di surga bahkan di alam ghaib mengakui."

Shen Qingqiu mengeratkan pegangannya pada kipas lipatnya saat aura disekitarnya menjadi dingin, "Sekali lagi kau berkata aku ini cantik aku akan merubah wajahmu menjadi kecantikan satu dunia!"

Shen Yuan hanya mengangkat bahu acuh. Kembali pada tujuan mereka untuk pergi ke Colloseum. Di langit nampak berseliweran instrument-instrumen ajaib yang membawa penumpang masing-masing. Ada juga yang terbang dengan sayap bagi mereka yang memilikinya ataupun binatang tunggangan.

Sebelumnya kedua Shen juga menaiki kereta yang ditarik oleh binatang ajaib. Tapi kemudian karena Shen Yuan ingin melihat-lihat lebih dekat, keduanya memutuskan untuk turun dan berjalan kaki.

Sebenarnya bukan keduanya yang memutuskan. Hanya Shen Yuan yang seenaknya melompat turun untuk melihat-lihat dan Shen Qingqiu hanya bisa menggerutu sebal mengikuti yang lain. Dia mau saja meninggalkan yang lain, tapi mengingat kalau yang berada disana bukan hanya berasal dari satu dunia, tapi berasal dari seluruh pelosok dunia parallel. Shen Qingqiu harus menemani Shen Yuan jika dia tidak ingin Shen Yuan malah terjebak dengan sekelompok makhluk yang pasti akan dengan senang hati membawanya pergi kedunia mereka.

Shen Yuan mengetuk kipasnya lembut saat dia tertegun melihat betapa besar dan megahnya bangunan besar yang masih berjarak jauh dengannya.

Bangunan Colloseum itu, sesuai namanya itu nampak bulat dan memiliki lapangan luas ditengahnya. Hampir nampak seperti bangunan Colloseum di Roma, Italia. Tapi yang satu ini sangat mewah dan megah. Gerbangnya besar dan dinding-nya berlapis emas dan berhiaskan berlian. Ukiran-ukiran indah nampak membentuk sebuah kisah di tiap petaknya. Ada juga petak yang masih kosong tanpa ukiran dan Shen Yuan tidak dapat membantu tapi menoleh kearah Shen Qingqiu untuk penjelasan.

Menghela nafas malas, Shen Qingqiu mulai merasa dia adalah ensiklopedia berjalan. Walau memang pada kenyataannya dengan semua pengetahuannya dia selalu dianggap begitu. Dengan acuh dia menjelaskan.

"Tiap ukiran mewakili kisah pihak yang pernah memenangi pertarungan Colloseum, ukiran itu tidak akan pernah hilang bahkan walau jika dewa yang terukir disana sudah jatuh ataupun menghilang. Petak yang kosong akan terisi begitu ada yang pemenang mutlak dan mencetak sebuah legenda." Jelas Shen Qingqiu ringkas.

Sebenarnya masih ada yang lain. Contohnya bagi seorang Dewa yang terukir di sana, walau mereka sudah jatuh atau bahkan sudah menghilang. Mereka bisa kembali karena ukiran disana juga mengumpulkan energi spiritual dan kepercayaan. Selama ukiran mereka ada disana dan ada orang yang melihat walau sekilas. Kekuatan orang itu akan bertambah.

Dan untuk Siluman dan Dewa Lokal seperti Shen Qingqiu. Ukiran itu sama dengan asuransi jiwa. Karena itu Shen Qingqiu sama sekali tidak peduli jika dia dibunuh ataupun mati saat disiksa oleh Luo Binghe. Karena dirinya sudah terukir disana dan tidak peduli berapa kali pun dia mati, dia hanya akan terlahir kembali.

Satu-satunya kekurangan adalah kau tidak bisa memilih sebagai apa kau akan terlahir kembali.

Ketika dia(SJ) terlahir kembali memang posisi nya sebagai Dewa di Surga tidak berubah. Tapi sebagai apa dia terlahir kembali adalah sesuatu yang berjalan secara acak.

Sedari awal dia ada, dia adalah manusia. Tapi setelah dia terukir dan terlahir kembali beberapa kali. Dia terkadang terlahir sebagai Elf, Naga, dan makhluk ajaib lainnya. Terlahir sebagai siluman sebenarnya bukan pertama kalinya, malahan Siluman Rubah adalah kelahirannya yang paling sering terjadi. Hanya saja ini pertama kalinya dia terlahir sebagai Omega.

Biasanya dia tidak memiliki gender kedua bahkan walau dia terlahir sebagai siluman. Dan karena itu dia sedikit tertekan saat awal-awal dia tahu dia memiliki gender kedua.

Suara tabuh dan gong terdengar menyadarkan kembali Shen Qingqiu dari lamunannya. Melihat ternyata dia dan Shen Yuan sudah memasuki Colloseum. Suara musik pembuka dan tarian pedang yang disuguhkan di tengah stadion tampak begitu indah. Dengan lantai stadion yang tampak bening seperti air danau yang jernih mencerminkan langit putih.

Dan tarian lembut nan tegas para penari dan sutra-sutra berwarna indah yang meliuk-liuk di udara seakan memiliki roh membuat pemandangan di sana begitu memukau.

Shen Yuan mengenggam erat ujung lengan Shen Qingqiu agar dia tidak ketinggalan sementara matanya terus memandang pertunjukan indah disana. Dia baru mengumpulkan kesadarannya saat Shen Qingqiu berhenti berjalan. Melihat ternyata yang lain sedang berbicara dengan salah satu Dewa.

Dewa itu memiliki fitur yang halus dan tampan. Tubuhnya tinggi ramping dengan jubah putih bulan membalutnya. Surainya yang sehitam tinta mengalir lembut dan jatuh dengan lembut hingga betisnya. Mahkota diatas kepalanya tampat terbuat dari perak dengan batu permata berwarna ungu cerah. Mata orang lain tampak hitam seperti miliknya sendiri. Dan wajah orang itu dingin dan acuh.

Shen Yuan tidak bisa untuk tidak berpikir ; Baik orang ini dan juga Shen Qingqiu sama-sama berwajah dingin nan acuh, ternyata benar kata para tetua itu. Orang-orang selalu bergaul baik dengan sejenisnya-.-

Mata hitam Dewa itu bergulir menatap Shen Yuan, membuat yang ditatap terkejut. Bibir tipis yang lain terbuka sedikit saat dia bertanya dengan acuh, "Dia saudara mu?"

Sejak beberapa waktu lalu, untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi. Shen Yuan dan Shen Qingqiu sepakat untuk membentuk hubungan mereka sebagai Saudara Kembar di hadapan orang lain.

Shen Qingqiu hanya mengayunkan kipasnya santai, "Ya, sifat kami berbanding terbalik. Jadi jangan terkejut." Dewa itu bersenandung pelan sebelum berkata acuh, "Aura kalian saja jelas berbeda, tentu aku tidak akan terkejut."

Shen Qingqiu, "Itu bagus, terakhir kali kau terkejut kau hampir mati karena jantungmu hampir meledak."

Dewa itu menaikkan alisnya yang tipis sedikit saat dia balas menyindir, "Ya, aku akan menyusahkan mu untuk memberi ku sedikit darahmu jika aku sekarat lagi."

Shen Qingqiu, "Geez, darah ku mahal! Bayar aku seribu juta pahala baru akan aku pertimbangkan!"

Dewa itu berkata acuh, "Betapa serakahnya, seperti yang diduga dari seseorang yang juga menjabat sebagai Dewa Kekayaan."

Shen Qingqiu mendengus kasar saat parasnya mengukir senyum miring, "Ya itu lah aku, setidaknya aku mendengarkan keingin para peziarah itu. Tidak seperti seorang Dewa Petir yang malah membuat badai petir untuk orang-orang yang berada di dekat reruntuhan kuno."

Mata Dewa itu menyipit memandang yang lain dingin, "Kau tahu sendiri kalau reruntuhan itu berisi roh jahat!"

Shen Qingqiu menyentak untuk menutup kipas lipatnya saat dia menggoyangkannya di hadapan yang lain. "Dan kau sendiri seharusnya sadar kalau semua roh disana sudah dilahap oleh Suami-mu!"

Dewa Petir, "......"

Shen Qingqiu, "Apa? Jangan bilang kau belum sadar kalau suami-mu itu sebenarnya sudah menjadi Iblis tingkat Tinggi."

Shen Yuan yang awalnya terkejut dengan kata-kata 'suami' padahal jelas kalau Dewa Petir adalah lelaki, sekarang hanya bisa dengan canggung menepuk pundak Shen Qingqiu. "Uhn Qingqiu, seperti nya Dewa Petir tidak mengetahuinya."

Shen Qingqiu mengerutkan wajahnya masam, "Hah? Bagaimana mungkin dia tidak tahu?! Orang itu sudah mempraktekkan Kultivasi Iblis sejak masih manusia dan baru berumur 11th, dan saat dia diangkat menjadi Dewa bersama dengan kau(Dewa Petir) seharusnya kau sudah sadar karena ada tanda khusus yang muncul di keningnya. Dan beberapa bulan lalu dia juga sudah sepenuhnya menjadi Iblis Tertinggi! Bagaimana mungkin kau tidak sadar disaat kau adalah orang yang paling sering bersama-nya?!"

Shen Yuan takut jika ini terus berlanjut maka rumah tangga seseorang akan berada diambang kehancuran, "Qingqiu, sudahlah! Ayo kita cari saja tempat duduk kita."

"Belum! Aku ingin tahu apa saja yang dilakukan Si Bodoh ini sampai dia tidak sadar hampir 400th lama nya!" kukuh Shen Qingqiu. "Hei! Sebagai Dewa Paradoks yang mengatur Cinta dan Kebencian aku jelas kalau dia(Gong-nya DP) memang mencintai-mu, dan aku kira dia sudah memberi tahu mu hal ini dan kau sendiri sudah sadar akan hal itu. Tapi apa ini?! kau tidak tahu?! Jangan bilang selama ini yang kau lihat dari nya hanyalah sikap patuh dan wajahnya yang lembut disaat bersamamu! Apa kau tidak pernah memperhatikan bagaimana dia membunuh musuhmu dulu, ah?!"

Dewa Petir terdiam seribu bahasa saat diriya sendiri menilik ingatannya lamanya, dan memang setelah disimak terdapat banyak kecurigaan. Hanya saja dia dulu selalu berpegang pada ramalan tentang 'suami' nya yang memiliki sikap Bapa Budha. Dan sama sekali tidak kepikiran kalau dia akan menyimpang.

Tidak! Seharusnya dia sudah memikirkannya sejak awal orang itu melamarnya. Bukankah menyukai dan melamar dia(DP) yang sama-sama lelaki sudah merupakan penyimpangan?!

"Da-Shixiong, aku sudah membawakan cemilan." Sahut suara seorang pemuda terdengar.

Pemuda itu memiliki wajah yang sangat tampan dan bersinar. Senyum di wajahnya menenangkan hati dan tatapannya lembut membuat semua hati semua orang jatuh. Rambutnya yang sehitam tinta jatuh lembut disampirkan di bahu. Mahkota emas berhiaskan giok hijau dan murni tampak bersinar. Dan di dahi nya yang terbuka tampak tanda seperti kobaran api berwarna emas indah.

Pemuda itu mengukir senyum saat melihat kehadiran orang lain, tidak menangkap keanehan pada sikap Dewa Petir. "Ah, Dewa Bailian. Anda juga datang dalam acara ini, saya kira anda memiliki urusan lain karena tidak biasanya anda tidak datang di perjudian Kota Hantu malam lalu."

Shen Qingqiu mengukir senyum palsu, "Hm, aku memiliki orang yang harus aku perhatikan untuk sementara ini." melirik acuh pada Shen Yuan di belakangnya, Shen Qingqiu kembali pada pemuda yang baru datang ini. "Aku benar-benar terkejut ternyata kau memiliki kemampuan akting yang begitu bagus sampai berhasil mengelabui Xin Rui begitu lamanya."

Dewa Petir –Xi Rui, "...."

Pemuda itu melirik Xi Rui. Sebelah alisnya naik keatas saat dia mengukir senyum dalam, "Dewa Bailian sepertinya mengatakan banyak hal pada Da-Shixiong. Bukankah seharusnya anda tidak ikut campur dengan urusan orang lain?"

Shen Qingqiu mengukir senyum palsu saat dia mengipasi dirinya santai, "Oh? Itu kesalahanku karena tidak hati-hati bicara, bagaimanapun sudah lama sekali sejak waktu mengalir dan aku kira dia sudah tahu."

Pemuda itu tertawa lembut seperti suara musim semi datang, "Dewa Bailian begitu polos dan selalu bertindak seperti ini, tapi setiap kali anda tersenyum seperti itu kurasa Insting Rubah Licik anda sudah bekerja."

"Ahahaha, aku tidak tahu apa yang kau bicarakan." Ujar Shen Qingqiu acuh.

Pemuda itu terdiam lama, dia baru saja hendak membuka suara saat Xi Rui mengiriminya tatapan tajam. Membuat dirinya mau tidak mau bungkam dan menatap yang lain memelas.

"Lin Zhi! Kita perlu bicara di tempat yang lebih pribadi!" suara Xi Rui sangat dingin, dirinya sedikit membungkuk hormat pada Shen Jiu sebelum kemudian berjalan pergi.

Shen Qingqiu hanya mengipasi dirinya acuh sembari mendengus puas, sementara Lin Zhi terdiam sembari menipiskan bibirnya. Berjalan beberapa langkah hingga berdiri tepat di samping Shen Jiu.

"Shen Qingqiu, permainan apa yang kau mainkan?" suara pemuda yang awalnya hangat terditorsi menjadi begitu dingin dan buas setelah pawangnya pergi. Dan Shen Qingqiu sama sekali tidak mengindahkannya.

"Aku tidak bermain, Lin Zhi. Aku hanya mengambil hadiah yang seharusnya aku dapatkan dari Judi kita sebelumnya. Kau belum membayarnya, jadi tentu aku akan mengambilnya dengan cara ku sendiri." Ujar Shen Qingqiu acuh.

Lin Zhi, "Kau sudah berlebihan."

Shen Qingqiu mengerutkan dahinya tidak mengerti, "Apa maksudmu? bukankah aku sudah membantu mu? Dengan begini kau tidak harus lagi memakai topeng Budha itu didepan Xi Rui dan juga jangan pikir aku tidak tahu apa yang sedang kau rancang di kepala cabul mu itu sekarang."

Shen Qingqiu mendekatkan dirinya pada yang lain, berbisik pelan sehingga hanya dirinya dan Lin Zhi yang bisa mendengarnya. "Bukankah kau sudah lama mengincar saat-saat seperti ini, Lin Zhi? Saat dimana kau bisa dengan buas memakan Shixiong-mu yang tercinta?"

Mata milik pemuda itu menggelap saat senyum berbahaya terukir diparasnya. "Shen Qingqiu, Kau begitu licik. Apa kau tidak takut hukum karma akan menghampiri-mu?"

Shen Qingqiu mengukir senyum dalam dan kali ini senyum itu sangat tulus, "Kau tidak usah memikirkannya. Jika karma itu memang datang, maka Tuan ini hanya akan diam menerima semua karma perbuatannya."

Lin Zhi menatap senyum Shen Qingqiu sejenak sebelum kemudian tertawa kecil. Pemuda itu menggelengkan kepalanya beberapa kali sebelum kemudian mengambil cuti. Meninggalkan Shen Qingqiu yang berada dalam suasana hati baik karena sudah bermain setelah sekian lama dan juga Shen Yuan yang hanya bisa menggeleng pasrah.

Keduanya melanjutkan perjalan mereka, tidak menyadari kalau sedari awal mereka memasuki Colloseum. Satu pasang mata tajam sudah mengawasi dengan lekat.

"Dasar Rubah nakal,..."

Pihak yang duduk disamping yang lain mendengar gumanan ini, "Ayahanda berkata sesuatu?"

Luo Binghe mengukir senyum dalam saat dia menggeleng pelan, "Bukan sesuatu yang penting. FengMing, kau sudah selesai?"

Luo FengMing mengangguk, "Ya, aku sudah mengirimkan surat kepada Paman Mo Beijun untuk sementara mengurus Istana."

"Bagus." Luo Binghe mengangguk puas.

Sebagai Iblis, baik dia maupun keturunannya tidak bisa menginjakkan kaki ke surga. Tapi Dunia Tengah adalah wilayah Netral dan hanya dimasuki oleh Makhluk setingkat Surgawi. Sebenarnya dia tidak bisa memasuki Dunia Tengah. Tapi beberapa waktu lalu dia berhasil melahap keberadaan Makhluk Ajaib di tubuhnya. Dan entah bagaimana mengubah dirinya menjadi sesuatu yang lain yang dirinya sendiri tidak tahu apa.

Dia bisa memasuki Dunia Tengah tepat waktu dan dia hanya menunjuk Luo FengMing yang merupakan Anaknya yang paling patuh diantara empat anak langsungnya. Dan juga Luo FengMing adalah pihak yang pertama menyadari ambisi nya.

Bukan untuk menjadi Dewa, tapi untuk menangkap Rubah cantik di seberang sana.

Luo Binghe tidak tahu makhluk ajaib apa yang dia lahap. Tapi sebab makhluk itu dia memiliki aura dan aroma yang jauh berbeda dari yang sebelumnya. Bukan hanya itu, dia merasa samar kalau dia terlahir kembali menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda. Dan hal ini merupakan keuntungannya sehingga baik Shen Qingqiu ataupun Liu Qingge tidak akan menyadari keberadaannya.

Dia bisa berburu diam-diam berkatnya.

Matanya menatap lekat Shen Qingqiu yang mengambil duduk di altar yang tersedia untuk para Dewa Besar disana. Dan mungkin karena Liu Qingge masih dianggap baru, dia tidak duduk disana. Tapi jauh dari Shen Qingqiu.

Itu bagus. Setidaknya mata Luo Binghe tidak harus melihat adegan penuh cuka.

Dewa berwujud setengah rubah putih di seberang sana tampak berbicara dengan Dewa lain di sebelahnya acuh. Dan tangan ramping itu sama sekali tidak berhenti mencomot cemilan manis yang tersedia. Menyantapnya acuh hingga bibir tipis itu menjadi berkilat karenanya.

Mata sewarna giok hijau murni itu terkulai lemah saat acuh menyuap manisan sebelum kemudian tiba-tiba bergulir menatap ke arahnya. Seakan sudah menyadari sedari awal ada yang memperhatikan. Luo Binghe sama sekali tidak bereaksi, hanya mengukir senyum untuk menyapa yang lain.

Shen Jiu menyipitkan matanya, mencoba melihat orang lain. Tapi dirinya tidak bisa karena entah kenapa sepertinya dirinya sendiri dimasa lalu sudah menerapkan mantra dimatanya untuk tidak melihat orang lain sehingga dia hanya bisa melihat wajah yang terselubung kabut tebal. Biasanya orang yang diperlakukannya begini adalah orang yang dia kenal dan dia benci, tapi dia tidak mengenal aura dan aroma orang lain. Jadi dia ragu,...

Yang pasti, siapapun pihak lain. Jelas dia harus menghindarinya,...

Orang itu pasti sangat berbahaya,...

.

.

.

.

.

Tbc~

Hai para readers semua, saya berharap bab ini bisa memuaskan kalian.

Berhubung saya sudah kembali memulai kuliah, dan tugas saya menumpuk banyak. Ff ini kemungkinan besar akan lebih SLOW UP dibandingkan dg apa yg sudah direncanakan. Karena itu aku mau memberi tahu kalian tentang hal ini dan mohon pengertiannya.

Love U all💕💕💕

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian😊

16 September 2019

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top