[11]
Takdir begitu kejam? Tidak, sebenarnya Takdir cukup adil. Dia memberimu kesempatan untuk berada di puncak kehidupan di saat yang lain akan membuatmu jatuh ke dalam jurang kematian.
***
Luo Binghe menghela nafas panjang saat dia mendudukkan dirinya di kursi panjang di dekat jendela. Manic mata merah darahnya menatap pemandangan keseluruhan halaman istana, mengamati aktvitas makhluk di bawah sana.
Dia beruntung bisa kembali ke dunia aslinya, walau dia harus memaksa membuka portal lagi dengan pedang Xin Mo dan Luo Binghe yakin dengan hal itu celah dunia semakin rusak karenanya. Dia bisa mendengar teriakan marah 'dirinya yang lain' saat dia melompat memasuki portal dan tentu saja Luo Binghe tidak terlalu memikirkannya.
Celah akan di selesai di perbaiki setelah Festival Surgawi yang berarti Shen Yuan akan kembali ke dunia cermin satu bulan mendatang. Dengan Luo Binghe menambah kerusakan di celah dunia sekali lagi, waktu Shen Yuan di dunia ini juga akan bertambah.
Sebenarnya bukan masalah kalau Shen Yuan kembali, hanya saja Shen Yuan bersama dengan Shen Qingqiu saat ini. Luo Binghe tidak bisa melacak keberadaan Shen Qingqiu, tapi dirinya bisa melacak keberadaan Shen Yuan. Sehingga dirinya bisa menjadikan Shen Yuan sebagai penanda lokasi Shen Qingqiu saat ini.
Semakin banyak waktu Shen Yuan berada di sini, maka semakin besar kesempatan bagi Luo Binghe untuk menemukan Shen Qingqiu.
Luo Binghe mengukir senyum penuh kepuasan saat dia merasakan kehadiran Shen Yuan. Sebelah Barat di pegunungan Mistis. Itu cukup jauh, jadi Luo Binghe tidak berniat untuk pergi ketempat yang belum dia ketahui medannya. Apa lagi dengan Shen Qingqiu yang bisa berteleportasi dengan mudah, Luo Binghe yakin dia akan kehilangan yang lain saat dirinya tiba disana.
Dia hanya perlu bersabar beberapa saat lagi, dan semua kebutuhannya akan penjelasan ini akan segera terjawab.
***
Shen Yuan tidak bisa mengendalikan dirinya untuk melihat-lihat sekitarnya. Dengan segala keingintahuannya akan dunia baru yang dikunjunginya, semua rasa ingin kembali kedunia dimana 'suami'nya menunggu langsung menghilang begitu saja.
Matanya melihat antusias semua kehidupan malam di tempat yang dikatakan alam ghaib ini. Dirinya mungkin sudah pernah berkunjung ke dunia iblis dan melihat langsung bagaimana kehidupan disana, tapi karena ini alam ghaib yang mana bukan hanya iblis, segala macam makhluk lainnya juga ada disini.
Lampu-lampu cerah bersinar remang saat melayang di atas tanah, menerangi festival yang diadakan disana. Stan-stan dengan barang dagangan yang bermacam dibuka. Baik pemiliknya adalah Hantu, Iblis, Peri maupun siluman menyoraki dengan meriah memperkenalkan barang dagangan mereka.
Mata hitam jernih milik Shen Yuan beralih melihat Shen Qingqiu yang sudah menyembunyikan ekor dan telinga rubahnya. Rambutnya yang panjang bahkan sudah menjadi hitam legam seperti milik dirinya di masa lalu. Mata milik orang lain masih hijau jernih seperti kristal dan itu adalah sesuatu yang membuat semua penghuni di sekitar sana sadar kalau Shen Qingqiu bukanlah kultivator biasa.
"Tuan-tuan, nona-nona! Kemari dan belilah jubah ini! ini khusus di buat oleh para Golem pengrajin yang juga merupakan jubah sihir yang bagus untuk dibawa keperburuan Goblin!" seru salah satu dwarf keras, mencoba menarik perhatian pelanggan.
Shen Qingqiu menghentikan langkahnya, menoleh melihat barang dagangan yang lain sebelum kemudian menghampiri. Shen Yuan yang juga diliputi rasa ingin tahu mengikuti. Melihat bahwa bukan hanya jubah, ada banyak barang yang tampak seakan barang-barang yang dijual di sebuah toko di game online yang dulu selalu dia mainkan.
Ada baju besi yang tampak biasa tapi jika dilihat lebih baik, detail pengerjaannya sangat bagus hingga Shen Yuan mengangguk puas. Ada juga pisau pendek dengan ukiran rune aneh yang tidak bisa Shen Yuan baca yang juga dihiasi dengan batu zamrud cerah di pegangannya.
Dwarf yang memiliki tubuh pendek dan gemuk itu mengangkat pandangannya menatap dua tamu yang sekilas terlihat seperti kembar sebelum kemudian matanya tertuju pada Shen Yuan yang menatap barang-barang dagangannya dengan mata berbinar.
"Tuan, coba lihat ini. Ini adalah pedang yang dibuat Penyihir Putih daratan Himalaya, pedang ini mungkin biasa tapi ini sangat bagus untuk jimat perlindungan diri!" ujar Dwarf berjanggut lebat tersebut antusias mengangkat satu pedang panjang yang tampak tua dan juga terlihat biasa. Tapi walau begitu ada ukiran khas disana yang membuat Shen Yuan mengamatinya lama.
Shen Qingqiu memandang semua benda yang berada disana sebelum kemudian menunjuk kearah satu pisau pendek yang bilahnya dipenuhi dengan rune-rune aneh. "Aku ingin yang satu itu, dan aku juga ingin dua pasang anting itu." tambahnya menunjuk kearah pasangan anting yang terlihat mirip tapi memiliki goresan tersendiri.
Dwarf itu menoleh melihat barang-barang yang diinginkan Shen Qingqiu dan tidak bisa berdecak kagum, "Tuan, anda memiliki mata yang bagus! Pisau ini ditempa oleh Goblin langsung dan diliputi sihir kuno, sehingga ini menjadi jimat yang paling ampuh. Tapi barang ini adalah harta karunku, jadi harganya,..."
Trang
Mata kecil dwarf itu membulat begitu juga dengan Shen Yuan yang menutupi setengah wajahnya dengan kipas. Masalahnya Shen Qingqiu tidak mengeluarkan sekantong penuh emas, tapi sekantung penuh batu spiritual jernih nan murni yang mana menarik perhatian makhluk yang lewat.
"Aku ingin barang-barang itu, bungkus dan kirimkan langsung ke Manor Abadi di ujung kota." Ujar Shen Qingqiu acuh sembari berbalik pergi. Shen Yuan mengukir senyum dan mengucapkan terima kasih pada Dwarf kecil itu dan berbalik menyusul Shen Qingqiu.
"Aku tidak tahu kau tertarik pada hal seperti itu." ujar Shen Yuan masih dengan mata menyapu pemandangan cerah dan ramai festival.
Shen Qingqiu, "Hm, kau butuh jimat untuk kesialan mu itu."
Shen Yuan, "..... Terima kasih(?)"
Kedua nya berjalan dengan santai sehingga bisa menikmati suasana hidup festival. Shen Yuan bahkan terkadang menarik Shen Qingqiu dengan acuh menuju stand yang pemiliknya memiliki penampilan yang menurut Shen Yuan keren.
Contohnya ada satu stan cemilan yang Shen Yuan tidak berani menebak dari apa cemilan itu dibuat, tapi si pemilik yang merupakan hantu dengan wujud tubuh manusia ceking yang tinggi dan kepala ayam berhasil membuat Shen Yuan memandangnya lama. Jika saja Shen Qingqiu tidak menarik paksa Shen Yuan agar segera pergi, mungkin Shen Yuan akan berdiri disana semalaman hanya untuk melihat-lihat si hantu ayam bekerja.
"Woah, aku harus minta maaf pada Tuan Babi disana karena menyamakannya dengan bangsawan gendut brengsek itu." guman Shen Yuan menutupi setengah wajahnya saat matanya menatap hantu dengan wujud kepala babi dan tubuh kekar besar.
Shen Qingqiu memutar mata malas, dia dengan acuh mengarahkan kepala Shen Yuan agar sedikit turun melihat apa yang didagangkan Tuan Babi. Shen Yuan yang awalnya memiliki tatapan berair karena haru langsung berubah horror, melihat apa yang dijual si Tuan Babi adalah daging manusia.
Dan disana dengan jelas Shen Yuan melihat kalau potongan kaki yang dijual si Tuan Babi masih memiliki denyut yang bergerak-gerak seakan baru saja dipotong.
Sialan!! Apa-apaan itu?! ಠ_ಠ
"Ayo kita pergi! Ayo ayo!!" ujar Shen Yuan cepat mengalihkan pandangannya secepat mungkin. Dirinya tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri karena muntah disini. Terlebih perutnya sedari tadi hanya di isi semangkuk congge buatan Gongyi Xiao.
Kehilangan minat untuk melihat-lihat, keduanya mencapai tujuan lebih cepat dari sebelumnya. Shen Yuan melirik tulisan kaligrafi di depan pintu gerbang. Tulisan yang menuliskan 'Manor Keabadian' itu memang terkesan kuat, tapi tidak terkesan suci. Yang ada malah terkesan menakutkan.
Manor itu dibangun megah dan mewah, dengan nama yang ditempatkan disana seakan dibuat untuk ejekan atas Surga. Dan karena hal ini membuat Shen Yuan melirik Shen Qingqiu penasaran, kenapa Dewa seperti dirinya harus memasuki tempat yang berupa ejekan besar untuk Surga?
Shen Qingqiu sama sekali tidak berminat memuaskan keingin tahuan yang lain saat dia memasuki manor itu dengan santai. Tidak ada penjaga atau pelayan disana walau keadaan manor itu sangat terawat dan bersih. Bahkan debu pun tidak nampak menodai kemewahan horror disana.
Shen Qingqiu memasuki manor itu dan menjelajahinya seakan itu adalah rumahnya sendiri. Dan tanpa membuka suara untuk meminta izin, Shen Qingqiu dengan seenaknya membuka satu pintu yang ternyata merupakan pintu sebuah kamar. Kamar itu indah dan memikat dengan aroma lembut dupa memenuhi udara disana.
Shen Yuan tidak bisa sedikit menautkan alis sedikit waspada, terlebih dengan Shen Qingqiu yang benar-benar bertindak tanpa pelindung. Shen Qingqiu dengan santainya melemparkan dirinya keatas tempat tidur empuk di sana, menggulung dirinya saat perlahan kesembilan ekornya perlahan muncul menyelimuti tubuhnya.
Shen Yuan menatap bingung 'bola putih' di atas ranjang saat dia memilih untuk duduk di kursi di ruangan itu. Mata hitamnya menyapu dekorasi ruangan dan menangkap kalau ruangan ini penuh dengan ornamen naga hitam ataupun miniature kerangka ikan purba. Beberapa ukiran nampak begitu familier namun juga asing.
Ada Quqin dan seruling terletak di atas lemari kecil di sisi ruangan, diatasnya tampak lukisan pengunungan yang di buat dengan tinta hitam. Shen Yuan sedikit menyipitkan matanya saat memperhatikan lukisan yang terkesan hidup itu untuk beberapa lama. Dia sangat yakin merasa kenal dengan gambaran geografi yang dilukiskan disana.
Shen Yuan ingin bangkit berdiri untuk melihat lukisan lebih jelas, tapi dirinya juga sadar kalau tubuhnya yang setengah abadi butuh istirahat. Walau dirinya sudah mencapai tahap setengah abadi, tapi suasana keabadian surga dan juga kondisi spiritual di alam ghaib jelas bertentangan. Itu seakan dirinya merendam diri dengan air panas dan langsung menceburkan diri dengan air es.
Tenaga dan kekuatan mentalnya berhasil melindungi tapi dia menjadi lebih cepat lelah dari biasanya.
Shen Yuan melirik kembali 'bola bulu' di atas ranjang, dan Shen Yuan sangat yakin yang lain sudah tertidur lelap. Sedikit mengundang rasa ingin tahu Shen Yuan, karena sepengetahuannya orang yang sudah melewati tahap kultivasi 'Dewa Manusia' dan menjadi 'Dewa' itu sendiri seharusnya tidak memerlukan tidur sama sekali. Apa mungkin dia melakukannya hanya karena bosan?
Shen Yuan menggelengkan kepalanya pelan. Mengambil bantal hias di sudut kursi yang panjang dan membaringkan dirinya santai. Pada dasarnya, bagi Shen Yuan tidak ada hal yang lebih menakutkan ketimbangkan bertemu dengan Tuan Protagonist asli. Jadi dia dengan cepat menyusul Shen Qingqiu terlelap.
Ekor-ekor berbulu putih lembut itu sedikit bergerak mengungkap sedikit celah saat mata seperti permata hijau itu membuka. Melirik orang lain yang tertidur sejenak sebelum kembali menutup untuk melanjutkan tidurnya.
***
Makanan yang terhidang di hadapannya benar-benar menggugah selera, dan juga itu sangat manusiawi walau tatanannya indah hampir seperti di surga. Shen Yuan tidak bisa untuk tidak mengetuk kipasnya agar terbuka, menyembunyikan setengah wajahnya. Ketika dia mengingat berbagai jenis makanan ynag dijual oleh Hantu-hantu di luar sana dan begitu dia melihat makanan di hadapannya sekarang. Shen Yuan bersyukur dia hidup sebagai manusia.
"Xiao Jiu, kau harus makan nasi dan lauk. Membiarkan dirimu hanya memakan manisan seperti itu tidak baik." Nasihat sosok berpakaian serba hitam dengan hiasan border perak di jubahnya yang mewah.
"Berhenti memanggilku seperti itu! Dan biarkan aku makan dengan tenang!" tukas Shen Qingqiu sembari membuang muka dari yang lain. Rambutnya yang panjang masih hitam sewarna tinta, kedua telinga rubah putih itu juga masih belum muncul kembali digantikan dengan telinga normal yang dihiasi dengan anting merah panjang. Walau kesembilan ekor rubahnya sudah muncul, dan matanya yang berkilau berwarna hijau itu masih ada. Rambut dan telinga masih terlihat normal.
Shen Qingqiu tidak memberi penjelasan apapun pada Shen Yuan perihal perubahan fisiknya ini. Pada awalnya Shen Yuan berpikir Shen Qingqiu menyembunyikan telinga dan ekornya karena mereka berada di alam ghaib dan juga baik iblis maupun hantu berkeliaran dimana-mana yang merupakan musuh surga. Tapi melihat bagaimana interaksi Shen Qingqiu dengan beberapa hantu di perjalanan dan bahkan banyak diantara mereka yang menyadari identitas Shen Qingqiu sebagai Dewa di Surga. Shen Yuan berpikir ulang, mungkin dia hanya tidak ingin menjadi lebih mencolok.
Shen Yuan melihat interaksi kedua makhluk itu sembari menyuap makanannya sendiri. Pikirannya tidak bisa untuk tidak prihatin dengan roda takdir ini.
Sosok yang berpakaian hitam nan indah itu tidak salah lagi adalah Yue QingYuan! Master Kepala Sekte Gunung Chang Qiong! Wajahnya pucat dan aura yang dibawanya walau terasa penuh kharisma sama seperti dulu tapi sekilas Shen Yuan merasa sedikit dingin. Orang yang semasa hidupnya menjadi panutan di dunia kultivasi murni sekarang di hadapannya telah menjadi hantu. Dan bukan hantu sembarangan, Yue QingYuan menjadi Raja Hantu tingkat Tinggi!
Shen Yuan selalu menganggap Yue QingYuan sangat tinggi dan tidak tergoyahkan bagai Dewa, dan Shen Qingqiu adalah orang brengsek yang bahkan lebih pantas menjadi Iblis. Tapi melihat Yue QingYuan yang menjadi Hantu dan Shen Qingqiu yang menjadi seorang Dewa. Shen Yuan benar-benar menangisi takdir.
Bukan hal yang mengejutkan juga sebenarnya. Yue QingYuan melakukan Kultivasi terlarang dengan menyimpan jiwanya sendiri kedalam pedangnya, Xuan Su. Dan saat menjemput kematiannya yang tragis, keinginannya untuk mendengar Shen Qingqiu memanggilnya dengan panggilan akrab tidak tersampaikan. Terlebih dengan keadaan penuh keputus asaan karena Shen Qingqiu di tangkap oleh Luo Binghe dan penyesalan dirinya karena menjadi lemah.
Akan mencurigakan dengan keadaan seperti itu jiwanya bisa tenang tanpa mengalami pergeseran. Jadi, kehadirannya disini sebagai Hantu tingkat tertinggi bukannya mengejutkan Shen Yuan sampai ketingkat dia tidak bisa berkata-kata.
"Ah-Yuan juga, jangan sungkan untuk memakan lagi. Tubuhmu begitu kurus." Sahut Yue QingYuan menyadarkan Shen Yuan dari lamunan.
Shen Yuan mengangguk sembari mengukir senyum kecil. "Terima kasih perhatiannya, Qi Ge."
Shen Qingqiu, "......" (◎_◎;)
Yue Qingyuan berkedip beberapa kali sebelum kemudian bangkit berdiri menghampiri Shen Yuan yang tengah bertanya-tanya, apa aku melakukan hal yang salah?
PUK
"Ah-Yuan, makan yang banyaknya" Yue Qingyuan berkata sembari menepuk lembut kepala Shen Yuan dengan hati berbunga-bunga senang. Dirinya sudah lama memimpikan agar Shen Qingqiu memanggilnya dengan nama itu lagi tapi tidak kesampaian bahkan setelah hampir berabad-abad sejak kematiannya belum pernah sekalipun dia mendengar Shen Jiu memanggilnya 'Qi Ge' secara langsung. Dan sekarang 'cerminan' Shen Jiu miliknya melakukan hal itu, dia sangat bahagia.
Shen Yuan berkedip beberapa kali dan ketika satu kesadaran menghampirinya, dirinya langsung menoleh menatap horror Shen Qingqiu. Jangan bilang kau tidak pernah memanggilnya dengan nama itu bahkan setelah berabad-abad berlalu? Seberapa banyak kebencianmu sebenarnya?
Shen Qingqiu mendengus dingin, menyuap manisan yang tersedia ke mulutnya. Bukannya dia tidak pernah memanggil Yue Qingyuan dengan panggilan itu. Dia pernah, bahkan sering tapi hanya ketika Yue Qingyuan tidak ada disekitarnya. Masalahnya, memanggilnya(YQY) begitu langsung di hadapan orangnya entah kenapa membuat Shen Qingqiu gengsi.
Yue Qingyuan kembali mengalihkan perhatiannya pada Shen Qingqiu setelah sebelumnya menempatkan berbagai macam makanan yang penuh gizi ke mangkuk Shen Yuan. "Xiao Jiu, apa kau pergi berkunjung ke tempat Tuan Daizhou lagi?"
Shen Qingqiu mengangguk acuh menyuap kue manis, "Aku berjanji pada Yasha untuk menjadi pengasuh anak-anak anjing mereka."
Shen Yuan menautkan alisnya, bukankah kau terlalu kasar? Atau mereka memang berwujud anjing?
Yue Qingyuan, "Jadi kau akan tinggal di istana Tanah Barat? Apa Ah-Yuan juga akan kau ajak?"
"Aku sudah mengirim memberi tahu Daizhou, dan dia mengizinkan." Shen Qingqiu berkata acuh, melipat sedikit keliman lengan bajunya ketika dia hendak mengambil manisan yang letaknya sedikit lebih jauh. Yue Qingyuan menghela nafas pendek, menjauhkan piring berisi manisan itu.
Mengabaikan tatapan sebal yang lain, Yue Qingyuan mengangkat sumpit nya sendiri. Mengambil makanan yang lebih pantas untuk mengisi perut, "Kurangi memakan manisan!"
Shen Qingqiu menatap tajam Yue Qingyuan. Dengan enggan membuka mulutnya membiarkan Yue Qingyuan menyuapinya. Shen Qingqiu mengunyah makanan itu sebelum kemudian matanya berbinar, menoleh menatap Yue Qingyuan.
Yue Qingyuan tertawa kecil, "Aku meminta tolong pada Raja Hong-er untuk memasakkan semua ini."
Shen Qingqiu mengangguk sembari mulai mengambil makanan utama, "Tentu saja! Selama aku memberi dia izin khusus untuk memasuki Surga secara resmi, dia akan selalu bersedia memasak kan semua ini untuk ku."
Yue Qingyuan hanya tertawa kecil sebagai jawaban sementara Shen Yuan bertanya-tanya tentang siapa identitas yang disebut 'Raja Hong' disini. Bukannya apa, masakan ini sangat enak bahkan menyamai masakan buatan Luo Binghe. Dia sangat ingin melihat koki ini. Apa mungkin koki ini juga memiliki wajah tampan seperti Luo Binghe miliknya?
Acara makan pada malam itu selesai dengan semua hidangan di piring bersih tanpa bersisa. Jangan tanya siapa saja yang menghabiskannya. Karena di meja panjang itu jelas ada satu ekor Rubah dan satu ekor Kucing. Yang mana keduanya sama-sama rakus ketika berhadapan dengan makanan yang enak.
Walaupun wajah mereka tetap lurus seakan makanan itu tidak memikat selera mereka. ヽ('ー`)┌
Shen Qingqiu tampak berdiri dari duduknya, pergi keluar entah mencari apa. Meninggalkan Shen Yuan dan Yue Qingyuan dalam permbicaraan mereka.
"Jadi Ah-Yuan, aku bukan Dewa dan baik Qingge dan Xiao Jiu tidak mau membicarakan apa yang terjadi di dunia cermin. Apa Iblis itu membuat masalah?" tanya Yue Qingyuan tanpa menghilangkan senyum diwajahnya.
Shen Yuan sedikit merinding. Sedikit banyak dia bisa mengerti jika Yue Qingyuan yang disini sangat membenci Luo Binghe. Tapi dia juga tidak suka jika yang di salahkan di sini adalah Luo Binghe miliknya. Kedua nya mungkin memang Luo Binghe, tapi mereka berdua sudah jelas orang yang berbeda.
"Semuanya sangat baik di tempatku, Yingying dan MingFan membantuku mengurus puncak Qi Jing ketika aku berpergian. Kondisi Qi Ge yang disana juga sangat stabil dan baik. Hubunganku dengan Shixiong dan Shidi yang lain juga baik."
Yue Qingyuan tersenyum lembut. Tentu dia sadar Shen Yuan tidak menceritakan semuanya dengan lengkap dengan sengaja. Tapi dengan itu dia jadi menyadarinya, kalau apa yang terjadi pada Shen Qingqiu-nya tidak terjadi pada Shen Qingqiu yang lain. Menyadari ini Yue Qingyuan bernafas lega. Setidaknya tragedi itu tidak terulang dua kali.
Kedua nya menoleh saat Shen Qingqiu masuk dengan tangan memegang sebuah kotak kecil. Meletakkan kotak itu di meja, Shen Qingqiu dengan acuh mengeluarkan pedang pendek yang tadi dibelinya menyerahkannya pada Shen Yuan. "Simpan itu, kita akan ke tanah ghaib milik Daizhou. Itu bisa membantu mu menyesuaikan diri."
Shen Yuan menerimanya dengan anggukan kecil. Menyampirkannya ke pinggangnya didekat pedang miliknya sendiri berada. Mata hitamnya melirik dua anting indah nan elegan didalam kotak. "Dua benda itu?"
Shen Qingqiu menunduk melihat dua benda itu, mengusapnya lembut saat parasnya mengukir senyum kecil. "Ini untuk anak-anak ku."
Yue Qingyuan, "....." (⌒_⌒;)
Shen Yuan berkedip beberapa kali, "Ya?" ಠ_ಠ
.
.
.
.
.
.
Tbc~
Lucy : GrandFather Jun Wu?! Aku mau menanyakan satu hal?! Apa kau yg memberikan banyak takdir buruk menimpa Shen Jiu ku tersayang di kehidupannya sebelumnya?!
Jun Wu : Hm? Tentu saja bukan, aku benar2 tidak ad hubungannya dengan apa yg menimpa Ah-Jiu^^
Lucy : Hm //menatap instens// tapi GrandFather menyiksa kehidupan Bunda Xie Lian.
Jun Wu : Itu karena takdir dunia tidak akan mau membuat Xian Le menderita, karena itu aku harus turun tangan untuk memberi penderitaan secara langsung. Tapi Ah-Jiu berbeda, karena keserakahan seseorang akan harta, takdir Ah-Jiu menjadi harga^^
Lucy : Biar ku tebak, orang ini pasti si Author Lucknut, Airplane Shooting Toward to the Sky-juju!! Alias si Shang Qinghua!
Jun Wu : //hanya mengukir senyum bijak//
Lucy : Dasar penulis Lucknut! Berani nya dia menyiksa Shen Jiu ku tercinta!! aku akan mengirimkan Mo BeiJun asli padanya nanti!!
*di Dunia Cermin, dimana Shang Qinghua tengah sibuk memohon pada Mo Bei Jun untuk tidak dipukuli*
Shang QingHua : Hatchi!! Da Wang, kenapa kau dua kali lebih dingin daripada biasanya?
Mo BeiJun : Hm? Apa maksudmu?
*Di kota bawah gunung Cang Qiong, Mo BeiJun asli tengah berdiri*
Huahahahahahahahaahahahahahahaha!!!! // ketawa setan//
25 Juli 2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top