[10] Cold or Warm
Apa kau tahu? Sesuatu yang putih selalu membuat orang lain gatal ingin mengotorinya? Seperti kertas putih yang membuat orang lain ingin mencoretnya dengan tinta,...
***
Shen Qingqiu menatap datar sosok didepannya walaupun hatinya sudah menjerit keras karena yang berada di depannya adalah Dewa Besar Surgawi. Pemimpin di Surga sendiri!!
Manik hitam miliknya beralih pada Ori!Shen Qingqiu yang tampak santai meminum teh.
"Uhm, karena kalian berdua Shen Qingqiu, aku bingung harus memanggil apa." Ujar Dewa Besar sembari tertawa kecil. Shen Qingqiu hanya mengukir senyum palsu, dia sendiri bahkan tidak tahu harus memberi alamat pada yang lain selain Ori!ShenQingqiu.
"Kalau begitu anda bisa memanggil saya seperti biasanya, Tuan. Dan untuk dia anda bisa memanggilnya dengan 'Shen Yuan', itu nama asli jiwanya."
Shen Qingqiu/Shen Yuan langsung menoleh kearah yang lain saat yang lain masih saja memiliki wajah dingin nan datar. Dia berpikir sejenak sebelum kemudian kembali pada ketenangannya, "Itu benar Yang Mulia, nama asli saya 'Shen Yuan', anda bisa menyebut saya dengan nama itu."
"Shen Yuan dan Shen Jiu, nama kalian benar-benar terdengar mirip dalam beberapa poin." Komentar Dewa Besar. Shen Jiu diam tidak memberi tanggapan dan Shen Yuan mengukir senyum palsu dengan kepalanya berteriak keras ; Yah begitulah!! Itu juga yang aku pikirkan ketika aku pertama kali membaca Novel <<Proud Immortal Demon Way>>*
*Judul novel asli yang ditulis oleh AirPlane Shooting Toward The Sky a.k.a Shang QingHua yang kita kenal di dalam novel The Scum Villain
Dewa Besar mengukir senyum cerah tapi matanya menunjukkan rasa simpati untuk Shen Yuan, "Shen Yuan, aku tahu kau ingin kembali ke dunia cermin, tapi untuk beberapa waktu portal menuju dunia cermin sudah di blokir. Aku yakin Ah-Jiu sudah memberi tahumu informasi tentang dua dunia itu sebelumnya."
Shen Yuan terdiam beberapa saat karena panggilan intim yang diberikan Dewa Besar untuk Shen Jiu sebelum kemudian dia kembali tersadar dan mengangguk paham. "Apa itu butuh waktu lama sampai bisa di perbaiki?"
Dewa Besar, "Selama Ah-Jiu bersedia menyumbangkan selusin kristal teratai, seharusnya itu akan kembali seperti semula tepat setelah Festival Surgawi selesai."
"Festival Surgawi?"
"Itu Festival yang akan diadakan di persimpangan antar dunia, Dunia Tenggah, pada saat itu semua makhluk berperingkat surgawi akan dizinkan untuk berpartisipasi. Dan tentunya mereka boleh berasal dari dunia yang berbeda."
Apa itu artinya Anjing Cenggeng, Luo Binghe-ku bisa datang? Aku khawatir anak nakal itu akan berbuat yang tidak-tidak karena kehilanganku yang tiba-tiba. Shen Yuan penuh dengan pikiran ini bahkan setelah mereka akhirnya pamit untuk keluar.
Akalnya kembali saat mereka berada di jalanan luas yang cukup sepi. Shen Yuan mengedarkan pandangannya ke sekitar, mendapat pemandangan berbagai macam bangunan istana mewah di setiap sisi jalan yang luas. Nampak ada beberapa Pejabat Surgawi yang tengah minum teh di balkon istananya dan ada juga beberapa yang tengah mendiskusikan sesuatu tentang Festival Surgawi.
Shen Yuan mengetuk kipas lipatnya sebelum, melirik kearah Shen Jiu yang berjalan diam sepanjang jalan. "Sepertinya kau terkenal di surga,..." komentar Shen Yuan datar, dirinya banyak mendapati lirikan dari para Pejabat Surgawi mengarah kearah mereka berdua sedari tadi.
Shen Jiu hanya mendengus dingin, "Itu karena aku yang tertua di surga. Terlebih aku berasal dari dinasti surgawi yang sebelumnya."
"Heh?!" Shen Yuan berhenti melangkah saat matanya menatap tak percaya sosok di depannya. Hanya saja, menurut pengaturan waktu di dunia ini, Shen Jiu baru saja meninggal beberapa ratus tahun yang lalu sementara dinasti surgawi berubah sudah beribu tahun yang lalu. Dilihat dari segi waktu jelas itu tidak bisa di terima. Kecuali,...
Kecuali sejak awal dia menjadi pengemis di jalanan, tidak, sejak terlahir dia memanglah dewa. Tapi mungkin karena beberapa pengaturan dunia yang Shen Yuan tidak ketahui, Shen Jiu kehilangan ingatannya tentang jati dirinya sebagai seorang dewa dan menjalani hidup sulit dan kejam hingga kemudian berakhir bertemu dengan kematian yang tragis.
"Apa ujian untuk naik tingkat di surga memang harus menjalani suatu misi di dunia lain?" tanya Shen Yuan penasaran.
"Tidak juga, ujian ini hanya berlaku bagi ku saja. Dewa lainnya memiliki ujian tergantung pada kekuatan utama mereka. Contohnya Liu Shidi, ujian surgawi miliknya adalah dia harus menenangkan sebuah badai salju ganas. Dan setiap dia naik tingkat, ujian akan semakin sulit."
"Hmm, dunia apa saja yang kau kunjungi?"
"Entahlah, setiap kali aku menyelesaikan misi dunia. Aku langsung menghapus semua ingatanku selama di dunia itu."
"Tapi kau masih mengingat Liu Shidi, apa kau tidak menghapus ingatanmu dari dunia itu?"
"Aku berencana begitu, tapi saat aku kembali ke Surga. Liu Shidi ternyata juga sudah naik, jadi aku memutuskan untuk menghapus sebagian ingatan saja."
Shen Yuan tidak menanyakan lebih jauh tentang ingatan mana yang di hapus oleh yang lain. Sedikit banyak dia bisa menebak kalau ingatan yang di hapus itu adalah fragmen-fragmen ingatan Shen Jiu yang melekat di tubuh yang di pakainya sekarang. Shen Jiu tidak menghapusnya, dia hanya meninggalkan ingatan itu di tubuh lamanya.
Shen Yuan ingin kembali bertanya, tapi mengingat kepribadian yang lain sering diam dan bersikap dingin. Memancingnya terlalu banyak bicara hanya akan membuat yang lain kesal dan mungkin mengamuk. Jadi sebisa mungkin Shen Yuan mengatur jeda waktu yang cukup lama sebelum kemudian mengajak yang lain bicara.
Shen Jiu tiba-tiba menghentikan langkahnya yang mana Shen Yuan juga ikut menghentikan langkahnya. Dia(SY) ingin bertanya saat dia melihatnya(SJ) melambaikan kipasnya kearah tertentu. Shen Yuan hendak mencari kearah lambaian itu ketika tiba-tiba tubuhnya di dorong kuat hingga dia terjatuh ketanah. Untungnya pakaian yang dipinjamkan oleh Shen Jiu entah bagaimana membuatnya tidak merasakan sakit walau saat dia terjatuh sempat terdengar suara gedebuk yang cukup keras.
"Hei~ Hei~ apa kau tidak bisa melihat jalan dengan baik!! *hic* dasar jalang tidak punya mata!! *Hic*"
Shen Yuan menutupi hidungnya dengan lengan bajunya saat aroma arak yang cukup kuat menyerbu penciumannya. Aroma arak itu sebenarnya cukup harum dan menyegarkan, tapi karena jumlahnya terlalu banyak, itu menjadi bau yang memuakkan.
Shen Yuan bangkit berdiri dengan tenang dan hendak meminta maaf tapi perkataan maafnya tersendat saat dia tidak sengaja melihat tonjolan di bagian selangkangan Pejabat yang menabraknya. Dia mengangkat pandangannya, mendapati kalau pejabat itu terlihat seperti berada di usia awal 40-an. Pejabat itu tampan seperti Makhluk Surgawi lainnya, pakaiannya juga mewah dan auranya juga mengesankan.
Hanya saja, ada sinar aneh di matanya saat melihat Shen Yuan dan Shen Jiu.
"Ya ampun~ ya ampun~ *hic* aku kira siapa tapi siapa yang menyangka kalau itu adalah Tuan Bailian~" komentar Pejabat itu keras, membuat banyak mata Pejabat Surgawi di sekitar mengarah kearah mereka. "Dan ini,... apa ini diri anda yang lain?~ yang datang dari dunia cermin? Ternyata gossip itu benar adanya *hic*"
Shen Jiu masih mengenakan wajah dinginnya, begitu pula Shen Yuan. Dan saat ini dalam pikiran, Shen Yuan sudah mengutuk makhluk mesum ini ratusan kali, sementara Shen Jiu memikirkan apa hidangan yang harus dia makan di Kota Hantu nanti.
"Kedua Tuan Shen, baik yang fana maupun yang abadi memang sangat indah dalam caranya sendiri~" Pejabat itu menjilat bibirnya, matanya berkeliaran di atas tubuh Shen Yuan lalu beralih kearah tubuh Shen Jiu. Kedua nya jelas indah, terlebih yang perak jelas lebih.
Shen Jiu mengetuk pelan dagunya dengan kipas lipat saat dia dengan acuh melirik kearah lain, "Terima kasih atas sanjungan anda Yang Mulia Gu. Kami harus pergi terlebih dahulu,..."
"Hei~ hei~ kenapa harus pergi begitu cepat? Bagaimana kalau kalian bergabung minum dengan ku di Istana milikku?" tawar Yang Mulia Gu, Shen Yuan melirik Shen Jiu yang tampak santai seperti biasanya, seolah tidak menyadari mata penuh nafsu milik yang lain.
Jangan bilang orang ini,...
"Maafkan kami, Yang Mulia. Tapi bagaimanapun kami,..."
GREP
"Tuan Bailian, anda harum seperti nama anda~"
Hampir semua mata di tempat kejadian tampak akan meloncat dari soketnya, termasuk Shen Yuan. Dia menatap tak percaya Pejabat yang dipanggil Yang Mulia Gu ini dengan seenaknya menarik Shen Jiu ke pelukannya. Shen Jiu hanya mengerjap beberapa kali sebelum kemudian mendorong yang lain pelan.
"Yang Mulia, anda mabuk." Ujar Shen Jiu, suaranya terdengar lebih dingin dari biasanya. "Anda harus mendinginkan kepala anda sejenak, bagaimanapun tidak pantas bagi Pejabat Surgawi untuk berkeliaran dalam keadaan mabuk seperti ini."
Shen Yuan melirik yang lain sebelum kemudian melangkah maju, "Yang Mulia Gu, saya merasa sangat tersanjung dapat bertemu dengan anda. Tapi untuk sekarang, bisakah anda memberi kami jalan untuk pergi?"
Mata merah karena mabuk milik Gu pindah kearah Shen Yuan, dia sedikit terpana saat melihat yang lain tersenyum padanya. Dalam hal keindahan, jelas Shen Jiu menang, tapi dia selalu menggenakan wajah datar dan dingin. Jadi ketika ada yang memiliki wajah hampir serupa walau tak seindah yang lain, saat itu tersenyum itu masih menyihir.
"Aah *hic* Tuan Shen yang lain, aku akan sangat senang kalau kau mau menerima undanganku. Ranjangku sangat luas dan itu sering dingin *hic* aku akan sangat bahagia kalau kalian mau membantuku menghangatkannya *hic*"
Shen Yuan jelas merasa terhina disini, dia langsung melupakan identitas yang lain sebagai dewa saat dia tanpa ragu mengubah matanya menjadi tatapan membunuh. Dia baru saja hendak mengucapkan kata-kata beracun saat Shen Jiu memberi komentar dengan nada bosan bercampur polos(?).
"Jika ranjang anda terasa dingin, kenapa anda tidak membakar tungku di dekatnya, dan juga tambahkan saja beberapa selimut."
Shen Yuan hampir menjatuhkan rahangnya ke tanah, dia melirik pejabat surgawi yang menonton, mereka tampak menggelengkan kepala mereka prihatin. Dan beberapa komentar bisa terdengar oleh Shen Yuan.
"Dewa Bailian terlalu putih, aku yakin dia bahkan tidak mengerti apa maksud Dewa Gu."
"Bagaimana mungkin dia akan mengerti? Kultivasi Dewa Bailian adalah kultivasi suci, menjauhkan diri dari kenikmatan duniawi, dengan kultivasi seperti itu dia harus menjaga pikiran dan tubuhnya. Tidak mungkin pengetahuan kotor itu memasuki pikiran Dewa Bailian!!"
Shen Yuan, "...." Jadi orang yang selalu bermain-main dengan gadis-gadis sekte ini sebenarnya bahkan tidak mengerti bahkan mungkin sebenarnya adalah perawan tua?!
Dengan keadaan seperti ini, Shen Yuan jadi curiga. Apa benar Shen Jiu melecehkan kecantikan dan beberapa wanita Luo Binghe di saat kultivasi yang lain adalah Kultivasi yang menuntut kesucian hati dan pikiran?! Airplane Bro, lubang plot anda terlalu dalam!!
Dewa Gu menjilat bibirnya penuh nafsu, bagaimanapun sosok tinggi dan bersih selalu lebih menggoda orang lain untuk mengotorinya. "Dewa Baili...."
SSSTT
"AAAKHH"
Teriakan nyaring Dewa Gu hanya di tatap datar oleh pejabat lainnya, seakan mereka sudah mengetahui hal itu akan terjadi. Shen Yuan mencoba mempertahankan ekspresi tenangnya, walaupun dalam hati dia sudah berteriak senang. Sementara Shen Jiu hanya menatap datar Dewa Gu yang kedua tangannya sudah terpisah dari tubuhnya.
Dia mengangkat pandangannya, melihat Liu Qingge yang mengelap santai pedangnya. "Shidi, apa yang kau lakukan?"
Liu Qingge menyarungkan pedangnya kembali. Dengan wajah datar dia melangkah dan bahkan tidak memperhatikan langkahnya saat kakinya menginjak Dewa Gu, telak di selangkangannya. Teriakan ngilu penuh rasa sakit tergiang di udara, membuat beberapa Pejabat Surgawi menyusutkan bahu mereka.
Shen Yuan menyentak kipasnya, wajahnya mengukir senyum cerah. "Liu Shidi benar-benar Shidi yang pengertian."
Liu Qingge mengangkat sebelah alisnya saat mendengar komentar Shen Yuan. Sementara Shen Jiu menautkan alisnya dan menjawab dingin, "Pengertian? Dia berbuat begitu impulsif tanpa alasan yang jelas kau sebut pengertian?!"
Tanpa alasan?! Apa orang ini begitu buta? Jelas kalau Tuan Muda Liu sudah melindunginya dari makhluk mesum!!
Shen Yuan mengibaskan kipasnya acuh saat bibirnya melengkung kebawah menjadi cemberut, "Qingqiu, kau mungkin pintar dalam beberapa bidang. Tapi dalam hal ini kau benar-benar naif."
Shen Jiu mendengus dingin, matanya melihat rendah Dewa Gu yang menangis keras karena kesakitan. Dewa Gu praktis sadar dari mabuknya saat kedua tangannya ditebas, dan hanya butuh beberapa detik baginya untuk menyadari kalau dia sudah melakukan kesalahan besar. Mencoba menggoda Dewa Bailian? Mencoba menurunkan Dewa Bailian di atas ranjang? Dan bahkan dengan berani dia tadi menyentuh Dewa Bailian?!
Beruntung yang menebasnya adalah Liu Qingge, kalau itu salah satu dari Empat Raja Hantu, bukan hanya tangan, mungkin kepala dan jiwanya akan langsung di hancurkan! Dan jika Dewa Besar mengetahui hal ini, entah bencana apa yang akan di terimanya.
"Dewa Gu, Pheonix akan datang mengobati anda. Sementara anda menunggu di sini, kami pamit terlebih dahulu." Ujar Shen Jiu mengundang anggukan dari Shen Yuan.
Sekali Shen Qingqiu tetaplah Sheng Qingqiu. Mungkin dia tidak tahu apa yang hampir terjadi padanya, tapi setelah semua, Shen Qingqiu a.k.a Shen Jiu bahkan tetap tidak merasa simpati.
Shen Jiu mengambil langkah memutar saat akan melewati Dewa Gu, dirinya sama sekali tidak menoleh saat dia menarik lengan baju Shen Yuan agar mengikutinya. Meninggalkan tempat itu dalam keadaan kacau. Shen Yuan memberi tatapan berarti pada Dewa Gu selama beberapa waktu sebelum kemudian mata hitamnya beralih pada Liu Qingge yang berjalan dengan tenang di samping mereka.
"Yang kau lakukan tadi itu berlebihan."
Liu Qingge melirik Shen Jiu yang masih berwajah dingin seperti biasanya, "Aku tidak merasa begitu."
Shen Jiu mendengus jengkel, "Sadari tingkatanmu sebelum berlaku impulsif!! Bersikap seperti itu hanya membuat musuh bertambah!!"
"Kalau begitu kau harus mengubah sikapmu dalam menanggapi hal-hal seperti tadi, jika kau tetap bersikap seperti sebelumnya, kau juga hanya akan menambah populasi anjing liar!" geram Liu Qingge.
Shen Jiu mengerutkan alisnya saat dia menghentikan langkahnya, dia berbalik menatap Liu Qingge. "Bagian mana dari cara diriku menanggapi mereka yang salah? Dia berkata menghangatkan tempat tidur, bukankah nasihatku tadi benar?"
Liu Qingge memutar matanya bosan. Dia ingin memberi penjelasan kalau maksud dari kata-kata itu adalah sesuatu yang vulgar, tapi mengingat bagaimana reaksi Shen Jiu setiap kali melihat atau menyadari ada sesuatu yang vulgar, Liu Qingge terpaksa harus menutup mulutnya. Lagipula dia tidak mau merusak pikiran yang lain dengan kosakata yang berhubungan dengan 'tempat tidur' dan sesuatu yang berawalan dengan 'S' dan berakhiran dengan 'X'.
Shen Yuan secara sadar paham apa yang dipikirkan Liu Qingge, jadi dia hanya berkomentar pendek. "Nasihatmu benar, tapi sayang itu sedikit salah."
Shen Jiu mengalihkan matanya pada Shen Jiu, "Bagian mana nya yang salah?"
Shen Yuan menguncang lembut kipasnya saat dia mengukir senyum cerah, "Jika ada yang meminta bantuanmu untuk menghangatkan tempat tidur, kau bisa langsung membakar rumahnya."
Shen Jiu, ".....(⊙_☉)" Apa? Kenapa karena hal sepele begitu aku harus menghabiskan energi membakar rumah orang lain? lagipula bukankah dia meminta bantuan?
Liu Qingge mengangguk dan menimpali, "Jika kau malas aku bisa mengantikanmu membuat rumah mereka menjadi istana es."
Shen Yuan mengangguk semangat, "Aku setuju!"
Shen Jiu, ".....(⊙_☉)" Bukankah itu hanya akan membuatnya menjadi lebih dingin?!
Shen Jiu memandang dua sosok di depannya secara bergantian dengan alis bertaut dan wajah penuh rasa heran, telinga rubah diatas kepalanya nampak bergerak lembut saat dia menoleh kanan-kiri. Pemandangan ini hampir membuat Shen Yuan kehilangan kontrol dirinya.
Sedari awal dia bertemu dengan Shen Qingqiu asli, minatnya sudah langsung terpusat pada dua telinga dan Sembilan ekor lembut milik Shen Jiu. Dia ingin sekali memeluk ekor tebal dan berbulu lembut itu dan juga dia ingin membelai telinga runcing itu.
Menghela nafas pelan, Shen Yuan langsung mengalihkan topik. "Jadi, aku tidak bisa kembali?"
"Bukankan kau sudah mendengar penjelasan dari Qin Wang? Kau tidak bisa kembali ke dunia cermin sampai Festival Surgawi selesai." Ujar Shen Jiu dingin, matanya menatap seolah Shen Yuan adalah makhluk idiot yang datang dari ujung dunia.
Shen Yuan mendesis jengkel, "Aku butuh kepastian lagi!! dan juga kapan tepatnya festival itu akan diadakan?"
"Dua hari lagi festival itu akan dimulai." Shen Jiu menjentikkan dua jarinya, membuka kipasnya dan menutupi sebagian wajahnya saat melihat wajah lega Shen Yuan. "Festival surgawi diadakan selama 1 bulan." Tambahnya acuh sembari membuang muka kearah lain.
"...ಠ_ಠ"
Shen Yuan hampir memuntahkan kata-kata kutukan kalau saja dia tidak mengingat tingkat kedudukan yang lain. Satu bulan?! Satu hari saja dia meninggalkan Luo Binghe,Luo Binghe sudah mengamuk dan mencari masalah dengan Lord Puncak BaiZhan, dan sekarang dia harus meninggalkan si 'Nona Perawan' itu selama satu bulan?! Mari berharap dia tidak melakukan hal gila!!
(A/N: sayangnya sudah terlambat untuk hal itu)
"Kau mau kemana?" Tanya Liu Qingge saat Shen Jiu mengibaskan kipasnya lembut, membuka portal cahaya.
"Festival Ghaib."
Shen Jiu menjawab pendek dan bahkan sama sekali tidak berbalik untuk melihat yang lain saat dia melangkah memasuki portal itu. Liu Qingge tidak mengikuti, dia masih memiliki bisnis dengan istana miliknya sendiri. Bagaimanapun dia adalah dewa yang memiliki banyak penyembah dan dia harus mengurus mereka.
"Tuan Shen, mungkin anda akan mengikuti Huaxin." Ujar Liu Qingge memberi isyarat pada Shen Yuan agar memasuki portal milik Shen Jiu yang perlahan mulai menghilang. Shen Yuan tahu benar Liu Qingge tidak memiliki waktu luang, dan juga, jika dia berkeliaran di surga dengan keadaan di mana hampir semua penghuni di sana memiliki keinginan rahasia terhadap Shen Jiu. Shen Yuan bisa merasakan ada bahaya yang mengintai bunga krisannya jika dia tetap disini tanpa penjagaan.
Shen Yuan mengangguk dan mengucap beberapa kata untuk Liu Qingge sebelum kemudian bergegas memasuki portal. Liu Qingge menatap hilangnya portal itu sebelum kemudian menyentak lengan bajunya berbalik pergi.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc~
ini chap paling absurd yg aku bikin. Sumpah! Absurd banget sampe aku malas mau baca ulang entah kenapa. Rasanya pembawaan Shen Jiu nya kurang ganas gitu. Tapi kalau aku bikin ganas jadi ngk sesuai ama alur.
Au deh, capek daku.
Udah sinyal di tempatku hilang2 terus lagi. Tekanan batin daku disini╥﹏╥
17 Juli 2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top