[20] Sleep Baam

***

Tiga perintah aneh yang diberikan Zahard benar-benar membuat heboh seantero menara. Beberapa orang bahkan mengira akan ada perang besar lain yang akan terjadi di menara setelah beberapa tahun damai. Menduga bahwa Marshal dan keluarga ayahnya berselisih dan akan memicu perang dalam waktu dekat.

Fakta membuktikan bahwa walau hubungan Marshal Aguero dengan Keluarga Khun agak renggang, terutama sejak Khun Ran yang lebih memilih menjadi salah satu anggota di dalam squadron yang dipimpin oleh Khun Aguero Agnis. Hubungan itu tidak erlalu buruk sehingga harus memicu sebuah perang. Lagipula keluarga Khun selalu memiliki cara perang mereka sendiri.

Dibandingkan menghabiskan banyak sumber daya dengan melakukan perang secara nyata, lebih baik melakukan persaingan bisnis dengan saling berjuang mencuri dan mengambil bisnis orang lain.

Otak mereka lebih banyak bekerja dari pada tubuh.

Bahkan putri Maschenny, seorang putri dari keluarga Khun yang terkenal dengan kekejaman dan haus darahnya yang selalu memimpikan perang, lebih menyukai menggunakan otaknya sebelum terjun langsung ke medan perang setelah medan perang berada di situasi yang cukup genting.

Setelah beberapa lama tidak adanya perang yang terjadi, public secara bertahap melupakan tiga perintah Zahard, dan mengira itu hanyalah perbuatan iseng sang Raja Menara yang tengah linglung karena terbangun dari tidurnya. Siapa yang akan menduga bahwa mereka akan mendapatkan jawabannya di pesta pembukaan Kota Voreios* untuk seluruh warga Menara.

[A/N : Voreios dalam bahasa yunani berarti Utara, awalnya aku pen bikin nama kotanya jadi Bintang Utara, tapi pas di jadikan bahasa Yunani rasanya jadi terlalu panjang. Sorry yak, aku minta tolong mbak google disini^^;]

Kota yang sebelumnya menjadi pusat iman dari para penganut FUG, kota Grace, diubah total bahkan termasuk namanya yang sekarang menjadi Voreios. Selain dari istana yang sebelumnya menjadi gereja tempat pemujaan yang masih mempertahankan asiterktur keseluruhan, namun perbahan corak warna dan beberapa detail yang dihilangkan dan ditambahkan membuat suasananya benar-benar terasa baru.

Namun bukan itu yang menjadi topic hangat di Menara.

Apa yang mengejutkan adalah bahwa sang Marshal, Khun Aguero Agnis telah mengangkat dua orang anak sebagai putranya!

Ya, tidak ada keraguan bahwa dua anak itu adalah anak angkat. Setelah semua, sang Marshal hampir tidak pernah diberitakan meiliki hubungan romantic dengan siapapun. Baik itu laki-laki ataupun perempuan, semua catatan hubungan Marshal begitu bersih sampai semua orang meragukan apakah dia benar-benar putra dari Keluarga Khun.

Adapun rumor yang cukup simpang siur mungkin dimana Khun Aguero Agnis dan Putri Maria Zahard memiliki hubungan yang cukup ambigu untuk sebatas hubungan saudara. Namun berita itu sudah sangat lama dan semua orang di menara tahu bahwa Putri Maria hanya menggunakan Khun Aguero Agnis dan telah 'membuang' Khun Aguero Agnis begitu dia mendapatkan posisinya sebagai Putri Zahard.

Selain itu, bahkan jika benar Marshal muda sangat ahli dalam menjaga kehidupan pribadinya dan diam-diam memiliki anak. Itu tidak akan pernah memiliki ciri-ciri yang begitu jauh dari ciri khas keluarga Khun.

Merek dagang keluarga Khun adalah rambut biru perak, alis tebal dan mata kobalt dan tentunya, wajah rupawan. Namun, dari kedua anak yang dibawa Khun di pesta pada hari itu tidak diragukan lagi hanya memenuhi syarat terakhir saja, yang lainnya benar-benar tidak bisa ditemukan!

Salah satu anak yang merupakan yang paling tua, berusia 8th. Memiliki rambut coklat caramel yang bersinar seperti emas hangat di bawah cahaya matahari dan mata sewarna dengan teh merah. Sikapnya agak dingin dan penyendiri, namun dia memiliki mulut yang manis dan menyenangkan banyak tamu. Walau begitu dia tidak terlalu suka berpisah terlalu jauh dari Ayah dan saudara angkatnya.

Yang lebih muda berusia 6th, wajahnya yang kemerahan nampak sehat namun figurnya yang kurus membuat semua orang tahu bahwa anak itu baru mendapatkan hidup mewah belum lama ini, dan semua orang cukup pintar untuk mengaitkannya dengan waktu dimana tiga perintah aneh dari Zahard di turunkan. Anak itu sendiri memiliki iris mata sehitam langit malam namun memiliki kerlapan indah seakan ditaburi cahaya bintang, rambutnya silver-grey, hampir membuat semua ornag mengira kalau dia memang lah putra haram Marshal jika tidak melihat warna mata dan wajahnya secara keseluruhan.

Singkatnya, walau dua anak itu imut dan jelas akan menjadi rupawan di masa dewasa, semua fitur wajah mereka meneriakkan bahwa mereka tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga Khun!

BRAKK---

"BODOH! BEGITU BODOH!"

Dinding ruangan yang memiliki ketahanan shinsu tinggi menunjukkan retakan yang dalam saat beberapa veteran tak bisa menahan rasa amarah mereka. salah satu darinya mendengus, "Heh! Pada akhir-nya dia masih anak-anak! Misinya adalah untuk mengambil kesempatan untuk mencuri informasi dan melukai Marshal semampunya, namun dia menjadi putra angkat Marshal?! Neraka!"

"Keluarga Hong benar-benar mampu mendidik keturunannya.", sarkas yang lain.

Baam diam, seperti yang selalu dia lakukan di setiap pertemuan para petinggi FUG. Bahkan sampai pertemuaan itu selesai dengan tidak adanya rencana baru, dia tetap diam. Bagaimanapun sejak awal dia hanyalah boneka mereka dan tidak memiliki banyak kekuasaan untuk memerintah. Yah, dia juga tidak terlalu mempedulikan hal tersebut lagi, sudah sejak lama dia melupakan keinginannya untuk berjuang mencapai keinginannya di Menara ini.

Pada awalnya dia memasuki menara adalah karena ingin mengejar Rachel dan terus begitu sampai lantai tersembunyi, setelahnya dia hanya ingin melindungi teman-teman dan orang-orang yang dia sayangi. Namun pada akhirnya, dia dikhianati oleh orang yang paling berharga dan dia percayai lebih dari siapapun yang pernah dia miliki. Dan dua orang yang paling dia hormati dan hargai langsung hilang karena nya.

Dia mencoba menjaga yang tersisa, namun rasa ragunya pada mereka yang masih bersamanya menganggu hubungan mereka sehingga paling sering mereka bekerja masing-masing tanpa melibatkan yang lain. Rak masih keras kepala mengikutinya, setidaknya dia bertahan cukup lama sampai akhirnya memilih bergabung dengan Wolhaiksong daripada bersama dengan Baam di FUG.

Sejak saat itu dia lebih seperti alat, dia mematuhi begitu saja apa yang diminta dan di perintahkan oleh Hwaryun ataupun FUG. Tentu dia cukup leluasa dan tidak seterkekang seperti saat dia masih Jue Viole Grace dahulu, dia bisa memastikan keselamatan teman-temannya kali ini dan dia juga bisa kemanapun yang dia inginkan tanpa harus dikawal ataupun di awasi, dia juga memiliki suara dalam FUG, namun itu tidak cukup untuk mengendalikan FUG.

Kota Grace contohnya. Walau dia adalah objek yang mereka puja sebagai Dewa, nyatanya tidak satupun dari mereka yang mendengarkan saat Baam menyampaikan keberatannya akan sistem perbudakan ataupun patung yang di buat hanya untuk menyembah nya. Dia adalah Dewa yang hanya memiliki kekuatan di medan perang, namun tidak di kehidupan bermasyarakat umatnya.

To : 25thBaam

Hai Baam, bagaimana hari mu? Aku harap itu baik, aku yakin kau cukup penasaran dengan kondisi Kota Vorieos, sejak FUG dilarang unntuk memasukinya aku bisa membantumu jika kau ingin. Cukup hubungi kami, oke!

[picture01.jpg] [picture02.jpg] [picture03.jpg]

From Isu_Shibisu

Ada tiga foto terlampir yang dikirimkan oleh Shibisu, satu foto menunjukkan bagaimana tempat dimana patung nya dulu ada sekarang telah diganti menjadi kolam air mancur yang artistic dan indah. Satu nya lagi bagaimana dinding yang dulu ditutupi dengan relief-relief kejayaan para Slayer FUG yang sekarang bersih mulus tanpa ukiran apapun.

Melihat dua foto itu Baam menghela nafas lega. Sudah sejak lama dia merasa risih dengan dua hal yang menghiasi bekas gereja tersebut. Terutama relief-relief tersebut, karena di bagian khusus untuk dirinya, ada bagian dimana digambarkan bagaimana Arlene berdoa ke langit berbintang agar Dewa berinkarnasi ke tubuh mayat bayi yang telah mati. Ukiran itu sangat menganggu dan Baam selalu mendapatkan mimpi buruk karenanya.

Melihat itu telah hilang benar-benar membuat Baam merasa sangat bersyukur.

"..."

Foto ketiga membuat Baam terdiam cukup lama melihatnya. Itu adalah foto grup, semua orang yang dia kenal ada dalam foto itu. Endorsi yang meminum segelas wine sambil melirik sinis, Anaak yang adu tatap dengan Ran yang ditahan oleh Novick, Hatz yang tampak khusyuk menyantap daging sambil mengendong Lauroe di punggungnya, dan tentu ada Shibisu yang menyengir tepat di depan kamera.

Apa yang di fokuskan oleh Baam adalah bagian tersudut dari foto tersebut. Khun berdiri di sana sambil mengendong seorang anak yang tampak telah tertidur lelap, memeluk leher sang Marshal erat. Di samping Khun berdiri seorang anak lagi yang Baam kenali sebagai Thed Hong, mengenggam erat pinggiran jubah Khun, kepalanya mendonggak melihat keatas. Walau itu tidak terlalu jelas karena sudut pegambilan kamera, Khun nampak menunduk juga, seperti mengatakan sesuatu sambil tersenyum.

.

.

.

~Beberapa bulan sebelum Pertempuran di Sarang (Nest's Battle)~

"Aku bersumpah! Ini sudah tengah malam! Apa lagi yang kau..." suara Khun yang penuh amarah terhenti seketika dia membuka pintu kamarnya, wajah mengantuk yang jelas membawa jejak marah langsung berubah lembut dihiasi senyum kecil. "Oh Baam, ada apa? Ada yang bisa kubantu?"

Sang brunette menundukkan kepalanya dalam, sedikit rasa malu menyusup dalam hatinya karena jelas menganggu waktu istirahat yang jarang didapatkan oleh si Biru. Dia ingin berkata untuk melupakan saja dan pergi kembali ke kamarnya, namun malam itu dia benar-benar tidak akan bisa tidur.

"Maaf Khun, aku mengganggu mu. Aku hanya..."

Senyum di wajah Khuns sama sekali tak goyah, yang ada malah tampak semakin lembut. "Mimpi buruk? Sepertinya hal itu tetap menjadi hal yang tak berubah dari mu."

Baam tersenyum pahit.

Dia sudah mendapatkan gangguan mimpi buruk ini sudah sejak lama, tidak tahu pasti kapan tapi kemungkinan besar ketika dia masihlah seorang calon slayer sebelum bertemu lagi dengan Khun di tangan Arlene.

Dia sering terbangun atau bahkan tidak bisa tidur sama sekali. Satu-satunya saat dimana dia bisa tidur dengan nyaman tanpa gangguan adalah saat dia sekamar dengan Rak dan juga Khun. Selama salah satu dari keduanya ada, dia bisa mendapatkan tidur tanpa mimpi. Namun, jika disuruh memilih antara keduanya, dia akan memilih bersama dengan Khun.

Kebiasaan tidur Khun sangat tenang, pemuda biru itu bisa tetap mempertahankan posisi tidurnya dari awal dia berbaring hingga kemudian bangun lagi. Satu-satunya hal yang menjengkelkan adalah Khun yang sering memonopoli selimut untuk dirinya sendiri.

Tapi, sepertinya sejak firefish ada, Khun tidak terlalu tergantung pada selimut.

Seperti sekarang contohnya.

Khun tidur telentang dengan selimut yang bahkan tidak terlihat kusut di atas tubuhnya. Posisi yang hampir membuat Baam hampir ketakutan setengah mati karena mengingatkannya dengan kondisi Khun saat masih koma. Setidaknya suara nafas yang teratur dan naik turun dada si Biru menenangkan Baam, mengingatkan bahwa si Biru sekarang sudah 'bangun' dan jantung yang sekarang juga tidak lagi beku.

"Kau tahu aku tidak akan bisa tidur jika kau terus menatapku seperti itu," guman Khun tanpa repot membuka kembali matanya, mengejutkan Baam sejenak. "Maaf Khun, tapi kau selalu tampak sangat cantik ketika tidur." Ujar Baam, seringai yang membawa udara nakal terukir di parasnya.

Khun kehilangan kata-kata untuk beberapa detik sebelum kemudian terkekeh kecil, "Kau benar-benar berubah banyak."

"Hm, aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan." Baam bermain bodoh yang dia tahu benar Khun mengetahuinya.

"Dari seorang bocah polos yang manis, sekarang menjadi seorang BadBoy." Kata Khun sambil mengubah posisi nya menjadi menyamping, menatap Baam dengan tatapan yang Baam yakin itu 'agak' seduktif. "Shibisu juga memberi tahu ku, kau menjadi semakin susah diatur. Bukannya dia juga ingin, hanya saja kau yang sekarang terlalu sering membuat dia stress."

"..."

Sedikit rasa asam menyentuh mulutnya, membuat Baam tanpa sadar menautkan alis. Tidak tahu kenapa, dia tiba-tiba mendapatkan dorongan untuk memukul Shibisu.

"Benarkah? Aku hanya terlalu sibuk berlatih, kau sendiri tahu aku butuh mengumpulkan kekuatanku sesegera mungkin."

"Tentu aku tahu," Khun menutup matanya, bulu matanya yang panjang dan lentik tampak seperti kipas, membuat bayangan di pipi putihnya. "Tapi kau seharusnya tidak memaksakan diri terlalu keras. Berlatih itu perlu namun istirahat juga perlu. Kau perlu menyeimbangkan kedua hal itu."

"Hmm~" Baam bersenandung, mengangkat jemarinya, bermain dengan rambut biru halus milik Khun, tidak melewati bagaimana tubuh Khun sedikit menegang untuk beberapa milisekon, merasa terhibur karenanya. "Ya tentu saja, bagaimanapun jadwal yang Aguero aturkan untukku selalu yang terbaik."

"..."

Mata kobalt itu menatapnya dalam, terlalu dalam sehingga Baam sendiri tidak dapat memahami nya.

Jemari ramping terangkat, menekan tepat di ruang antara alisnya sedikit memberi dorongan. "Tidur Baam, kita membutuhkannya."

"...ya, tentu." Ujar Baam pelan, entah kenapa merasa kecewa.

"Selamat malam Baam."

"Selamatmalam, Khun."

.

.

.

.

.

Tbc~

Maaf yak aku lama up, dan sebenarnya untuk chapter ini jauh-jauh hari udah aku bikin gambar dua anak angkat Khun. Tapi aku ngk bisa nunjukin.

Aku sekarang tengah magang kerja dan tempatnya itu di luar daerah sehingga aku harus kos. Karena itu aku  hanya membawa barang-barang penting saja dan buku sketsa ataupun gambar-gambar yang udah aku bikin aku tinggalin di rumah. Jadi aku benar-benar ngak bisa memasukkan gambar itu....

padahal udah disiapin sejak awal-awal lho!!

Waktu magang aku juga cukup lama dan karenanya aku sibuk banget jadi benar-benar tidak memiliki banyak waktu luang. Mohon pengertiannya :")

Lagipula, sejak awal aku juga udah bilang, semua Fic aku itu Slow Update, jadi mohon bersabar. 

Anggap ini ujian ^_^;)

Rabu, 20 Oktober 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top