「6. 𝕰𝖝𝖕𝖗𝖊𝖘𝖘𝖎𝖓𝖌 𝕱𝖊𝖊𝖑𝖎𝖓𝖌 」

Mika berjalan membawa nampan yang berisi pesanan osamu dan [y/n]. Tidak lupa menaburkan obat bubuk yang diberi oleh nanami.

"silahkan dinikmati.." mika tersenyum dan menunduk, lalu pergi

"saa, osamu. Apa yang harus kulakukan? " tanya [y/n]

"tentu kau ajak dia bicara. Mengulang topik saat kejadian itu, dan menjawab dengan mantap hati... " kata osamu sambil bermain sedotan

"sou... ka... Oke, tadi kau ingin minta email ku kan? " tanya [y/n]

"iya, sini. Aku minta nomor mu juga... "

"hai'"

"tiramisu mu, tak kau makan? " tanya osamu sambil menatap lapar tiramisu milik [y/n] yang belum tersentuh si pemesan

"nanti, kalau kau ingin minta Boleh, asal masih tau diri. Makananmu aku yang traktir juga.. " kata [y/n] datar dan hanya dijawab cengengesan tak berdosa

"yaudah, nih. Buka mulut lebar lebar, pesawat mau masuk ngenggggg Aaaa" tangan osamu menyuapi [y/n] sambil menggunakan gaya pesawat ala balita.

"ii e, kau duluan saja tidak apa. Dan apa apaan dengan pesawat itu? Jelas mulutku akan langsung rusak kalau aku kemasukan pesawat. " tolak [y/n] yang masih sibuk memainkan hp barunya dengan tatapan berbinar senang.

"yasudah... " osamu tak peduli dengan makanan nya dan tetap melahap nya. Mika yang melihat itu membelalakan matanya kaget. Targetnya ada [y/n], namun yang makan adalah osamu.

"enak juga... "kata osamu disela makannya dan terus melanjutkan makannya. Sampai habis, benar benar habis. Kosong.

"[y/n], aku ngantuk. Ayo pulang... " kata osamu setengah sadar

"hm? Yaudah ayo. " [y/n] meneguk kopi nya cepat tanpa tersedak.

"ayo, jadi nggak? " tanya [y/n] tapi osamu udah duluan tidur. Terpaksa [y/n] gendong osamu.

Gini gini [y/n] kuat, sering angkat galon sama gas 5 kilo disuruh ama sangwoo

"berat banget sialan.. " gumam [y/n]. Membenarkan posisi osamu dalam punggungnya dan membayar pesanan mereka.

[y/n] sedikit kewalahan karna badan osamu lama lama memanas dan menggeliat membenarkan posisi. Itu membuat [y/n] risih. Belum juga ia suka makan membuat badannya bertambah berat.

"osamu, daijoubu desu ka? Apa kau bisa mendengarku? " nagas osamu makin tak teratur. [y/n] sedikit panik dan berlari ke arah stasiun. Meski sedang menggendong osamu, ia tetap membayar 2 tiket.

Tumben sekali, keadaan kereta sedang sepi. Biasanya ramai. [y/n] segera menurunkan osamu pada tempat duduk disana dan memberikan 2 kaleng cola dingin di baju osamu. Siapa tau bisa menurunkan suhu badannya.

.

.

.

.

"ya ampun, kau ini makan apa saja sih??! " keluh [y/n] sambil berlari menaiki tanjakan tinggi kerumah miya bersaudara.

"nee osamu, apa kau masih tidur? Apa kau sudah bangun?! " tanya [y/n] masih khawatir. Suhu tubuh osamu tidak membaik, dan malah tambah parah. Bisa [y/n] lihat, wajah osamu memerah parah seperti demam. Osamu sempat bangun hanya untuk muntah.

"sialan, aku juga pusing... badanku kenapa ikutan panas?" gumam [y/n]. 

Terlihat kediaman keluarga miya sudah dekat. Cepat cepat [y/n] membunyikan bel yang ada di dekat pagar. Atsumu datang dengan santai lalu terkejut melihat kedatangan [y/n] dan osamu di punggungnya. Ingin bertanya apa yang terjadi tapi [y/n] cepat cepat memotongnya jika ini keadaan darurat. Dan ada yang ingin ia katakan berdua pada atsumu.

Setelah memasangkan kompres dan sebuah baskom untuk wadah muntahan osamu nanti, atsumu langsung menagih pertanyaan yang akan ditanyakan oleh [y/n]

"saa, [y/n] chan, apa yang ingin kau katakan? " tanya atsumu sembari meminum cola yang ada di baju osamu

Muka [y/n] memerah karena panas ditubuhnya. " itu... Aku tidak tau ini sopan atau tidak tapi, osamu san sudah memberitahuku apa yang kurasakan jadi,... Suki desu." kata [y/n] dengan mantap. Tatapan datarnya ditambah pipi merah (yang dikira atsumu malu padahal engga) 

Sontak atsumu tersedak tidak percaya. Wajahnya memerah "k-k-k-kau... Sungguhan.. [y/n] chan?.. Sungguh kan?! " atsumu merangkak perlahan kearah [y/n]

"um, kata osamu san, kalau sudah memberitahu isi hati kita, tunggu lawan bicaramu untuk menjawab 'iya' atau 'tidak'. kalau 'iya', langsung buat hubungan. kalau 'tidak' yasudah" kata [y/n] sedikit parau. Kepalanya semakin pusing sekarang

Atsumu berhenti di depan [y/n] dan langsung memeluknya erat. Bahkan sampai menindih tubuh [y/n].

"kau... Miliku, [y/n] chan... Kita pacaran sekarang... " kata atsumu sambil meniup telinga [y/n] iseng.

[y/n] mendorong bahu kekar atsumu agar menyingkir dari atasnya. "ah, osamu san, Aku harus mengompres nya ulang.. "

"MOOOUU!!  [Y/N] CHAN LUPAKAN SAMU DULU DONG!!!"

.

.

.

.

"mami chan... Aku sudah memberikan obat yang kau inginkan~ aku tidak tau apa yang terjadi tapi... Makanannya habis... Dan cangkirnya, juga kosong."

"bagus, mika. Beruntung sekali osamu memberitahuku kemana mereka akan pergi."

"andalkan saja aku! tidak apa apa! akan ku lakukan apapun untuk dirimu mami chan!"

"...oke, kau akan lakukan apa pun, bukan? "

"iya!! aku akan melakukan apa pun untuk mami chan!!"

"baiklah, menjadi budakku,.." mami tersenyum jahat. di otaknya sudah memikirkan banyak rencana jahat.

"..AKU TIDAK AKAN MENOLAK!!"

mami yang mendengar itu terkekeh "baiklah, mulai sekarang, kau adalah budak ku.."

"hai'"

"jaa, mata ashita..."

"lihat saja, [l/n] [y/n], kau akan memulai kehidupan baru yang lebih tersiksa.. fufu.."

..

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top