Bab 27. Si Lembut

***

Sebelum menikah dengan Sebastian, beberapa kali Zanna pernah kencan bersama mantan pacarnya, tapi entah kenapa, kencan bersama suami terasa jauh lebih seru. Mereka bebas melakukan apa pun, tak seperti dulu yang penuh dengan batasan dan sering mendapat telepon dari orang tua kalau sedikit saja pulang telat. Arloji di pergelangannya sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, dan mereka masih berjalan-jalan di alun-alun kota, menikmati fase baru dalam kehidupan rumah tangga mereka yang sebenarnya agak terlambat; memahami perasaan satu sama lain.

Zanna tidak masalah, justru dia bersyukur masih diberi kesempatan untuk merasakan indahnya pacaran setelah menikah, terlebih dia baru mengetahui kalau Sebastian cukup perhatian terhadapnya. Terbukti dari keengganan pria itu membelikannya makanan pedas lagi untuk sementara usai dia bolak-balik toilet karena sakit perut.

Sebagai gantinya, Sebastian membelikan Zanna cotton candy berbentuk babi yang sempat batal dibelikan tempo lalu.

"Jadi, Bang Jefri itu temennya Bang Bian?" tanya Zanna sambil mencomot cotton candy lalu memakannya. Karena lelah, mereka memutuskan untuk duduk di salah satu kursi, memperhatikan kendaraan yang melintas di jalan raya. Malam semakin larut, tapi takada kata tidur bagi kota metropolitan seperti Jakarta. Bahkan gemerlapnya semakin membara layaknya kobaran api.

"Iya. Aku yang tarik Bang Jefri buat jadi manajer aku." Sebastian menyadarkan tubuhnya di punggung kursi dengan satu tangan yang diluruskan ke sandaran Zanna, seolah-olah sedang merangkul wanita itu.

—Bersambung—

Untuk kelanjutannya kalian bisa langsung cek karyakarsa atau klik link di bio aku, ya!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top