Bab 22. Si Menyesal
***
"Ma, aku titip Zanna," ucap Sebastian seraya meletakkan koper mini berisi pakaian Zanna di ruang tamu keluarga istrinya. Jangan pikir Sebastian akan membiarkan istrinya malam-malam ke rumah orang tuanya sendirian. Meski sempat mendapat penolakan dari Zanna, tapi akhirnya berhasil dikalahkan oleh keras kepala Sebastian. Alhasil, selama perjalanan ke rumah mertua pria itu, Zanna hanya bisa merengut.
Kedatangan mereka yang tiba-tiba tentu mengagetkan Mama Aida, ibu Zanna. Wanita paruh baya itu bahkan semula mengira kalau keduanya akan menginap, yang langsung dibantah oleh Zanna dan memberi alasan kalau dia hanya rindu dengan rumah masa kecilnya.
"Duduk dulu, Tian. Mau makan? Kebetulan mama masak lumayan banyak, sekalian nunggu Papa pulang kerja." Mama Aida tersenyum penuh keibuan, yang diturunkan pada sang anak satu-satunya.
Sebastian menggeleng sopan. "Enggak usah, Ma. Aku tadi udah makan."
—Bersambung—
Untuk kelanjutannya, kalian bisa langsung cek karyakarsa atau klik link di bio aku, ya!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top