Bab 17. Si Perhatian
***
Zanna panik ketika mengetahui kalau Sebastian sedang sakit. Hal itu bermula dari keanehan Sebastian yang tak kunjung keluar dari kamar, padahal biasanya pria itu jarang sekali bangun terlambat, apalagi sampai melewatkan sarapan. Zanna masih mencoba berpikir positif, barangkali Sebastian hanya kelelahan karena kemarin malam hampir muntah, terlebih mereka pulang dari pasar malam dalam keadaan hujan-hujanan lantaran mereka pergi menggunakan motor.
Alhasil, Zanna menunggu kemunculan Sebastian seraya membereskan peralatannya untuk bekerja. Namun, hingga dia selesai dan bersiap untuk berangkat kerja, Sebastian masih belum menampakkan batang hidungnya. Terbesit rasa khawatir di hati Zanna, takut terjadi sesuatu yang menimpa Sebastian.
Akhirnya, Zanna menyusul Sebastian ke kamarnya. Dia mengetuk pintu beberapa kali, tapi takada jawaban dari si empunya yang menambah kekhawatiran Zanna. Dia menarik gagang pintu, ternyata tak dikunci. Begitu masuk, kegelapan menyapanya, seolah-olah di dalam kamar tersebut tak ada yang menempati.
Zanna menekan saklar lampu, dan langsung disambut dengan pemandangan Sebastian yang sedang bergelung dalam selimut, persis seperti kepompong. Dari sana, Zanna tahu kalau Sebastian sedang demam tinggi setelah memeriksa suhu tubuhnya.
"Bas, kamu denger aku, kan?" Zanna mengguncang tubuh Sebastian saat pria itu tampak gelisah dalam tidurnya dengan keringat sebesar biji jagung mengalir dari kening.
"Hm," gumam Sebastian tanpa membuka mata.
"Bas?"
"Dingin, Na." Sebastian semakin menaikkan selimutnya hingga hampir menutupi tubuh kecuali wajah.
—Bersambung—
Untuk kelanjutannya, kalian bisa langsung cek karyakarsa atau klik link di bio aku, ya!
Karena berbayar, aku udah siapin voucher untuk 10 orang aja, ya! Kayak sebelumnya, voucher ini berlaku sampai 15 Juni aja.
Untuk kodenya: Syika
Bayyy!!!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top