Enam Belas
⚠⚠⚠⚠typo bertebaran⚠⚠⚠⚠
Happy reading....
Author POV
Hari yang di tunggu telah tiba.malam ini adalah malam peresmian perusahaan baru,semua orang berlalulalang saling menyapa satu sama lain. Acara dengan konsep outdoor ini terlihat sangat meriah dan elegan. Banyak tamu dari semua kalangan datang ke acara ini.
Segala jenis makanan dan minuman tersaji di meja prasmanan.
Di lain tempat,gendis baru saja selesai bermake up.gaun malam berwarna biru tua melekat dengan baik di tubuhnya.
*kurang lebih bajunya gendis kaya gini ya*
Gendis menatap dirinya di cermin,merasa penampilanya sudah sempurna,gendis pun memutuskan untuk pergi.
Perjalanan kota Jakarta tidak selalu lancar walau pun hari sudah petang. Kemacetan selalu terjadi,dan disinilah gendis,terjebak dalam kemacetan.
Suara klakson dari para mobil mengisi kemacetan.sesekali gendis memperbaiki make up_nya yang menurutnya kurang.
Sedari tadi ponsel milik gendis tak berhenti berdering,niatnya gendis tidak ingin mengangkatnya. Karna dia sudah tau orang yang telah sibuk menghubunginya. Ya siapa lagi kalau bukan ibu dan ayahnya.
Waktu puncak acara sebentar lagi telah tiba. Namun gendis yang sebagai orang utama belum pula sampai tempat tujuan.
Ddrrtt drtt
Ponsel gendis kembali berdering,gendis pun mengangkat panggilan teleponnya. Awalnya gendis ragu,namun gendi sudah siap menerima konsekuensinya. Konsekuensi?? Ya omelan dari ayah dan ibunya karna telatnya kehadiran gendis.
"Halo mah"
(Kamu dimana? Sebentar lagi acaranya mulai)
"Aku kejebak macet mah"
(Ya udah pake ojek online aja)
"Apa??"
(Cepat sekarang!!!)
Telepon pun terputus.Gendis mendengus kesal.
Gendis POV
Jangan abaikan perintah dari ibu ratu,bila kalian tidak ingin mendapatkan kuping kalian yang merah. Bukan,bukan karna di tarik layakanya hukuman seperti anak kecil yang nakal.tapi karna omelan ibumu yang tidak akan berhenti selama 3 hari 3 malam.
Dengan berat hati,aku manggil salah satu ojek online yang sedang berkumpul dipinggir jalan.dengan masih di dalam mobil.
"Bang antar saya ke jalan xxxx ya,offline aja ya,saya lagi buru-buru nih" ujar ku kepada salah satu tukang ojek online disana. Alih-alih menjawab,mereka semua menatap ku dengan tercengang,ohh...seperti ini rasanya jadi wanita cantik,selalu di pandang laki-laki. Lalu kemana saja aku selama ini??
"Bang,kok ngelamun?" tanyaku.
"Bisa neng,bisa" jawabnya.
"Pak aku disini aja deh,nanti bapak nyusul kesana ya " ujar ke pada supir pribadi keluarga kami.
"Iya non" aku segera keluar dari dalam mobil.namun setelah ku keluar,wajah semua orang yang berada di sekitar ku semakin tercengang.mungkin karna aku menggunakan gaun,dan hendak menaiki ojek,mungkin mereka kira aku sudah gila karna sudah merepotkan diri sendiri. Tapi percayalah ini semua ide ibuku tersayang. Biarkan malam ini aku merasakan bagaimana naik motor menggunakan gaun panjang. Semoga ini terakhir kalinya.
"Neng pake gaun?" tanya tukang ojeknya,wajahnya imut_imut gimana gitu,kalau kata aku sih selewat kaya rio haryanto.pembalap F1 itu,cuma cakepan rio lah,rio haryanto itu,cinta pertama aku dari aku kelas 5 Sd,so kurang setia gimana aku jadi cewe??
Oke.kembali ke dunia nyata saat ini.Aku mengangguk sebagai jawaban.
"Bisa naiknya gak neng?" tanyanya lagi.
"Gak pake mobil aja?" tanya salah satu teman si tukang ojol ini.
"Saya buru-buru bang" jawabku jujur.
"Yaudah naik deh neng,jaga gaunnya ya neng,jangn sampe kelibet di rante motor saya,bisa bahaya nanti"
"Siap bang" aku pun mulai jalan menuju lokasi bersama mas rio haryanto KW.coba aja rio haryanto asli,aku gak apa-apa telat,yang penting lama sama rio haryantonya.
Haha.... Ngarep aku loh..
Oh ya,Jangan kira aku tidak memakai penutup apa pun untuk menutupi lengan dan punggungku yang terbuka. Aku memakai blazer hitam miliki ku,hitung-hitung untuk pelindungku, mencegah angin malam agar aku tidak masuk angin.
Beberapa menit kemudian.gendis telah sampai di tempat tujuan.
"Makasih ya bang" ujar ku seraya menyerahkan uang.
"Sama-sama neng" aku membuka handbag ku,mengambil kaca kecil yang selalu aku bawa kemana saja.
"Tetap cantik neng tenang aja,cuma rambutnya aja sisir sedikit ya!" ujar abang ojolnya. Aku langsung blushing hanya karna di puji dengan abang rio KW ini.
"Siap,saya masuk dulu ya bang,makasih loh" ujar ku lalu berlari pelan menuju halaman gedung.
Disana,aku udah liat ibu dengan ayah yang sedang menungguku seraya mengobrol dengan beberapa koleganya.
Ibu seperti memiliki telepati,seakan merasakan kedatanganku,ibu langsung menghampiriku. Kalau di pikir-pikir aku seperti jalangkung,yang kedatangannya bisa di rasakan,dan seperti cinta yang bisa di rasakan dengan semua orang namun tak bisa di sentuh.Baiklah lupakan ucapanku yang tak penting ini.
Ibu memasang wajah cemas saat aku datang.
"Dasar lelet,kata ibu juga apa,make up di salon aja langsung,ngapain kamu make up sendiri sih"
Nah.. Bener gak kata aku,ibu tuh kalau udah ngomelin anaknya gak kenal tempat,gak kenal waktu,gak kenal sikon. Dimana aja jadi ngomelin anaknya.hebatlah ayah yang kuat menghadapi ibuku yang bawelnya kelewat batas ini.
"bu,bantu aku merapihkan rambut ini" pintaku.
"Gulung aja" usul ibu.
"Aku gak bisa gulung rambut bu"
"Biar sama ibu aja sini"
"Gulungnya jadul gak?" godaku.
"Ehh remehin ibu ya kamu" aku terkekeh.Dengan cepat ibu menarik tangan ku menju toilet terdekat. Untung saja toiletnya luas dan bersih juga sepi,jadi aku leluasa dan bebas.
Ibu mulai menggulung rambutku dengan cepat namun tetap rapih dan cantik.penampilanku semakin sempurna kalau dilihat-lihat.
*kurang lebih gulungannya kaya gini ya*
Aku sangat puas melihat penampilanku di cermin.
"Gimana bagus gak hasilnya?"
"Bagus bu makasih ya bu"
"sama-sama,ya udah yuk kita keluar,ayah udah tunggu"
Kami pun keluar dari toilet wanita itu. Ternyata diatas panggung acara sudah di mulai.
Aku mencari-cari keberadaan derren.namun tak sedikit pun aku melihat batang hidungnya.mungkin dia benar-benar tidak datang.
"Gendis nama kamu di panggil itu" ucap ibu dan ayah menyadarai ku.Aku mencari-cari orang yang memanggilku.
"Kamu cari apa?" tanya ibu.
"Cari orang yang panggil aku" jawabku polos.
"Itu Mc_nya panggil kamu,kamu disuruh naik ke atas panggung" aku hanya ber_oh ria.aku bergegas menuju panggung.
"Ini dia Gendis Aurora,pewaris tunggal dari xxxx,silahkan tepuk tangan yang meriah."
Aku menaiki panggung secara perlahan,disini aku harus berpura-pura anggun dan lembut,intinya harus jaga sikap agar tidak mempermalukan keluarga serta perusahaan ayah.
Aku menampilkan senyum yang sangat manis,menurutku.Bisa ku lihat semua mata tertuju hanya padaku,dan sepertinya orang kagum denganku. biarkan aku percaya diri sendiri.haha..
"Dan selanjutnya saya panggilkan derren william.pewaris tunggal dari perusahaan xxxz,yang kini menjalin kerja sama dengan perusahaan xxxx,mari di harapkan untuk menaiki panggung dan melengkapi peresmian gedung ini"
Aku tidak ingin berharap derren datang di acara ini,sedari tadi aku tidak melihatnya. atau mungkin dia datang dan menempel terus dengan mantan tunangannya.aku geram sendiri memikirkan itu.
Semua orang di buat menunggu.aku tetap berdiri di atas panggung.namun tanpa bisa aku tebak,derren sudah berdiri di samping ku.
"Hallo" sapa nya dengan suara pelan,ya setidaknya aku masih bisa mendengar.
"Aku kira kamu gak dateng"
"Aku pasti datang" aku hanya tersenyum kearahnya.
"kamu sangat cantik malam ini,aku kira tadi bukan kamu,kamu sangat berubah"
"Aku sudah berhasil menjadi angsa belum?" Tanyaku.
"Melebihi angsa apa ya ?" Aku mengernyit bingung.
"Bila ada perbandingan lain yang melebihi angsa.itu mungkin kamu,kamu sangat cantik,seperti sinar bulan yang menerangi malam ini"
"Hei.. Sejak kapan kamu pintar bergombal?"
"Belajarlah" aku dan derren pun sama-sama tertawa.
Pemotongan pita yang di lakukan dengan ku serta derren pun telah di laksanakan. Sekarang waktunya acara bebas.
aku duduk di kursi yang sudah di siapkan untuk keluarga ku. Ibu dan ayah,entah menghilang kemana. Sedangkan aku hanya bisa memainkan ponsel.
Tiba-tiba seseorang duduk di samping ku.
"Gendis" sapa seseorang di sampingku.aku menoleh ke arahnya. Namun satu hal yang mengejutkan naufal ada disini.
Masih ingat naufal kan? Mantan pacar ku yang brengsek dan bajingan. Dia berada disini. Disampingku,dengan tatapan memuja padaku.
saat seperti ini,aku butuh derren. Namun derren entah menghilang kemana.naufal menggenggam tanganku.dengan cepat aku menepisnya
"Kamu berubah gendis.dimana lemak-lemakmu?"
Aku tak berniat untuk menjawab.tatapanku masih fokus memandang ke depan tanpa niat untuk melihat sosok yang ada di samping ku.
"Kau sangat seksi malam ini,aku menyesal telah memutuskan mu,kamu masih suka sama akukan.kita balikan lagi ya!!" ya ampun ini manusia urat malunya udah putus apa ya.
"maaf tuan naufal yang terhormat,tapi sayangnya mantan wanita mu,kini telah menjadi milik ku" Tenang,ini bukan aku yang ngomong.
Aku langsung menoleh.kearah seseorang yang berdiri menjulang tinggi di dekat mejaku.
Aku langsung tercengang melihat sosok itu.
B
ersambung
Hallo gimana sama cerita ini?? Absurd banget ya. Maaf ya. Dan kalau ada yang nanya perusahaan dan jalannya kok xxxx iya sengaja.soalnya bingung aku nulisnya. Jadi aku lebih milih xxxx aja ,cari aman.heheh
Dan di bawah ini adalah visual dari Gendis aurora setelah udah berubah kurus ya cin..
Cantik ya,,,kaya hisa.. Hehe pede banget..😁😁
Segitu aja ya..
Jangan lupa vote and komen..
Thanks.love you all😍😍😘😘😘
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top