Lima November
Seorang perempuan yang umurnya sekitar 18 tahun,
sedang berjalan ke arahku.
Perempuan yang setiap hari datang hanya untuk menyapa pasien yang ada di rumah sakit jiwa ini.
Setidaknya dengan senyumannya yang manis itu, akan memberikan sedikit ketenangan untuk kami.
"Hai Kak Brilyan, apa kabar?" tanyanya dengan raut wajah bahagia.
Aku tak menjawab. Hanya diam dan menatapnya.
"Ah iya, aku ingin cerita ke kakak. Dulu, aku juga pernah ngerasain jadi kakak. Rasanya dikucilkan dan merasa terbuang. Aku sempat depresi dan mencoba bunuh diri berkali-kali. Hingga aku tersadar karena ucapan seseorang, katanya hidup tidak akan bermakna jika kita menyerah." ungkapnya memotivasiku.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top