Lima Belas November
"Rayan," lirih Lyan dengan memandang lawan bicaranya lekat.
"Hai, Lyan. Lama tidak bertemu de.."
"Huh, kau bahkan tidak punya rasa bersalah sedikit pun padaku?" kata Lyan dan dengan segera ia memalingkan wajahnya.
"Loh, bentar-bentar. Kak Rayan dan Kak Brilyan, udah saling kenal?" tanya Nara yang tidak tahu apa-apa.
Keduanya hanya saling tatap, tanpa ada niat untuk menjawab pertanyaan dari Nara.
"Baiklah, berarti kalian udah saling kenal. Kalau begitu, aku tidak perlu repot-repot mengenalkan kalian berdua."
"Ayo pulang!" ajak Lyan seraya menarik tangan Nara dengan paksa.
"Eh, eh, Kak. Jangan main tarik-tarik dong, sakit tau! Lagian ini kenapa sih?" sungut Nara menunjukkan rasa kesalnya.
Rayan hanya memandang kepergian mereka, di selimuti rasa bersalah yang sangat mendalam di hatinya.
***
"Kenapa Ray, kenapa datang di saat aku sedang berusaha melupakanmu?"
"Aku membencimu Ray!"
"Tapi tidak, sampai kapan pun aku tidak akan pernah bisa membencimu,"
Lyan bergelut dengan pikirannya sendiri, sampai akhirnya mereka kembali hadir.
"Sudahlah lupakan dia!"
"Peduli apa dia?!"
"Tidak!"
"Kau tidak bisa melupakannya!"
"Kau harus memutuskan secepatnya!"
"Iya!"
"Hahahahaha."
"Pergi, jangan ganggu aku! Pergi kalian! Arghhh, jangan lagi, aku mohon jangan lagi!"
***
Namaku, Rayan Agrafa Natleya.
Umur 23 tahun.
Sahabat kecil Brilyan Aghi Radjana, cinta pertamaku.
Dulu, kita memang sangat dekat.
Sebelum itu semua terjadi, karena mamaku.
Ah, sepertinya aku tidak pantas menyebutnya 'mama'.
Aku lahir dari keluarga brokenhome.
Lahir dari seorang ibu, yang membenci anaknya sendiri.
Sejak aku kecil, aku tidak diperbolehkan untuk memiliki teman.
Oleh karena itu, aku tidak mengizinkan Lyan untuk berteman denganku.
Sebelum ada Lyan.
Hari-hariku hanya dipenuhi tangis dan rasa sakit.
Setiap hari, yang kulakukan hanya menghindar untuk tidak bertatap muka dengan mama.
Berteman dengan Lyan sembunyi-sembunyi.
Tertawa dengan Lyan setiap hari.
Semua kulakukan tanpa sepengetahuan mama.
Sebelum akhirnya...
Semua terungkap.
Lalu, aku terpaksa pergi meninggalkan Lyan.
Tanpa berpamitan kepadanya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top