👊🏾 | Papa
Request from Anggunxdtz_
Mohon maaf jika tidak sesuai ekspekstasi 😔
.
.
Susah juga …
___________,,,__________
Gempa sudah mempersiapkan diri untuk pergi ke rumah (Name). Sebenarnya sedikit gugup, ini lantaran Papa (Name) sendirilah yang menyuruhnya datang ke kediaman beliau.
“Rapi amat. Mau kemana, sih?” tanya Taufan saat melihat sang adik tengah memakai sepatu.
Sengaja memang Gempa berpakaian sopan dan rapi. Dia ingin terlihat seperti anak yang santun di hadapan Papa (Name).
“Mau minta restu calon mertua,” canda Gempa.
Taufan terkaget-kaget. Tanpa memastikan kembali, ia langsung lari ke dalam rumah dan berteriak, “Gempa mau lamar anak orang, Bun, Yah!”
Dih, Taufan cepu.
***
Sebagai tamu, Gempa bersikap dengan sopan. Mana mungkin ia semberono saat di rumah orang lain, apalagi rumah (Name).
“Kamu tunggu di ruang tamu, ya. Di sana ada Papa,” kata (Name) menyambut kedatangan Gempa. Lalu dia masuk duluan.
Sesuai kata (Name), Gempa langsung saja masuk dan menemui Papa (Name).
“Permisi, Om,” sapa Gempa.
Papa (Name) yang tadinya fokus pada bacaannya pun menoleh dan tersenyum simpul. “Oh, pasti kamu Gempa, ya? Sini duduk temani Om.”
“Baik, Om.”
Gempa, sih, menurut saja. Duduk pada kursi yang kosong.
“Papa …,” panggil (Name).
“Ya?” kata Papa (Name) dan Gempa bersamaan.
Papa (Name) menatap kaget Gempa. Tangannya sudah diacungkan bersiap untuk mengeplak si pemuda.
“(Name) manggil saya, kenapa pula kamu yang sahut?”
“Re-refleks, Om.”
.
.
• Bonus •
“Kamu, sih, sering bercandain aku sama panggilan Papa.”
“Kok aku yang disalahin?”
“Aku jadi spontan jawab kalau ada yang panggil sebutan Papa.”
“Ya … maaf.”
__________,,,___________
… kalau latah tiba-tiba kambuh.
______________
31 Maret 2022
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top