Part 8. I'm So Tired

Lanjut tidak? Vote dulu dong:v

*************
- Aku sangat lelah -

Lauryn's pov

Aku merasakan sentuhan lembut itu di wajahku. Aku menggeram di mulutku. Samar-samar aku mendengar suara orang menangis atau sedang sedih. Entahlah.

"Aura? Maafkan aku" Aku mencoba untuk membuka kedua bola mataku. Tapi nihil,rasanya terlalu berat.

Aura? Jo won, apakah kamu benar-benar menemui diriku?

Aku menggeliat tak nyaman. "Kau,sudah sadar?" Jo won tersenyum manis karena senang.

Perlahan aku buka kedua mataku itu,dan hal yang pertama kali aku lihat adalah senyum yang mengembang di wajah Jo won. Manisnya.

Aku ingin mengelus wajah nya yang tampan itu. Tapi ku urungkan kembali niatku ini setelah mengingat kembali masa lalu yang menyakitkan hatinya.

Aku memalingkan wajahku darinya. "Aa,,aura"

Aku melirik ke arah nya,menahan air mata yang sebentar lagi akan tumpah. "Jo won" panggil ku dengan suara parau. Dia menundukkan kepalanya merasa bersalah. "Mianhe"

Dia bangkit dari ranjang dan aku hanya bisa menggigit bibir bawah ku menahan tangis yang menggenang.

Cinta pertama ku.

Tapi kau menghancurkannya,dan mungkin aku telah nyaman dengan orang lain.

Aku mencekal lengan nya dan menariknya ke arah diriku.

"Aku mencintaimu aura.sangat." Ucapnya sambil memegang tanganku. Aku terbelalak sedikit.

"Maukah kau menjadi milikku" Aku tidak tahu harus apa? Aku tetap bergeming sambil memandang nya.

"Mungkin ya" wajah nya langsung cerah kembali.

"Ya,tapi bukan menjadi milikmu,aku hanya ingin kita berteman saja" Aku sedikit mengigit bibirku. Dia terkejut lalu menghembuskan napas lelah.

Aku sedikit bangun dari posisi tidurku dan aku memegang tangannya. "Aku tidak memaafkan kesalahan mu,tapi aku mungkin akan mencoba" dia menatapku lekat lalu memelukku dengan erat. Aku sedikit terkejut,tapi aku membalas pelukannya sambil menitikkan air mata ku.

Dia menangkup wajahku lalu mendekatkan wajahnya ke wajahku, aku bisa merasakan aroma napas nya yang berbau mint itu. "Bolehkah aku menciummu?" Jantungku berdegup kencang.

"Bo,bo,boleh" jawabku gugup. Dia tersenyum manis. Jo won menempelkan bibirnya di bibirku dan melumat nya lembut. Aku memejamkan matanya meresapi.Dia mengecap rasa bibirku dan aku menggeram di bibirku.

Jo won menggigit bibir bawahku,aku meringis pelan dan membuka mulutku lebih lebar. Jo won melepaskan bibirnya dan mencium keningku. Aku tersenyum getir. Kau membuatku merasa akulah milikmu satu-satunya Jo won.

Aku lelah.

*********
Farell's pov

"Rell, gue rasa gue suka sama lauryn" Dava berbicara di sela-sela makan nya. Aku tersentak kaget dengan apa yang dia katakan.

"Ehmm" Aku berdehem cemburu.

"Menurut lo kita harus terusin ini taruhan kaga?" Aku mengedikan bahuku tanda tak tahu.

"Gue rasa,gue juga ngerasain apa yang lo rasa dav" jawabku pelan. Dava tersentak kaget. "Apa?"

Farell menghembuskan napas panjang lalu bangkit dari bangkunya meninggalkan Dava yang ternganga lebar di tempatnya.

"Kak farell" aku menengok ke arah yang memanggilku dan ternyata itu adalah adiknya dava. Amanda.

Aku memberhentikan langkah kakiku. "Ada apa manda?"

Amanda tersenyum manis. "Makan bareng yuk"

"Eh,ngg boleh. Yuk" Aku mengangguk setuju lalu pergi bersama amanda ke kantin untuk makan bersama.

Aku dan amanda memang baru kenal,tapi dulu aku sering melihat nya saat bermain di rumah dava. Dan sekarang aku dengannya sering bertemu.

Kami memilih bangku yang kosong yang tidak terlalu dipojokkan.
"Mau makan apa kak?"

"Enggak,gue cappucino aja" Amanda tersenyum lalu memanggil pelayan kantin dan memesan nya.

Beberapa menit, makanan dan minuman yang kami pesan pun datang. Amanda memilih makan kentang goreng mayonaise dan minuman nya orange juice. Sedangkan aku memilih cappucino.

Aku menyeruput cappucino ku. "Amanda" panggil seseorang dari arah belakang. Gue kenal suara ini.

Aku menengok dan ternyata itu adalah lauryn. Lauryn sedikit terkejut lalu mencoba tidak gugup. Amanda tersenyum malas.

"Katanya Lo mau ke perpus?tapi kok lo malah makan sama-" Lauryn menghentikan omongannya.

"Ngg,gue"

"Gue,ga jadi ke perpus"

Lauryn terdiam sejenak lalu pamit untuk pergi. Farell mematung di tempatnya. Dia mengapa terlihat lebih cantik?

"Gue ke kelas duluan ya" farell pamit dan pergi meninggalkan amanda yang kesal. Dia mengangguku.
.

.

.
Lauryn's pov

Langit sudah mulai gelap,rintik-rintik hujan mulai turun membasahi jalanan. Lauryn duduk di koridor kelasnya. Riuh teman-teman nya yang mencemaskan bagaimana mereka akan pulang. "Aduh,gimana gue ga boleh hujan-hujanan nanti gue sakit" rengek salah satu temannya. Aku hanya menanggapinya dengan malas.

Amanda? Saat dari kantin ia menjadi diam,dan aku mungkin sedikit bingung. Tapi entahlah aku ga mau memikirkan nya.

Saat bel pulang pun,amanda sudah tidak terlihat batang hidungnya. Aneh.

"Gue pulang duluan ya niken"

"Emang lo ga takut sakit?" Aku menggeleng pelan.

Lauryn akhirnya menerobos hujan deras. Ia berlari menuju halte bus sekolah nya, memang akhir-akhir ini aku dan kak karin jarang pulang bareng karena aku sudah pulang duluan sedangkan kakak masih di kelasnya untuk ikut bimbingan les,sebenarnya tidak wajib sih,tapi kakakku tetap ingin ikut.

Aku memegang tubuhku yang sudah menggigil kedinginan karena hujan semakin deras.

Aku melihat mobil merah yang kukenal sebelumnya, kurasa itu adalah mobil farell. Mobil itu mengarah ke sini. Aku sedikit lega juga gelagapan.

"Lauryn,lo masih disini?" Aku mengangguk pelan.

"Mau bareng?" Aku menggeleng cepat.

Farell turun dari mobilnya dan menghampiri diriku yang sedang kedinginan. Farell membuka jaketnya dan membungkusnya ke tubuhku. Aku hanya diam tidak bisa mengatakan apa-apa.

Farell duduk di sebelahku. Aku merasakan sensasi aneh yang menjalar di seluruh tubuhku.

"Ehmm" Farell berdehem untuk mencairkan suasana yang begitu canggung. Aku menoleh pada nya. Dia memasangkan senyuman manis di wajahnya.

"Kok lo ga ikutan les?" Aku mulai bertanya.

Dia tersenyum malas. "Gue? Ga tertarik sama sekali" jawabnya enteng.

"Lo suka hujan kaya gini ga?" Dia menoleh padaku.

"Gue,waktu kecil gue suka banget main hujan. Tapi sayangnya-" Dia memberhentikan perkataan nya.

"Sayangnya apa?" Aku merasa ingin mengorek lebih tentang kehidupan farell. Oh tuhan,aku merasa nyaman saat dia bersikap lembut seperti ini.

"Sayangnya gue selalu sakit kalau habis main hujan" Dia terkekeh malu. Aku tertawa kecil.

"Masa sih? Lemah banget sih lo" Dia berdehem santai.

"Gue mau main hujan-hujanan,mau ikut? Mumpung jalanan sepi"

"Ayolah,ini bakal seru? Gue jamin lo ga bakal sakit" Aku berusaha mengajak nya. Dia terdiam sejenak lalu akhirnya mengangguk setuju.

Aku berlari-larian di tengah turun nya hujan yang sangat lebat. Farell tetap menatapku disisi halte bus. Dia itu penakut sekali.

Aku menyibakkan rambutku yang sudah sangat basah kuyup ini.

Dia cantik sekali saat main hujan-hujanan seperti ini. Farell tersenyum manis.

"Gimana kalo kita main game?" Farell mencoba jalan lebih ke tengah.

"Kalau lo bisa ngejar gue,gue bakal traktir lo. Dan sebaliknya"

"Inget ya,gue dulu pernah juara dalam soal lari"Aku menantangnya.

Farell mengangguk pelan. "1,2,...3"

Farell langsung mengejarku dan aku terus berusaha untuk berlari lebih kencang. Farell terengah-engah. Wajahnya tampak lebih tampan di bawah air hujan. Jantungku berdegup kencang saat menatap nya.

Farell menyeringai lebar. "Ini baru permulaan" Aku menaikan alisku.siapa takut?

Aku berusaha berlari mengejar farell,tapi farell malah mengejar diriku. Dan aku dibuat lelah olehnya.

Aku berhenti sejenak dan mengambil napas yang banyak semampu mungkin. Aku mengucek mataku karena air hujan yang membuat mataku buram dan berkaca-kaca.

"Lauryn" deg.

"Lo kena" Dia memelukku dari belakang. Darahku berdesir kuat.

Dia membalikkan tubuhku untuk menghadapnya. "Lo kalah,berarti gue dapet traktiran gratis nih"

"Hmm" Aku berdehem gugup.

Dia tersenyum. "Lauryn" panggil nya.

Aku menatapnya. "Ya?"

"Lo cantik kalau kena air hujan gini" Ungkapnya. Aku terbelalak mendengar nya.

"Oh,jadi cuman kena air hujan doang?" Jawabku menggodanya.

"Umm,sebenarnya engga sih" Dia menangkup wajahku. Aku merasa jantungku copot dari tubuhku.

"Lo itu-" Bersambung.

***********
Tbc.
Kritiknya dong? Tapi kalau suka jangan lupa vomment nya ya:v
Happy reading ^^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #romance