Part 7. Seung Jo won?
Maaf kalau ada typo;3
Happy reading ^^
Info penting!
Akan ada sedikit bahasa koreanya,mohon maklumi. Kalau ga ngerti tinggal komen dan author tidak segan-segan menjawab nya😊
Vote dulu baru baca😀 dan komen dulu barulah pergi,okk!
************
- Seung Jo won -
Jowon's pov
"Hallo?"
"........"
"Ne,tante aku sudah sampai"
"........"
"Apa aura ada di rumah?"
"........"
"Baiklah,Gwaenchanha"
"........"
"Tidak usah tante, aku sudah naik taksi kok"
"........"
"Tentu aku akan selalu ingat"
"........"
"Kamsahamida"
Jo won menutup ponselnya sambil tersenyum.
Apa kau selalu ingat diriku aura? Di sana aku selalu mengingat kenangan kita berdua. Tapi maafkan aku yang telah menyakiti mu saat itu. Tapi,aku janji tidak akan mengulangi kesalahan ku lagi aura.
"Sudah pak disini saja" Jo won membayar biaya taksi nya lalu turun dan menutup kembali pintunya. "Kamsahamida" Jo won membungkuk tanda sopan kepada yang lebih tua. Supir taksi itu hanya tersenyum lalu pergi.
Jo won memasuki rumah dimana dia dan aura membuat kenangan manis. "Permisi,mau nyari siapa?"
Jo won tersenyum memperlihatkan mata sipit nya. "Eh, Jo won ya" Jo won mengangguk pelan.
"Baiklah,silahkan masuk. Nyonya dan tuan sudah menunggu" Jo won masuk dan di sambut hangat oleh keluarga besar rivaldo yang sudah membuat kejutan kecil untuk nya. Tapi ia kecewa karena ia tidak menemukan sepasang kakak beradik itu. Terlebih lagi adalah aura.
.
.
.
Farell's pov
"Lauryn Ayunda Rivaldo" Lauryn berdiri dan melambaikan tangannya. "Iya,hadir"
"Kamu di panggil ke kantor guru" Lauryn terdiam sejenak,lalu ia bangkit dari kursinya dan pergi.
Huh! Gue kira itu cuman bualan mereka aja. Ternyata bener toh!
Lauryn memasuki ruangan kantor. Tok.tok.tok
Semua guru yang ada di ruangan itu pun menengok kepada diriku
"Iya kamu Lauryn kan" tanya salah satu guru yang memakai jilbab pashmina berwarna corak batik itu.
"Iya bu"
"Kemari" Aku menurutinya dan menghampiri meja guru itu sambil menundukkan kepalanya.
"Apakah benar kamu telah berbuat onar di sekolah?" Aku menggeleng dengan cepat.
"Tapi ada yang melaporkan kamu telah melakukan kekerasan terhadap para senior" sialan kau diana.
"Bukan begitu bu, saya memang melakukan kesalahan dengan melayani mereka bu,tapi yang memulai duluan adalah kak Diana Bu"
Ibu guru itu berdehem. "Hmm,jadi kalian juga sama-sama salah"
Aku menunduk. "Kau dan Diana akan ibu beri hukuman tetapi yang mengawasi kalian berdua adalah anggota OSIS" aku mengangguk pasrah.
"Nak,kemari" ibu guru BP itu memanggil anak yang kutaksir baru menginjak kelas 2 SMA. Senior itu mempunyai rambut panjang yang hitam pekat.
"Tolong panggilkan senior farell dan diana ke kantor" aku membulatkan mataku. Apa? Apa dia yang akan mengawasi diriku. Sial.
Anak berambut pekat itu menurut dan dia pun berlalu dari hadapan kami.
Aku menunggu sampai farell dan diana pun terlihat batang hidungnya. Si bengis itu menatapku dengan tatapan tajam aku hanya mendelik.
"Farell,tolong beri mereka pengawasan ketat ya. Mereka berdua sudah melanggar batas sekolahan, apalagi lauryn yang sudah terlibat kasus saja,tapi sekarang ibu maklumi saja karena kau juga murid baru disini" Tutur ibu hani
"Dan kamu diana, mengapa kamu melakukan hal yang memalukan seperti ini. Seharusnya kamu memberikan contoh yang baik pada adik kelas mu, bukannya malah mengajarkan berkelahi, itu tidak baik" Diana hanya cemberut mendengar nya.
"Silahkan farell beri mereka hukuman disiplin yang baik" farell hanya mengangguk pelan. "Baik Bu hani"
Aku,diana dan farell pun meninggalkan kantor dengan pikirannya masing-masing. Kami bertiga pun memasuki aula sekolah yang cukup besar,biasanya para atlet badminton berkumpul disini. Tapi mungkin karena belajar sekarang belum juga efektif.
"Lari sesuai umur kalian mengelilingi aula ini,cepat" teriak farell.
Aku hanya mendengus kesal. Aku 15 putaran sementara kak diana 16 putaran. Dan farell hanya mengamati kita. Tak adil.
Tadinya aku sudah mau menginjak 10 putaran, tapi napasku terengah-engah. Sementara diana memasang seringai tajam.
Dia berlaku manis hanya saat di hadapan farell saja. Menjijikkan!
Aku mulai mengejar nya dan dia tiba-tiba saja terjatuh, aku berhenti sejenak lalu ku lanjutkan kembali lari ku.
"Aduhh, sakit" rengeknya.
Farell menghampiri diana dan membantunya untuk berdiri. Aku menatap nya dengan tatapan tak suka. Farell melirik ku sambil tersenyum,aku memalingkan wajahku yang sudah memerah karena kepanasan.
"Rell,aku rasa aku ga bisa ngelanjutin hukuman ini"
Aku berhenti dalam 13 putaran dan menatap diana yang sudah seperti bayi kucing yang ingin diberi makan. Entah kenapa, aku tidak suka melihat farell berbaik hati padanya.
"Kenapa berhenti?" Teriak farell dari pinggir lapangan aula.
"Lalu kenapa diana tidak melanjutkannya? Kalau dia enggak,lalu mengapa gue juga harus"
Farell tersenyum. "Apa lo cemburu?"
"A,apa? Gue cemburu?"
"Diana lo boleh pergi" diana yang mendengar nya langsung tersenyum puas sambil berjingkrak-jingkrak senang. Apa?cihh!
"Gue ke kelas dulu ya rell" ucap nya sambil mengedipkan sebelah matanya. Farell tersenyum.
Aku menganga lebar. What?
"Heh, apa-apaan lo ngebiarin dia pergi gitu aja" Protesku padanya.
"Memangnya kenapa?" Dia menaikan sebelah alisnya.
Aku memalingkan wajah ku darinya dan berniat untuk pergi darinya. Dia bisa pergi, lalu mengapa aku harus tetap disini?
Farell menghampiri diriku dan mencekal lengan ku. Aku menatapnya tajam dan memberontak. Dia membalikkan badanku sehingga tubuhku sekarang berada di hadapannya.
"Lo mau pergi cantik?"
"Kalau iya,masalah lo apa?" Dia makin mengeratkan pegangan pada bahuku membuat ku memekik pelan.
"Karena gue suka sama lo" Deg.deg.deg.
Aku terbelalak mendengar perkataan nya. Apa?
Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku gelagapan bingung.
"Lo mau a,pa?" Farell tersenyum lebar. "Apa lo mau nyium gue?"
"Aku menyukaimu lauryn" kata itu terlontar saja dari mulut farell.
Lauryn hanya menganga menatapnya bingung. Apa maksudnya?
Dan kenapa jantungku berdebar kencang? Aku merasa risih di buatnya. Aku memalingkan wajahku darinya.
Farell melepaskan pelukannya. "Lo ga mau jawab?" Dia menaikan alisnya. Wajahku memerah.
Sial. Aku ini kenapa?
Farell langsung pergi dari hadapanku, dan aku menatapnya bingung harus berbuat apa?
Lauryn mengejarnya dan mencekal lengan farell,farell terkejut dibuatnya. "A,aaku" Lauryn berjinjit dan langsung menempelkan bibirku dan di bibirnya. Lauryn mengecup lembut bibir farell. Farell kaget dengan tetap menatap wajah lauryn.
Lauryn memejamkan matanya meresapi nya. Dan dengan malu-malu lauryn langsung melepaskan bibirnya dan pergi meninggalkan tempat yang membuat wajahnya memerah.
Kenapa aku menyukai saat dia malu-malu begini. Rasanya hatiku nyaman dan aku merasakan ciuman itu tulus. Farell tersenyum tipis.
**********
Jowon's pov
Lauryn mengetuk pintu kamar nya. Dan terdengar suara bising dari arah kamarnya. Lauryn mengerutkan keningnya. "He,hei"
Suara bising itu berhenti. "Siapa disana? Mbo eni?"
Decitan suara pintu membuat lauryn lompat sedikit. Dan Jo won tersenyum miring. Lauryn membulatkan matanya kaget. Jo won?
Apa benar dia? Ini..
Lauryn menitikkan air matanya dan menggigit bibir bawahnya. Jo won tersenyum manis. "Aura,kenapa kau menangis?"
Lauryn mencoba menahan air matanya tapi air matanya mengalir deras. "Mengapa kau disini?"
"Apa kau tak puas Jo won?" Lauryn pingsan.
************
Tbc.
Vote dan komentarnya😂
Maaf kalau ada typo,penasaran? Next oke:v
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top