Part 5. On Begin

Btw. Itu fotonya Park Shin Hye. Sekedar info aja. Hehe😁
Jangan lupa vote dulu baru baca. Okk😄 dan selesai nya komen baru pergi😆 Happy reading ^^

***********
- Di mulai -
L

auryn's pov


Dia?

Farell menghampiri kami yang sedang duduk di halaman belakang sekolah. Farell tersenyum sembari memasuki kedua tangannya ke dalam saku celana. Sok cool! Cihh.

Maju satu langkah lagi. Ku bunuh kau.

Mata farell mengerling narsis. Aku memutar bola mataku. Berulah lagi.

"Rin,di panggil tuh sama ketua OSIS" Karin berdiri.

"Kakak pergi dulu ya" aku mengangguk pelan.

"Gue duduk ya" Ujar farell yang langsung saja duduk di sebelah ku. Menyebalkan.

Aku memasang kembali eirphone dan menikmati kembali lagu yang tengah di putar.

"Lauryn,gue" Farell menghembuskan napas panjang. Ia membuka dengan paksa eirphone nya. Lauryn meringis.

"Lo itu mau nya apa sih,ha?" Lauryn sudah merasa kesal dengan ulah farell yang mengganggu dirinya. Farell terkekeh geli.

"Gue mau ngomong sesuatu"

"Apa? Gue ga ada waktu ngomong sama orang yang ga berguna kaya lo"

"Lo,dipanggil tuh sama guru" Lauryn yang terkejut langsung berdiri dari tempat duduknya. "Apa?" Farell mengangguk.

"Lo ga bercanda kan?Lo-"

"Gue nggak bercanda ryn, Lo kayanya bakal di hukum atas perbuatan lo terhadap senior" Lauryn cemas sekali dibuatnya. Sial. Ini gara-gara lo rell.

"Oh tuhan! Ini semuanya gara-gara lo" tunjukku pada farell.

Farell terkesiap. "Gue"

"Gue berantem kaya gini karena lo, senior2 lo itu ga suka kalo lo nyium gue,tapi lo-" farell menarik tubuh lauryn dengan keras membuat lauryn jatuh ke pelukan farell. Farell menyeringai.

Deg.deg.deg. ini,apa maksudnya?

Napas kami saling memburu. Dan aku menatap manik matanya dengan lekat. Farell tersenyum.

"Lepasin kenap-" *Cup*

Farell mencium lauryn dengan lembut. Ia melumat bibirnya sambil sesekali menuntut nya agar membuka mulutnya lebih lebar. Lauryn terkejut dengan apa yang dilakukan oleh farell. Tubuhnya bergetar hebat merasakan sensasi aneh. Jantungnya berdegup kencang. Dia lagi-lagi.

Lauryn memukul dada farell,tapi farell tidak menggubrisnya dan ia malah memperdalam ciumannya di bibir lauryn. Lauryn memejamkan matanya merasakan antara menikmati dan ingin meninju wajahnya.

Lauryn tidak tahu harus apa. Tapi ia tahu jurus apa yang akan membuatnya kesakitan. Dan ini bukan kesalahan ku. Senior sialan.

Lauryn menendang kaki farell dengan keras membuat farell terjatuh ke tanah. Dengan napas tersengal-sengal lauryn mengusap bibirnya. Ia mengambil ciuman ku lagi. Kurang ajar.

Farell terkekeh geli melihat tingkah laku lauryn. Ia mencoba berdiri tapi tendangannya masih terasa sakit. Dan farell terjatuh kembali. "Ternyata tendangan lo berhasil, gue salut"

Aku menatapnya tajam. "Diam,ga usah banyak ngomong lo" kataku seraya pergi meninggalkan nya. Farell tersenyum.

Gila,ini benar-benar seru.

Ternyata apa yang mereka lakukan sedang diawasi oleh seseorang di dekat pohon rimbun belakang sekolah. Dia tersenyum lebar. Boleh juga usaha lo rell.
.

.

.

Lauryn's pov

Lauryn hanya terlamun di sepanjang perjalanan, Karin hanya menghela napas berat dan kembali fokus pada jalan nya lagi.

"Auryn, kau kenapa? Apa ada masalah dengan hari pertama mu?" Lauryn mengangguk pasrah.

"Kenapa kau tidak menceritakan nya?" Lauryn akhirnya menengok ke arah kakak tersayang nya.

"Umm,hanya hal sepele kok kak,ga usah dipikirkan yah"

Karin hanya mengangguk pelan. "Baiklah"

Malam hari lauryn duduk di kursi belajar nya namun ia sangat mengantuk hari ini,mungkin karena hari pertama nya sekolah yang sudah sangat memberatkan dirinya sehingga membuat dirinya lelah sekali hari ini. Lauryn menutup bukunya dan merangkak naik ke atas ranjang nya yang empuk itu.

Lauryn menghembuskan napas lelah.

Drtt. Drtt.

Lauryn mengambil HP-genggamnya dan membuka nya. Lauryn memutar bola matanya. Ternyata hanya permintaan undangan BBM.

Tapi lauryn terbelalak melihat nama yang tertera di layar ponsel nya. Senior itu. Dava Cyrus? Dapat pin gue dari mana? Sialan.

Lauryn mengetuk-ngetuk kan jarinya di layar ponselnya. Terima. Tidak. Terima. Tidak. Umm? So,gue sih ga mau jadi pengecut ya.

Lauryn menekan tombol Ya. Dan Dava langsung menge-ping nya.
Lauryn memutar bola matanya. Huh,ada apa si aneh ini ngeping gue?

Dava : Ping!
Lauryn : Apa ha?
Dava : Wihh,udah galak aja😀
Lauryn : Masalah lo apa? Send.

Tidak ada jawaban,dan lauryn tersenyum meledek.

Dava : Gue sih ga ada masalah sih,tapi lo yang bermasalah
Cantik😘

Lauryn mendecak kesal. Narsis!

Lauryn : Mau lo apa? Gue ga ada waktu ya pengecut
Dava : Wkwk, gue sih mau bilang kalau perlakuan lo terhadap si diana udah di laporkan ke guru BP

Lauryn terdiam sejenak. "Apa?"

Lauryn : Ga usah banyak omong kosong lo, paling lo kayak sobat lo itu yang ujung-ujungnya cuman mau ngumbar narsis nya😏

Dava tertawa kecil. Bodoh! Itu cuman taktik dia aja.

Dava : Ga percaya?
Lauryn : Enggak.
Dava : Gimana kalau kita ketemuan sekarang
Lauryn : Gila lo,ini udah jam 21.00 malem bego😪
Dava : Yaudah kalau lo pengen dihukum, gue ga akan rugi juga

Lauryn melirik jam dinding kamarnya. Senior gila.

Lauryn : Ngg, yaudah gue mau,dimana?

Dava menyeringai puas.

Dava : Di cafe sebelah sekolah kita,gue tunggu cantik😆
Lauryn : Oke

Lauryn berdiri dan mengganti pakaian nya menjadi sweater berwarna merah muda dengan setelan celana jins biru gelap. Lauryn membiarkan rambut panjang nya tergerai sampai bawah bahunya.

Ia sedikit menambahkan parfum rasa vanilla dan mint yang segar. Sengaja agar ia tetap terlihat segar dan wangi.

Lauryn turun dengan mengendap-ngendap menuju gerbang luar rumahnya dan ia menepuk keningnya merasa bodoh. Sial.

Satpam yang menjaga rumahnya masih berjaga hingga malam. Lauryn dengan cepat melemparkan batu ke arah luar gerbang untuk mengalihkan perhatiannya. Dan benar saja satpam itu berlari keluar entah kemana. Dan lauryn tersenyum kecil.

Ini sudah jam 21.15 dan lauryn harus cepat-cepat datang karena kalau tidak ia tidak akan mendapatkan taksi di malam hari ini. Senior sialan.

Lauryn melambaikan tangannya kearah taksi yang ada di hadapannya. Dan taksi pun berhenti. "Mau kemana neng?"

"Mang,ke cafe deket SMA 5 Bandung itu" Supir taksi itu mengangguk pelan.

Apa sih yang harus dibicarakan sampai gue harus rela-rela ngelakuin hal bodoh ini.
.

.

.

Dava's pov

"Hallo" sambungan telepon nya mulai terdengar dan terdengarlah suara berat itu yang tak lain adalah suara farell.

"Iya,apa lo udah berhasil dav?" Dava tersenyum.

"Beres rell,gue bahkan ngajakin dia malam2 kayak gini untuk ketemuan di cafe sebelah sekolah kita"

Disana farell terhenyak mendengar perkataan nya. Gila lo dav.

"Yakin lo? Terus dia mau gitu?"

"Hmm" Dava berdehem santai.

"Awas ya lo ngapa-ngapain si lauryn,gue hajar lo"

Dava tertawa kecil. Lo aja nyium dia,dan gue masa enggak sih rell?

"Lo aja nyium dia,masa gue ga dapet sih?" Dava tertawa pelan.

"Itu karena gue harus dapet kunci mobil gue yang disita sama lo bego"

Lauryn memasuki cafe yang sekarang sedang dipenuhi oleh banyaknya remaja seusianya. Dan ia mendengus kesal saat melihat dava sedang menelpon seseorang dari kejauhan. Dan yang paling kesal,mengapa dia harus memilih bangku yang begitu pojok. Menyebalkan.

"Eh rell, si lauryn datang" Dava langsung mematikan sambungan ponselnya dan menaruhnya ke saku celananya.

Lauryn mengambil posisi duduk tepat di hadapannya. Dan memasang wajah bak raja rimba yang ingin membunuh seseorang lagi. Dava meringis menahan tawa dan takutnya.

"Bisa kita mulai sekarang" Dava tersenyum manis. Lauryn memutar bola matanya.

"Apa nya yang akan dimulai?" Lauryn menghembuskan napas keras.

Seringai dava terpampang di wajahnya. Dava langsung menarik tangan lauryn dengan kasar membuat tubuh mungil lauryn condong ke hadapannya. Lauryn terkejut dengan apa yang dilakukan dava.

"Mak,sud lo apa senior sialan?" Napas lauryn tersendat-sendat karena wajahnya hanya beberapa sentimeter dari wajah senior sialan itu. Dava menyeringai senang.

"Ini permulaan nya"

*Cup*

Dava mencium bibir lauryn dengan lembut sedangkan lauryn kehabisan nafas sehingga ia memukul-mukul dadanya. Dava menggeram di bibir lauryn.

Dava melumat bibir lauryn yang sudah basah dan menggigit bibir bawahnya agar bisa lebih leluasa. Tepukan meriah dari para pengunjung cafe itu membuat lauryn malu sekali. Pasti wajahnya sangatlah merah padam saat ini.

Dava melepaskan ciumannya dengan wajah tanpa berdosa. Dan lauryn yang sangat kesal langsung menginjak kaki dava dengan sangat keras membuat dava memekik pelan.

"Ini yang di maksud lo permulaan,gila lo" Dava hanya cengengesan tanpa berdosa. Cihh!

"Kan gue mau bantu lo cantik" Dava melakukan smirk alanya.

".........." Bersambung.

**********
Tbc.
Maapkan author yang belum menampilkan para tokoh yang lainnya. Bersabarlah silent readers ku😂

Makanya komen terus biar ngingetin author ya😆
Maaf kalau ada typo:v

Vomment nya ya yang banyak yaaa! Kalau bisa sukai ceritaku dan masukan ke perpustakaan kalian. Author bakal cepat kok updete nya😂

Happy reading ^^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #romance