Dari Temanmu, Impian
Temanku Sayang,
Kamu tahu, dunia punya banyak sekali jalan-jalan kehidupan yang menanjak. Aku melihat orang-orang berlari, berjalan, bahkan mengesot, dan tidak sedikit yang jatuh terguling sampai mati. Beberapa manusia bisa tidak sanggup menghadapi jalan itu.
Apalagi jika di tengah tanjakan ada persimpangan, bisa-bisa kita semua dibuat depresi dan memilih mencari mobil untuk menabrakkan diri. Aku juga paham--sangat paham--bahwa hidup ini tidak mudah. Sebagian merasa, ketidakmudahan itu perlu penyokong yang kuat, yang mereka sebut teman.
Tapi, Temanku Sayang, pernahkah kamu berpikir? Menempuh perjalanan panjang dan menanjak itu bersama seseorang akan lebih membuatmu kuat atau lemah? Utuh atau hancur? Terkadang, sendirian bisa lebih membuatmu merasa hidup. Terkadang, bersama orang lain bisa lebih membuatmu mati.
Aku tidak tahu bagaimana denganmu, tapi aku sungguh berterima kasih. Karena kamu menganjurkan tasmu padaku, karena kamu menyebarkan paku di aspal-aspal, karena kamu berlari. Jauh berlari meninggalkanku hingga ke puncak.
Terima kasih. Aku bisa melihat matamu yang indah dari bawah sini. Dengan diriku yang nyaris tak berbentuk, berlumuran darah, penuh luka dan air mata. Hingga pemandanganku mengabur dan nyaris redup, aku bisa melihat senyummu yang mengagumkan.
Dari Temanmu,
Impian.
---
Ditulis oleh: Airu - rekhair
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top