DWC - 11 - Tsunami Derita

Orang lalu-lalang panik bukan kepalang
Namun, aku cuma bisa terduduk diam
Seolah tak pernah terlihat dan menghilang
Pada kepanikan yang selalu menyergap setiap malam

Air laut yang biasa kucinta kini menjadi nestapa
Menghancurkan semua yang kuncinta tanpa sisa
Habis tak memberikan aku sedikit bahagia
Tinggal sehelai baju yang menyelimuti tubuh terluka

Bagaimana aku bisa bertahan hidup tanpa orang tua
Tanpa sanak saudara
Tanpa ada yang membantu menopang semua derita?
Aku hanya bisa duduk memandang horizon yang berantakan dan rata

Aku berusaha tak lagi menangis
Meski hatiku terus terasa seperti diiris
Akan tetapi, aku berusaha meyakinkan diri
Jika ada Allah yang akan menemani hari-hari

Di sini, aku menyelesaikan doa
Berharap agar Allah turunkan bantuan
Agar semua air mata yang penuh duka
Kembali bisa kembali menyunggingkan senyum seindah bulan

11 Feb 24

Hari ini kita cooling down dulu ya, sebelum kalian nangis darah sama tema selanjutnya.

Buatlah cerita dengan setting pasca tsunami


COOLING DOWN DARI HONGKONG!!

Btw, duluuu ada sahabat pena namanya Teuku Purnawan dari Aceh. Rutin surat2an pake pos. Pas tsunami... langsung hilang jejak T___T Semoga dia sehat wal'afiat.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top