02. Hasrat awal
"Hampir saja!"
(Name) bersandar dipintu dan mendesah kasar, menetralkan nafasnya untuk mengusir aroma darah yang menggoda baginya.
"Kenapa aromanya begitu kuat?" Monolog (Name).
"Apa jangan-jangan dia.... manusia super?!"
(Name) buru-buru menjauh dari pintu dan meletakkan sekotak kue pemberian dari tetangga depan.
Namun tiba-tiba, pintu salonnya diketuk beberapa kali.
Dengan berat hati, (Name) membukanya.
Betapa kagetnya ia dengan keberadaan seorang pria yang tadi ia hindari.
"Nona! Nona tenang saja, aku tidak akan mengganggu bisnismu kok."
"Jadi, tolong jangan terlalu terpesona padaku, oke?"
(Name) buru-buru menutup hidungnya ketika aroma itu kembali muncul.
"H-hah?"
Chifuyu memandangi tempat (Name) yang terksesan gelap ini, sangat tidak cocok untuk salon kecantikan.
Mana ditambah, tempat ini tidak ada satu pun cermin.
Bukankah tempat rias seharusnya dominan dengan cermin?
"Ada apa ya?"
Chifuyu tersentak dan kembali memandang heran ke arah (Name) yang masih menutup hidungnya.
"Sakit kah?" Batin Chifuyu bingung.
"Kalau tidak ada urusan lagi, tolong pergi ya!" Usir (Name) secara halus, dia tak tahan dengan aroma Chifuyu.
"Ah gomennasai!" Chifuyu membungkuk sopan, "Aku hanya ingin menjalin hubungan baik dengan nona..."
Chifuyu menaikkan alisnya mengode (Name).
Yang dikode hanya memiringkan kepalanya bingung, jadi ia ikut menaikkan alisnya juga.
"Siapa namamu nona?"
"(F-full Name)."
"Ah yoroshiku onegaisimasu (Name)-san! Boleh ku panggil begitu?" (Name) mengangguk kaku.
"Aku Chifuyu Matsuno." Chifuyu mengulurkan tangannya bermaksud mengajaknya berjabatan tangan.
Tapi sayangnya, (Name) hanya mengangguk singkat.
Rasanya, ah mantap.
Chifuyu menarik kembali tangannya malu dan berpamitan untuk kembali ke tokonya, tapi ia berbalik secara tiba-tiba dan mengagetkan (Name).
Sang vampir jantungan dan oleng kebelakang. Chifuyu yang terlampau panik buru-buru menarik lengannya. Namun, kakinya tersandung dan ikutan jatuh tepat di atas (Name).
(Name) membelalak kaget saat menopang berat tubuh Chifuyu. Kepala (Name) tepat berada ceruk leher Chifuyu dan auto berkontak langsung dengan aroma sang pria.
Warna iris mata (Name) berubah hitam pekat, menandakan seorang vampir yang tengah kehausan.
Hasratnya melonjak naik sebab jarak ini.
Chifuyu memekik kaget sebab tiba-tiba panggungnya seperti tertusuk sesuatu.
Ia meringis dan menyadarkan (Name) dari mode hausnya.
Tanpa sadar, akibat menahan hasratnya yang berlebihan (Name) jadi mencakar punggung Chifuyu yang hanya berbalut kemeja tipis.
"Maafkan aku!!" Ucap Chifuyu dan (Name) bersamaan.
Mereka berdiri canggung, tapi lain dengan (Name) yang merasa pusing berkunang-kunang.
"(Name)-san, kau baik-baik saja?" Cemas Chifuyu.
"Eh, yah.." (Name) kembali menutup hidungnya, "Sudah tidak ada urusan lagi kan?"
(Name) menggerakkan tangannya untuk mengusir Chifuyu.
Sang pria sweetdrop, dikira ayam?
Chifuyu pun balik ke pet shopnya. Disambut oleh Kazutora yang sudah berbalut apron bergambar jejak kucing. Dan lagi pundaknya dinaikin kucing hitam.
"Gimana, lancar pdktnya?" Goda Kazutora, tapi seolah tengah mengejek Chifuyu.
"Kazutora cium aku!"
Kazutora shock dan auto menjauhkan diri dari rekannya.
"Hah apa-apaan?!"
Chifuyu mencium lengan kemejanya sendiri.
"Hm wangy wangy, aku sudah mandi. Tapi kenapa dia bertingkah seperti itu?" Gumam Chifuyu.
"Oi, entah apapun itu cepat bersiap bodoh! Sebentar lagi pelanggan akan datang." Tegur Kazutora sambil kembali meletakkan kucing peliharaan Chifuyu.
***
Disisi lain, setelah kepergian Chifuyu (Name) langsung pergi ke kamar rahasianya.
Dengan cekatan ia buru-buru membuka kulkas persediaan darahnya dan meminum habis satu botol.
Nafasnya memburu.
"Astaga, hampir saja."
(Name) memijat pelipisnya pusing. Kejadian seperti ini tidak boleh terulang lagi. Dia harus bisa mengendalikan hasratnya.
(Name) berbalik, berniat untuk membuka tokonya namun sebuah benda kotak dilantai menarik perhatiannya.
"Eh ponsel siapa?" Diambilnya ponsel modern itu, dan (Name) menyalakannya.
Terlihat ada gambar kucing di wallpaper lockscreen ponsel itu. Mata (Name) melotot kaget dikala melihat nama yang tertera di locksreen.
Ia pun dengan berat hati segera memakai mantel panjangnya dan tak lupa memakai masker untuk jaga-jaga.
(Name) keluar dari habitatnya dan memekik kaget melihat pet shop Chifuyu yang mendadak ramai diserbu pelanggan.
"Wau.." Kagum (Name), "Kok bisa?"
Padahal mereka baru saja membuka pet shop itu.
"Ah apa jangan-jangan.. pakai guna-guna?! Penglaris?!" (Name) jadi negative thingking akibat terlalu mempercayai acara roadshow roy kimochi yang sering ia lihat ditelevisi.
(Name) pun melangkahkan kakinya dan jalan miring-miring agar bisa masuk ke dalam pet shop.
"Oh, (Name)-san?" Kaget Chifuyu dengan keberadaan (Name).
Perhatian (Name) tertuju ke arah Chifuyu yang sedang menggendong dua anak anjing dari pelanggan ditambah lagi kepalanya dinaiki seekor kucing hitam berjambul.
Astaga, pemandangan yang lucu. Bahkan para pelanggan yang dominan para wanita itu tak segan-segan memotretnya.
"Aku ingin.."
"Tunggu sebentar ya (Name)-san!" Ujar Chifuyu lalu melanjutkan pekerjaannya.
(Name) mendengus, ia memilih pergi ke samping rak yang isinya makanan hewan.
Grr..woof! woof!
Dirinya terlonjak kaget dikala ada banyak anjing yang menyalak padanya.
(Name) menatap tak suka dan membuka maskernya memperlihatkan gigi taringnya untuk menakuti para anjing yang semakin lama semakin menggeram.
"Sepertinya dia menyukaimu nona." Celetuk seseorang dibelakang (Name).
Gadis itu auto panik dan mencoba bersikap netral.
Kazutora datang menghampiri (Name) sambil membawa sekotak kardus berisi mainan anjing.
"Eh b-begitu ya?" Canggung (Name).
Woof!!
Salah satu anjing meloncat ke arah Kazutora hingga membuatnya kaget dan oleng ke samping menabrak rak.
Kazutora panik dikala rak besarnya ikut oleng dan perlahan jatuh.
Tapi dengan cekatan, (Name) memeluk rak tersebut hingga tak jadi jatuh.
"What the frog, men?!" Batin Kazutora kaget, hampir saja ia menjatuhkan kardus yang ia bawa.
Padahal rak itu berat sebab terbuat dari kayu, dan (Name) bisa dengan mudah menahannya.
"Ada keributan apa?" Celetuk Chifuyu yang menghampiri mereka.
(Name) tersentak dan pura-pura melihat beberapa makanan hewan yang ada di rak.
"Tadi raknya─"
"Oh ya, aku ada perlu bicara denganmu." Potong (Name) cepat.
"Eh, baiklah. Ikut aku!"
(Name) mengekor dibelakang Chifuyu. Ia melakukan ini demi tidak menarik perhatian lebih banyak dari pelanggan.
Mereka pergi ke ruangan penyimpanan.
"Lalu, ada ap─argh!" Pekik Chifuyu kaget disaat kucing yang digendong mencakar lengannya.
Si kucing menjatuhkan diri dan berlari menyisakan cakaran sedikit dalam di kulit Chifuyu sehingga (Name) bisa melihat darah perlahan keluar dari bekas cakaran itu.
(Name) terkesiap kaget. Iris matanya berubah kembali menjadi hitam.
Ini adalah waktu sekian lamanya ia tidak melihat darah manusia yang menetes secara langsung.
Degup jantung dan tekanan darahnya kembali melonjak naik. Ia perlahan mendekati Chifuyu.
"Shh.. ittai. Eh (Name)-san?"
Tiba-tiba (Name) memegang lengannya yang berdarah dengan tatapan penuh nafsu. Lalu, gadis itu cepat mendongak membiarkan iris hitam pekatnya menatap Chifuyu.
Chifuyu kaget dan merasa doki-doki melihat (Name) yang seperti ini.
"Jangan-jangan (Name)-san... jatuh cinta padaku?!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top