01. Orang baru

Chifuyu Matsuno (26)

- Beloved Vampire -
Plot by me

─────────

Vampir

Tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk darah) dari makhluk hidup lain, dominannya adalah manusia.

Siapa sangka, ada seorang vampir yang berhasil hidup di zaman yang berkembang canggih saat ini.
Dia adalah (Full Name).

Seorang gadis berkulit pucat dimana umurnya terlihat seperti 20 tahunan, padahal dia hidup selama 500 tahun.

Seorang vampir murni, hidup berbaur bersama manusia. Mengamati mereka dan mempelajari mereka, itu adalah cara hidupnya.

Bersosialisasi merupakan hal yang penting jika hidup berdampingan seperti ini. Tapi yang lebih penting dan masalah yang serius bagi (Name) sejak ia memutuskan untuk tetap menjalani hidup di dunia ini adalah..

"Mencari uang, itu susah!!"

(Name) mengusap kasar rambutnya hingga berantakan.
Tubuhnya yang semula duduk dikursi jadi merosot ke bawah sebab semangatnya turun.

"Bagaimana caranya menghasilkan uang dalam semalam?"

"Aku juga perlu makan, aku lapar, aku ingin hidup.."

Racaunya meratapi nasib sebagai makhluk lain.

Sudah banyak usaha kerja yang (Name) jalani, tapi semuanya tidak ada yang cocok untuknya. Sebab, aroma darah manusia yang menghambatnya.

(Name) harus bisa mengendalikan diri, hidup ditengah-tengah manusia dimana makhluk yang menjadi santapan empuk rasnya sangatlah susah.

Bahkan (Name) hampir setiap hari menutup hidungnya jika ada manusia yang mengajaknya bicara.

Alasan bagus yang ia berikan saat seseorang menanyakan kenapa dia selalu menutup hidung adalah,

"Badanmu bau ikan."

Maka dari itu, (Name) semakin tersisih dari masyarakat dan pindah lagi. Dia hidup nomaden layaknya manusia purba.

Saat ini dia kerja membuka salon kecantikan, tapi sayang salonnya sepi. Sebab kebanyakan orang sudah tahu caranya mempercantik dan mempertampan diri masing-masing.
Usahanya kali ini kembali tak berguna.

(Name) berjalan gontai pergi ke ruangan rahasia yang terletak dibelakang salonnya, dimana disana adalah kamarnya.

Gadis itu mengambil pasokan darah dari kulkas pribadinya. (Name) menuangkannya ke dalam gelas.

Darah yang (Name) konsumsi sehari-hari adalah darah hewan. Sapi yang lebih dominan, sebab hewan itu lebih berkualitas.

Ya, bagi (Name) rasanya sudah lumayan.

Kenapa dia tidak berburu manusia?

Ada dua alasan, yang pertama (Name) ingin hidup damai berdampingan dengan manusia, tanpa ada buru memburu layaknya legenda kuno.

Alasan terakhir, jika Vampir menggigit dan menghisap darah manusia,
Manusia itu...

bisa mati.

Perlu tahu, Vampir dua kali lebih kuat dari manusia.
Tapi (Name) saat ini tidak akan mungkin bisa mengembalikan over powernya secara 100% jika tidak mengonsumsi darah manusia.

Tapi ini semua adalah prinsip hidupnya dan (Name) menikmati itu.
Sebab dia cinta damai.

Gluk gluk.

Darah diteguk habis, bahkan (Name) sampai menjilati sisa-sia darah yang masih menempel digelas.

"Oishii.." Gumam (Name), "Tapi persediaan darahku hampir habis argh!"

Prangg!!

(Name) membanting gelas saking frustasinya.

"Waktunya belanja."

***

(Name) memakai mantel panjang, celana panjang, dan sarung tangan. Semua serba tertutup.

Sebab, sinar matahari adalah salah satu kelemahannya.

Tak lupa, (Name) juga memakai kacamata hitam. Orang-orang yang melihatnya mungkin menganggapnya aneh sebab mana mungkin dimusim panas seperti ini ada orang yang mau memakai pakaian setebal itu.

"Arigatou gozaimasu!"

(Name) hanya membeli daging, dan darah sapi yang nantinya akan dibuat puding darah.
Ia tidak membeli sayuran atau buah sebab bagi indera perasanya jenis sayur dan buah tergolong hambar.

Disaat ingin masuk ke dalam toko, tiba-tiba aroma sedap menyapa indera penciuman (Name).
Gadis itu refleks berbalik dan mendapati seorang lelaki berparas tinggi dengan potongan rambut undercut berwarna hitam.

"Konnichiwa!" Sapa sang lelaki.

Bukannya menjawab sapaan, (Name) malah mundur beberapa langkah dan menutup hidungnya dengan jari.

"Eh ada apa?" Bingung si lelaki, ia semakin mendekati (Name).

"H-hai'! I-ie!"

"Sialan aromanya bisa menstimulasiku! Aroma kuat apa ini?" Lanjut (Name) dalam hati.

"Ano.. aku baru membuka pet shop di depan tokomu. Makanya, aku membawakan kue beras ini untukmu, sebagai perayaan." Ujar sang lelaki ragu sebab reaksi (Name) yang menurutnya aneh tentunya.

Ia menyodorkan sekotak kue untuk (Name).

"B-begitu, ya terimakasih!" (Name) menerimanya dan buru-buru masuk ke dalam tokonya.
Gadis itu malah menutup pintunya rapat-rapat.

"Eh? Apa?" Bingung si lelaki undercut, "Apa aku mengatakan hal yang salah?"

"Tonikaku, yoroshiku onegaisimasu!" Sang lelaki membungkuk sopan didepan toko alias salon (Name) yang tertutup.
Kemudian ia jalan dan masuk ke dalam pet shopnya.

"Kazutora, sepertinya tetangga depan tidak menyukaiku." Ucapnya pada rekan kerjanya yang saat ini tengah sibuk merapikan makanan hewan.

"Pasti kau menggodanya, tobatlah Chifuyu!" Jawab Kazutora, seorang lelaki berambut panjang dengan model rambut streak warna kuning diponinya.

"Aku tidak menggodanya, aku berbicara sopan tahu!" Sangkal Chifuyu. Ya, dia lelaki yang barusan bertemu dengan (Name).

"Kalau begitu senyumlah sedikit! Bagaimana kalau dia malah tidak menyukai keberadaan kita dan nantinya usaha kita akan bangkrut? Aku ingin menabung untuk pernikahanku!" Marah Kazutora pada Chifuyu.

"Aku sudah tersenyum lebar seperti orang gila kau tahu!" Chifuyu ikutan ngegas, "Bukan kau saja yang ingin menikah!"

"Lalu dia kenapa?" Bingung Kazutora, "Apa dia seorang perempuan?"

Chifuyu mengangguk, "Wah, bahaya."

"Bahaya kenapa? Ah! Aku tahu! Dia pasti terpesona olehku kan? Iya kan?!" Ujar Chifuyu percaya diri, "Sebab tak kuasa melihatku jadinya dia langsung berpaling tadi, pasti itu."

Kazutora mendesah pelan, lelah dengan perilaku rekan kerjanya yang memprihatinkan.

"Lebih baik aku melihat anjing daripada melihatmu Chifuyu."

"Oh jangan terlalu memujiku Kazutora!"

"Stress!" Batin Kazutora.

"Kalau gitu begini saja."

"Oi kau mau kemana?"

Tanpa menjawab pertanyaan Kazutora, Chifuyu langsung keluar dari pet shop dan kembali mengetuk pintu toko (Name).

Begitu pintu terbuka, Chifuyu kembali melihat wajah kaget (Name).

"Nona! Nona tenang saja, aku tidak akan mengganggu bisnismu kok."

"Jadi, tolong jangan terlalu terpesona padaku, oke?"

Astaga, sepertinya (Name) harus belajar banyak tentang manusia.

***


Warn :
- alur tidak sesuai manga
- cerita fiksi
- sedikit ooc
- typo
-gaje (?)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top