22 END
- Final -
[›]
Telingaku berdengung setiap kali mendengar teriakkan-teriakan euphoria yang terjadi di sekitar ku. Mereka menggenggam masing-masing satu lalu mengangkat lightstick ke atas sejauh yang mereka bisa dengan meneriakkan nama BTS berulangkali.
Aku dibuat takjup, menyadari seberapa kecilnya aku berada di tengah-tengah mereka yang menamakan kelompok mereka dengan sebutan ARMY tersebut.
Lampu dimatikan, di detik salanjutnya teriakan mereka semakin menggila lalu muncul cahaya dari atas panggung menampilkan 7 orang laki-laki yang mereka tunggu sedari tadi.
Itu Kim Taehyung, berdiri di antara ketujuh laki-laki yang digilai sekelompok sekitarku.
Lagu intro mulai terdengar, membuat teriakkan teredam dengan berjuta kekaguman. Saat salah satu dari mereka bertujuh bernyanyi dengan merdunya teriakkan kembali menggila. Lagi-lagi aku di buat takjub dengan pesonanya.
Entah ini lagu keberapa yang pasti aku terkadang menahan nafas karena terlalu terlena dengan semua yang mereka tampilkan di atas sana.
Lagu telah habis, mereka bertujuh mulai mengatur nafasnya kelelahan di atas sana dengan menenggak air mineral dalam botol lalu menghapus peluh mereka dengan handuk putih yang telah di sediakan
Mereka menyapa ARMY bergantian dari atas sana. Saat tiba giliran Taehyung, layar kamera mengarah padanya yang membuat para fans berteriak tiada hentinya.
Taehyung mengarahkan microfon di depan mulutnya, ia diam sebentar sampai suara teriakkan sedikit mereda baru ia mulai berbicara.
"Apa kalian menikmatinya?"
"Nde..." fans berkor secara bersamaan.
"Terima kasih sudah datang, aku harap kalian senang bertemu denganku"
Fans lagi-lagi berteriak keras. Lantas membuat Taehyung menurunkan mikrofon sebatas dadanya.
"Aku sebenarnya mengundang seseorang kemari, tapi aku tidak tahu seseorang tersebut datang atau tidak. Dia temanku sejak kecil. Pertemuan terakhir kami tidak berlangsung baik, aku pergi begitu saja waktu itu. Lalu ia mencoba menghubungiku berkali-kali, tapi berkali-kali juga aku hiraukan panggilannya. Dan saat ini aku sangat menyesal.
"Sekarang aku berharap ia ada di sini dan aku ingin meminta maaf padanya. Maaf karena meninggalkannya. Maaf karena tidak menjawab panggilannya. Maaf karena tidak pernah mengerti betapa sulit berada diposisinya saat itu"
Aku bergeming menatap Taehyung yang berada di tengah cahaya di atas sana. Tidak, kau tidak salah Taehyung. Aku yang salah.
"Dan ini lagu untuknya, semoga permintaan maafku sampai padanya"
Aku masih saja diam, pikiranku kosong pandanganku hanya tertuju pada Kim Taehyung yang bernyanyi di atas sana.
Seharusnya aku yang meminta maaf.
Aku yang terlalu pengecut untuk mencoba, ia hanya mencoba bicara padaku tapi aku menolaknya hanya karena diriku yang kurang percaya diri.
Air mata turun dipipiku, tapi Taehyung di atas sana tersenyum dengan tulusnya ke arah layar. Lantas membuatku ikut tersenyum dengan sendirinya.
Aku yakin, aku dan dia akan baik-baik saja setelah ini.
Perkenalkan, aku seorang yang mengagumimu dari kejauhan.
Menatapmu dengan kekaguman. Aku akan selalu menyukai semua yang ada pada dirimu.
Karena melalui setiap nafasku di tengah cahaya kegelapan, aku akan melihatmu di atas sana dan berkata "aku beruntung mengenalmu"
Ini cerita ku yang mendapatkan seorang yang menawan tapi telah aku sia-siakan.
p.s: Terimakasih, Kim Taehyung. Aku mencintai mu.
- Jung Hyejin
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top