21

- Aku Yang Putuskan -

[›]





Seminggu setelah Taehyung mengakui perasaannya padaku aku terus menghindarinya. Walaupun ia tidak benar-benar datang untuk menemuiku. Taehyung hanya terus-terusan mengirimi ku banyak pesan yang membuat ponselku yang henti-hentinya berbunyi. Aku sempat mengangkat panggilan telponnya tiga hari yang lalu dan itu tidak berlangsung dengan baik.

Yang terjadi malam itu adalah ia mengatakan kalau ia menyukaiku, aku yang tak tau harus menjawab apa hanya diam saja sampai managernya datang dan membawa Taehyung pergi.

Aku baru pulang kerumah saat tepat tengah malam dan keesokkan harinya aku memiliki kantung mata karena hanya tidur satu jam lamanya.

Tok... tok... tok...

"Masuk"

Aku menoleh ke belakang menatap siapa yang masuk ke dalam kamarku.

Jantungku lagi-lagi dengan seenaknya bermain-main di dalam sana ketika Kim Taehyung kini sudah berdiri di sampingku.

Aku menengadahkan kepalaku untuk melihat wajahnya.

"Ada apa?"

Sebelum bicara, ia duduk di sebelah tak jauh dari buku cacatan di atas meja ku.

"Hanya ingin memberimu tiket final konser kami. Akan di akan dua minggu lagi, setelah kami menyelesaikan tour Jepang dan ini adalah konser penutup sekaligus konser terakhir untuk tahun ini"

Kim Taehyung memberikan sebuah kertas persegi panjang dan sebuah ID Card padaku.

"Temui aku dengan ini di backstage nanti"

Aku masih memandangi benda pemberian Taehyung.

"Aku ingin bertemu denganmu selepas konser berakhir"

"Untuk apa?"

Aku melihat kearah Taehyung, tak ku sangka ia juga sedang melihat kearahku.

"Aku sudah cukup dewasa untuk mengartikan apa arti dari perasaanku sebenarnya. Aku hanya bodoh tidak mengatakannya padamu sejak awal"

Aku menutup buku catatanku. "Aku tidak mau dengar lagi, jangan katakan!"

"Kalau aku tidak mau bagaimana?"

"Mudah saja, kau katakan. Aku akan langsung melupakannya"

Taehyung membuang nafas kasar, mengusap wajahnya dengan frustasi.

"Aku sudah dengar semuanya dari Hoseok hyung. Kumohon dengarkan aku dan percaya padaku"

Aku menekuk lututku membenamkan wajahku di dalamnya, sungguh menggelikan memang. Aku yang selalu mengatakan berulang kali bahwa aku sangat amat menyukai Taehyung bisa menjadi seperti ini.

Jujur saja aku sangat malu pada diriku sendiri. Mengapa aku bisa jadi sepengecut ini?

Aku berdiri dari dudukku, melihat kearah Taehyung dengan datar.

"Perasaan manusia bisa berubah. Kau terlambat, aku sudah tak menyukaimu lagi, Kim"

Taehyung tak mengatakan apa-apa padaku, rahangnya mengeras ia menatapku tajam seolah tak percaya dengan apa yang ku katakan. Lalu semenit kemudian ia berdiri dan menutup pintu meninggalkan kamarku.

Aku sudah memikirkan ini berhari-hari. Setelah lama memendam perasaan pada Taehyung inilah akhirnya.

Aku terus menyakinkan diriku, ini jalan yang terbaik untuk Taehyung. Aku tidak memiliki opsi lain untuk masalah ini, aku harus mundur untuk kebaikannya.

"Aku juga seorang idol, jadi aku tau apa yang akan terjadi jika salah satu dari mereka ketahuan menjalin hubungan. Perlahan-lahan karir mereka akan hancur. Dia akan di benci dan kau akan diserang oleh fansnya. Jung Hyejin, aku berbicara sebagai kakakmu, untuk kebaikanmu dan Kim Taehyung"

Ponsel ku bergetar. Dan aku menerima sebuah email.

p.s : Aku tidak bisa tidur (lagi)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top