15

- Pendek -

[›]



"Bisa aku titipkan ini untuk Kim Taehyung" ucapku pada penjaga meja resepsionis gedung agensi Taehyung.

Aku sebenarnya sudah lumayan sering berkunjung ke agensi Taehyung terkadang aku membawakannya berbagai cemilan atau aku kemari hanya sekedar menjemputnya atau sekedar bertemu dengannya. Jadi anehnya seseorang di balik meja penjaga ini hanya tersenyum padaku lalu seperti mencari sesuatu di antara beberapa buku di atas mejanya.

"Kau bisa menghubungi staff ini untuk mengirim hadiah kepada Kim Taehyung" katanya.

"Benarkah?" tanyaku ragu. Aku berpikir sejenak. Haruskah aku menelpon Taehyung saja. Aku hanya tidak ingin repot berurusan dan memberikan ini kemudian pulang.

"Jung Hyejin, kan?"

Belum sempat aku menjawab ia sudah berucap terlebih dahulu, "iya, benar"

Tadi dia bertanya, tapi dia juga yang menjawab.

"Kau ingin bertemu Taehyung kan, ayo!"

Aku tersenyum padanya. "Aku mengenalnya" ucap Park Jimin pada penjaga resepsionis tadi.

Ia sedikit kebingungan tadi melihat Jimin menyapaku, tapi penjelasan singkat Jimin tadi telah membuatnya paham.

Setelah mengucapkan terima kasih aku mengikuti Jimin. "Dia staff baru, jadi masih belum kenal denganmu" jelas Jimin padaku.

Aku hanya menganggukkan kepalaku mengerti.

Saat ini hanya ada aku dan Jimin yang berada di dalam lift jadi aku dapat mendengar Jimin menghela nafas pelan di sampingku.

"Apa kau biasanya memang secuek ini?"

"Mungkin"

Ada perasaan tidak enak sebenarnya, Park Jimin telah membantuku masuk tapi aku bahkan mendiaminya seperti ini.

"Park Jimin," Jimin menolehkan kepalanya padaku, "terima kasih karena telah membantuku"

Ia hanya tersenyum, menyisir rambut oranyenya kebelakang dengan jari tangannya. "sama-sama. Kau temannya Taehyung, berarti kau temanku juga" katanya padaku.

"Tapi aku tidak mau berteman denganmu"

Senyum Jimin luntur dari wajahnya, ia sedikit membulatkan matanya padaku. Jika saja itu Jung Daehyun pasti sudah aku cubit pipinya sampai merah.

Aku tertawa sebentar, "hanya bercanda" ucapku.

"Aish..." ucapnya dramatis memegang dadanya, "aku kira kau serius tadi"

Aku menggeleng, lalu ia menurunkan tangan memasukkannya ke kantong jin robek-robek yang ia pakai.

"Ternyata kau bisa bercanda juga ya," aku hanya tersenyum, kemudian ia berputar 90 derajat menghadap padaku. "Mari kita mulai dari awal"

"Perkenalkan, aku Park Jimin" ucapnya mengulurkan tangannya padaku.

Aku meraih uluran tangannya, "Jung Hyejin"

p.s : Ternyata jari tanganku lebih panjang dari miliki Jimin

--

; tapi jika dilihat dengan benar, itu (jari tangannya) jadi imut

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top