06
- Tercengang -
[›]
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan Ayah Taehyung di ruang tamu lalu Ibu Taehyung datang dari dapur dengan dua piring kue brownies yang sudah di potong-potong kemudian memberikan padaku satu piring dan aku membawanya ke kamar Taehyung yang berada di lantai dua.
Aku dan Taehyung seumuran, kami berdua juga memang teman sedari kecil ditambahkan lagi keluarga Kim dan keluarga ku adalah tetangga. Jadi ketika aku memasuki kamar Taehyung adalah sesuatu hal yang sangat biasa, walaupun faktanya kami berbeda jenis kelamin.
Dan secuek-cueknya aku, aku masih tahu soal sopan santun. Jadi aku mengetuk pintu kamar Taehyung terlebih dahulu.
Ku dengar Taehyung memutar kunci pintunya dari dalam lalu ia memutar kenop pintu dan membukanya lebar-lebar.
"Masuklah" Taehyung agak menyingkir sedikit memberi aku jalan untuk masuk.
Wangi khas Taehyung yang pertama kali menyapaku ketika berada di dalam kamarnya. Tidak banyak yang berubah sejak sebulan yang lalu, hanya saja ada beberapa barang baru yang berada di rak pajangan kamarnya.
"Ibuku buat kue" aku meletakkan piring kue di meja yang berada depan jendela.
Taehyung diam saja, aku menekan rasa penasarannku untuk tidak berbalik melihat bagaimana ekspresi wajahnya sekarang.
Didetik selanjutnya aku berpura-pura melihat keluar jendela. Dinding kamarku dengan poster BTS bertuliskan 'Young Forever' yang ku lihat dari sini tertempel di sana.
Tiba-tiba Taehyung membalikkan badanku menghadap dirinya. Aku terkejut setengah mati mengontrol detak jantungku yang tiba-tiba berdebar keras. Semoga tidak kedengaran Taehyung.
Ia menggeser piring kue yang ku letakkan tadi lalu mendudukkanku di atas meja.
Sekarang mataku sejajar dengan mata Taehyung. Aku masih dapat mengontrol ekspresiku.
Taehyung hanya menatapku dengan mata tajamnya, aku menatapnya heran.
Selanjutnya Taehyung mulai mengikis jarak mencondongkan wajahnya mendekat ke arah ku. Satu tangannya berada di bahu kiriku lalu satu tangannya memegang pipi kananku.
Tinggal sedikit lagi, perlahan Taehyung mulai memejamkan matanya semakin mendekatkan wajahnya.
Tujuan ku kemari bukanlah ini, walaupun tak dapat dipungkiri aku juga ingin merasakannya hal itu untuk pertama kalinya dengan Taehyung.
Heol, sadarlah. Ini bukan waktunya untuk berpikir seperti itu.
"Mau apa kau?" aku sedikit memundurkan kepalaku kebelakang.
Aku lihat Taehyung membuka matanya, "aish, dasar perusak suasana."
Taehyung membuka topinya, menyisir rambutnya kebelakang kemudian memasang topinya kembali.
"Aku mungkin saja mendapat tawaran drama lagi dan aku ingin mendapat adegan ciuman. Maka dari itu aku harus berlatih dan lagi aku sudah bosan jika harus latihan dengan Jungkook"
Aku hanya menghela napas pelan kemudian menendang tulang keringnya dan ia mengaduh kesakitan memegangi kakinya.
p.s: aku menyianyiakan kesempatan tepat di depanku, huft
--
; hampir dikiss abang
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top