-Bella's Knife-
Kamu hanya menyembunyikan pisau di balik sofa yang kamu duduki seharian ini sambil menonton televisi. Entah apa yang akan kamu lakukan, Kamu hanya memperhatikan pintu rumahmu dengan teliti. Berharap kamu tak akan meninggakan satu adegan sekalipun.
Kamu menoleh ke arah jam, saat kamu tau hari terus semakin sore. Keringat dingin mulai menjalar di sekujur tubuhmu, Pikiranmu mulai berkecamuk dengan batinmu. Kamu mulai berfikir, Apakah kamu harus melakukan hal 'ini' atau tidak.
Jam sudah menunjukan pukul enam sore. Kamu tau, saat ini 'dia' akan pulang. Jadi kamu hanya berjalan jinjit tanpa suara, berderap kearah pintu masuk rumahmu sendiri.
Tanganmu mulai berkeringat dingin dan gemetar sambil memegang erat pisau yang kamu simpan. Pintu perlahan terbuka dari luar,
Saat yang kamu tunggu sudah tiba. Kamu langsung memejamkan matamu dengan kuat kuat sambil membuka pintu.
Tanpa aba aba, kamu menusukan pisaumu tepat kearah perut 'dia' yang berdiri tegap di depan pintu rumahmu.
Craaak!
Kamu terpejam dan membiarkan pisaumu menancap.
Kamu membuka matamu perlahan. Dan matamu langsung membelalak seketika.
Darah pun mulai berceceran dimana mana. Bahkan Darah itu bersimbah di tangan mulusmu. Kamu panik. Keringatmu semakin keluar banyak. Kamu tidak membunuh 'dia' melainkan membunuh perampok ulung yang akan merampok rumahmu.
Orang orang yang di sekitarmu keluar dengan sama paniknya, kamu salah. Kamu salah, Karna kamu tidak membunuh 'dia'. Badanmu gemetar, Tanganmu berkeringat dingin dengan wajah yang sangat pucat. Kamu seperti mayat hidup yang berdiri tegak.
Tidak lama polisi datang, sambil mengamankan dirimu.
"Nyonya Bell, Apa anda baik baik saja?" sedangkan kamu hanya mengangguk kaku.
"Bagaimana anda tau akan ada perampok yang akan menyusup rumah anda?" ujar salah satu polisi yang lain.
Dan kamu menggeleng kaku.
Setelah itu kamu diamankan di kantor polisi. Sampai sosok 'dia' datang menghampirimu. Mencium kening dan pipimu, Seraya memelukmu hangat.
"Adikku Bella, Apa kau tidak apa apa? Aku sangat khawatir denganmu. Aku ada lembur hari ini. Maaf aku tidak memberitahumu."
"Tidak Lisa, Aku baik baik saja. Adikmu ini tidak apa apa, Lisa"
Dan Lisa masih memelukmu. Seharusnya semua orang tau, jika kamu tidak mungkin membunuh perampok itu, Karena kamu tidak tahu kapan perampok itu datang.
Yang kamu tau hanya satu. Kakakmu pulang pada jam enam sore.
Dan membunuh Lisa adalah tujuanmu satu satunya. Karena kamu tidak akan pernah tau jika perampok itu akan datang bersamaan dengan waktu Lisa pulang.
Kamu pun tersenyum kecut.
-
Author's Note
Cerita pertama dengan sudut orang pandang kedua. Hehe.
Gimana? Kritik dan saran ya.
Btw paham nggak sama cerita ini? Gapaham komen ya._.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top